sama terhadap Harga saham yang dikenal sebutan dengan koefisien determinasi. Koefisien determinasi didapat dari hasil perkalian koefisien
jalur terhadap matriks korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan rumus sebagai berikut:
b Analisis Koefisien Korelasi
Analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dua variabel, yaitu antara variabel independent dan variabel
dependent adapun korelasi yang digunakan dalam analisis ini yaitu korelasi pearson product moment dimana variabelnya berskala rasio. Rumus analisis
korelasi adalah: Rumus analisis korelasi adalah:
Sumber : Sugiyono 2012:183 Keterangan :
X = Return On Assets dan Debt to Equity Ratio Y = Harga Saham
n = Jumlah tahun Koefisien korelasi dapat dinyatakan -
1 ≤ r ≤ +1 apabila :
[ ] [
]
√ }
}
r = -1, menyatakan terdapat hubungan antara Return On Assets X
1
dan Debt to Equity Ratio X
2
terhadap Harga Saham Y pada Perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sempurna dan negatif.
r = 0, menyatakan tidak terdapat hubungan antara Return On Assets X
1
dan Debt to Equity Ratio X
2
terhadap Harga Saham Y pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
r = +1, menyatakan terdapat hubungan antara Return On Assets X
1
dan Debt to Equity Ratio X
2
terhadap Harga Saham Y pada Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kuat dan positif.
Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Hubungan Cukup 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,00
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2008:184
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah Return On Assets dan Debt to Equity Ratio terhadap harga saham pada perusahaan asuransi. Dengan
memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis jalur dan korelasi. Hipotesis
yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengujian Secara SimultanTotal.
Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas X secara simultan terhadap variabel terikat Y maka pengujian dilakukan dengan menggunakan
uji statistik F.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat. Pengujian ini
dilakukan dengan menentukan nilai signifikansi yaitu 5 atau 0,05. Berikut
penetapan hipotesis :
Ho : P
yx1x2
= 0, Return on Assets ROA dan Debt to Equity Ratio tidak
berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham. H1 : P
yx1x2
≠ 0, Return on Assets ROA dan Debt to Equity Ratio
berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham. Untuk menguji hipotesis diatas digunakan uji F dengan formula sebagai
berikut:
Sumber : Riduwan dan Engkos 2011:122 Statistik uji diatas mengikuti distribusi F dengan derajat bebas V
1
= k dan V
2
= n-k-1. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut : Apabila F
hitung
positif +, maka: a. F
hitung
F
tabel
, dengan α = 5 , maka H
ditolak artinya signifikan. b. F
hitung
F
tabel
, dengan α = 5 , maka H
diterima artinya tidak signifikan. Apabila F
hitung
negatif -, maka:
a. F
hitung
F
tabel
maka H diterima artinya tidak signifikan.
b. F
hitung
F
tabel
maka H ditolak artinya signifikan.
2. Pengujian Koefisien Jalur Secara Parsial
Pengujian parsial digunakan untuk melihat lebih jelas variabel mana saja diantara kedua variabel independen, yaitu return on assets dan debt to equity ratio
yang pengaruhnya signifikan terhadap harga saham. Untuk menguji koefisien jalur dari masing-masing variabel eksogen tersebut digunakan uji t, berikut penetapan
hipotesis. X
1
Y = Return on Assets ROA berpengaruh positif terhadap Harga
Saham. X
2
Y = Debt to Equity Ratio DER berpengaruh positif terhadap Harga
Saham. Dengan rumus sebagai berikut
:
Statistik uji diatas mengikuti distribusi t dari t
tabel
dengan tingkat signifikasi 0.05. Dimana α adalah 0,052 dan v adalah n-k-1. Dengan Kriteria dari pengujian
hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : Apabila t
hitung
positif + maka : a. t
hitung
t
tabel
maka H ditolak, artinya signifikan.
√ √
b. t
hitung
t
tabel
maka H diterima, artinya tidak signifikan.
Apabila t
hitung
negatif -, maka: a. t
hitung
t
tabel
maka H diterima, artinya tidak signifikan.
b. t
hitung
t
tabel
maka H ditolak, artinya signifikan.
3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan
Berikut merupakan gambar daerah penerimaan dan penolakan H secara
simultan :
Gambar 3.3 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis uji F
Berikut ini gambar yang memperlihatkan daerah penerimaan dan penolakan H
secara parsial.
Gambar 3.4 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
α
Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0
Daerah peneriman H
Daerah penolakan H
Daerah penolakan H
t
tabel
-t
tabel
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Perusahaan
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. adalah sebuah perusahaan asuransi
yang berdiri sejak 1982. PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. didirikan dan berkedudukan di Jakarta sesuai dengan akte Notaris Kartini Mulyadi SH No.78
tertanggal 12 Oktober 1982. Perusahaan bergerak dalam bidang Asuransi kerugian dengan jenis pertanggungan: Kebakaran, Kendaraan Bermotor, Rekayasa,
Tanggung Gugat, Pengangkutan,Alat Berat, Kesehatan Pada awal berdiri, perusahaan bernama PT Asuransi Bina Dharma Artha dan pada
tahun 1994 diganti menjadi PT Dharmala Insurance Tbk. Sejak 1999, perusahaan berubah nama menjadi PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk., juga dikenal sebagai
Asuransi ABDA atau ABDA Insurance. Saat ini perusahaan berkedudukan di Plaza ABDA, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta dan memiliki 32 kantor cabang
dan pemasaran. Selain itu perusahaan juga akan memperluas jejaring di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2004 tepatnya pada tanggal 15 Desember 2004, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. melakukan Right Issue sehingga jumlah saham menjadi
275.914.080 lembar saham dengan total nilai sebesar Rp. 89.848.944.000,-. Pada akhir tahun 2008 total modal sendiri sebesar Rp.118.810.079.000,- yang berarti
telah memenuhi
peraturan perundangan
yang berlaku
dimana pada
tahun 2014 modal sendiri disyaratkan minimum Rp.100 milyar. Perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya pada tanggal 6 Juli 1989 dan
merupakan Perusahaan Jasa Asuransi Kerugian pertama yang melaksanakan penjualan saham melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Saat ini jumlah saham
tercatat adalah 275.914.080 lembar saham dengan total nilai sebesar Rp. 89.848.944.000,-
PT Asuransi Bintang Tbk. atau yang lebih dikenal dengan Asuransi
Bintang adalah salah satu asuransi yang berdiri sejak 1955. Asuransi Bintang didirikan pada tanggal 17 Maret 1955 oleh beberapa tokoh
pengusaha nasional, yang sebagian besar juga adalah pelaku revolusi fisik menjelang kemerdekaan pada tahun 1945. Mereka adalah Ali Algadri,
Idham, Ismet, Wibowo, Soedarpo Sasrosatomo, Pang Lay Kim, Roestam Moenaf dan Johan Radi Koesman.
Sejak tanggal 29 Nopember 1989, saham Bintang telah menjadi perusahaan Publik di mana sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia dh Bursa Efek
Jakarta.
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. atau yang sering disebut dengan Dayin
Mitra berdiri sejak 1982. PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk berdiri sejak 1982. Pada 1989,
PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk “go public” di Bursa Efek Jakarta. PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk juga telah mendapatkan berbagai penghargaan :
Tahun 2001, Emiten terbaik Sektor Asuransi Investor Award 2001, Majalah Investor bersama Arthur Andersen, Peringkat 4 rating Asuransi
Umum dari 102 Perusahaan Asuransi Umum dengan Predikat Sangat Bagus Majalah InfoBank, Pemberi Bisnis terbaik VII periode 1998 -
2000 PT. Reasuransi Nasional Indonesia. Tahun 2002, Mendapat peghargaan dengan predikat
Sangat bagus atas kinerja keuangan tahun 2001 Majalah InfoBank Tahun 2003, Peringkat 2 rating Asuransi Umum dari 96
Perusahaan Asuransi Umum dengan predikat sangat Bagus Majalah Info Bank serta secara berturut - turut pada tahun 2004 2005 mendapat penghargan
dengan predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2003 2004 Majalah Info Bank.
PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. adalah sebuah perusahaan
asuransi yang bergerak dalam bidang asuransi kerugian dan reasuransi. Asuransi Harta Aman Pratama adalah sebuah asuransi yang berdiri sejak 1982. Perusahaan
ini didirikan pada tanggal 28 Mei 1982 berdasarkan Akta Notaris Trisnawati Mulia, SH No.76 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2 1325.HT.01.01.Th.82 tanggal 21 September 1982.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No.1 tanggal 1 Juli 2004 mengenai
pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sampai dengan tahun 2003 dan peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi sebesar Rp 50
miliar yang terdiri atas 1 satu miliar saham dengan nilai nomimal Rp 50 per