b. Bila sig.2-tailed lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak yang artinya
terdapat perbedaan antara tingkat produktivitas usahatani padi anggota kelompok tani dengan tingkat produktivitas usahatani padi non anggota
kelompok tani.
3. Penggunaan metode analisis untuk tujuan yang ke tiga tentang peran
kelompok tani dalam meningkatkan pendapatan usahatani padi sawah adalah analisis komparatif dengan membandingkan pendapatan usahatani padi
anggota dengan non anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Makarti. Pendapatan usahata tani padi dapat dihitung dengan persamaan:
n i
BTT Pxi
Xi Py
Y
1
. .
Keterangan: π = keuntungan
Y = hasil produksi kg Py = harga hasil produksi Rp
Xi = faktor produksi ke-i Pxi = harga faktor produksi ke - i RpSatuan
BTT = biaya tetap total i
= 1, 2, 3, 4, 5, n Untuk mengetahui apakah usahatani padi ini menguntungkan atau tidak
digunakan analisis nisbah penerimaan dengan biaya total atau analisis RC yang dirumuskan sebagai berikut:
RC = Penerimaan total Biaya total
Dimana kriteria pengukuran pada analisis nisbah penerimaan dengan biaya
total adalah:
a Jika RC 1, maka usahatani padi menguntungkan untuk diusahakan,
b Jika RC = 1, maka usahatani padi varietas tidak untung dan tidak rugi, dan
c Jika RC 1, maka usahatani padi rugi untuk diusahakan.
Adanya perbedaan perlakuan dalam usahatani padi akan berpengaruh terhadap pendapatan yang di peroleh. Perbedaan pendapatan perlu di bandingkan untuk
memperoleh kesimpulan mana yang lebih baik. Untuk membedakan pendapatan padi petani anggota dan non anggota Kelompok Tani Sumber
Rejeki Desa Makarti dilakukan uji beda menggunakan uji t t test.
2 2
2 1
2 1
2 1
n s
n s
X X
t
Keterangan: n
1
= Jumlah petani anggota n
2
= Jumlah petani non anggota
1
X = Rata-rata pendapatan padiha petani anggota
2
X = Rata-rata pendapatan padiha petani non anggota
2 1
s = Simpangan pendapatan padiha petani anggota
2 2
s = Simpangan baku pendapatan padiha petani non anggota
Kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Bila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima yang artinya tidak
terdapat perbedaan antara pendapatan padiha petani anggota dengan pendapatan padiha petani non anggota.
b. Bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak yang artinya
terdapat perbedaan antara pendapatan padiha petani anggota dengan pendapatan padiha petani non anggota.
Program SPSS juga dapat digunakan sebagai alat analisis uji beda. Sebelum dilakukan uji beda terlebih dahulu dilakukan identifikasi data sebagai berikut:
a. Dari permasalahan kasus peneliti ingin membandingkan pendapatan padi
anggota dan non anggota kelompok tani mana yang lebih tinggi satu arah.
b. Anggota dan non aggota kelompok tani merupakan orang yang berbeda
dan bisa dikatakan perbandingan rata-rata dua kelompok independen. c.
Jenis sebarandistribusi data yang digunakan adalah data menyebar normal sehingga tergolong dalam data parametrik
d. Varians populasi tidak diketahui sehingga dapat menggunakan uji t.
Dari identifikasi yang dilakukan analisis metode yang digunakan adalah analisis uji dua rata-rata dan kemudian menggunakan program SPSS dengan
memasukan data yang sudah ada. Kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Bila sig.2-tailed lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima yang artinya
tidak terdapat perbedaan antara tingkat pendapatan usahatani padi anggota kelompok tani dengan tingkat pendapatan usahatani padi non anggota
kelompok tani. b.
Bila sig.2-tailed lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan antara tingkat pendapatan usahatani padiha anggota
kelompok tani dengan tingkat pendapatan usahatani padiha non anggota kelompok tani.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A.
Keadaan Geografis Desa Makarti
Desa Makarti merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa ini terdiri dari enam
Rukun Kelurahan RK, dan 24 Rukun Tetangga RT. Desa yang memiliki luas wilayah 8.543 hektar ini, sebelah Utara berbatasan dengan Desa
Sumberejo, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Purbasakti Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara, dan sebelah Barat dan Timur
berbatasan dengan Desa Dayasakti. Desa Makarti memiliki jarak orbitasi 8 km dari ibukota Kecamatan Tumijajar yaitu Desa Dayamurni, dan 25 km dari
ibukota Kabupaten Tulang Bawang Barat yaitu Desa Panaragan Jaya serta 110 km dari ibukota Propinsi Lampung yakni Bandar Lampung. Desa ini
memiliki sarana perhubungan yang sudah lancar karena ditunjang oleh prasarana jalan yang sudah baik.
Desa Makarti terletak pada 104,55′ – 105,10′ Bujur Timur dan 04,10′- 04,42′
Lintang Selatan dengan ketinggian 39 Mdpl. Berdasarkan keadaan geografisnya, daerah ini mempunyai suhu udara berkisar antara 25 hingga 33
derajat Celsius. Curah hujan yang cukup tinggi antara 57-299 mmbulan dengan kelembaban rata-rata 85,2. Curah hujan tertinggi pada bulan
Nopember dan Desember, sedangkan curah hujan terendah pada bulan Juni dan Agustus. Musim kemarau terjadi pada bulan Februari sampai Agustus,
dan musim hujan terjadi pada bulan September sampai Januari.
B. Keadaan Penduduk Desa Makarti
Penduduk merupakan faktor utama penggerak dan pelaksana pembangunan. Dengan demikian potensi penduduk merupakan modal dasar dalam proses
pembangunan bila segenap potensi penduduk tersebut dapat diaktualisasikan menjadi gerak langkah bersama sesuai dengan cita-cita pembangunan desa.
Berdasarkan data monografi Desa Makarti tahun 2013, jumlah penduduk secara keseluruhan sebesar 5.398 jiwa dengan jumlah penduduk pria 2.702
jiwa dan penduduk wanita 2.696 jiwa. Menurut Mantra 2004, sebaran petani padi berdasarkan umur produktif secara ekonomi dapat dibagi menjadi
3 klasifikasi yaitu kelompok umur 0-14 tahun merupakan kelompok usia belum produktif secara ekonomi, kelompok umur 15-64 tahun merupakan
kelompok usia produktif, dan kelompok umur di atas 65 tahun merupakan kelompok usia tidak lagi produktif. Sebaran penduduk Desa Makarti
berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Sebaran penduduk Desa Makarti berdasarkan kelompok umur
No Kelompok Umur Th
Jumlah Jiwa Persentase
1 2
3 – 14
15 – 64
65 1656
3414 328
30,68 63,26
6,08 Sumber : Kantor Kepala Desa Makarti, 2014
Infomasi lain selain jenis kelamin, umur, dan usia produktif, keadaan penduduk Desa Makarti dapat pula dilihat berdasarkan tingkat pendidikan
seperti yang disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah penduduk Desa Makarti dirinci berdasarkan tingkat
pendidikan
Sumber : Kantor Kepala Desa Makarti, 2014
Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Makarti berpendidikan mayoritas pada tingkat pendidikan dasar SD, yaitu
sebanyak 45,44 . Sedangkan penduduk yang menyelesaikan jenjang pendidikan akademi hingga sarjana jumlahnya sangat kecil sebesar 0,28 .
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan pembangunan sebuah desa. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk suatu desa, maka
semakin berkembang pula pembangunan di desa tersebut. Demikian juga dalam bidang pertanian, daya adopsi teknologi, kreatifitas berusahatani, serta
keterampilan berusaha tani biasanya berbanding lurus dengan tingkat pendidikan masyarakatnya.
Sebagian besar masyarakat Indonesia masih berpendidikan rendah, terutama
masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Berdasarkan tingkat pendidikan, masyarakat Desa Makarti memiliki tingkat pendidikan yang
tergolong masih rendah. Hal ini terlihat jelas dari besarnya persentase
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Jiwa Persentase
1 2
3 4
5 7
TidakBelum Sekolah Tidak Tamat SD
Tamat SD Tamat SLTP
Tamat SLTA Perguruan Tinggi D1
– S3 437
1338 2453
839 279
15 8,25
25,52 45,44
15,54
5,17 0.28