10,7 abstain tidak menyebutkan penghasilannya, hal ini dikarenakan responden adalah pengangguran, sehingga tidak mempunyai penghasilan.
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Agama yang di Anut
No. Agama F
1 Islam 142
94,7 2 Kristen
3 2
3 Katholik 4
2,6 4 Budha
1 0,7
Jumlah 150 100
Sumber: Di olah dari data lapangan tahun 2010 Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa mayoritas masyarakat Tegal Rotan
beragama Islam yaitu sebanyak 142 responden atau 94,7, beragama Kristen sebanyak 3 responden atau 2, beragama Katholik 4 responden atau 2,6
dan yang paling sedikit adalah beragama Budha hanya 1 responden atau 0,7.
B. Deskripsi Data
Sebagaimana telah penulils kemukakan pada pembahasan sebelumnya, bahwa salah satu tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dalam
penyusunan skripsi ini adalah dengan angket. Angket ini terdiri dari dua
komponen pertanyaan, yang masing- masing komponen terdiri dari 10 item pertanyaan.
Seluruh pertanyaan angket yang dijawab oleh responden akan ditabulasikan berdasarkan skoring dengan cara setiap jawaban akan dirubah
menjadi angka: 1.
Nilai untuk jawaban Ya = 1 2.
Nilai untuk jawaban Tidak = 0 Karena data yang diperoleh secara bersifat kualitatif, maka untuk
menganalisisnya dengan cara menjumlahkan semua skor angket mengenai pengetahuan, pemahaman serta tindakan dan respon yang berdampak pada
urgensi virginitas itu sendiri, dimana setiap jawaban item, masing- masing dibobot nilai dari setiap responden.
Interpretasi kriteria angket berdasarkan tingkat pengetahuan dan pemahaman
No. Interval koefisien
Kriteria 1 1-3
Tidak Paham
2 4-7 Paham
3 8-10 Sangat
Paham
Interpretasi kriteria angket berdasarkan tingkat urgensi virginitas No. Interval
Koefisien Kriteria
1 1-3 Tidak
penting 2 4-7
Penting 3 8-10
Sangat penting
C. Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tegal Rotan Mengenai
Wawasan Seputar Kevirginan.
Bagian ketiga ini, penulis kemukakan distribusi jawaban responden tentang pengetahuan dan pemahaman masyarakat Tegal Rotan terhadap
wawasan seputar kevirginan. Dari penelitian yang di lakukan penulis melalui penyebaran angket yang di bagikan kepada responden, maka diperoleh hasil
sebagaimana yang penulis jabarkan dalam bentuk tabel frekuensi dan prosentase sebagai berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Seputar Pemahaman Keperawanan dilihat dari Segi Usia
Sumber: Diolah dari data lapangan tahun 2010 No. Usia
Alternatif jawaban Jumlah
Responden TP P SP
f F F
f 1 15-20
7 4,7
51 34
8 5,3 66 44
2 21-41 7
4,7 19
12,6 49 32,7 75 50
3 41-66 2
1,3 7
4,7 -
- 9 6 4
di atas 66 -
- -
- -
- -
-
Jumlah 16
77 57
150 10,7 51,3 38 100
Keterangan: TP
: Tidak Paham P
: Paham
SP : Sangat Paham
F :
Frekuensi Dari tabel di atas menjelaskan bahwa dari banyaknya responden 150
jiwa memiliki kategori yang berbeda-beda mengenai pemahaman keperawanan. Yaitu dari 66 orang atau 44 yang berusia 15-20 tahun
mayoritas paham dan mengerti mengenai keperawanan yaitu sebanyak 51 orang atau 34, dan 8 orang atau 5,3 sangat memahami mengenai
keperawanan, bahkan dari 7 orang atau 4,7 ada juga yang tidak paham
mengenai keperawanan. Dan dari 75 orang atau 50 yang berusia 21-41 tahun, mayoritas sangat memahami tentang keperawanan yaitu sebanyak 49
orang atau 32,7, 19 orang atau 12,6 paham tentang keperawanan, dan hanya 7 orang saja yang tidak paham mengenai keperawanan. Sedangkan dari
responden yang berusia 41-66 tahun 9 orang atau 6, hanya 2 orang atau 1,3 yang tidak paham mengenai keperawanan, dan selebihnya yang paham
mengenai keperawanan sebanyak 7 orang atau 4,7.
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Seputar Pemahaman Keperawanan dilihat dari Segi Pendidikan
No. Pendidikan Alternatif Jawaban
Jumlah Responden
TP P SP f
f f f 1
Tidak sekolah 2
1,3 1
0,7 -
- 3
2 2 SD-SMP
7 4,7
31 20,7 4 2,7 42
28 3
SMU atau sederajat 7
4,7 58 38,7
20 13,3 85
56,7 4 Sarjana
2 1,3
15 10
3 2 20 13,3
Jumlah 18
105 27
150 12
70 18
100
Sumber: Diolah dari data lapangan tahun 2010 Dari tabel di atas dapat terlihat jelas bahwa mayoritas responden terlihat
dari tingkat pendidikan SMU atau sederajat sudah memahami seputar keperawanan yaitu sebanyak 58 orang atau 38,7, sedangkan sebanyak 20
orang atau 13,3 sangat memahami tentang keperawanan, dan hanya 7 orang
atau 4,7 yang tidak memahami mengenai keperawanan. Jika dilihat dari tingkat pendidikan SD- SMP yang memahami keperawanan sebanyak 31
orang atau 20,7, sebanyak 7 orang atau 4,7 tidak memahami keperawanan, dan hanya 4 orang atau 2,7 yang sangat memahami akan
keperawanan. Bila diamati tingkat pendidikan yang lebih tinggi yakni Sarjana, maka 15 orang atau 10 hanya sebatas paham mengenai keperawanan,
sebanyak 3 orang atau 2 sangat memahami keperawanan, sebanyak 2 orang atau 1,3 tidak mengetahui tentang keperawanan, dari yang tidak
mengenyam bangku sekolah sama sekali, hanya 1 orang atau 0,7 yang mengetahui tentang keperawanan, selebihnya ada 2 orang atau 1,3 yang
tidak mengetahui keperawanan, hal ini disebabkan karena rendahnya kualitas pendidikan mereka.
Tabel 4.9
Distribusi jawaban responden Seputar Pemahaman Keperawanan dilihat
dari Segi Status
Sumber: Diolah dari data lapangan tahun 2010 No. Status
Alternatif Jawaban Jumlah
Responden TP P SP
f f f f
1 Belum Menikah 12
8 82 54,7
17 11,3 111
74 2 Menikah
2 1,3
23 15,4 10
6,7 35 23,3
3 Duda 2
1,3 2
1,3 -
- 4 2,7
Jumlah 16
107 27
150 10,6
71,4 18 100
Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa mayoritas responden didominasi oleh yang berstatus belum menikah yaitu dari 111 orang atau 74, yang
memahami tentang keperawanan sebanyak 82 orang atau 54,7, sedangkan sebanyak 17 orang atau 11,3 sangat memahami pengertian keperawanan,
dan hanya sebanyak 12 orang atau 8 tidak memahami tentang keperawanan. Adapun responden yang menikah yaitu sebanyak 35 orang atau
23,3 , yang hanya sebatas paham mengenai pengertian keperawanan sebanyak 23 orang atau 15,4 dan sebanyak 10 orang atau 6,7 sangat
memahami tentang keperawanan, dan hanya 2 orang atau 1,3 yang tidak memahami tentang keperawanan. Adapun responden yang duda yaitu
sebanyak 4 orang atau 2,7. Dari rincian tersebut sebanyak 2 orang atau 1,3 hanya sebatas memahami tentang keperawanan, dan selebihnya hanya 2 orang
pula atau 1,3 yang tidak paham tentang keperawanan.
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Seputar Pemahaman Keperawanan dilihat dari Pekerjaan
No. Pekerjaan Alternatif Jawaban
Jumlah Responden
TP P SP F
F f f 1 Pegawai
5 3,3
30 20 10 6,7 45
30 2 WiraswastaPedagang
10 6,7
25 16,7 15 10 50
33,3 3 Lain-
lain 4
2,7 29
19,2 6 4 39
26 4 Pengangguran
4 2,7
10 6,7
2 1,3 16 10,7
Jumlah 23
94 33 150
15,4 62,6
22 100
Sumber: Diolah dari data lapangan tahun 2010 Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa mayoritas responden bekerja
sebagai wiraswasta atau pedagang yaitu dari 50 orang atau 33,3, yang memahami tentang keperawanan sebanyak 25 orang atau 16,7 , sedangkan
sebanyak 15 orang atau 10 sangat memahami pengertian keperawanan, dan hanya sebanyak 10 orang atau 6,7 tidak memahami tentang keperawanan.
Adapun responden yang bekerja sebagai pegawai yaitu sebanyak 45 orang atau 30 , yang hanya sebatas paham mengenai pengertian keperawanan
sebanyak 30 orang atau 20 dan sebanyak 10 orang atau 6,7 sangat memahami tentang keperawanan, dan hanya 5 orang atau 3,3 yang tidak
memahami tentang keperawanan. Adapun responden yang berprofesi lain- lain yaitu sebanyak 39 orang atau 26 . Dari rincian tersebut sebanyak 29
orang atau 19,2 hanya sebatas memahami tentang keperawanan, sebanyak 6 orang atau 4 yang sangat memahami keperawanan dan dan selebihnya
hanya 4 orang pula atau 2,7 yang tidak paham tentang keperawanan. Sedangkan responden yang pengangguran sebanyak 10 orang atau 6,7 yang
paham mengenai keperawanan, sedangkan yang sangat memahami keperawanan hanya 2 orang atau 1,3 dan yang tidak memahami tentang
keperawanan sebanyak 4 orang atau 2,7 .
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Seputar Pemahaman Keperawanan dilihat dari segi Penghasilan per bulan
No. Penghasilan
Alternatif jawaban Jumlah
Responden TP P SP
F f f f
1 Dibawah Rp. 500.000,00
10 6,7
40 26,6
19 12,7 69
46 2 Rp.1.000.000,00-
Rp 4.500.000,00
7 4,7
35 23,3
15 10 57
38 3 Rp.4.500.000,00-
Rp 6.000.000,00
- -
2 1,3
1 0,7 3
2 4
Di atas Rp 6.000.000,00 1
0,7 2
1,3 2
1,3 5
3,3 5 Abstain
4 2,7
10 6,7
2 1,3 16
10,7
Jumlah 22
88 40 150
14,8 59,2
26 100
Sumber: Diolah dari data lapangan tahun 2010 Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa mayoritas penghasilan responden
per bulan adalah dibawah Rp. 500.000,00 yaitu dari 69 orang atau 46 , yang memahami tentang keperawanan sebanyak 40 orang atau 26,6 , sedangkan
sebanyak 19 orang atau 12,7 sangat memahami pengertian keperawanan, dan hanya sebanyak 10 orang atau 6,7 tidak memahami tentang
keperawanan. Adapun responden yang berpenghasilan Rp.1.000.000,00- Rp 4.500.000,00 yaitu sebanyak 57 orang atau 38 , yang hanya sebatas paham
mengenai pengertian keperawanan sebanyak 35 orang atau 23,3 dan sebanyak 15 orang atau 10 sangat memahami tentang keperawanan, dan
hanya 7 orang atau 4,7 yang tidak memahami tentang keperawanan. Adapun responden yang berpenghasilan Rp 4.500.000,00- Rp 6.000.000,00
yaitu hanya 3 orang atau 2 . Dari rincian tersebut sebanyak 2 orang atau 1,3 hanya sebatas memahami tentang keperawanan, selebihnya 1 orang atau
0,7 yang sangat memahami tentang keperawanan. Sedangkan responden yang berpenghasilan diatas Rp 6.000.000,00 sebanyak 5 orang atau 3,3
yang paham mengenai keperawanan hanya 2 orang atau 1,3 , yang sebatas memahami keperawanan, yang sangat memahami keperawanan ada 2 orang
atau 1,3 , sedangkan yang tidak memahami keperawanan hanya 1 orang atau 0,7 . Dari responden yang tidak mempunyai penghasilan yaitu
sebanyak 16 orang atau 10,7 , yang hanya sebatas memahami tentang keperawanan sebanyak 10 orang atau 6,7 , sedangkan yang sangat
memahami keperawanan 2 orang atau 1,3 dan yang tidak memahami keperawanan hanya 4 orang atau 2,7 .
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Seputar Pemahaman Keperawanan dilihat dari Segi Agama
No. Agama Alternatif Jawaban
Jumlah Responden
TP P SP f
f F f 1 Islam
16 10,7 103
68,7 23
15,3 142
94,7 2 Kristen
- -
1 0,7
2 1,3
3 2
3 Katolik -
- 1
0,7 3
2 4
2,6 4 Budha
1 0,7
- -
- -
1 0,7
Jumlah 17
105 28
150 11,4
70 18,6 100
Sumber: Diolah dari data lapangan tahun 2010
Dari tabel di atas mayoritas responden adalah penganut agama Islam yakni sebanyak 142 orang atau 94,7 dan hampir semua responden hanya
sebatas memahami mengenai seputar keperawanan yaitu sebanyak 103 orang atau 68,7, sedangkan sebanyak 23 orang atau 15,3 sangat memahami
tentang keperawanan, dan selebihnya sebanyak 16 orang atau 10,7 tidak memahami tentang keperawanan. Terlepas dari agama Islam, dari agama
Budha ada sebagian kecil yang tidak memahami keperawanan yaitu hanya 1 orang atau 0,7, dan agama Kristen sebanyak 3 orang atau 2, sebagian dari
mereka hanya 1 orang atau 0,7 yang mengetahui keperawanan,dan yang sangat memahami mengenai keperawanan hanya 2 orang atau 1,3, sama
halnya dengan agama Kristen, agama Katholik sebanyak 4 orang atau 2,6, hanya 1 orang atau 0,7 yang mengetahui keperawanan dan sebanyak 3
orang atau 2 sangat memahami keperawanan tersebut.
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Seputar Pemahaman Keperawanan dilihat dari segi Pelaksanaan Ibadah bagi Penganut Agama Islam
No. Implikasi Alternatif jawaban
Jumlah Responden
TP P SP F
F f f 1
Tidak pernah melakukan shalat sama sekali
- -
2 1,4
- - 2 1,4
2 Melakukan shalat hanya hari jumat
dan hari raya 1
0,7 2
1,4 - - 3
2,2
3 Rajin shalat tapi masih sering
meninggalkannya 11
7,7 35
24,7 8 5,7 54
38 4
Selalu melaksanakan shalat fardhu, tapi jarang berjamaah
3 2,2
29 20,4
10 7 42 29,6
5 Selalu melaksanakan shalat fardhu
dan selalu berjamaah 1
0,7 31
21,8 9 6,3 41
28,8
Jumlah 16
99 27 142
11,3 69,7
19 100
Sumber: Diolah dari data lapangan tahun 2010 Dari tabel diatas bahwa dari mayoritas masyarakatnya yang beragama
Islam, dalam pelaksanaan ibadah pun beraneka ragam. Sebanyak 99 orang atau 69,7 hanya sebatas memahami tentang keperawanan, yaitu dari yang
tidak pernah shalat sama sekali hanya 2 orang atau 1,3, yang melakukan shalat hanya hari Jum’at dan hari raya sebanyak 2 orang atau 1,3, yang rajin
shalat tapi masih sering meninggalkannya sebanyak 35 orang atau 24,7, yang selalu melaksanakan shalat fardhu, tapi jarang berjamaah sebanyak 29
orang atau 20,4 dan sebanyak 31 orang atau 21,8 terungkap dari yang selalu melaksanakan shalat fardhu dan selalu berjamaah.
Dari tabel di atas sebanyak 27 orang atau 19 sangat memahami seputar keperawanan, yaitu dari yang rajin shalat tapi masih sering
meninggalkannya sebanyak 8 orang atau 5,7, yang selalu melaksanakan shalat fardhu, tapi jarang berjamaah sebanyak 10 orang atau 7 dan sebanyak
9 orang atau 6,3 terungkap dari yang selalu melaksanakan shalat fardhu dan selalu berjamaah.
Dari tabel di atas hanya sebanyak 16 orang atau 11,3 yang tidak memahami tentang keperawanan, yaitu yang melakukan shalat hanya hari
Jum’at dan hari hanya 1 orang atau 0,7, yang rajin shalat tapi masih sering meninggalkannya sebanyak 11 orang atau 7,7, yang selalu melaksanakan
shalat fardhu, tapi jarang berjamaah sebanyak 3 orang atau 2,2 dan selebihnya sebanyak 1 atau 0,7 terdiri dari yang selalu melaksanakan shalat
fardhu dan selalu berjamaah.
D. Tindakan dan Respon Masyarakat Tegal Rotan Mengenai Urgensi