29
3.6 Metode Analisis 3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
mean,
standar deviasi
standard deviation,
maksimum dan minimum Ghozali, 2011. Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan
statistik deskriptif terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis yang lain. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran deskripsi data tersebut.
3.6.2 Analisi Regresi Logistik
Alat analisis data yang digunakan dalam menganalisis data penelitian yaitu : 1.
Dengan menggunakan program SPSS
Statistical Product and Service Solution
. 2. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model regresi logistikkarena
model variabel
dependen dalam
model adalah
variabel kategori
dikotomivariable
, dengan memberi nilai 1 untuk perusahaan yang melakukan
hedging
dan nilai0 untuk perusahaan yang tidak melakukan
hedging
. Selain itu penggunaan model inididasarkan atas masukan dari beberapa penelitian
sebelumnya yang menyarankanuntuk penggunaan model ini karena mempunyai tingkat klasifikasi yang lebihbaik dibandingkan model lain serta
tidak sensitif terhadap jumlah sampel yangtidak sama frekuensinya Januarti, 2002.
Kuncoro 2001 dalam Hardanto 2012 mengatakan bahwa regresilogistik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan teknik analisis lain yaitu:
Universitas Sumatera Utara
30
1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas dan heteroskedastisitasatas variabel bebas yang digunakan dalam model sehingga tidakdiperlukan uji
asumsi klasik walaupun variabel independen berjumlahlebih dari satu. 2. Variabel independen dalam regresi logistik bisa campuran dari variabelkontinu,
distrik, dan dikotomis. 3. Regresi logistik tidak membutuhkan keterbatasan dari variabelindependennya.
4. Regresi logistik tidak mengharuskan variabel bebasnya dalam bentukinterval. Secara umum model regresi logistik dapat dinyatakan sebagai berikut:
atau
Keterangan: p = probabilitas variabel dependen
e = logaritma natural b
= konstanta regresi b
1
,b
2
,...b
n
= koefisien regresi X
1
,X
2
,...X
n
= variabel independen Langkah-langkah analisis dalam regresi logistik menurut Ghozali 2009:
1 Menilai Model Fit
Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data. Beberapa tes statistic diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk menilai model fit
adalah : Ho : Model yang dihipotesiskan fit dengan data
Universitas Sumatera Utara
31
Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit
dengan data. Parameter yang digunakan adalah Fungsi Likelohood L dari model adalah probailitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input.
Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, Lditransformasikan menjadi
- 2LogL
terlebih dahulu untuk tujuan penelitian. Statistik
-2LogL
kadang-kadang disebut
likelihood rasio X
2
statistic
, dimana
X
2
distribusi dengan degree
of freedom
n – q, q adalah jumlah parameter dalam model. Apabila terjai penurunan nilai
Likelihood pada awal
block number = 0
dengan nilai -2LogL pada
blocknumber = 1
maka dapat ditarik kesimpulan model fit dengan data dan merupakan regresi yang baik.
2 Cox dan Snell’s R square
Nilai Cox dan Snell’s R Square dan Negelkerke’s R Square digunakan
untk menunjukkan seberapa besar variabelitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.
Cox dan Snell’s Square merupakan ukuran yang meniru ukuran
R2
pada
multiple regression
yang didasarkan pada teknik estimasi
likelihood
dengan nilai maksimumkurang dari 1 sehingga sulit diinterpretasikan.
Negelkerke’s R squaremerupakan modifikasi dari koefisien
Cox
dan Snell’s untuk memastikanbahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai 1 satu. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai
Cox dan Snell’s dengan nilai maksimumnya. Nilai
Negelkerke’sR2 dapat diinterpretasikan seperti nilai
R2
pada
multiple regression
.
Universitas Sumatera Utara
32
3 Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Test
Menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai denganmodel. Jika nilai statistik
Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Testlebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak yang berarti tidak adaperbedaan
signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga
Goodnes fit
model baik
karena model
dapat memprediksi
nilaiobservasinya. Jika
nilai statistik
Hosmer and lameshow
Goodness of fitlebih kecil dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak dan berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan
nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karenamodel tidak mampu memprediksi nilai observasinya.
4 Uji Wald
Uji wald merupakan uji hipotesis yang pdilakukan dalam penelitian ini. Uji wald dilakuka utuk melihat pengaruh DER, Growth Opportunity, Liquidity,
Firm size terhadap penggunaan hedging. Pengaruh tersebut dianggap signifikan terhadap hedging apabila signifikasi lebih kecil atau sama dengan 10 0,10
5 Estimasi Parameter dan Interprestasi
Estimasi maksimum likelihood parameter dari model dapat dilihat pada tampilan
output variabel in the equation
dengan formula hipotesis staistik sebagai berikut: H0 : r = 0
H1 : r Dengan kriteria :
Jika sig, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika sig, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Indeks LQ 45
Indeks LQ 45 merupakan salah satu indeks dari 11 jenis indeks yangdikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia. Indeks LQ 45 merupakan indeks sahamdari 45 jenis
saham perusahaan yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa EfekIndonesia yang mempunyai likuiditas dan kapitalisasi paling tinggi di antarasaham-saham
lainnya.Indeks LQ 45 pertama kali diluncurkan pada tahun 1997 ukuran utama likuiditastransaksi adalah nilai transaksi di pasar reguler. Namun untuk
mendapatkan data historikal yang cukuppanjang, hari dasar yang digunakan untuk menghitung indeks LQ 45 adalah tanggal 13 Juli 1994,dengan nilai indeks sebesar
100. Sesuai dengan perkembangan pasar, dan untuk lebih mempertajamkriteria likuiditas, maka sejak review bulan Januari 2005, jumlah hari perdagangan dan
frekuensitransaksi dimasukkan sebagai ukuran likuiditas. Sehingga kriteria suatu saham untuk dapat masukdalam perhitungan indeks LQ 45 adalah sebagai berikut:
1. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan 2. Masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi di pasar reguler
3. Dari 60 saham tersebut, 30 saham dengan nilai transaksi terbesar secara otomatis akan masukdalam perhitungan indeks LQ 45
4. Untuk mendapatkan 45 saham akan dipilih 15 saham lagi dengan menggunakan kriteria HariTransaksi di Pasar Reguler, Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler
dan Kapitalisasi Pasar. Metodepemilihan 15 saham tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara