Jenis-Jenis Audit Intern Landasan Teori 1. Arti dan Tujuan Audit Intern

Di Indonesia, standar audit intern belum ditetapkan secara resmi yang berlaku bagi seluruh perusahaan. Kalaupun ada, yaitu acuan yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan BPKP berupa standar audit SPI BUMND yang meliputi standar umum, standar audit, standar pelaporan, dan standar tindak lanjut. Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern FK-SPI BUMND, 1996:57. Sepertinya Standar Audit SPI BUMND tersebut mengadaptasi Standards for Professional Practice of Internal Auditing yang dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditors IIA.

2.1.4. Jenis-Jenis Audit Intern

Reeve 1988:11 menyatakan ada berbagai pendapat mengenai jenis audit intern, terutama antara audit operasional dan audit manajemen. Sebagian pendapat mengatakan bahwa audit operasional identik dengan audit manajemen dan beranggapan bahwa audit intern yang berada diluar lingkup bidang audit keuangan disebut dengan audit operasional. Sementara pendapat lain mengatakan bahwa tidak semua audit yang berada di luar audit keuangan merupakan audit operasional dan ada bagian tertentu yang bukan audit operasional dan ada bagian tertentu yang bukan audit operasional tapi adalah audit manajemen. Audit intern dibagi atas audit keuangan, audit operasional, dan audit manajemen. Audit operasional dan audit manajemen berbeda dalam hal luas auditnya. Audit manajemen sebenarnya merupakan perluasan dari audit operasional, sehingga meskipun teknik audit yang dipergunakan keduanya adalah sama, namun penilaian Abdullah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Daerah Sumatera Utara, 2008. USU e-Repository © 2008 lebih banyak dilakukan dalam audit manajemen dibandingkan dengan audit operasional. Jadi perbedaannya yaitu bahwa audit operasional itu penilaian yang dilakukan untuk manajemen evaluation for management, sedangkan audit manajemen itu penilaian terhadap kegiatan manajemen evaluation of management. Berbagai penulis lain yang juga memberi kontribusi tentang jenis audit intern tersaji berikut ini. Cook dan Winkle 1976:262 menyebutkan ada dua jenis audit intern, yaitu Internal Financaial Auditing dan Internal Operational Auditing. Audit keuangan intern terutama berhubungan dengan audit dan penilaian kegiatan akuntansi atau keuangan suatu perusahaan, sedangkan audit operasional intern merupakan pengujian dan penilaian terhadap operasi perusahaan dengan tujuan menginformasikan kepada manajemen apakah operasi telah terselenggara sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Termasuk dalam audit operasional adalah penilaian terhadap efisiensi penggunaan sumber daya manusia dan fisik sebagaimana juga penilaian terhadap berbagai prosedur operasi, dan harus juga termasuk rekomendasi terhadap solusi masalah dan tentang metode meningkatkan efisiensi dan laba. Pendapat yang senada demikian pula oleh Stettler 1978:81, yang membagi kegiatan audit intern atas audit keuangan dan audit operasionalmanajemen. Ramanathan 1990: 298, tidak sepakat dengan pendapat yang mengatakan bahwa audit operasional identik dengan audit manajemen. Dengan tegas dia mengatakan bahwa audit operasional berbeda cakupannya dengan audit manajemen. Audit operasional hanya penilaian terhadap manajemen tingkat menengah dan bawah middle and supervisory. Apabila audit tersebut dilakukan terhadap manajemen Abdullah Arif Nst: Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Daerah Sumatera Utara, 2008. USU e-Repository © 2008 puncak, maka hal ini tidak dapat disebut lagi sebagai audit operasional. Oleh karena itu, audit operasional dapat disebut dengan audit manajemen, tapi seluruh audit manajemen bukanlah audit operasional. Gupta 1982:329 telah membagi audit intern atas traditional concept of internal auditing, modern concept of internal auditing, dan management auditing. Audit intern dalam konsep tradisional terutama berhubungan dengan pertanyaan, apakah harta organisasi dijaga dengan cukup dan dihitung dengan tepat; apakah akuntansi dan catatan terkait lainnya dapat dipercaya; dan apakah prosedur dan kebijakan organisasi telah dipatuhi. Pada audit intern dalam konsep modern, tugas pemeriksa intern terutama adalah untuk memeriksa operasi, oleh karenanya ia mengatakan bahwa audit intern dalam konsep modern lebih kurang sama artinya dengan audit operasi. Mengenai audit manajemen dia menjelaskan, untuk memeriksa, menelaah, dan menilai berbagai kebijakan dan tindakan manajemen berdasarkan standar tujuan tertentu, sehingga merupakan suatu telaah kritis dan menyeluruh tentang segala aspek manajemen.

2.1.5. Kedudukan Bagian Audit Intern dalam Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Utara)

17 169 94

Pengaruh Partisipasi Anggaran Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Sumatera Utara

0 50 100

Pemanfaatan Hasil Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Keluarga terhadap Pendidikan Anak (Studi Komparatif antara Keluarga Petani Kelapa Sawit Kelas Bawah dan Menengah ke Atas di Desa Sialang Pamoran, Kabupaten Labuhan Batu Terhadap Pendidikan Anak)

1 26 95

Efisiensi Terhadap Pengguna Tenaga Kerja Panen Pada Perkebunan Kelapa Sawit ( Studi Kasus : PT. Tapian Nadenggan Kec. Padang Bolak Kab. Tapsel).

0 30 86

Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara

5 45 102

Analisis Anggaran Biaya Produksi Kelapa Sawit Sebagai Alat Pengawasan Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Ambalutu

32 199 44

Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Utara)

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Utara)

0 0 18

2. Kerahasiaan Jawaban - Pengaruh Partisipasi Anggaran Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Sumatera Utara

0 0 36

Pengaruh Partisipasi Anggaran Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Sumatera Utara

0 0 11