H. UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 49 dan UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 171 Tentang Pengalokasian Dana Pendidikan dan Kesehatan
1. UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 49
a. Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan
dialokasikan minimal 20 persen dari APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20 persen dari APBD.
b. Gaji guru dan dosen yang diangkat oleh pemerintah dialokasikan
dalam APBN. c.
Dana pendidikan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. d.
Dana pendidikan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. e.
Ketentuan mengenai pengalokasian dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan ayat 4 diatur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah
2. UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 171 a.
Besar anggaran kesehatan Pemerintah dialokasikan minimal sebesar 5 persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara di luar gaji;
b. Besar anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupatenkota
dialokasikan minimal 10 persen dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji.
c. Besar anggaran kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan
ayat 2 diprioritaskan untuk kepentingan pelayanan publik yang
besarnya s anggaran p
belanja da
I. Penelitian Terdah
Sebelum melaku penelitian terdah
tabel-tabel di baw
Tabel 6. Ringka Memp
Selata Judul
Penulis Tujuan
Model Estimasi dan Variabel
a sekurang-kurangnya 23 dari anggaran keseha n pendapatan dan belanja negara dan anggaran pe
daerah.
dahulu
kukan penelitian ini, penulis mencoba mempel ahulu yang relevan dengan penelitian ini seper
awah ini.
gkasan Penelitian Analisis Faktor-faktor yan pengaruhi Indeks Pembangunan Manusia
tan Periode 2001-2010
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Manusia di Sulawesi Selat
2010
Devyanti Patta 2012 Untuk mengetahui pengaruh pertumbuha
persentase penduduk miskin, pengeluaran p pendidikan dan kesehatan, ketimpangan di
terhadap Indeks Pembangunan Manusia di
si Metode analisis regresi linier berganda O
Y = Lnβ +
X
1 +
X
2 +
â
3
Ln X
3
+ â
4
Dimana : Y = Indeks pembangunan manusi
β = Intersep
X
1
= Pertumbuhan ekonomi pe X
2
= Persentase penduduk miski X
3
= Pengeluaran pemerintah bi milyar
sehatan dalam an pendapatan dan
elajari hasil-hasil erti tertera pada
ang sia di Sulawesi
aruhi Indeks latan Periode 2001-
buhan ekonomi, ran pemerintah bidang
n distribusi pendapatan a di Sulawesi Selatan.
OLS â
4
Ln X
4
+ â
5
Ln X
5
+ µ
anusia persen
persen iskin persen
h bidang pendidikan
X
4
= Pengeluaran pemerintah bidang kesehatan milyar
X
5
= Ketimpangan distribusi pendapatan persen â
1
, â
2
, â
3
, â
4
= koefisien regresi ð = Terms of error
Jenis Data Data time series selama periode 2001-2010.
Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi PDRB, pengeluaran pemerintah bidang pendidikan
dan kesehatan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sulawesi Selatan.
Sedangkan persentase penduduk miskin dan ketimpangan distribusi pendapatan berpengaruh negative dan signifikan
terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM di Sulawesi Selatan.
Tabel 7 merupakan ringkasan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rudy Badrudin 2007 yang berjudul: “Pengaruh Pendapatan Dan Belanja Daerah
Terhadap Pembangunan Manusia Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”.
Tabel 7. Ringkasan Penelitian Pengaruh Pendapatan Dan Belanja Daerah Terhadap Pembangunan Manusia Di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
Judul Pengaruh Pendapatan Dan Belanja Daerah Terhadap
Pembangunan Manusia Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta
Penulis Rudy Badrudin
Tujuan 1. Untuk mengetahui adanya keterkaitan antara pengeluaran
pemerintah pada bidang sektor publik dalam APBD dengan tingkat pembangunan manusia di Provinsi DIY;
2. Untuk mengetahui komitmen pemerintah daerah di Provinsi DIY dalam proses pembangunan manusia yang tercermin
melalui alokasi pengeluaran pembangunan melalui APBD sektor publik untuk masing-masing daerah di Provinsi DIY.
Model Estimasi dan Variabel
IPM
t
= f PPpd
t
, PPks
t
, PPinf
t
Jenis Data Data time series selama periode 1998-2005
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh beberapa
temuan sebagai berikut, yaitu :
1. Variabel pengeluaran pemerintah di Provinsi DIY pada sektor pendidikan berpengaruh tidak signifikan terhadap
pembangunan manusia di Provinsi DIY baik dengan pengamatan waktu menggunakan time lag 2 dan 3 tahun;
2. Variabel pengeluaran pemerintah di Provinsi DIY pada sektor kesehatan berpengaruh tidak signifikan terhadap
pembangunan manusia di Provinsi DIY baik dengan pengamatan waktu menggunakan time lag 2 dan 3 tahun;
3. Variabel pengeluaran pemerintah di Provinsi DIY pada sektor infrastruktur berpengaruh tidak signifikan terhadap
pembangunan manusia di Provinsi DIY baik dengan pengamatan waktu menggunakan time lag 2 dan 3
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series yang bersifat kuantitatif, yaitu data berbentuk angka-angka
misalnya data Alokasi Dana Sektor Pendidikan, Alokasi Dana Sektor Kesehatan, Alokasi Dana Infrastruktur dan Indeks Pembangunan Manusia.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen serta keterangan-keterangan lainnya yang mendukung penelitian ini.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Lampung, Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan dilaman
www.djpk.go.id, instansi lain yang terkait serta dari berbagai literatur dan artikel yang dimuat di media massa, baik cetak maupun elektronik yang
relevan dengan pokok penelitian.
C. Batasan Variabel
Variabel-variabel yang digunakan meliputi : 1. Indeks Pembangunan Manusia IPM sebagai variable terikat dependent
variable. IPM yaitu indeks komposit yang digunakan untuk mengukur
✁
pencapaian rata-rata suatu Negara dalam tiga hal mendasar pembangunan manusia, yaitu : 1 Indek Harapan Hidup, yang diukur dengan angka
harapan ketika lahir; 2 Indeks Pendidikan, yang diukur berdasarkan rata- rata lama sekolah dan angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas;
3 Indeks Standar Hidup Layak, yang diukur dengan daya beli konsumsi per kapita. Data yang digunakan adalah data Indeks Pembangunan Manusia
KabupatenKota di Provinsi Lampung tahun 2009-2013 dalam persen yang didapat dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung.
2. Alokasi dana sektor pendidikan sebagai variabel bebas independent variable, merupakan pengeluaran Pemerintah KabupatenKota di Provinsi
Lampung untuk sektor pendidikan yang mencerminkan pengeluaran pemerintah dari realisasi belanja daerah yang dialokasikan untuk sektor
pendidikan. Data yang digunakan adalah data perkembangan Realisasi Alokasi Dana Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Lampung Sektor
Pendidikan tahun 2009-2013 persen yang didapat dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan dilaman www.djpk.go.id.
3. Alokasi dana sektor kesehatan sebagai variabel bebas independent variable, merupakan besarnya pengeluaran Pemerintah KabupatenKota di
Provinsi Lampung untuk sektor kesehatan yang mencerminkan pengeluaran pemerintah dari total realisasi belanja daerah yang dialokasikan untuk
sektor kesehatan. Data yang digunakan adalah data perkembangan Realisasi Pengeluaran Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Lampung Sektor
Kesehatan tahun 2009-2013 persen yang didapat dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan dilaman www.djpk.go.id
.
✂
4. Alokasi dana infrastruktur sebagai variabel bebas independent variable. Infrastruktur merupakan besarnya pengeluaran pemerintah di bidang
infrastruktur umum seperti tenaga listrik, telekomunikasi, perhubungan, irigasi, air bersih, dan sanitasi, serta pembuangan limbah. Data yang
digunakan adalah perkembangan data Realisasi Pengeluaran Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Lampung Sektor Kesehatan tahun 2007-2013
persen yang didapat dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan dilaman www.djpk.go.id
.
D. Alat Analisis
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan data dari variabel-
variabel yang diteliti dan kemudian dihitung dengan menggunakan metode statistik yang tersedia. Pengolahan data yang digunakan untuk menganalisis
seluruh analisis dalam penelitian ini menggunakan program Eviews 6.Penelitian ini menggunakan jeda waktu atau jarak time lag antara
fenomena yag terjadi sampai dengan adanya efek yang berdampak terhadap masyarakat yaitu dengan nilai tanpa time lag dan time lag 2 tahun .
E. Model Analisis
Untuk mengetahui pengaruh alokasi dana sektor pendidikan, alokasi dana sektor kesehatan, dan alokasi dana sektor infrastruktur terhadap Indeks
Pembangunan Manusia digunakan metode analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan data panel, yaitu kombinasi antara deret waktu time series
✄
dan kerat lintang cross section. Data time series sering disebut dengan data runtut waktu yaitu merupakan rangkaian observasi pada suatu nilai yang
diambil pada waktu yang berbeda, sedangkan data cross section adalah data dari satu atau lebih variabel yang dikumpulkan dalam waktu yang sama. Alat
pengolahan data dengan menggunakan program Eviews 6. Menurut Gujarati 2011 dalam model data panel persamaan model dengan menggunakan data
cross section yaitu : Y
t
=
+
1
X
1
+ e
i
; i = 1,2,...N Dimana N adalah banyaknya data cross section. Sedangkan persamaan
model time series adalah sebagai berikut : Y
t
=
+
1
X
1
+ e
i
; i = 1,2,...T Dimana T adalah banyaknya data time series Data panel merupakan data
gabungan time series dengan cross section maka model dapat ditulis: Y
t
=
+
1
X
1
+ e
it
i = 1,2,...N; t = 1,2,...T dimana:
N =
banyaknya observasi T
= banyaknya waktu
NxT =
banyaknya data panel