1.4.1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah khasanah penelitian tentang pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya
pembelajaran menulis narasi.
1.4.2. Manfaat Praktis
1.4.2.1.Bagi Guru
Penerapan media komik cerita anak ini diharapkan dapat membantu guru dalam penyampaian materi. Komik cerita anak dalam pembelajaran berfungsi
untuk mendorong guru meningkatkan kompetensi profesional dalam menciptakan inovasi media pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi,
minat dan hasil belajar siswa. Selain itu, penelitian ini memberikan alternatif pemilihan media pembelajaran yang cocok dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
khususnya pembelajaran menulis cerita narasi sehingga dapat tercipta suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
1.4.2.2.Bagi Siswa
Melalui penerapan media komik cerita anak di kelas IV SDN 1 Ngawen Kabupaten Blora, diharapkan siswa dapat menulis narasi dengan baik. Melalui
media komik cerita anak siswa mendapatkan manfaat yaitu: 1 dapat menumbuhkan minat membaca siswa; 2 dapat mendorong siswa untuk memiliki
kompetensi yang baik dalam pembelajaran menulis cerita narasi; 3 dapat memunculkan ide-ide baru siswa; 4 dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam
menulis cerita narasi; 5 dapat menambah motivasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis cerita narasi.
1.4.2.3.Bagi Sekolah
Bagi sekolah penerapan media komik cerita anak keterampilan menulis narasi dapat menumbuhkan kompetensi profesional guru untuk melakukan
pembelajaran yang efektif di kelas, dapat memberikan inspirasi terhadap guru untuk menciptakan media-media yang dapat menunjang pembelajaran lain,
sehingga mutu sekolah dapat meningkat.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.
KAJIAN TEORI
2.1.1. Belajar 2.1.1.1. Hakikat Belajar
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki
pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu Baharuddin dan Wahyuni 2007:13.
Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh informasi tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik. Menurut Sudjana 2013: 28 belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan
dalam berbagai
bentuk seperti
berubah pengetahuannya,
pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang
ada pada individu. Oleh sebab itu belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada
tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009:
18 belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses