Sponsorship Brand Image Pelaksanaan Sponsorship Dampaknya Terhadap Brand Image Pada Clothing Linecoltd Sumur Bandung

66 Tabel 3.6 Pernyataan Skala Likert Sumber : Sugiyono 2004:89

a. Sponsorship

Untuk variabel Sponsorship dari 3 indikator dengan 10 item kuesioner dengan jumlah responden 80, maka akan diperoleh kriteria berikut ini : Skor aktual : jawaban seluruh responden 80 atas kuesioner 10 yang diajukan. Skor Ideal : Bobot tertinggi 5 X 80 X 10 = 4000

b. Brand Image

Untuk variabel Brand Image dari 4 indikator dengan 10 item kuesioner dengan jumlah responden 80, maka akan diperoleh kriteria berikut ini : Skor aktual : jawaban seluruh responden 80 atas kuesioner 10 yang diajukan. Skor Ideal : Bobot tertinggi 5 X 80 X 10 = 4000 Selanjutnya hasil perhitungan perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal dikontribusikan dengan tabel 3.7 sebagai berikut : Jawaban Skala Nilai Positif Skala Nilai Negatif Sangat setuju 5 1 Setuju 4 2 Cukup 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5 67 Tabel 3.7 Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal No Jumlah Skor Kriteria 1 20.00 - 36.00 Tidak Baik 2 36.01 - 52.00 Kurang Baik 3 52.01 - 68.00 Cukup 4 68.01 - 84.00 Baik 5 84.01 – 100 Sangat Baik Sumber : Umi Narimawati 2007:84

2. Analisis Kuantitatif

“ Merupakan metode analisis yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu. Analisis data bersifat kuantitatif atau lebih dikenal dengan statistik dilakukan dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Sugiyono 2008: 13 Selanjutnya untuk mengolah data-data tersebut peneliti menggunakan beberapa metode antara lain: 1. Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis Regresi digunakan untuk mengetahui bentuk pengaruh Sponsorship dampaknya terhadap brand image. Dari model dapat dilakukan pengujian untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan, Analisis regresi ini biasanya menggunakan rumus: Keterangan: X = Sponsorship Y = Brand Image Y = a + bX 68 a = Suatu bilangan konstanta yang merupakan nilai Y apabila X = 0 b = Koefisien regresi untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut : a = konstanta, yang diperoleh dengan rumus: b = koefisien regresi, yang diperoleh dengan rumus: Namun untuk mempermudah perhitungan, penulis menggunakan bantuan program SPSS 15.0.

2. Koefisien Kolerasi Pearson Product Moment

Analisa terhadap data-data yang telah dikumpulkan untuk menyatakan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat , maka digunakan korelasi. “Korelasi digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas dan tergantung” Jonathan Sarwono,2006: 37 Kuat lemahnya hubungan antara variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini, dibuktikan dengan menggunakan analisis Korelasi Pearson Product Moment, karena dalam penelitian ini penulis mempergunakan metode penelitian analisis deskriptif dan skala pengukuran rasio. Analisis Korelasi Product Moment digunakan untuk mengukur kuat atau lemahnya hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan Sponsorship terhadap Brand Image. 2 2 xi xi n yi xi xiyi n b Σ − Σ Σ Σ − Σ = 2 2 2 Σxi xi n Σxiyi Σxi Σxi Σyi a − Σ − = 69 Rumus dari analisis Korelasi Product Moment adalah: { } { } 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = r Sumber: Sugiyono, 2008 Keterangan : r = Koefisien korelasi X = Sponsorship Y = Brand Image n = Banyaknya sampel Kuat atau tidaknya hubungan antara kedua variabel dapat dilihat dari beberapa kategori koefisien korelasi mempunyai nilai -1 ≤ r ≤ +1 dimana : a. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat kuat dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1 atau sebaliknya. b. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak ada hubungan sama sekali. c. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun sebesar 1 atau sebaliknya. Namun untuk dapat memudahkan pengolahan korelasinya penulis menggunakan software SPSS 15.0 for windows. Untuk dapat memberikan penafsiran 70 terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil pengaruhnya, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono 2002 : 216 3. Analisis Koefisien Determinasi Besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd, yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yaitu : Sumber: Sugiyono, 2008 Keterangan : Kd = Nilai koefisien determinasi r = Koefisien korelasi product moment 100 = Pengali yang menyatakan dalam persentase

3.2.5.2 Perancangan Hipotesis

Untuk menganalisa data yang diperoleh dari responden setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan riset yang diajukan, maka digunakan metode analisis data untuk memperoleh suatu kesimpulan. Sebelum dilakukan analisis data, perlu Kd = r² x 100 71 dilakukan rancangan pengujian hipotesis terhadap alat pengumpulan data. Dalam hal ini kuesioner yang disebarkan. Untuk mengetahui Pelaksanaan Kegiatan Sponsorship Dampaknya Terhadap Brand Image Pada Clothing Linecoltd, maka dilakukan suatu uji hipotesis melalui asumsi sebagai berikut: Ho : ρ = 0, artinya Pelaksanaan Kegiatan Sponsorship tidak Berdampak Terhadap Brand Image Pada Clothing Linecoltd. H 1 : ρ ≠ 0, artinya Pelaksanaan Kegiatan Sponsorship Berdampak Terhadap Brand Image Pada Clothing Linecoltd.

1. Uji T

Uji T digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata satu populasi atau lebih dengan menggunakan sampel kecil. Menurut Husein Umar 2004;134, untuk pengajuan hipotesis digunakan statistik t dengan rumus sebagai berikut : t = Statistik uji korelasi r = Koefisien Korelasi Product Moment n = Banyaknya sampel dalam penelitian 2 1 2 r n r t − − = 72 Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Keterangan: Dengan kriteria sebagai berikut: Bila nilai t hitung nilai t tabel, maka Ho ditolak Bila nilai t hitung nilai t tabel, maka Ho diterima Sumber :Sugiyono 2004;161. Gambar 3.1 Kurva Hipotesis Daerah Penerimaan dan Penolakan 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian