Manfaat Penelitian Pengertian Kebijakan

18 Sumber: Winarno 2012: 36 Gambar 1:Tahap-tahap Kebijakan Publik Berdasarkan gambar tesebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut, 1. Tahap Penyususan Agenda Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda publik. Sebelumnya masalah-masalah ini berkompetisi terlebih dahulu untuk dapat masuk kedalam agenda kebijakan. Pada akhirnya, beberapa masalah masuk ke agenda kebijakan para perumus kebijakan. Pada tahap ini suatu masalah mungkin tidak disentuh sama sekali, sementara masalah lain ditetapkan menjadi fokus pembahasan atau ada pula masalah karena alasan-alasan tertentu ditunda untuk waktu yang lama. Penyusunan Agenda Formulasi Kebijakan Adopsi Kebijakan Implementasi kebijakan Evaluasi Kebijakan 19 2. Tahap Formulasi kebijakan Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan policy alternativespolicy options yang ada. Didalam tahap perumusan kebijakan masing-masing altrnatif juga bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini, masing- masing aktor akan “bermain” untuk mengusulkan pemecahan masalah terbaik 3. Tahap Adopsi Kebijakan Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi dengan dukungan dan mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan peradilan. 4. Tahap Implementasi Kebijakan Keputusan program kebijakan yang telah disepakati sebagai alternatif pemecahan masalah harus diimplementasikan, yakni dilaksanakan oeh badan-badan adminimstrasi maupun agen-agen pemerintah ditingkat bawah. Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh unit-unit administrasi yang memobilisasikan 20 sumberdaya finansial dan manusia. Pada tahap implementasi ini berbagai kepentingan akan saling bersaing. Beberapa implementasi kebijakan mendapat dukungan para pelaksana Implementors, namun beberapa yang lain mungkin akan ditentang oleh para pelaksana. 5. Tahap Evaluasi Kebijakan Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi, untuk melihat sejauh mana kebijakan yang dibuat telah mampu memecahkan masalah. Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang diinginkan. Dalam hal ini, memecahkan masalah yang dihadapai masyarakat, oleh karena itu ditentukanlah ukuran-ukuran yang menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan publik telah meraih dampak yang diinginkan. Di Indonesia, kebijakan publik digolongkan kedalam tingkatan yang berbeda atau disebut dengan hierarki yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang pembentukan peraturaan perundang-undangan pasal 7 sebagai berikut, a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 b. Undang-Undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang c. Peraturan Pemerintah d. Peraturan Presiden e. Peraturan Daerah 21 Peraturan Daerah KabupatenKota dijelaskan dalam Pasal 1 angka 8 UU 122011 yaitu: “Peraturan Daerah KabupatenKota adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota dengan persetujuan bersama BupatiWalikota .” Peraturan daerah yang juga tercantum pada ayat 1 huruf e meliputi peraturan daerah provinsi yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi bersama Gubernur, Peraturan Daerah kabupaten kota dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten kota bersama bupati walikota, Peraturan Desa peraturan yang setingkat dibuat oleh badan perwakilan desa atau bersama dengan kepala desa. Salah satu jenis peraturan daerah adalah peraturan walikota. Peraturan walikota disebutkan dalam Pasal 8 ayat 1 UU 122011 sebagai berikut, “Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat 1 mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota, BupatiWalikota, Kepala Desa atau yang setingkat ” Peraturan walikota merupakan peraturan yang ditetapkan oleh walikota. Berdasarkan pengaturan Pasal 7 ayat 1. Pasal 8 ayat 1 UU 122011, maka 22 Peraturan Daerah Kota dan Peraturan Walikota berkedudukan di bawah Undang- Undang dalam hierarki peraturan perundang-undangan. 1 Kebijakan publik selalu berkaitan dengan dinamika kondisi ekonomi, sosial, budaya dan politik. Misalnya dalam kaitanya dengan kondisi ekonomi, pemerintah daerah kota Bandar Lampung mengeluarkan kebijakan mengenai pasar. Sebab pasar merupakan suatu pranata ekonomi yang berpengaruh terhadap kesejahteraan welfare masyarakat. Oleh karena itu pasar tidak dapat lepas dari pantauan pemerintah.

2.3 Implementasi kebijakan publik

Implementasi kebijakan publik merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan publik. Implementasi kebijakan pada dasarnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Implementasi dilakukan setelah suatu kebijakan ditetapkan. Secara umum implementasi memiliki makna pelaksanaan undang-undang dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur, dan teknik bekerja bersama-sama untuk menjalankan kebijakan dalam upaya untuk meraih tujuan- tujuan kebijakan atau program-program. 8 Implementasi pada sisi lain merupakan fenomena yang kompleks yang mungkin dapat dipahami sebagai suatu proses, suatu keluaran output maupun sebagai suatu dampak outcome. 9 Misalnya, implementasi dikonseptualisasikan sebagai suatu proses atau serangkaian keputusan dan tindakan yang ditujukan agar keputusan-keputusan yang diterima oleh lembaga legislatif bisa dijalankan. Implementasi juga dapat 8 Lester dan Stewart,Op.Cit., hlm. 104 dalam Winarno 2012 : 147 9 Ibid,