Remaja TOKOH GARUDA DALAM KEBUDAYAAN FOLKLOR SEBAGAI
19
kematangan. Pada saat remaja akan ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa dengan tercapainya identitas diri, tercapainya fase genital dari
perkembangan psikoseksual dan tercapainya puncak perkembangan kognitif maupun moral. Dan dapat disesuaikan dengan mengembangkan hati nurani,
tanggung jawab, moralitas, dan nilai-nilai yang sesuai dengan lingkungan dan kebudayaan.
Menurut Rousseau seperti dikutip Saworno, 2013 berpendapat bahwa : Usia 5-12 tahun: Masa kenakalan, tahap ini mencerminkan era manusia
liar, manusia pengembara dalam evolusi manusia. Perasaan-perasaan yang dominan, dalam periode ini adalah main-main, lari-lari, loncar-loncat yang
pada pokoknya melatih ketajaman indra dan keterampilan anggota-anggota tubuh. Kemampuan akal masih kurang sehingga dikatakan oleh Rousseau
bahwa anak pada kurun usia ini jangan dulu diberi pendidikan formal seperti menghitung dan membaca serta menulis. h. 27-28.
Menurut Kartono seperti dikutip Haryanto, 2010 batasan usia remaja ini terbagi tiga yaitu :
1. Remaja awal berkisar antara umur 12-16 tahun, pada masa ini remaja
mengalami perubahan bentuk tubuh dan cara berpikir, dan mempunyai ketertarikan terhadap dunia luar serta tidak mau dianggap seperti anak-anak
namun sebelum bisa meninggalkan pola kenak-kanakannya. 2.
Remaja pertengahan berkisar antara 15-18, Kepribadian remaja ini masih terlihat kekanak-kanakan tetapi timbul unsur baru yaitu kesadaran akan
kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Remaja mulai menentukan nilai- nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis.
3. Remaja akhir berkisar antara 18-21 tahun, pada masa ini remaja sudah mantap
dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah
hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya. Dalam perkembangan kepribadian psikologi remaja, isu sentral pada remaja
adalah masa berkembangnya identitas diri, sehingga pada masa remaja lebih
20
kepada mencari-cari siapa dirinya dengan mencari idola atau tokoh sebagai panutannya.