Pembelajaran Konstruktivisme TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Konstruktivisme

Mengenai pembelajaran konstruktivisme, Von Glaserfeld dalam Pannen, Mustafa dan Sekarwinahyu, 2001 menyatakan bahwa : “Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi atau bentukan kita sendiri”. Konstruktivisme juga menyatakan bahwa semua pengetahuan yang kita peroleh adalah hasil konstruksi sendiri, maka sangat kecil kemungkinan adanya transfer pengetahuan dari seseorang kepada yang lain. Secara sederhana konstruktivisme itu beranggapan bahwa pengetahuan seseorang itu merupakan hasil konstruksi individu itu sendiri. Pengetahuan itu bukanlah su- atu fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang sedang mempelajarinya. Jadi seseorang yang sedang belajar itu mem- bentuk pengertian. Dalam konstruktivisme, hubungan guru dengan siswa adalah sebagai mitra yang bersama-sama membangun pengetahuan. Artinya bahwa siswa harus aktif men- cari tahu dengan membentuk pengetahuannya dan guru membantu agar pencarian tersebut berjalan dengan baik Suparno, 1997. 8 Menurut Glaserfeld dalam Pannen, Mustafa dan Sekarwinahyu, 2001, agar siswa mampu mengkonstruksi pengetahuan, maka diperlukan: 1. Kemampuan siswa untuk mengingat dan mengungkapkan kembali peng- alaman. Kemampuan untuk mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman sangat penting karena pengetahuan dibentuk berdasarkan interaksi individu siswa dengan pengalaman-pengalaman tersebut. 2. Kemampuan siswa untuk membandingkan, dan mengambil keputusan mengenai persamaan dan perbedaan suatu hal. Kemampuan memban- dingkan sangat penting agar siswa mampu menarik sifat yang lebih umum dari pengalaman-pengalaman khusus serta melihat kesamaan dan perbedaannya untuk selanjutnya membuat klasifikasi dan mengkonstruk pengetahuannya. 3. Kemampuan siswa untuk lebih menyukai pengalaman yang satu dari yang lain selective conscience. Melalui “suka dan tidak suka” inilah muncul penilaian siswa terhadap pengalaman, dan menjadi landasan ba- gi pembentukan pengetahuannya. Konstrutivisme menekankan bahwa pengetahuan seorang siswa merupakan hasil konstruksi siswa itu sendiri setelah melewati berbagai pengalaman. Siswa harus mampu membentuk pengalaman-pengalaman tersebut menjadi struktur konsep pengetahuan dengan baik melalui proses abstraksi. Kemampuan yang harus dimi- liki tersebut adalah kemampuan mengingat, mengungkapkan kembali, memban- dingkan, memilih, dan mengambil keputusan mengenai berbagai pengalamannya. Prinsip-prinsip konstruktivisme menurut Suparno 1997, antara lain: 1 Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif; 2 Tekanan dalam pro- ses belajar terletak pada siswa; 3 Mengajar adalah membantu siswa bela- jar; 4 Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses bukan pada hasil akhir;5 Kurikulum menekankan partisipasi siswa; dan 6 Guru adalah fa- silitator. Bagi kaum konstruktivis, kegiatan belajar adalah proses aktif siswa untuk mene- mukan sesuatu dan membagun sendiri pengetahuannya. Siswa yang membuat pe- nalaran atas apa yang dipelajari dengan apa yang telah diketahui. Pengetahuan dan 9 pengertian tersebut dikonstruksi siswa bila siswa terlibat secara sosial dalam dia- log dan aktif dalam percobaan. Seorang guru berperan sebagai mediator dan fasi- litator yang membantu proses belajar siswa berjalan dengan baik. Guru perlu men- ciptakan suasana yang membuat siswa antusias di dalam pembelajaran dan mam- pu membantu siswa agar mampu mengkonstruk pengetahuannya.

B. Model Pembelajaran STAD

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP LARUTAN ASAM DAN BASA (PTK Pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Teladan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 42

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP LARUTAN PENYANGGA (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Swadhipa Natar TP 2009-2010)

0 4 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP HIDROKARBON (PTK Pada Siswa Kelas X2 SMAN 15 Bandar Lampung TP 2009-2010)

1 5 99

PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM KOLOID (PTK Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung TP 2010-2011)

0 13 31

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP (Studi Pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 53

PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI (PTK Pada Siswa Kelas XI IPA I SMA Wijaya Bandar Lampung TP 2009-2010)

1 35 215

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STAD (PTK pada Siswa Kelas IIIA SD N 1 Sukadana Ilir Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 57

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI ASAM BASA

0 4 43

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI ASAM BASA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP

2 12 44

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ASAM BASA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN INFERENSI

0 17 39