terendah adalah 2,77 , tertinggi 30,00 dan rata – rata rasio NIM adalah 6,81.Rasio tersebut cukup baik dan rata – rata NIM selalu mengalami kenaikan walaupun dalam
persentase yang relative rendah. Untuk
dividen payout ratio DPR selama tahun pengamatan mempunyai
rasio terendah 0,14 , tertinggi 201,82 dan rata – rata sebesar 30,26. Untuk harga saham rata – rata yang diukur dari harga saham setelah laporan keuangan
diumumkan selama tahun pengamatan mempunyai harga terendah 95,00 , tertinggi 6.450,00 dan rata – rata sebesar 2085,66.
Untuk melihat tingkat kesehatan suatu bank biasanya Bank Indonesia BI mempunyai suatu alat ukur yaitu CAMELS. Kesehatan suatu bank dapat diukur
dengan membandingkan rasio – rasio yang dimiliki oleh bank dengan rasio – rasio dalam CAMELS. Bagi investor cara tersebut dapat juga dijadikan suatu alat analisa
untuk memutuskan berinvestasi di suatu perusahaan perbankan.
5.1.2 Analisa Persamaan Regresi
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Dari hasil pengolahan data dengan perangkat lunak SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Heriyati Chrisna : Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
Tabel 5.2 Analisa Persamaan Regresi
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta t
Sig 1
Constant -71.344
1044.095 -.068
.946 ROE
108.683 28.885
.530 3.763
.001 CAR
34.140 33.915
.139 1.007
.320 NIM
-4.856 63.316
-.011 -.077
.939 DPR
-13.118 6.911
-.264 -1.898
.065
Sumber : Lampiran 2 Hasil Pengolahan Data
Dari tabel 5.2 di atas maka persamaan regresi berganda dapat dituliskan sebagai berikut :
Harga Saham = -71,344 + 108,683ROE + 34,140CAR – 4,856NIM – 13,118DPR +
e
Dari hasil persamaan regresi tersebut dapat dilihat bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham yaitu ROE dapat dilihat dari
nilai p-value nya pada signifikan 0,001. ROE mempunyai koefisien positif sebesar 108,683 yang berarti apabila nilai koefisien regresi variable lainnya tetap, maka
kenaikan ROE sebesar 1 akan meningkatkan harga saham sebesar Rp 108,683.
5.1.3 Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan suatu analisis data yang akurat, dimana persamaan regresi sebaiknya terbebas dari asumsi – asumsi klasik
yang harus dipenuhi seperti multikolinieritas, heteroskesdastisitas, autokorelasi dan mempunyai normalitas data.
Heriyati Chrisna : Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
5.1.3.1 Pengujian normalitas data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable
dependen dan independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Hasil dari pengujian normalitas data dapat dilihat pada table 5.3 berikut ini :
Tabel 5.3 Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov
Harga_Saham ROE
CAR NIM
DPR N
44 44
44 44
44 Normal Parametersa,b Mean
2085.6591 17.6577
19.5657 2.5342
4.4296 Std.
Deviation 1891.85342
9.21908 7.70584
.62583 3.30013
Most Extreme Differences
Absolute .172
.094 .141
.179 .188
Positive .172
.094 .141
.179 .188
Negative -.146
-.047 -.088
-.113 -.110
Kolmogorov-Smirnov Z 1.141
.626 .937
1.189 1.245
Asymp. Sig. 2-tailed .148
.827 .343
.118 .090
Sumber : Lampiran 2 Hasil Pengolahan Data
Dari tabel 5.3 tersebut dapat diliht nilai signifikan ROE adalah 0,827, CAR 0,343, NIM 0,118 dan DPR 0,90 serta harga saham 0,148. Dari tingkat signifikan
seluruh variable yang lebih besar dari 0,05 tersebut dapat dikatakan bahwa seluruh data mempunyai distribusi normal.
5.1.3.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
Heriyati Chrisna : Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
terbebas dari multikolinieritas.Ringkasan hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada table 5.4 berikut ini :
Tabel 5.4 Uji Multikolinieritas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta t
Sig Tolerance
VIF 1
Constant -71.344
1044.09 5
-.068 .946
ROE 108.683
28.885 .530
3.763 .001
.900 1.111
CAR 34.140
33.915 .139
1.007 .320
.934 1.070
NIM -4.856
63.316 -.011
-.077 .939
.891 1.122
DPR -13.118
6.911 -.264
-1.898 .065
.919 1.088
Sumber : Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data
Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa nilai Variance Inflation Factor FIV masing – masing variable adalah ROE 1,111, CAR 1,070, NIM 1,122 dan DPR
1,088. Dari nilai tersebut berdasarkan kriteria pengujian multikolinieritas, maka dapat disimpulkan bahwa diantara variable bebas tidak terjadi multikolinieritas
karena Variance Inflation Factor VIF dari keseluruhan variable bebas lebih kecil dari 10.
5.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik. Dari hasil uji
Heteroskedastisitas dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Hal itu dapat dilihat dari grafik scatterplot, dimana titik – titik
menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas bergelombang, melebar dan kemudian menyempit serta tersebar baik di atas
Heriyati Chrisna : Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Grafik scatterplot hasil uji hetreoskedastisita adalah sebagai berikut :
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2
Regres sion
Studentized D elete
d
Pr ess
Resi dual
3 2
1 -1
-2
Scatterplot Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber : Lampiran 6 Hasil Pengolahan Data Gambar 5.1 Uji Heteroskedastisitas
5.1.3.4 Uji Autokorelasi
Untuk pengujian autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji
Durbin Watson. Hasil pengujian Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut
ini :
Tabel 5.5 Uji Autokorelasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .552a
.305 .233
1656.41631 1.663
a Predictors: Constant, DPR, CAR, ROE, NIM b Dependent Variable: Harga_Saham
Sumber : Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data
Heriyati Chrisna : Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai Durbin Watson DW sebesar 1,663 yang berarti berada diantara 0 sampai dengan 4 dan mendekati angka 2
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi tidak mengandung autokorelasi.
5.1.4 Pengujian Hipotesis