Audit 0,003 x 0,554 x 0,240 = 0,0004 atau 0,040 sehingga total pengaruh Audit Berbasis Risiko terhadap Kualitas Audit adalah sebesar 30,712.
Pengaruh kedua variabel Sampling Audit dan Audit Berbasis Risiko secara bersamaan terhadap variable Kualitas Audit adalah 0,041 + 30,712 =
30,754. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel bebas tersebut memberikan pengaruh terhadap Kualitas Audit yaitu sebesar 30,754.
Artinya, ada faktor-faktor lain yang lebih dominan mempengaruhi Kualitas Audit selain Sampling Audit dan Audit Berbasis Risiko karena pengaruhnya
yang rendah. Pengaruh variabel residu
ɛ terhadap variabel Kualitas Audit adalah 0,692 atau 69,2. Hal ini menunjukkan bahwa Kualitas Audit juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lainnya diluar penelitian.
4.1.3.4 Pengujian Hipotesis Simultan Uji F
H : P
yx1x2
= 0, Sampling Audit dan Audit Berbasis Risiko tidak berpengaruh
terhadap Kualitas Audit . H
1
: P
yxi
≠ 0,i = 1,2 Sampling Audit dan Audit Berbasis Risiko berpengaruh terhadap
Kualitas Audit. Hasil F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan kriteria : a. Tolak H
jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 0,05 atau 5.
b. Tolak H jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 0,05 atau 5.
Untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik uji-F yang diperoleh melalui tabel anova seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.16 Pengujian Hipotesis Secara Simultan
Berdasarkan tabel Anova di atas diketahui nilai F
hitung
sebesar 10,437 dengan p-value sig.
= 0,000. Dengan α = 0,05, dk
1
= 2, dan dk
2
= n-k-1 = 47, maka di dapat F
tabel
= 3,195. Dikarenakan nilai F
hitung
lebih besar dari F
tabel
10,437 3,195 dan nilai signifikansi 0,000 0,05 maka H
ditolak dan H
a
diterima, artinya Kualitas Audit secara simultan signifikan dipengaruhi oleh Sampling Audit dan Audit
Berbasis Risiko. Jika disajikan dalam grafik, nilai F
hitung
dan F
tabel
tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
ANOVA
b
144,304 2
72,152 10,437
,000
a
324,921 47
6,913 469,225
49 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Const ant, Audit Berbasis Risiko, Sampling Audit a.
Dependent Variable: Kualitas Audit b.
Gambar 4.6 Kurva Pengujian Hipotesis Simultan
4.1.3.5 Pengujian Hipotesisi Secara Parsial Uji t
Dengan menggunakan program SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.17 Uji Hipotesis Parsial Uji t
Pengujian Pyx
1
: H
Hipotesis Nol H
: Pyx
1
= 0 Sampling Audit tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit. H
1
: Pyx
1
≠ 0 Sampling Audit berpengaruh terhadap Kualitas Audit. Dengan tingkat signifikan
α sebesar 5, dk = 47, sehingga diperoleh t
tabel
dengan uji dua pihak sebesar -2,012 dan 2,012.
α
Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0
Coefficients
a
6,043 2,711
2,229 ,031
,002 ,075
,003 ,024
,981 ,136
,004 ,003
,283 ,064
,554 4,429
,000 ,555
,543 ,538
Constant Sampling Audit
Audit Berbasis Risiko Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coeff icients Beta
Standardized Coeff icients
t Sig.
Zero-order Partial
Part Correlations
Dependent Variable: Kualitas Audit a.
Kriteria: Tolak H jika t
hitung
t
tabel
atau -t
hitung
-t
tabel,
terima H
a
Tolak H
a
jika t
hitung
t
tabel
atau -t
hitung
-t
tabel
, terima H Dari tabel output SPSS di atas diperoleh nilai t
hitung
untuk Sampling Audit X
1
sebesar 0,024 dengan nilai t
tabel
sebesar 2,012. Dikarenakan nilai t
hitung
lebih kecil dari nilai t
tabel
0,024 2,012 maka H diterima, artinya Kualitas Audit tidak
dipengaruhi secara signifikan dengan hubungan positif oleh Sampling Audit. Jika digambarkan, nilai t
hitung
dan t
tabel
untuk pengujian parsial X
1
tampak sebagai berikut:
Gambar 4.7 Kurva Uji Hipotesis Parsial X
1
terhadap Y
Pengujian Pyx
2
: H
Hipotesis Nol H
: Pyx
2
= 0 Audit Berbasis Risiko tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit. H
1
: Pyx
2
≠ 0 Audit Berbasis Risiko berpengaruh terhadap Kualitas Audit.
Daerah Penerimaan H Daerah
Penolakan H
o
Daerah Penolakan H
o
Dengan tingkat signifikan α sebesar 5, dk = 47, sehingga diperoleh t
tabel
dengan uji dua pihak sebesar -2,012 dan 2,012. Kriteria : Tolak H
jika t
hitung
t
tabel
atau -t
hitung
-t
tabel,
terima H
a
Tolak H
a
jika t
hitung
t
tabel
atau -t
hitung
-t
tabel
, terima H Dari tabel output SPSS di atas diperoleh nilai t
hitung
untuk Audit Berbasis Risiko X
2
sebesar 4,429 dengan nilai t
tabel
sebesar 2,012. Dikarenakan nilai -t
hitung
lebih besar dari nilai t
tabel
4,429 2,012 maka H ditolak, artinya Kualitas Audit
dipengaruhi secara signifikan dengan arah positif oleh Audit Berbasis Risiko . Jika digambarkan, nilai t
hitung
dan t
tabel
untuk pengujian parsial X
2
tampak sebagai berikut:
Gambar 4.8 Kurva Uji Hipotesis Parsial X
2
terhadap Y
Daerah Penerimaan H Daerah
Penolakan H
o
Daerah Penolakan H
o
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Sampling Audit Terhadap Audit Berbasis Risiko
Berdasarkan nilai koefisien korelasi R yang diperoleh antara Sampling Audit dengan Audit Berbasis Risiko adalah termasuk kategori rendah dengan nilai
korelasi bertanda positif yang menunjukan bahwa hubungan yang terjadi antara Sampling Audit dengan Audit Berbasis Risiko adalah searah namun tidak signifikan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat rendah namun tidak signifikan antara Sampling Audit dengan Audit Berbasis Risiko, dimana
semakin tinggi Sampling Audit maka akan diikuti semakin tingginya Audit Berbasis Risiko dan sebaliknya semakin rendah Sampling Audit maka akan diikuti semakin
rendahnya Audit Berbasis Risiko namun tidak signifikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rudi
Hansari 2009 yang memperlihatkan hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sampling audit dan risiko audit dan menurut Surya Raharja 2008
yang memperlihatkan hasil bahwa sampling audit berpengaruh positif dan searah terhadap audit berbasis risiko namun tidak signifikan dimana semakin tinggi
penggunaan sampel maka semakin tinggi penemuan risiko.
4.2.2 Kualitas Audit Melalui Sampling Audit
Berdasarkan persamaan jalur dan tabel koefisien jalur dapat diketahui adanya pengaruh langsung variabel Sampling Audit X
1
terhadap Kualitas Audit Y dan