Teknik Pengumpulan Data Pengaruh Road Humps Terhadap Kecepatan dan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas (Studi Kasus : 12 Ruas Jalan di Kota Medan)

36

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder.

3.3.1 Data Primer

Data primer merupakan data utama yang diperlukan dalam penelitian. Data primer dilakukan dengan melakukan pengujian langsung dilapangan. Data primer diperoleh melalui survey pendahuluan dan survei utama. a. Survey Pendahuluan Survey Pendahuluan dilakukan untuk mengetahui lokasi, Jenis, panjang, dimensi lebar dan tinggi serta bahan pembuat road humps. Dalam survei pendahuluan dilakukan juga penetapan titik dan jarak area pengukuran yaitu area 1 sampai dengan 4. Adapun hasil pengamatan tersebut ditetapkan titik pengukuran area 1 kecepatan bebas adalah 25 meter sebelum titik paling luar road humps, area 2 area perlambatan adalah 10 meter sebelum road humps, untuk panjang area 3 saat kendaraan melintas diatas road humps adalah titik tengah road humps, dan untuk area 4 area percepatan adalah 10 meter setelah road humps. Untuk lebih jelas mengenai titik dan jarak pengukuran dapat dilihat pada Gambar 3.13 dan 3.14. Gambar 3.13 Titik dan Jarak Area Pengamatan pada speed bump Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 3.14 Titik dan Jarak Area Pengamatan pada rumble strips b. Survey Utama Pada survei utama dilakukan survei kecepatan setempat dan survei kebisingan. Periode pengamatan survei di lapangan dilakukan selama 6 hari yaitu pada hari Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, dan Selasa yakni pada tanggal 18 Agustus 2015, 19 Agustus 2015, 20 Agustus 2015, 21 Agustus 2015, 22 Agustus 2015, 23 Agustus 2015, dan 25 Agustus 2015 yaitu dari pukul 09.50 sampai dengan selesai dan dilakukan diluar peak hour. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari antrian pada ruas jalan yang diamati, karena berpengaruh terhadap data kecepatan yang akan diperoleh. Sampel yang diambil sebanyak 30 sampel mobil penumpang dan 30 sampel sepeda motor. Penelitian dilakukan pada sampel yang telah ditetapkan jumlahnya sebelumnya, sehingga lamanya waktu pelaksanaan pengamatan di lokasi tidak berpengaruh terhadap hasil penelitian ini. Adapun survei hasil pengamatan dan perhitungan langsung dilapangan dilakukan sebagai berikut : 1. Kecepatan Setempat spot speed Survei kecepatan setempat dilakukan pada 4 titik pengamatan yaitu titik pengamatan area 1,2,3 dan 4. Data kecepatan setempat diperoleh dengan mencatat Universitas Sumatera Utara 38 waktu yang dibutuhkan oleh setiap jenis kendaraan roda empat, roda dua dalam melewati 4 area yang telah ditentukan. Pada saat survei kecepatan setempat dibutuhkan 2 orang surveyor, surveyor pertama bertugas menembakkan speed gun kearah belakang kendaraan. Sedangkan surveyor kedua bertugas memegang formulir dan mencatat data. Pada saat kendaraan mendekati area 1 surveyor pertama menghidupkan speed gun dengan menekan tombol “ON” yang terletak didasar layar LCD. Setelah perangkat menampilkan “00” dilayar LCD, lalu surveyor pertama siap mengukur kecepatan kendaraan dengan cara menunjukkan gun pada target di area 1, setelah tampilan angka dilayar LCD muncul surveyor kedua langsung mencatat data dilembar formulir. Kemudian surveyor pertama dan surveyor kedua mengikuti kendaraan dengan menembakkan gun dan mencatat data pada saat kendaraan melewati area 2, 3 dan 4. Pengukuran kecepatan setempat dengan 2 orang surveyor begitu seterusnya dilakukan pada setiap lokasi. 2. Tingkat Kebisingan Lalulintas Pengukuran tingkat kebisingan lalulintas dilakukan oleh 4 surveyor. Posisi surveyor 1 adalah 25 m sebelum road humps bertugas mengukur kebisingan dan mencatat data pada saat kendaraan melewati area 1 dengan cara mengarahkan SLM kearah kendaraan. Posisi surveyor 2 adalah 10 meter sebelum road humps bertugas mengukur dan mencatat data pada saat kendaraan yang sama melewati area 2. Sedangkan posisi surveyor 3 adalah titik tengah road humps bertugas mengukur kebisingan dan mencatat data pada saat kendaraan yang sama melewati area 3 dan surveyor 4 adalah 10 meter setelah melewati road humps bertugas mengukur kebisingan dan mencatat data kendaraan pada saat melewati area 4. Posisi 4 surveyor berdiri pada jarak 1 m tegak lurus terhadap sumbu jalan. Universitas Sumatera Utara 39

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bersumber dari instansi – insatansi yang berkaitan dengan penelitian yaitu Dinas Perhubungan kota Medan : 1. Data lokasi penempatan road humps yang ada di kota Medan. 2. Peta jaringan jalan kota Medan.

3.4 Teknik Pengolahan Data