KESIMPULAN DAN SARAN A.

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan Informed Consent Lampiran 3 : Lembar Kuisioner Pada Kelompok Kontrol Lampiran 4 : Lembar Kuisioner Pada Kelompok Intervensi Lampiran 5 : Lembar Observasi Pada Kelompok Kontrol Lampiran 6 : Lembar Observasi Pada Kelompok Intervensi Lampiran 7 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 8 : Surat Izin Pengambilan Data Penelitian Dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 9 : Balasan Surat Izin Penelitian Lampiran 10 : Surat Keterangan Selesai Penelitian Lampiran 11 : Daftar Riwayat Hidup Pengaruh Konsumsi Susu Kedelai Terhadap Produksi ASI Di Klinik Wipa Tahun 2015 Abstrak Latar belakang: Pemberian ASI eksklusif merupakan investasi terbaik bagi kesehatan dan kecerdasan anak Manfaat pemberian ASI eksklusif sesuai dengan salah satu tujuan dari Millenium Development Goals yaitu mengurangi tingkat kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. WHO menyatakan bahwa sekitar 15 dari total kasus kematian anak dibawah usia lima tahun di negara berkembang disebabkan oleh pemberian ASI tidak eksklusif. Adapun salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI antara lain status gizi ibu. Agar ibu berhasil dalam memberikan ASI secara eksklusif, maka ibu yang sedang menyusui bayinya harus mendapat tambahan makanan untuk menghindari kemunduran dalam pembuatan dan produksi ASI. Kacang kedelai merupakan salah satu dari berbagai macam sumber protein yang baik bagi tubuh. Salah satu kandungannya adalah phytoestrogen yang bila dikonsumsi secara rutin oleh ibu yang menyusui akan membantu ibu mendapatkan ASI yang banyak dan berlimpah. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh konsumsi susu kedelai terhadap produksi ASI di klinik Wipa Tahun 2015. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi-eksperimen yang bersifat two group posttest. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 orang yaitu 18 orang kelompok kontrol dan 18 orang kelompok intervensi. Pengambilan sampel adalah tehnik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Wipa Sei Sikambing Medan. Analisa data digunakan uji t-independen. Hasil: Hasil uji statistik diperoleh berat badan bayi setelah 1 bulan dikontrol rata-rata 4127.78 gram dengan standar deviasi 386.242 gram sedangkan berat badan bayi setelah 1 bulan diintervensi memperoleh rata-rata berat badan 3716.67 gram dengan standar deviasi 355.213 gram. Didapat dari P = 0.963 maka asumsi kedua varian kelompok berbeda equal variances not assumed. Kesimpulan: dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa konsumsi susu kedelai secara teratur dan rutin pada ibu menyusui dapat meningkatkan produksi ASI. Jadi mengkonsumsi susu kedelai dapat digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan khususnya pada ibu nifas. Kata Kunci. : Susu Kedelai, Produksi Air Susu Ibu ASI The Effect of The Consumption of Soy Milk to Breast Milk Production in The Clinic Wipa 2015 Abstract Background : exclusive breastfeeding is the best investment for the health and intelligence of children. The benefits of exclusive breastfeeding in accordance with one of the objectives of the Millenium Development Goals of reducing child mortality and improving maternal health, WHO stated that approximately 15 of total deaths of children under the age of five in developing countries are caused by breastfeeding is not exclusive. As for one of the factors that may affect breast milk production among other maternal nutritional status. That the mother was successful in providing breast milk exclusively, the mother who is breastfeeding her baby should recieve additional food to avoid setbacks in the manufacture and production of breast milk. Soy bean is one of the various sources of protein for the body. One ingredient is a phytoestrogen that when consumed routinely by nursing mother help the mother get breast milk are numerous and plentiful. Research objectives : to determine the effect of soy milk consumption to breast milk production in the clinic Wipa 2015. Research methodology : this research uses quasi-experimental research design that is two group posttest. The number of samples in this study were 36 members, namely 18 control group and 18 intervention group. The sampling is done by using purposive sampling technique. This research is done in the clinic Wipa Sei Sikambing in Medan City. Data analysis used independent T-test. Result : statistical test result obtained baby weight after one month average of 4127.78 grams controlled with a standard deviation of 386.242 grams while the baby weight 3716.67 grams with a standard deviation of 355.213 grams. Obtained from P = 0.963 then assuming both variants of different gropus equal variances not assumed. Conclusion : the result of this study can be proved that the consumption of soy milk regularly and routinely in nursing mothers can increase breast milk production. So, consuming soy milk can be used as an intervention in obstetric care, especially in the puerperal women. Keyword : soy milk, breast milk production.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberian ASI eksklusif merupakan investasi terbaik bagi kesehatan dan kecerdasan anak Depkes, 2007. Manfaat pemberian ASI eksklusif sesuai dengan salah satu tujuan dari Millenium Development Goals MDGs yaitu mengurangi tingkat kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu, WHO 2009 menyatakan bahwa sekitar 15 dari total kasus kematian anak dibawah usia lima tahun di Negara berkembang disebabkan oleh pemberian ASI tidak eksklusif. Berbagai masalah gizi kurang maupun gizi lebih juga timbul akibat dari pemberian makanan sebelum bayi berusia 6 bulan Baker, et al, 2004. Inisiasi Menyusui Dini maupun ASI Eksklusif yaitu berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI tahun 1997, cakupan ASI eksklusif pemberian air susu ibu kepada bayi sampai dengan usia 4 bulan di Indonesia baru mencapai 52 dari yang ditetapkan sebesar 80 pada tahun 2005. Meskipun pencapaian tersebut lebih baik dari Brazil, yaitu 42 pada tahun 1996, tetapi masih lebih rendah bila dibandingkan dengan Cuba yang telah mencapai 72 pada tahun 1996 Maryunani, 2012 : 3 - 4. Menurut data SDKI tahun 2002 -2003, cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 4 bulan hanya 55, dan sampai usia 6 bulan sebesar 39,5, padahal target Indonesia Sehat 2010 sebesar 80, bayi diberi ASI eksklusif sampai 6 bulan Maryunani. 2012 hlm. 4. Menurut Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes tahun 2003 menyatakan bahwa pemberian ASI pada 30 menit pertama bayi baru lahir hanya 8,3, 4-36 pada satu jam pertama bayi baru lahir, 3,7 bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama Maryunani, 2012 hlm. 4. Dalam penelitian Wahyuni 2013 mengatakan bahwa setelah mengkonsumsi jantung pisang batu rata-rata peningkatan produksi ASI menjadi 9,75 kali dengan standard deviasi sedangkan yang tidak mengkonsumsi jantung pisang batu rata-rata frekuensi menyusui adalah 5,7 kali dengan standard deviasi. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan rancangan sebelum dan sesudah intervensi. Desain penelitian menggunakan one group before and after intervention design, atau pre and post design, dengan jumlah populasi adalah 60 ibu post partum 40 hari yang menyusui padasetiap BPS di Wilayah Puskesmas Srikuncoro Kabupaten Bengkulu Tengah. Pengambilan sampel menggunakan tehnik random sampling 33 dari jumlah populasi, maka diperoleh jumlah sampel 20 orang Wahyuni et al, 2012. Produksi Air Susu Ibu ASI dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimulasi kelenjar payudara, adapun salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI antara lain status gizi ibu Maryunani, 2012. Agar ibu berhasil dalam memberikan ASI secara eksklusif, maka ibu yang sedang menyusui bayinya harus mendapat tambahan makanan untuk menghindari kemunduran dalam pembuatan dan produksi ASI. Jika makanan ibu terus menerus tidak memenuhi asupan gizi yang cukup, tentu kelenjar- kelenjar pembuat air susu dalam payudara ibu tidak akan bekerja dengan sempurna dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap produksi ASI Murtiana, 2011. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati nya, mempunyai potensi yang sangat besar untuk menyediakan obat alami, mengingat banyak tumbuhan obat yang tumbuh dengan baik. Sejak dulu, bangsa Indonesia telah mengenal tanaman obat dan memanfaatkan untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit Murtiana, 2011. Salah satu jenis keanekaragaman hayati tersebut adalah susu kedelai yang terbuat dari kacang kedelai. Dipilihnya susu kedelai untuk dapat meningkatkan produksi ASI karena kedelai mengandung protein 35 bahkan pada varietas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40-43. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi hampir menyamai kadar protein susu skim kering Soetjiningsih, 1997.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh konsumsi susu kedelai terhadap produksi ASI Air Susu Ibu ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh mengkonsumsi susu kedelai terhadap produksi ASI di klinik Wipa 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik ibu yang mengkonsumsi susu kedelai dan tidak mengkonsumsi susu kedelai. b. Menguji perbedaan produksi ASI pada ibu menyusui berdasarkan berat badan bayi saat lahir dan berat badan bayi setelah 1 bulan kontrol di Klinik Wipa. c. Menguji perbedaan produksi ASI pada ibu menyusui berdasarkan berat badan bayi saat lahir dan berat badan bayi setelah 1 bulan intervensi di Klinik Wipa. d. Menguji perbedaan berat badan bayi setelah sebulan penelitian terhadap kelompok kontrol dan kelompok intervensi di Klinik Wipa.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan menambah dan memperluas pengetahuan peneliti mengenai pengaruh konsumsi susu kedelai terhadap produksi ASI dan dapat digunakan dalam penelitians selanjutnya. b. Bagi Pelayanan Kebidanan Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah informasi, pengembangan ilmu asuhan kebidanan nifas bahwa kacang kedelai dapat dapat mempengaruhi produksi ASI. c. Bagi Masyarakat Ibu Menyusui Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pengaruh konsumsi susu kedelai terhadap produksi ASI, sehingga masyarakat khususnya ibu menyusui dapat memanfaatkan susu kedelai untuk upaya meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. d. Bagi Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai intervensi dalam melakukan asuhan kebidanan serta memberikan informasi bagi