Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi di SMA Al-Washliyah 3 Medan Tahun 2010

(1)

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN ALAT KELAMIN PADA SAAT MENSTRUASI DI SMA Al - WASHLIYAH 3 MEDAN

TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH

INDAH DEWI SARI NIM : 09502049

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Indah Dewi Sari

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi di SMA Al-Washliyah 3 Medan

Tahun 2010

ix + 40 hal + 5 tabel + 1 skema + 10 lampiran Abstrak

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim vagina. Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ –organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di SMA Al-Washliyah 3 Medan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 102 orang dengan metode pengambilan teknik stratified random

sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 4 Maret 2010. Instrumen dalam

penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan kuesioner pengetahuan remaja putri. Hasil penelitian ini didapatkan 93 orang (91,2 %) pengetahuan dalam kategori baik, 9 orang (8,8 %) pengetahuan dalam kategori cukup. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada remaja untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan remaja khususnya tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi

Kata Kunci : Pengetahuan remaja putri, kebersihan alat kelamin, menstruasi Daftar pustaka 25 (1999-2009)


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap Pijat Bayi di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2010”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, MKes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK. selaku Ketua Pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.

3. Idau Ginting M. Kes, Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan hasil Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Nur Asnah Sitohang, SKep, Ns, MKep. Selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah

5. dr. Riza Rivani. SpOG. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini

6. Kepala Sekolah SMU Al – Washliyah 3 Medan yang telah memberikan izin kepada penulis unyuk melakukan penelitian.

7. Kedua orang tua, Suamiku Ginda Mulia Nasution dan Anakku Muhammad Athar Haqqi Nasution dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan


(4)

baik moril maupun materil dan doa serta semangat belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan.

8. Seluruh staf dan dosen program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang secara langsung telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama menjalani pendidikan.

9. Seluruh teman-teman D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Dengan segala keterbatasan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari apa yang dikatakan sempurna. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah nantinya.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya penulis.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... . vii

DAFTAR SKEMA ... . viii

DAFTAR LAMPIRAN ... .. ix

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan penelitian ... 4

D. Manfaat penelitian ... 5

BAB II Tinjauan Pustaka A. Pengetahuan ... 6

1. Pengertian pengetahuan... 6

2. Tingkatan Pengetahuan ... 6

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ... 8

B. Remaja ... 9

1. Definisi remaja ... 9

2. Perkembangan fisik remaja ... 9

3. Perubahan psikis ... 11

C. Menstruasi... 12


(6)

2. Siklus Menstruasi... 13

D. Kebersihan Alat kelamin wanita... 15

1. Anatomi alat kelamin wanita... 17

2. Menjaga kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi... .... . 18

BAB III Kerangka Penelitian A. Kerangka Konsep ... 20

B. Definisi Operasional ... 21

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 23

B. Populasi dan sampel ... 23

1. Populasi ... 23

2. Sampel ... 23

C. Tempat Penelitian………. ... 25

D. Waktu Penelitian ... 25

D. Etika Penelitian... 26

E. Instrumen Penelitian ... 26

1. Kuesioner Penelitian ... 26

2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 28

F. Pengumpulan Data ... 29

G. Analisis Data ... 30

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 31


(7)

2. Pengetahuan Responden ... 32 B. Pembahasan ... 35 1. Karakteristik Responden ... 35 2. Pengetahuan Responden tentang kebersihan alat kelamin

pada saat menstruasi ... 36

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 39 B. Saran ... 40


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel Definisi Operasional... ... 21 Tabel 4.1 Sampel dengan stratified random sampling………. 25 Tabel 5.1. Distribusi responden berdasarkan karakteristik remaja putri

di SMA Al Washliyah 3 Medan 2010 ... ... 31 Tabel 5.2. Distribusi responden berdasarkan pertanyaan pengetahuan tentang

Kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di SMA Al-Washliyah 3 Medan tahun 2010 ... 33 Tabel 5.3. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang kebersihan alat

kelamin pada saat menstruasi di SMA Al-Washliyah 3 Medan

tahun 2010 ... 34


(9)

DAFTAR SKEMA


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) 2. Kuesioner Penelitian

3. Uji Validitas : Content Validity Index

4. Surat Izin Pernyataan Editor Bahasa Indonesia 5. Master Data

6. Surat Izin Penelitian dari D-IV Bidan Pendidik

7. Surat Balasan Penelitian dari SMA Al-Washliyah 3 Medan 8. Surat telah selesai melakukan penelitian

9. Daftar Konsultasi 10.Jadwal Penelitian


(11)

LEMBAR PERNYATAAN

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN ALAT KELAMIN PADA SAAT MENSTRUASI DI SMA Al - WASHLIYAH 3 MEDAN

TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2010 Yang Menyatakan,


(12)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Indah Dewi Sari

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi di SMA Al-Washliyah 3 Medan

Tahun 2010

ix + 40 hal + 5 tabel + 1 skema + 10 lampiran Abstrak

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim vagina. Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ –organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di SMA Al-Washliyah 3 Medan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 102 orang dengan metode pengambilan teknik stratified random

sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 4 Maret 2010. Instrumen dalam

penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan kuesioner pengetahuan remaja putri. Hasil penelitian ini didapatkan 93 orang (91,2 %) pengetahuan dalam kategori baik, 9 orang (8,8 %) pengetahuan dalam kategori cukup. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada remaja untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan remaja khususnya tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi

Kata Kunci : Pengetahuan remaja putri, kebersihan alat kelamin, menstruasi Daftar pustaka 25 (1999-2009)


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau tumbuh menjadi dewasa dan berangsur–angsur menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan dan sosial serta emosional. Bangsa primitif memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode-periode lain dalam rentang kehidupan, anak dianggap sudah dewasa dan mampu mengadakan reproduksi (Mighwar, 2006, hlm. 55).

Kelompok usia remaja menurut definisi WHO (World Health Organization) adalah kelompok umur 10-19 tahun yang tersebut sebagai adolesen. Sekitar 900 juta berada di Negara sedang berkembang. Data demografi di Amerika Serikat (1990) menunjukan jumlah remaja berumur 10-19 tahun sekitar 15% populasi. Di Asia Pasifik dimana penduduknya merupakan 60% dari penduduk dunia, sepertiganya adalah remaja umur 10-19 tahun. Di Indonesia menurut biro statistik adalah sekitar 22%, yang terdiri dari 50,9% remaja laki-laki dan 49% remaja perempuan (Soetjiningsih, 2004, hlm. 1).

Kota Medan sebagai Propinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar di luar pulau Jawa. Berdasarkan data terakhir dari Badan Pusat Statistik tahun 2007 penduduk Kota Medan sejumlah 2.083.156 jiwa, yang terdiri atas 1.029.786 laki–laki dan 1.053.374 perempuan. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun 2007, didapatkan golongan umur 10-14 tahun pada laki-laki sebanyak 713,6 jiwa dan perempuan sebanyak 695,5 jiwa. Golongan umur 15-19 tahun sebanyak 706,6 jiwa dan


(14)

perempuan sebanyak 682,6 jiwa (BPS Propsu, 2007, Badan Statistik Provinsi Sumatera Utara, 2009).

Peristiwa terpenting yang terjadi pada remaja putri adalah datangnya haid yang pertama kali, biasanya pada umur 10–16 tahun. Saat haid yang pertama datang dinamakan menarche. Di daerah, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan gadis yang mengalami menarche dianggap sudah masanya melakukan tugas–tugas sebagai seorang wanita, Sikap semacam itu hingga kini masih dipertahankan di beberapa daerah. Oleh sebab–sebab tertentu yang dikaitkan dengan keadaan gizi yang lebih baik, haid pertama menjadi lebih awal. Di Inggris rata–rata haid pertama datang pada usia 13 tahun, dibandingkan dengan keadaan di abad yang lalu, di mana haid pertama pada umumnya datang pada umur 15 tahun. Nampaknya anak–anak gadis dari orang tua yang berada mengalami menarche lebih cepat dari pada mereka yang mempunyai orang tua kurang berada. Tetapi rata–rata perbedaan itu tidak lebih dari 6 sampai 9 bulan. Anggapan remaja di daerah tropis mengalami menarche lebih awal dari remaja di daerah dingin tidak terbukti. Kedatangan haid yang pertama lebih tergantung pada tingkat sosial ekonomi dari pada iklim tempat tinggal (Jones, 2005, hlm. 26).

Pada saat haid, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi, karena itu kebersihan vagina harus dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Gejala seperti pruritus vulva, iritasi, inflamasi, sekresi vaginal, dan rasa perih, biasanya diakibatkan oleh salah satu organisme berikut: Candida albican, Trichomonas vaginalis, dan Gardnerella vaginalis. Sekitar 25% dari kasus yang ada disebabkan oleh Candida albican, Trichomonas


(15)

Menjaga kesehatan organ reproduksi pada wanita diawali dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan. Untuk menjaga kebersihan vagina, yang perlu kita lakukan adalah membasuh secara teratur bagian vulva (bibir vagina) secara hati-hati menggunakan air bersih atau menggunakan sabun yang lembut. Yang terpenting adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar bibir vagina. Dan untuk menampung darah menstruasi, pembalut perlu diganti sekitar 4-5 kali dalam sehari untuk menghindari masuknya bakteri tersebut ke dalam vagina (Kissanti, 2008, hlm 22).

Organ reproduksi memang kurang diperhatikan sebab di dalam budaya kita, orang merasa kurang nyaman membicarakan masalah seksual. Padahal, organ tersebut sangat membutuhkan perhatian, terutama kesehatan dan kebersihannya. Penelitian yang dilakukan di Dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi dari 69 responden yang memiliki kategori baik 36 orang (52,17%), cukup sebanyak 30 orang (43,48%) dan kurang sebanyak 3 orang

(4,35%)

Remaja Putri_23html).

Hasil penelitian yang dilakukan Dai’yah di SMU Negeri 2 Medan tahun 2004 tentang perawatan organ reproduksi bagian luar dari 58 responden yang memiliki kategori baik 15 orang (25,86%), cukup 39 orang (67,24%) dan kategori kurang 4 orang (6,8%).

Berdasarkan survei awal, yang dilakukan peneliti di SMA AL-Washliyah 3 Medan pada tanggal 2 Desember 2009 diperoleh data dari 10 remaja yang sudah mendapatkan haid,7 remaja tidak tahu tentang cara membersihkan alat kelamin pada saat menstruasi. Alasannya mereka tidak pernah mendengar cara membersihkan alat kelamin pada saat menstruasi dengan benar, dan 3 orang remaja mengatakan kebersihan alat kelamin pada


(16)

saat menstruasi yang utama adalah mengganti pembalut lebih dari 2x sehari pada saat menstruasi.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini maka penulis merumuskan masalah tentang pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di SMA AL-Washliyah 3 Medan tahun 2010.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di SMA AL- Washliyah 3 Medan tahun 2010. 2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasikan karakteristik responden b. Untuk mengidentifikasi pengetahuan responden

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan kepustakaan di D-IV Bidan Pendidik USU dan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian selanjutnya.


(17)

2. Bagi Tempat Penelitian

Sebagai bahan kepustakaan untuk memberikan informasi tentang menstruasi khususnya bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi kepada remaja putri.

3. Bagi Penulis

Menambah pengalaman bagi penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat, juga berguna untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat nantinya.

4. Bagi peneliti lanjutan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan atau menambah informasi dan data dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Berdasarkan pengalaman dan penelitian, diperoleh bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Maulana, 2009, hlm. 194).

2. Tingkat pengetahuan a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.


(19)

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, adanya prinsip terhadap obyek yang dipelajari.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lainnya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dalam kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan suatu justifikasi atau penelitian terhadap suatu kriteria-kriteria yang ada (Notoatmodjo, 2005, hlm. 122).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2003), Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya sebagai berikut :


(20)

a. Umur

umur responden dalam tahun terakhir responden. Umur sangat erat hubungannya dengan pengetahuan seseorang, karena semakin bertambah usia maka semakin banyak pula pengetahuannya.

b. Pendidikan

Tingkat pendidikan menentukan pola pikir dan wawasan seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan stok modal semakin meningkat.pendidikan memeliki peranan yang penting dalam kwalitas. Lewat pendidikan manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan.

c. Sumber informasi

Menurut Notoadmodjo (2005, hlm 65) Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat ini atau keputusan mendatang, informasi yang datang dari pengirim pesan yang ditujukan kepada penerima pesan. Selain itu sumber informasi dapat di peroleh dari media cetak, media elektronik, non- media seperti keluarga, teman, tenaga kesehatan.

B. Remaja

1. Defenisi Remaja

Remaja atau “adolescence” (Inggris) berasal dari bahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tatapi juga kematangan sosial dan psikologis. Batasan usia remaja menurut WHO adalah usia 12 sampai 24 tahun, menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.


(21)

Menurut BKKBN adalah 10 sampai 19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi wanita, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja peralihan dari masa anak–anak ke masa dewasa (Widiastuti, 2008).

Masa remaja menurut Mappiare (1982), berlangsung antara usia 12 sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai 17/18 tahun adalah remaja awal, dan 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir. Menurut hukum di Amerika Serikat saat ini, individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun, dan bukan 21 tahun sepeti ketentuan sebelumnya (Hurlock, 1991). Pada usia ini umumnya anak sedang duduk di bangku sekolah menengah (Ali, 2009, hlm 9).

2. Perkembangan Fisik Remaja

Secara fisik organ reproduksi remaja perempuan (pubertas) dimulai dengan awal berfungsinya ovarium (kandung telur) sampai pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur (memasuki usia reproduksi). Masa ini berkisar 4 tahunan (kira–kira umur 8–14 tahun). Awal usia pubertas dipengaruhi oleh bangsa, iklim, gizi, dan kebudayaan. Peristiwa penting pada masa ini adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri–ciri kelamin sekunder, menarche (haid pertama) dan perubahan fsikis. Sedangkan indung telur (ovarium) mulai aktif mengeluarkan estrogen yang dipengaruhi hormon gonadrotopin yang diproduksi kelenjar bawah otak. Pada saat yang sama kortex kelenjar supra renal mulai membentuk hormon androgen yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan badan. Pengaruh hormon–hormon inilah yang menyebabkan pertumbuhan genetalia interna, eksterna, dan ciri kelamin sekunder. Genetalia dan Eksterna akan tumbuh terus untuk


(22)

mencapai bentuk dan sifat seperti usia reproduksi (Muzqayyanah, 2008 Halal Sehat.com, 2008 dikutip tanggal 30 September 2009).

Sebelum anak matang secara seksual, pengeluaran hormon–hormon seks, baik pada anak laki–laki maupun anak perempuan jarang terjadi. Akan tetapi, dengan semakin meningkatnya jumlah hormon yang dikeluarkan, struktur dan fungsi organ– organ seks pun akan semakin matang. Dan bertambah besarlah organ–organ seks yaitu dengan ciri–ciri seks sekunder, seperti berkembangnya rambut kemaluan (Mighwar, 2006 hlm. 24 ).

Sesuai dengan sifat dan perkembangan psikologisnya, remaja dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :

a. Remaja Awal (sekitar 10–14 tahun).

Periode ini ditandai dengan percepatan pertumbuhan dan perubahan biologis. Pada masa ini remaja muali menghadapi 3 faktor lingkungan yaitu faktor keluarga, kelompok sebaya dan lingkungan sekolah. Kondisi utama dalam proses perkembangannya adalah dorongan keinginan untuk bebas atau berdiri sendiri, bebas dari kontrol keluarga.

b. Remaja Pertengahan (15–17 tahun).

Pada periode ini mulai timbul perkembangan imajinasi yang menyebabkan keinginan untuk mencoba–coba. Mulai senang berkelompok dengan jenis kelamin yang berbeda. Pada masa ini remaja sedang berusaha menentukan jati dirinya.

c. Remaja Akhir (18 tahun lebih).

Pada masa ini kematangan fisik telah tercapai sepenuhnya. Perilaku seksual telah mengarah ke perilaku seksual dewasa (Ali, 2009, hlm. 68).


(23)

3. Perubahan Psikis

Dengan perubahan kadar hormon sesudah dia manarche, serta bertambahnya pengetahuan (yang benar dan keliru) tentang dirinya, seorang gadis remaja mulai menyesuaikan sikapnya sebagaimana seorang wanita dewasa. Dalam masa pancaroba itu dia mulai meninggalkan ketergantungan kepada keluarga dan kenangan masa kecil, ke arah dunia dewasa penuh frustasi, persaingan dan kekecewaan. Penyesuaian yang berhasil memerlukan kemantapan, tidak hanya dari segi biologis, tetapi juga dari segi emosi dan sikap sosial. Pada awal perkembangan biologisnya, remaja lebih dekat kepada teman–teman sebayanya dari pada keluarganya. Dari mereka dia mempelajari sikap serta pandangan yang berbeda tentang moral dan seksualitas. Kini dia harus mampu menentukan sikap dalam menghadapi konflik, ia harus memutuskan beberapa norma yang harus diambil dari luar, serta berapa banyak ajaran orang tuanya yang harus dia tolak. Pada saat inilah dia merasakan adanya dorongan baru, sesuatu tarikan terhadap lawan jenis yang belum dipahami benar (Jones, 2005 hlm. 39).

Pada remaja itu, terjadilah suatu pertumbuhan fisik yang cepat disertai banyak perubahan, termasuk didalamnya pertumbuhan organ–organ reproduksi (organ seksual) sehingga tercapai kematangan yang ditunjukan dengan kemampuan melaksanakan fungsi reproduksi (Widyastuti, 2009, hlm. 14).

C. Menstruasi

1. Pengertian Menstruasi

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel–sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim vagina (Kissanti, 2008,


(24)

hlm. 15). Ada juga yang mengemukakan bahwa pedarahan akibat runtuhnya dinding lapisan dalam rahim, adalah puncak dari serangkaian peristiwa saling berkaitan, yang bertujuan mempersiapkan rahim. Pusat pengendalian yang utama adalah otak, disebut hypotalamus (Jones, 2005).

Saat seorang bayi perempuan dilahirkan, ovarium mengandung ratusan ribu telur tetapi belum berfungsi, ketika menginjak usia pubertas maka ovariumnya mulai berfungsi dan terjadi proses yang disebut siklus menstruasi. Dalam satu siklus (sekitar satu bulan) terjadi perubahan pada dinding rahim akibat dari produksi hormon-hormon oleh ovarium, yaitu makin menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan. Maka ketika ada sel telur yang matang akan mempunyai potensi untuk dibuahi oleh sperma hamya dalam 24 jam. Bila ternyata tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding rahim tadi akan luruh disertai pendarahan, inilah yang disebut menstruasi. Lama waktu terjadinya menstruasi berbeda-beda biasanya ada yang empat sampai lima hari, tetapi ada yang tiga hari bahkan satu minggu. Menstruasi ini merupakan siklus yang berulang-ulang pada organ reproduksi perempuan. Perubahan terjadi karena sel telur yang matang, dan karena tidak dibuahi, dilepaskan oleh indung telur (disebut juga ovulasi). Perubahan juga mencakup penebalan dinding rahim (uterus), kemudian menipis, keluar melalui saluran rahim. Pelepasan telur oleh indung telur ini terjadi secara periodik. (Anindya, September 2009).


(25)

2. Siklus Menstruasi

Siklus haid dapat berbeda-beda pada setiap perempuan sehat dan normal. Lamanya siklus haid yang dianggap normal adalah 28 hari ditambah atau dikurangi dua sampai tiga hari. Setiap fase siklus dibedakan dalam empat fase yaitu :

a. Fase haid, lamanya dua sampai delapan hari, rata-rata lima hari, dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Hari pertama keluarnya darah haid ditetapkan sebagai hari pertama siklus endometrium. Pada waktu ini endometrium dilepas dan di campakan dari dinding uterus disertai dengan perdarahan. Jumlah darah yang hilang sangat bervariasi diantara perempuan dengan rentang antara 20 sampai 80 ml (rata-rata 50 ml)

b. Fase proliferasi, berlangsung sampai hari keempat belas. Endometrium tumbuh kembali, disebut disebut juga endometrium mengadakan proliferasi. Pada masa ini terjadi penebalan endometrium 8 sampai 10 kali lipat dan berakhir pada saat ovulasi

c. Fase sekresi, berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode haid berikutnya. Pada akhir fase sekresi endometrium matang dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus, kaya dengan darah dan sekresi kelenjar yang kaya dengan glikogen dan lemak dan merupakan tempat yang sesuai untuk melindungi dan memberi nutrisi ovum yang dibuahi. Pada masa ini korpus rubrum pada ovarium menjadi korpus luteum yang menghasilkan hormon progesteron

d. Fase iskemi : Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar tujuh sampai 10 hari setelah ovulasi. Apabila tidak terjadi penbuahan dan implantasi


(26)

maka korpus luteum mengecil dan menyusut menyebabkan kadar estrogen dan progesterone menurun dengan cepat dan menimbulkan pada arteri yang berkeluk-keluk di endometrium. Terjadi dilatasi dan hyperemia diikuti spasme dan iskemia kemudian terjadi nekrosis. Lapisan fungsional yang nekrotik tersebut terlepas dari lapisan basal dan perdarahan haid terjadi lagi, menandai hari pertama siklus haid berikutnya.(Pinem, 2009, hlm. 12).

D. Kebersihan Alat Kelamin wanita

Kamus besar Bahasa Indonesia (1996) disebutkan bahwa bersih berarti bebas dari kotoran. Sedangkan kala kebersihan yaitu keadaan yang menurut kepercayaan, keyakinan, akal atau pengetahuan manusia dianggap tidak mengandung noda atau kotoran.

Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan tubuh secara umum. Kebersihan di area vagina sering diabaikan kaum hawa, padahal jika berlarut-larut akan lebih rentan terinfeksi virus berbahaya.

Vaginitis (peradangan pada vagina) adalah salah satu yang paling dikeluhkan wanita. Gejala seperti pruritus vulva, iritasi, inflamasi, sekresi vaginal, dan rasa perih, biasanya diakibatkan oleh salah satu organisme berikut : Candida albican, Trichomonas vaginalis, dan Gardnerella vaginalis. Sekitar 25 % dari kasus yang ada disebabkan oleh C. Albican dan T. vaginalis, dan sisanya oleh G. Vaginalis (Baradero, 2007, hlm 2).


(27)

Kurangnya informasi dan malu memeriksakan diri merupakan dua masalah klasik yang membuat wanita mengabaikan ketidaknyamanan di area organ intim. Penelitian di Inggris menyebutkan 50 % wanita mengalami ketidaknyamanan pada vagina dan hampir separuhnya mengabaikannya. Padahal, mereka menyadari adanya gangguan, seperti gatal, kotor dan berbau. Selain kurangnya pengetahuan tentang cara merawat organ intim yang benar, banyak wanita tidak mengetahui bagaimana mengidentifikasi, menangani atau mencegah masalah organ intim secara tepat. Informasi terkait aspek kesehatan reproduksi belum banyak tersedia. Apalagi umumnya wanita masih merasa malu untuk meminta bantuan atau berdiskusi dengan ahli medis. (Nia, 2009).

Secara umum menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan. Hal ini berlaku bagi kesehatan organ–organ seksual, termasuk vagina. Berikut adalah cara membersihkan vagina :

1. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh vagina.

2. Membersihkan vagina dengan cara membasuh bagian diantara valua (bibir vagina) secara hati–hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut (mail) setiap buang air kecil, buang air besar dan ketika mandi. Seandainya alergi dengan sabun lembut sekalipun, anda bisa membasuhnya dengan air hangat, yang penting adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar vulva diluar vagina.

3. Cara membasuh yang benar adalah dari arah depan (vagina) ke belakang (anus), jangan terbalik, karena akan menyebabkan bakteri yang ada disekitar anus


(28)

terbawa masuk ke vagina. Setelah itu, sebelum pakai celana lagi keringkan dulu menggunakan handuk atau tisu yang tidak berfarfum.

4. Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga dengan sering mengganti pakaian dalam, paling tidak sehari dua kali di saat mandi, apalagi pada wanita yang aktif dan mudah berkeringat untuk menjaga vagina dari kelembaban yang berlebihan. 5. Menggunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun (100%).

Bahan lain misalnya nilon dan poliester akan membuat gerah dan panas sehingga vagina menjadi lembab. Kondisi ini sangat disukai bakteri dan jamur untuk berkembang biak.

6. Hindari juga menggunakan handuk atau washlap orang lain untuk mengeringkan vagina kita.

7. Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari kelembaban yang berlebihan di daerah vagina (Kissanti. 2008, hlm, 23).

1. Anatomi alat kelamin Wanita

Ada beberapa anatomi alat kelamin wanita yaitu :

a. Mons veneris. Sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simfisis pubis.

Daerah ini ditutupi bulu pada masa pubertas.

b. Labia mayora (bibir besar). Adalah dua lipatan kulit panjang kulit

melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis. Keduanya memanjang dari mons pubis kearah bawah mengelilingi labia minora, meatus urinarius, dan introitus vagina (muara vagina).


(29)

c. Labia minora (bibir kecil). Adalah dua lipatan kecil dari kulit di antara

bagian atas labia mayora. Labia mengandung jaringan erektil. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah, sehingga dapat menjadi besar saat seks keinginan bertambah.

d. Klitoris. Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau di

mana dapat mengeras dan tegang yang mengandung urat saraf

e. Vestibulum. Merupakan organ yang berada di antara bibir kecil (labia

mayora) muka belakang dibatasi oleh klitoris dan perineum dalam vetibulum

terdapat muara-muara dari: Liang senggama (introitus alat kelamin), Uretra, Kelenjar bartholini, Kelenjar skene kiri dan kanan, Himen (selaput dara). f. Perineum. Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya lebih kurang 4 cm.

g. Vagina (liang kemaluan). Vagina merupakan jalan masuk yang berotot,

terletak antara kandung kemih dan dubur. h. Serviks. Adalah leher atau bagian bawah rahim

i. Ostium. Merupakan lubang kecil lewat leher rahim dan merupakan jalan

masuk ke dalam.

j. Uterus. Merupakan organ berongga, berotot dan berbentuk tombak.

k. Ovarium. Memproduksi sel-sel seks perempuan (sel telur atau ovum) dan

juga hormon seks wanita. Satu kali dalam satu bulan, sel telur dilepas dalam ujung tuba fallopi yang berbentuk corong. (Bobak, 2004, hlm. 30)


(30)

2. Menjaga Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi

Di daerah yang cukup panas membuat tubuh kita sering berkeringat, keringat ini meningkatkan kadar kelembaban tubuh, terutama sekali pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan ekosistem vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tak sedap dan infeksi. Ekosistem vagina adalah lingkaran kehidupan yang ada di vagina dan dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu : Estrogen dan Laktobasilus (bakteri baik). Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri laktobasilus akan mati dan bakteri patogen akan tumbuh sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi. Dalam keadaan normal, vagina mampu mempunyai bau yang khas. Tetapi bila ada infeksi dapat menimbulkan bau yang mengganggu seperti bau yang tidak sedap, menyengat dan amis yang disebabkan jamur, bakteri atau kuman lainnya. Jika infeksi di vagina ini dibiarkan bisa masuk sampai kedalam rahim

Infeksi vagina yang umum terjadi, seperti vaginitis bacterial, trichomonas vaginalis, dan kandidiasis vulvovaginal dapat terjadi sepanjang kehidupan wanita. Sindroma syok toksik, suatu gangguan system yang tidak umum, tetapi berorientasi mengancam kehidupan, dapat terjadi pada wanita yang menggunakan pembalut selama menstruasi (Bobak, 2004, hlm. 993).

Menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab misalnya dengan menggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat, hindari pemakaian celana yang terlalu ketat. Untuk menjaga kebersihan pada saat menstruasi gunakan pembalut berbahan yang lembut, menyerap dengan baik, tidak mengandung bahan yang bisa membuat alergi (misalnya parfum atau gel)


(31)

dan merekat dengan baik pada celana dalam. Pembalut ini perlu diganti sekitar 4 sampai 5 kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri yang berkembang biak pada pembalut tersebut kedalam vagina (Baradero, 2007, hlm. 4).


(32)

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep pada penelitian ini adalah untuk mengidentifkasi bagaimana pengetahuan remaja putri terhadap kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi. Adapun kerangka konsep penelitian ini adalah :

Skema. 1. Skema Kerangka Konsep

Pengetahuan Remaja Putri - Baik

- Cukup - Kurang Kebersihan alat kelamin pada

saat menstruasi

- Pengertian menstruasi - Siklus menstruasi

- Pengertian kebersihan alat kelamin

- Cara membersihkan alat kelamin pada saat menstruasi


(33)

B. Definisi Operasional

No Variabel

Definisi Operasional

Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur

Skala Ukur

1 Pengetahuan Segala sesuatu yang

diketahui remaja tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi yang

dinilai dari jawabannya

terhadap pertanyaan dalam kuesioner

Wawancara Kuesioner

sebanyak 20 pertanyaan dengan pilihan jawaban Multiple Choise

1. Kurang :

bila responden menjawab benar pertanyaan 0-6 dari jumlah pertanyaan.

2. Cukup :

bila responden menjawab benar pertanyaan 7-13 dari jumlah pertanyaan 3. Baik :

bila responden menjawab pertanyaan benar 14-20 dari jumlah

pertanyaan .

Ordinal

2 Konsep

menstruasi

Bagian dari menstruasi yang terdiri dari anatomi alat kelamin wanita, pengertian

menstruasi dan

siklus menstruasi

Wawancara Kuesioner

sebanyak 4 pertanyaan dengan pilihan jawaban Multiple Choise 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang Ordinal


(34)

yang dinilai dari jawabannya

terhadap pertanyaan dalam kuesioner

3 Kebersihan

alat kelamini Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, yang merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan tubuh secara umum yang dinilai dari jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner

Wawancara Kuesioner

sebanyak 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban Multiple Choise 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang Ordinal

4 Cara

membersih kan alat kelamin pada saat menstruasi Menjaga kebersihan alat kelamin dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab untuk menghindari

pertumbuhan bakteri

yang dapat

Wawancara Kuesioner

sebanyak 6

pertanyaan dengan pilihan jawaban Multiple Choise

1. Baik

2. Cukup

3. Kurang


(35)

berkembang biak sehingga

menyebabkan

infeksi yang dinilai dari jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner


(36)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross

sectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang

kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja put eri di SMU Al- Washliyah 3 Medan adalah 137 orang dan semua telah mendapat haid. Yang duduk di kelas X-A dengan jumlah 24 orang, di kelas X-B dengan jumlah 21 orang, duduk di kelas XI-IPA dengan jumlah 17 orang, duduk di kelas XI-IPS dengan jumlah 21 orang XII-IPA dengan jumlah 31 orang, XII-IPS 1 sebanyak 10 orang dan kelas XII-IPS 2 sebanyak 12 orang remaja putri.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang mewakili populasi. Besar sampel yang digunakan adalah berdasarkan rumus ini :

n = 2

) ( 1 N d

N

+

Keterangan : n = Sampel N = Populasi


(37)

Dari rumus di atas dapat kita lihat jumlah sampel yang akan dijadikan responden pada penelitian ini, yaitu:

n = 2

) 05 , 0 ( 137 1

137

+ = 102 siswi

Dengan demikian jumlah sampel adalah 102 responden . Sampel pada penelitian ini diambil pada setiap kelas dilakukan dengan stratified random sampling. Untuk mengetahui sampel masing-masing kelas/strata digunakan rumus : .

ni =

N Ni

x n

keterangan :

ni = Besar sampel disetiap strata

N = Populasi keseluruhan Ni = Populasi tiap kelas


(38)

Tabel 4.1. Sampel dengan stratified random sampling

Kelas Sampel

X-A X-B XI-IPA XI-IPS XII-IPA XII-IPS1 XII-IPS2

Ni / N x n = 24 / 137x102 = 18 Ni / N x n = 21 / 137x102 = 16 Ni / N x n = 17 / 137x102 = 13 Ni / N x n = 21 / 137x102 = 16 Ni / N x n = 31 / 137x102 = 23 Ni / N x n = 10 / 137x102 = 7 Ni / N x n = 12 / 137x102 = 9

JUMLAH 102 siswa

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMU Al- Washliyah 3 Medan. Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan karena belum pernah diadakan pernelitian yang berhubungan dengan pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi.

D. Waktu penelitian


(39)

E. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU dan izin Kepala Sekolah SMU Al- Washliyah 3 Medan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu: memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani

informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden

berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan (confidentiality) catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama (anominity)I responden pada instrument penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan kepentingan penelitian.

F. Instrumen Penelitian

a.Kuesioner Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang disusun berdasarkan tinjauan pustaka lalu peneliti mengkonsultasikan kuesioner kepada pembimbing sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah ada. Alat pengumpulan data ini terdiri dari dua bagian, yaitu : bagian pertama instrumen penelitian berisi data demografi, bagian kedua adalah kuesioner pengetahuan.


(40)

Kuesioner ini berisi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi. Kuesioner yang dibagikan sebanyak 20 pertanyaan yang terdiri dari konsep menstruasi sebanyak 4 pertanyaan, dan kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi enam belas pertanyaan.

Untuk menilai pengetahuan remaja, dilakukan penyekoran dengan jawaban benar diberi nilai 1 (satu) dan jawaban yang salah diberi nilai 0 (nol).

Untuk menentukan kategori pengetahuan remaja putri tersebut maka digunakan rumus :

- Menentukan skor terbesar dan terkecil Skor terbesar : 20

Skor terkecil : 0

- Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = skor terbesar – skor terkecil = 20 – 0

= 20

- Menentukan nilai panjang kelas (i)

Panjang kelas (i) =

kelas banyak

g ren tan

= 3 20

= 7

Dari rumus di atas diperoleh rentang kategori pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi sebagai berikut :

- Baik memperoleh skore 14-20 - Cukup memperoleh skore 7-13


(41)

- Kurang memperoleh skore 0-6 2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas, dimaksudkan agar pertanyaan yang termuat dalam kuesioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuesioner tersebut. Suatu pertanyaan dikatakan validitasnya lebih atau sama dengan 0,60. Uji validitas dilakukan dengan content validity index oleh dosen Ibu Farida Linda Sari Siregar Skep, Ns, Mkep pada tanggal 5 Februari 2010. Di dapatkan CVI : 0,80

Uji reliabilitas, uji dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsisten jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,6 sudah memadai syarat reliabilitas. Uji relibilitas dilakukan pada tanggal 8 Februari 2010 pada 20 siswi SMU PAB 5 Klumpang yang mempunyai kriteria sama dengan sampel, kemudian data diolah menggunakan komputerisasi dengan mencari nilai koefisien reliabilitas, maka didapatkan nilai alpha cronbach = 0,765

G. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah : mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU, dan mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Alwashliyah 3 Medan, setelah mendapat izin maka meminta persetujuan responden menjadi responden secara sukarela, setelah responden


(42)

bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent), menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan agar mengisi seluruh pertanyaan. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner. Responden diberikan waktu untuk mengisi kuesioner dengan waktu 15 menit, Setelah lembar kuesioner di isi remaja putri, kemudian peneliti memeriksa kelengkapan data tersebut, apabila belum lengkap, responden dianjurkan untuk melengkapinya. Dalam pengumpulan data dilakukan selama 1 hari pada hari Senin tanggal 15 Februari 2010 sebanyak 102 responden. Pengumpulan data dilakukan di SMA Alwashliyah 3 Medan.

H. Analisa Data

Analisis data diolah menggunakan komputerisasi, dengan cara setelah semua data terkumpul melalui beberapa tahap ditandai dengan editing yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh atau di kumpulkan, kemudian memberikan koding atau memberikan kode numeric (angka) sebelum data diolah ke dalam komputer, yaitu pengkodean untuk membedakan karakter dalam rangka pengolahan data. Pengkodean dalam karakteristik responden yaitu pendidikan, pendapatan orang tua dan sumber informasi. Sedangkan pengkodean pada pengetahuan yaitu jika jawaban benar diberi kode 1, jika salah diberi kode 0. Pengetahuan baik diberi kode 3, cukup diberi kode 2, dan kurang baik diberi kode 1. Processing yaitu setelah data di coding maka data dari kuesioner dimasukkan ke dalam program komputerisasi. Kemudian melakukan tehnik analisis. Tehnik analisis yang digunakan adalah statistika deskriptif yaitu analisis univariat, dimana data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi


(43)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai Pengetahuan Remaja Putri tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi di SMA Al- washliyah 3 Medan tahun 2010 adalah sebagai berikut :

1. Karakteritik Responden

Pada penelitian ini karaktristik responden mencakup pendidikan dan sumber informasi. Karakteristik responden disajikan dalam bentuk tabel 5.1 sebagai berikut

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden di SMU Al- Washliyah 3 Medan Tahun 2010

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Pendidikan Ibu SD SMP SMU PT 30 66 4 2 29,4 64,7 3,9 2,0

Total 102 100%

Sumber Informasi Orang Tua Media Tenaga Kesehatan Teman 74 16 9 3 72,5 15,7 8,8 2,9

Total 102 100%

Berdasarkan tabel 5.1 dapat digambarkan bahwa sebagian besar responden sebanyak 102 orang, sebagian besar Orang Tua (ibu) berpendidikan SMP sebanyak


(44)

66 orang (64,7%), dan sebagian besar responden mendapatkan sumber informasi tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi dari orang tua sebanyak 74 orang (72, 5%).

2. Pengetahuan Responden

Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang ( Overt Behaviour).

Dalam mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di SMA Al- Washliyah 3 Medan maka digunakan kuesioner yang berisikan 20 pernyataan yang dapat dilihat hasilnya pada tabel dibawah ini :


(45)

Tabel 5.2

Distribusi Pertanyaan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi di SMU Al- Washliyah 3 Medan Tahun 2010

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Benar Salah

F % F %

1 Yang termasuk alat kelamin wanita adalah ? 102 100 0 0

2 Apa yang dimaksud dengan menstruasi (haid) ? 101 99 1 1

3 Usia berapa haid pertama kali yang normal terjadi pada remaja putri ?

99 97 3 3

4 Berapakah normalnya haid datang untuk haid berikutnya? 72 70,6 30 29,4

5 Apa yang dimaksud dengan kebersihan ? 95 93,1 7 6,9

6 Yang dilakukan pertama kali sebelum membasuh alat kelamin

adalah ?

96 94,1 6 5,9

7 Saat haid yang dilakukan pertama kali adalah? 96 94,1 6 5,9

8 Berapa kali seharusnya mengganti pembalut dalam sehari saat menstruasi?

29 28,4 73 71,6

9 Apa yang terjadi jika tidak sering mengganti pembalut pada saat menstruasi?

95 93,1 7 6,9

10 Kenapa kita harus menjaga kebersihan pada saat menstruasi? 89 87,2 13 12,7

11 Darah haid merupakan faktor yang menyebabkan ketidak

seimbangan vagina. Apa yang terjadi jika keseimbangan vagina terganggu?

90 88,2 12 11,8

12 Apa yang sering dikeluhkan wanita jika tidak sering mengganti pembalut?

102 100 0 0

13 Cara membersihkan/membasuh alat kelamin wanita yang benar

adalah?

33 32,4 69 67,6

14 Berapa kali seharusnya mengganti pakaian dalam? 92 90,2 10 9,8

15 Apa yang anda gunakan saat membersihkan alat kelamin setelah buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK)?

73 71,6 29 28,4

16 Apa yang anda gunakan untuk mengeringkan alat kelamin

setelah BAK atau BAB ?

83 81,4 19 18,6

17 Bahan pakaian dalam yang lebih baik berbahan? 68 66,7 34 33,3

18 Apa yang anda lakukan untuk menghindari kelembaban pada alat kelamin?

46 45 56 55

19 Apa yang terjadi jika anda tidak membersihkan alat kelamin? 94 92,1 8 7,9

20 Apa yang anda lakukan jika alergi dengan sabun yang lembut saat membasuh alat kelamin?

89 87,2 13 12,7

Berdasarkan hasil pilihan jawaban pengetahuan remaja, didapat bahwa remaja yang banyak menjawab pertanyaan yang benar pada pertanyaan nomor 1 ada 102


(46)

orang (100 %), Sedangkan remaja yang banyak menjawab salah pada pertanyaan nomor 8 ada 73 orang (71,6 %).

Dari hasil jawaban pertanyaan pengetahuan yang diberikan oleh remaja di SMU Al-washliyah 3 medan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu baik, cukup dan kurang. Distribusi frekuensi dan persentase tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di SMA Al- Washliyah 3 Medan dapat dilihat pada tabel 5.2. dibawah ini.

Tabel 5.3.

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi Di SMU Al- Washliyah 3

Medan Tahun 2010

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 93 91,2

Cukup 9 8,8

Total 102 100

Dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 102 responden, mayoritas berpengetahuan baik yaitu sebanyak 93 orang (91, 2 %).


(47)

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstrusi di SMA 3 Al-Washliyah 3 Medan tahun 2010 adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dari 102 responden sebagian besar pendidikan orang tuanya adalah SMP yaitu 66 orang (64,7%), dan tingkat pendidikan yang paling rendah adalah perguruan tinggi yaitu sebanyak 2 orang (2,0%).

Hasil penelitian diatas sesuai dengan yang dikatakan oleh Maulana (2009) bahwa, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan objek tertentu. Sebahagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior), yang dalam hal ini berupa informasi tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi. Semakin banyak mendengar tentang informasi tersebut, maka pengetahuannya akan semakin baik.

Menurut peneliti bahwa kemampuan belajar dari diri sendirilah sebagai faktor utama pengetahuan seseorang. Jadi pendidikan juga bisa didapat secara informal, yaitu berupa informasi-informasi dari orang lain atau berupa pengalaman-pengalaman yang sudah memang dapat dibuktikan kebenarannya.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa dari 102 responden sebagian besar mendapatkan informasi tentang kebersihan alat kelamin


(48)

pada saat menstruasi dari orang tua sebanyak 74 orang (72,5%) dan hanya 3 orang (2,9%) sumber informasi yang didapat dari teman.

Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Widyastuti (2009) dalam bukunya bahwa cara yang paling efektif bagi anak remaja untuk mendapatkan pengetahuan kesehatan reproduksinya adalah dengan orang tua, karena upaya memiliki kehidupan reproduksi yang sehat berarti suatu upaya meningkatkan kualitas keluarga karena remaja adalah bagian dari suatu keluarga. Hal ini sesuai dengan teori bahwa orang tua mempunyai peran yang penting sebagai sumber informasi. Meskipun masih terdapat anggapan tabu dari beberapa orang tua. Sehubungan dengan pengetahuan tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi.

2. Pengetahuan Responden tentang kebersihan alat kelamin pada saat mentruasi di SMA Al- Washliyah 3 Medan

Berdasaran tabel 5.2. menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 93 orang (91,2%), sedangkan yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 9 orang ( 8,8%) .

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi

Putri_23html)

yang menyatakan bahwa pengetahuan remaja mayoritas berpengetahuan baik, dan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dai’yah (2004) yang mengatakan bahwa pengetahuan remaja putri tentang perawatan organ reproduksi bagian luar mayoritas berpengetahuan baik.


(49)

Menurut peneliti, pengetahuan remaja dalam penelitian ini dikategorikan baik bukan dikarenakan pendidikan orang tua (ibu), karena menurut hasil penelitian mayoritas ibu berpendidikan SMP, tetapi secara keseluruhan hasil penelitian ini di kategorikan baik karena pendidikan remaja sekarang berpendidikan SMU, sehingga mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik khususnya tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi.

Selain itu hal lain yang mempengaruhi pengetahuan remaja adalah sumber informasi yang didapat dari orang tua (ibu). Dalam hal ini remaja putri banyak memperoleh sumber informasi dari orang tua ( ibu), karena orang yang terdekat pada remaja putri adalah orang tua (ibunya), khususnya tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi, sehingga upaya memiliki kehidupan reproduksi yang sehat berarti suatu upaya meningkatkan kualitas keluarga, dan kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan tubuh secara umum.

Cara membersihkan alat kelamin pada saat menstruasi menurut Bradero (2007), yaitu dengan mengganti pembalut sebanyak 4 sampai 5 kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri yang berkembang biak pada pembalut tersebut kedalam vagina.

Menurut Bobak (2004), Infeksi vagina yang umum terjadi, seperti vaginitis bacterial, trichomonas vaginalis, dan kandidiasis vulvovaginal dapat terjadi sepanjang kehidupan wanita. Sindroma syok toksik, suatu gangguan system yang tidak umum, tetapi berorientasi mengancam kehidupan, dapat terjadi pada wanita yang menggunakan pembalut selama menstruasi.


(50)

Menurut peneliti, pembalut tidak menyebabkan infeksi, secara medis justru pembalut merupakan metode perawatan selama menstruasi agar tetap bersih dan tidak lembab, sehingga disarankankan agar saat menstruasi untuk sesering mungkin mengganti pembalut, sehingga dapat menghindari pertumbuhan bakteri yang berkembang biak pada pembalut tersebut.


(51)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di SMA Al- Washliyah 3 Medan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari segi karakteristik responden tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi berdasarkan pendidikan Ibu mayoritas responden 66 orang (64,7%) berpendidikan SMP. Sedangkan berdasarkan sumber informasi mayoritas responden 74 orang (72,5%) mendapatkan sumber informasi dari orang tua (ibunya).

2. Mayoritas responden dari segi kategori pengetahuan tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi menunjukkan hampir seluruh remaja mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak 93 orang (91,2%).


(52)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat menyarankan: 1. Bagi Kepala Sekolah

Agar dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan siswa yang sudah baik untuk tahun yang akan datang melalui guru untuk membuat kebijakan yang berkaitan dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi

2. Bagi Peneliti Lanjut

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melakukan penelitian ini di tempat lain dengan jumlah sampel yang lebih banyak, dan pada peneliti lanjut diharapkan dapat menggunakan desain korelasi yang dapat menjelaskan pengaruh pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M (2009), Psikologi Remaja. Jakarta : Bumi Aksara

Anindya, (2009)

Arikunto,S (2006).Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Aulia (2009), Kupas Tuntas Menstruasi, Yogyakarta : Milestone

Baradero, M (2007) Klien Gangguan Sistem Reproduksi dan seksualitas, Jakarta : EGC. BPS Propsu, (2007), Badan Statistik Provinsi Sumatera Utara, Bobak dkk, (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta :EGC

Budiarto (2002).Biostatistika Untuk Kedokteran & Kesehatan Masyarakat. Jakarta:EGC _______ (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC

Hidayat,A.A.A. (2007). Metode Penulian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.

Jones DL (2005) Setiap Wanita. Delapratasa Publising.

Kissanti, A (2009), Buku Pintar Wanita, Jakarta : Araska.

Machfoedz, I. (2009), Metodelogi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,

Kebidanan, Kedokteran, Jakarta : Fitramaya

Manuaba, I.B.G (1999), Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : Arcan Maulana, H (2009). Promosi Kesehatan, Jakarta : EGC

Mighwar, M. (2006), Psiologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia

Muzqayyanah, (2008), Perkembangan Organ Reproduksi, Halal Sehat.com.

Nursalam (2008) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

Notoatmodjo, S, (2003), Pendidikan dan Prilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta. Pinem, (2009). Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi, Jakarta : EGC


(54)

Riwidikdo, H (2008). Statistik Kesehatan : Yogyakarta, Mitra Cendikia Press. Ridwan (2009). Belajar Mudah Penelitian, Jakarta : Alfabeta.

Saryono, (2008), Metodologi Penelitian Kesehatan, Yogyakarta : Mitra Cendikia

Suyanto, (2009). Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi, Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Stasiunbidan. Blogspot. Com/2009/04/KTI. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi_23 html


(55)

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kebersihan Alat Kelamin pada saat Menstruasi di SMA AL- Washliyah 3 Medan Tahun 2010.

Saya mahasiswa program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kebersihan Alat Kelamin Pada Saat Menstruasi. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU.

Demi terlaksananya penelitian ini, saya mengharapkan kepada remaja putri SMA Al.- Washliyah 3 Medan sebagai responden dalam penelitian ini dengan menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Informasi yang saudara berikan akan dijaga kerahasiaannya. Penelitian ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan pendidikan serta pengembangan ilmu pengetahuan.

Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat “bebas”. Saudara bebas untuk ikut atau tidak tanpa adanya sanksi apapun.

Jika saudara bersedia menjadi peserta penelitian ini, maka silahkan menandatangani formulir ini.

Medan, Januari 2010

Peneliti Responden


(56)

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN ALAT KELAMIN PADA SAAT MENSTRUASI

I. Kuesioner data demografi

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan sebenarnya dan menjawab dengan tanda

checkhlist (√), apabila ibu menyetujui pernyataan peneliti.

No. respoden :

Umur Responden :

Sumber informasi : o Orang tua/ keluarga tentang kebersihan Media

alat kelamin (menstruasi) Tenaga kesehatan Teman

Pendidikan orang tua (ibu): Pendidikan dasar (TK dan SD/ sederajat) SMP

SMA/ sederajat)


(57)

II. Pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi

Berilah tanda silang (x) pada kolom di sebelah kanan pertanyaan sesuai dengan pengetahuan anda tanpa melihat catatan atau bertanya pada responden lain!

1. Yang termasuk alat kelamin wanita adalah ? a. Testis (buah pelir)

b. Penis ( zakar ) c. Uterus ( rahim )

2. Apakah yang dimaksud dengan menstruasi (haid) ?

a. Pengeluaran darah secara berulang setiap bulan dari vagina ( liang senggama) b. Pengeluaran darah yang diakibatkan karena suatu penyakit

c. Pengeluaran darah yang diakibatkan karena adanya sel-sel tubuh 3. Usia berapa haid pertama kali yang normal terjadi pada remaja putri ?

a. 10 – 16 tahun b. 18 – 20 tahun c. 21 – 23 tahun

4. Berapakah normalnya haid datang untuk haid berikutnya ? a. 28 – 30 hari

b. ≥ 40 hari c. 2 minggu

5. Apa yang dimaksud dengan kebersihan ? a. Adanya noda

b. Adanya kotoran


(58)

6. Yang dilakukan pertama kali sebelum membasuh alat kelamin adalah ? a. Mencuci tangan

b. Langsung membasuh alat kelamin c. Tidak melakukan apa -apa

7. Saat haid yang dilakukan pertama kali adalah ?

a. Menggunakan pembalut dengan bahan yang lembut dan menyerap

b. Menggunakan pembalut dengan bahan yang mengandung parfum dan gel c. Menggunakan pembalut yang harum.

8. Berapa kali seharusnya mengganti pembalut dalam sehari saat menstruasi ? a. 1 x sehari

b. 2 x sehari waktu mandi c. 4 – 5 x sehari.

9. Apa yang terjadi jika tidak sering mengganti pembalut pada saat menstruasi ? a. Bakteri mudah berkembang biak ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi b. Bakteri tidak dapat berkembang biak di vagina

c. Bakteri akan mati saat barada di vagina

10.Kenapa kita harus menjaga kebersihan pada saat menstrusi ?

a. Karena darah haid membuat tubuh kita lembab, akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan dapat menyebabkan infeksi

b. Karena darah haid yang tidak di bersihkan akan menghambat pengeluaran darah haid yang akan keluar.


(59)

11. Darah haid merupakan faktor yang memnyebabkan ketidak seimbangan vagina. Apa yang terjadi jika keseimbangan vagina terganggu ?

a. Bakteri laktobasilus (bakteri baik) akan mati dan bakteri pathogen (bakteri jahat) akan tumbuh, sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi

b. Bakteri pathogen akan mati dan bakteri laktobasilus akan tumbuh sehingga tidak rentang terhadap infeksi

c. Semua bakteri akan mati

12. Apa yang sering dikeluhkan wanita jika tidak sering mengganti pembalut? a. Gatal, iritasi, tercium bau yang tidak sedap

b. Terasa lembab dan tidak berbau c. Terasa lembab dan panas

13. Cara membersihkan/membasuh alat kelamin wanita yang benar adalah ? a Dari arah depan ( Vagina ) ke belakang

b. Dari arah belakang ke arah depan

c. Dari arah depan kebelakang secara bolak-balik 14. Berapa kali seharusnya mengganti pakaian dalam a. 1 x dalam sehari

b. 2 x dalam sehari

d. Kadang – kadang sekali dalam sehari

15. Apa yang anda gunakan untuk saat membersihkan alat kelamin setelah buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) dengan air bersih ?

a Air yang bersih b. Air sabun c. Air Sirih.


(60)

16. Apa yang anda gunakan untuk mengeringkan alat kelamin setelah BAK atau BAB? a. Tissu yang harum

b. Handuk yang kering c. Handuk yang lembab

17.Bahan pakaian dalam yang lebih baik berbahan ? a. Katun

b. Nilon dan polyester c. Sutra dan menarik

18. Apa yang anda lakukan untuk menghindari kelembaban pada alat kelamin? a. Mencukur sebagian rambut kemaluan

b. Sering membasuh menggunakan sabun c. Sering membasuh menggunakan antiseptic

19. Apa yang terjadi jika anda tidak membersihkan alat kelamin? a. Mudah terinfeksi

b. Mudah terkontaminasi c. Merasa nyaman

20. Apa yang anda lakukan jika alergi dengan sabun yang lembut saat membasuh alat kelamin?

a. Membasuhnya dengan air hangat / air bersih b. Tetap menggunakan sabun tersebut


(61)

1. Nilai Content Validity Index. Petunjuk :

Berilah tanda contreng (√) pada salah satu kolom yang tersedia disamping pertanyaan ini :

No Pertanyaan Score

0.6 0,7 0,8 0,9 1 A. Pertanyaan

1. Yang termasuk alat kelamin wanita adalah ? a. Testis (buah pelir)

b. Penis (zakar) c. Uterus (rahim)

2 Apa yang dimaksud dengan menstruasi (haid) ?

a. Pengeluaran darah secara berulang setiap bulan dari vagina

b. Pengeluaran darah yang diakibatkan karena suatu penyakit.

c. Pengeluaran darah yang diakibatkan karena adanya sel-sel tubuh

3 Usia berapa haid pertama kali yang normal terjadi pada remaja putri ?

a. 10-16 tahun b. 18-20 tahun c. 21-23 tahun

4 Berapakah normalnya haid datang untuk haid berikutnya ?

a. 28-30 hari

b. ≥ 40 hari

c. 2 minggu

5 Apa yang dimaksud dengan kebersihan ? a. Adanya noda

b. Adanya kotoran

c. Tidak mengandung noda atau kotoran

6 Yang dilakukan pertama kali sebelum membasuh alat kelamin adalah ?

a. Mencuci tangan

b. Langsung membasuh alat kelamin c. Tidak melakukan apa-apa

7 Saat haid yang dilakukan pertama kali adalah?

a. Menggunakan pembalut dengan bahan yang lembut dan menyerap

b. Menggunakan pembalut dengan bahan yang mengandung parfum dan gel

c. Menggunakan pembalut yang harum


(62)

8 Berapa kali seharusnya mengganti pembalut dalam sehari saat menstruasi?

a. 1 x sehari

b. 2 x sehari waktu mandi c. 4 – 5 x sehari

9 Apa yang terjadi jika tidak sering mengganti pembalut pada saat menstruasi?

a. Bakteri mudah berkembang biak ke dalam vagina dan dapat menyebabkan infeksi.

b. Bakteri tidak dapat berkembang biak di vagina

c. Bakteri akan mati saat berada di vagina

10 Kenapa kita harus menjaga kebersihan pada saat menstruasi?

a. Karena darah haid membuat tubuh kita lembab, akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan dapat menyebabkan infeksi

b. Karena darah haid yang tidak di bersihkan akan menghambat pengeluaran darah haid yang akan keluar c. Karena darah haid membuat tidak

nyaman dan tidak percaya diri.

11 Darah haid merupakan faktor yang menyebabkan ketidak seimbangan vagina. Apa yang terjadi jika keseimbangan vagina terganggu?

a. Bakteri laktobasilus (bakteri baik) akan mati dan bakteri pathogen (bakteri jahat) akan tumbuh, sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi

b. Bakteri pathogen akan mati dan bakteri laktobasilus akan tumbuh sehingga tidak rentan terhadap infeksi

c. Semua bakteri akan mati.

12 Apa yang sering dikeluhkan wanita jika tidak sering mengganti pembalut?

a. Gatal, iritasi, tercium bau yang tidak sedap

b. Terasa lembab dan tidak berbau c. Terasa lembab dan panas

13 Cara membersihkan/membasuh alat kelamin


(63)

a. Dari arah depan (vagina) ke belakang b. Dari arah belakang kearah depan

c. Dari arah depan kebelakang secara bolak-balik

14 Berapa kali seharusnya mengganti pakaian dalam?

a. 1 x dalam sehari b. 2 x dalam sehari

c. Kadang – kadang sekali dalam sehari

15 Apa yang anda gunakan saat membersihkan alat kelamin setelah buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK)?

a. Air yang bersih b. Air sabun c. Air sirih

16 Apa yang anda gunakan untuk mengeringkan alat kelamin setelah BAK atau BAB ?

a. Tissu yang harum b. Handuk yang kering c. Handuk yang lembab

17 Bahan pakaian dalam yang lebih baik berbahan?

a. Katun

b. Nilon dan polyester c. Sutra dan menarik

18 Apa yang anda lakukan untuk menghindari kelembaban pada alat kelamin?

a. Mencukur sebagian rambut kemaluan b. Sering membasuh menggunakan sabun c. Sering membasuh menggunakan

antiseptic

19 Apa yang terjadi jika anda tidak membersihkan alat kelamin?

a. Mudah terinfeksi b. Mudah terkontaminasi c. Merasa nyaman

20 Apa yang anda lakukan jika alergi dengan sabun yang lembut saat membasuh alat kelamin?

a. Membasuhnya denganair hangat / air bersih

b. Tetap menggunakan sabun tersebut c. Menggunakan sabun antiseptic yang lain


(1)

6. Yang dilakukan pertama kali sebelum membasuh alat kelamin adalah ? a. Mencuci tangan

b. Langsung membasuh alat kelamin c. Tidak melakukan apa -apa

7. Saat haid yang dilakukan pertama kali adalah ?

a. Menggunakan pembalut dengan bahan yang lembut dan menyerap

b. Menggunakan pembalut dengan bahan yang mengandung parfum dan gel c. Menggunakan pembalut yang harum.

8. Berapa kali seharusnya mengganti pembalut dalam sehari saat menstruasi ? a. 1 x sehari

b. 2 x sehari waktu mandi c. 4 – 5 x sehari.

9. Apa yang terjadi jika tidak sering mengganti pembalut pada saat menstruasi ? a. Bakteri mudah berkembang biak ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi b. Bakteri tidak dapat berkembang biak di vagina

c. Bakteri akan mati saat barada di vagina

10.Kenapa kita harus menjaga kebersihan pada saat menstrusi ?

a. Karena darah haid membuat tubuh kita lembab, akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan dapat menyebabkan infeksi

b. Karena darah haid yang tidak di bersihkan akan menghambat pengeluaran darah haid yang akan keluar.


(2)

11. Darah haid merupakan faktor yang memnyebabkan ketidak seimbangan vagina. Apa yang terjadi jika keseimbangan vagina terganggu ?

a. Bakteri laktobasilus (bakteri baik) akan mati dan bakteri pathogen (bakteri jahat) akan tumbuh, sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi

b. Bakteri pathogen akan mati dan bakteri laktobasilus akan tumbuh sehingga tidak rentang terhadap infeksi

c. Semua bakteri akan mati

12. Apa yang sering dikeluhkan wanita jika tidak sering mengganti pembalut? a. Gatal, iritasi, tercium bau yang tidak sedap

b. Terasa lembab dan tidak berbau c. Terasa lembab dan panas

13. Cara membersihkan/membasuh alat kelamin wanita yang benar adalah ? a Dari arah depan ( Vagina ) ke belakang

b. Dari arah belakang ke arah depan

c. Dari arah depan kebelakang secara bolak-balik 14. Berapa kali seharusnya mengganti pakaian dalam a. 1 x dalam sehari

b. 2 x dalam sehari

d. Kadang – kadang sekali dalam sehari

15. Apa yang anda gunakan untuk saat membersihkan alat kelamin setelah buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) dengan air bersih ?

a Air yang bersih b. Air sabun c. Air Sirih.


(3)

16. Apa yang anda gunakan untuk mengeringkan alat kelamin setelah BAK atau BAB? a. Tissu yang harum

b. Handuk yang kering c. Handuk yang lembab

17.Bahan pakaian dalam yang lebih baik berbahan ? a. Katun

b. Nilon dan polyester c. Sutra dan menarik

18. Apa yang anda lakukan untuk menghindari kelembaban pada alat kelamin? a. Mencukur sebagian rambut kemaluan

b. Sering membasuh menggunakan sabun c. Sering membasuh menggunakan antiseptic

19. Apa yang terjadi jika anda tidak membersihkan alat kelamin? a. Mudah terinfeksi

b. Mudah terkontaminasi c. Merasa nyaman

20. Apa yang anda lakukan jika alergi dengan sabun yang lembut saat membasuh alat kelamin?

a. Membasuhnya dengan air hangat / air bersih b. Tetap menggunakan sabun tersebut


(4)

1. Nilai Content Validity Index. Petunjuk :

Berilah tanda contreng (√) pada salah satu kolom yang tersedia disamping pertanyaan ini :

No Pertanyaan Score

0.6 0,7 0,8 0,9 1

A. Pertanyaan

1. Yang termasuk alat kelamin wanita adalah ? a. Testis (buah pelir)

b. Penis (zakar) c. Uterus (rahim)

√ 2 Apa yang dimaksud dengan menstruasi

(haid) ?

a. Pengeluaran darah secara berulang setiap bulan dari vagina

b. Pengeluaran darah yang diakibatkan karena suatu penyakit.

c. Pengeluaran darah yang diakibatkan karena adanya sel-sel tubuh

3 Usia berapa haid pertama kali yang normal terjadi pada remaja putri ?

a. 10-16 tahun b. 18-20 tahun c. 21-23 tahun

4 Berapakah normalnya haid datang untuk haid berikutnya ?

a. 28-30 hari

b. ≥ 40 hari

c. 2 minggu

5 Apa yang dimaksud dengan kebersihan ? a. Adanya noda

b. Adanya kotoran

c. Tidak mengandung noda atau kotoran

6 Yang dilakukan pertama kali sebelum membasuh alat kelamin adalah ?

a. Mencuci tangan

b. Langsung membasuh alat kelamin c. Tidak melakukan apa-apa

7 Saat haid yang dilakukan pertama kali adalah?

a. Menggunakan pembalut dengan bahan yang lembut dan menyerap

b. Menggunakan pembalut dengan bahan yang mengandung parfum dan gel

c. Menggunakan pembalut yang harum


(5)

8 Berapa kali seharusnya mengganti pembalut dalam sehari saat menstruasi?

a. 1 x sehari

b. 2 x sehari waktu mandi c. 4 – 5 x sehari

9 Apa yang terjadi jika tidak sering mengganti pembalut pada saat menstruasi?

a. Bakteri mudah berkembang biak ke dalam vagina dan dapat menyebabkan infeksi.

b. Bakteri tidak dapat berkembang biak di vagina

c. Bakteri akan mati saat berada di vagina

10 Kenapa kita harus menjaga kebersihan pada saat menstruasi?

a. Karena darah haid membuat tubuh kita lembab, akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan dapat menyebabkan infeksi

b. Karena darah haid yang tidak di bersihkan akan menghambat pengeluaran darah haid yang akan keluar c. Karena darah haid membuat tidak

nyaman dan tidak percaya diri.

11 Darah haid merupakan faktor yang menyebabkan ketidak seimbangan vagina. Apa yang terjadi jika keseimbangan vagina terganggu?

a. Bakteri laktobasilus (bakteri baik) akan mati dan bakteri pathogen (bakteri jahat) akan tumbuh, sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi

b. Bakteri pathogen akan mati dan bakteri laktobasilus akan tumbuh sehingga tidak rentan terhadap infeksi

c. Semua bakteri akan mati.

12 Apa yang sering dikeluhkan wanita jika tidak sering mengganti pembalut?

a. Gatal, iritasi, tercium bau yang tidak sedap

b. Terasa lembab dan tidak berbau c. Terasa lembab dan panas

13 Cara membersihkan/membasuh alat kelamin


(6)

a. Dari arah depan (vagina) ke belakang b. Dari arah belakang kearah depan

c. Dari arah depan kebelakang secara bolak-balik

14 Berapa kali seharusnya mengganti pakaian dalam?

a. 1 x dalam sehari b. 2 x dalam sehari

c. Kadang – kadang sekali dalam sehari

15 Apa yang anda gunakan saat membersihkan alat kelamin setelah buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK)?

a. Air yang bersih b. Air sabun c. Air sirih

16 Apa yang anda gunakan untuk mengeringkan alat kelamin setelah BAK atau BAB ?

a. Tissu yang harum b. Handuk yang kering c. Handuk yang lembab

17 Bahan pakaian dalam yang lebih baik berbahan?

a. Katun

b. Nilon dan polyester c. Sutra dan menarik

18 Apa yang anda lakukan untuk menghindari kelembaban pada alat kelamin?

a. Mencukur sebagian rambut kemaluan b. Sering membasuh menggunakan sabun c. Sering membasuh menggunakan

antiseptic

19 Apa yang terjadi jika anda tidak membersihkan alat kelamin?

a. Mudah terinfeksi b. Mudah terkontaminasi c. Merasa nyaman

20 Apa yang anda lakukan jika alergi dengan sabun yang lembut saat membasuh alat kelamin?

a. Membasuhnya denganair hangat / air bersih

b. Tetap menggunakan sabun tersebut c. Menggunakan sabun antiseptic yang lain