Tahapan Umum Sistem Biometrik Iris Mata

2.2.5 Tahapan Umum Sistem Biometrik Iris Mata

Gambar 2.8 Proses umum sistem biometrik iris mata 1. Pre-processing: pada tahap ini, langkah pertama adalah untuk menentukan lokasi pupil. Kemudian iris dicirikan dengan menggunakan berbagai teknik seperti membuka penuh iris untuk koordinat polar, dan membuat penyesuaian untuk pencahayaan, skala dan rotasi variasi. 2. Pendeteksian iris: tahap ini melibatkan lokasi tepi luar iris dan memisahkanya dari sisa bagian mata. Data yang mewakili bagian iris, disebut pola iris. Pola iris berisi semua data penting yang dibutuhkan untuk membuat suatu yang positif untuk identifikasi. 3. Membuat kode iris: membuat template atau kode iris dalam bentuk biner dengan nilai 1 dan 0, yang kemudian akan disimpan dalam database untuk menciptakan data resmi individu. Selain itu kode iris juga untuk melekukan pengujian database identifikasi dan verifikasi yang dibuat. 4. Perbandingan: tahap ini melakukan indentifikasi atau verifikasi dengan membandingkan kode iris yang disimpan didalam database. Pada tahap ini menghitung perbedaan antara kode iris yang diproses dan disimpan. Terdapat beberapa teknik pemisahan ciri, diantaranya adalah deteksi garis, deteksi tepi, blok, moment, histogram, co-occurrence, nilai Eigen dan vektor Eigen , spectrum fourier, alihragam wavelet, dimensi fractal, dan metode simpul proyeksi. Untuk mempelajari berbagai macam metrika untuk mencocokkan dua vektor cirri, dapat digunakan metode, Euclide Distance, City Block Manhattan Distance , Chebyshev Distance, Minkowski Distance , Canberra Distance, Bray Curtis Distance. Angular Separation, Correlation Coefficient , Hamming Distance, dan Dynamic Time Warping DTW . Metrika pencocokan digunakan untuk menentukan tingkat kesamaan similarity degree atau ketidaksamaan dissimilarity degree dua vektor ciri. Tingkat kesamaan berupa suatu skor dan berdasarkan skor tersebut dua vektor akan dikatakan mirip atau tidak. Pada sistem biometrik, skor tersebut digunakan untuk mengenali mengklasifikasi suatu vektor cirri apakah sah atau tidak sah, dengan membandingkanya dengan suatu nilai ambang Threshold value. 5. Keputusan: tahap ini adalah tahap akhir dalam proses identifikasi iris. Tahap ini membuat keputusan berdasarkan perbandingan yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini terdapat dua nilai, yaitu TERIDENTIFIKASI atau DITOLAK. Pada penulisan skripsi ini, penulis meneliti dengan memfokuskan pada satu poin dari lima poin. satu langkah untuk biometrik iris mata tersebut adalah pre- prossesing atau lokalisasi iris mata. Tahap pre-processing atau lokalisasi iris mata sangat penting untuk keberhasilan proses-proses selanjutnya.

2.2.6 Beberapa Metode Sistem Biometrik Iris Mata