Penentuan Populasi dan Sampel Prosedur Pengumpulan Data

C. Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit yang ciri-cirinya akan diduga. 1 Yang dimaksud dengan sampel adalah suatu kelompok atau bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dipilih untuk memberikan atau memperoleh informasi tentang suatu kegiatan. Populasi yang diambil penulis adalah anggota kepolisian dan hakim. Untuk menentukan sampel populasi digunakan metode purposive sampling yang berarti bahwa dalam menentukan sampel disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dan kedudukan masing- masing sampel yang dianggap telah mewakili populasi terhadap masalah yang hendak diteliti. Sesuai metode penentuan sampel dari populasi yang akan diteliti secara hierarki sebagaimana tersebut di atas maka sampel dalaam penelitian ini : a. Hakim Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjung Karang : 2 Orang b. Jaksa pada Kejaksaan Negeri Bandar Lampung : 2 orang 4 Orang

D. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Data primer, dilakukan dengan mengadakan studi lapangan Metode yang digunakan untuk memperoleh data primer adalah: ➊ Singaribun, Masri Dan Sofian Efendi. 1989. Metodologi Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.hal.152 + 1. Pengamatan tidak terlibat non participant observation, yaitu dengan langkah melakukan pengamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti; 2. Wawancara yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden yang terdiri dari penyidik polresta Bandar lampung dan hakim di PNTK. b. Data sekunder dilakukan dengan cara: 1. Studi dokumentasi, yaitu mempelajari bahan-bahan hukum primer maupun bahan sekunder yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan; 2. Studi pustaka, yaitu dengan mempelajari data tersier yang berhubungan dengan pelaksanan penyidikan didasarkan pada KUHAP.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Metode Pengelahan Data

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pengguna Ijazah Palsu Dalam Pemilihan Kepala Desa Kabupaten Langkat (Studi Putusan Pn No.197/Pid.B/2011/Pn.Stb, Pt No.431/Pid/2011/Pt.Mdn, Ma-Ri No.579k/Pid/2012)

4 159 165

Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Aparat Kepolisian Yang Menyebabkan Kematian(Studi Putusan Nomor : 370/Pid.B/2013/Pn.Sim)

1 112 102

Tinjauan Yuridis Pertanggungjawaban Pidana Event Organizer Terhadap Tindak Pidana Kelalaian Yang Menyebabkan Meninggalnya Orang Dalam Konser Musik (Studi Putusan NO.713/Pid.B/2008/PN.Bdg)

2 78 95

ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN KELALAIAN DALAM PERKARA LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (PUTUSAN NOMOR 27/PID.B/2013/PN.JR)

0 17 78

Analisis hukum islam terhadap putusan hakim pn subang nomor: 234/pid.b/pn. subang tentang kelalaian yang menyebabkan kematian

0 4 137

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENYEBABKAN ANGGOTA KELUARGA PELAKU MENINGGAL DUNIA (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 249/Pid.B/2009/PN.Kray)

0 7 63

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP ANAK DALAM PERKARA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN KORBAN MENINGGAL (Studi Perkara Nomor 830/Pid.B(A)/2010/PN.TK)

1 9 41

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA ABORSI DI BANDAR LAMPUNG (Studi Putusan PN Nomor 169/PID/B/2009/PNTK)

1 26 59

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KELALAIAN YANG MENGAKIBATKAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Putusan No: 51/Pid.A/2013/Pn.GnS)

1 10 55

STUDI KASUS PUTUSAN MENGENAI KECELAKAAN LALU LINTAS YANG DIPUTUS SEBAGAI TINDAK PIDANA KELALAIAN YANG MENYEBABKAN KEMATIAN SEBAGAIMANA DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 1926K/PID/2010.

0 0 1