Tujuan Penulisan Metode Penelitian Letak dan Keadaan Geografis Penduduk

Sewar berbeda dengan keris, sewar hanya mempunyai mata sisi tajam hanya sebelah, sedangkan keris memiliki mata kiri kanan. Sewar berbentuk meruncing arah keujung dan panjangnya beraneka ragam, sekitar 15 Cm. Sedangkan lebar wilanyahnya sekitar 1,5 sampai 2 Cm. bentuknya agak membungkuk kea rah mata dan hulunyapun membungkuk sesuai dengan bungkuk wilanyahnya. Kegunaan sewar ini juga hampir sama dengan kegunaan keris, yaitu menyerang lawan dan dapat dipergunakan untuk bertahan sari serangan lawan. Penggunaan yang efesien adalah dengan cara menusukkannya, karena itu juga sewar ini dapat dikatagorikan sebagai senjata tusuk. Selain itu, untuk dapat dipergunakan secara baik, harus dipergunakan secara baik, harus dipergunakan oleh orang yang dapat menguasai bela diri. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud memberi judul karya tulis ini dengan: “ SENJATA TRADISIONAL SEWAR BENGKULU”. 1.2 Batasan Masalah Dalam penulisan kertas karya ini penulis membatasi pembahasan hanya mengenai senjata tradisional sewar yang di provinsi Bengkulu khususnya mengenai sejarah sewar, cara pembuatan sewar, fungsi sewar dan makna simbolik sewar. Sebelum pembahasannya penulis menjelaskan tentang letatak geografis Bengkulu, penduduk dan system kepercanyaannya.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Untuk menambah gambaran kepada pembaca tantang senjata tradisional sewar . 2. Untuk menambah wawasan penulis dalam memahami secara jelas kebudanyaan provinsi Bengkulu yaitu senjata tradisional sewar.

1.4 Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis menggunakan Metode Kepustakaan. Yaitu metode pengumpulan data atau informasi dengan mengambil isi dari buku bacaan sebagai referensi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam kertas karya ini. Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH BENGKULU

2.1 Letak dan Keadaan Geografis

Dalam usia yang menanjak dewasa ini, daerah Bengkulu berdandan untuk mempercantik diri, sehingga dapat menarik perhatian para investor dari luar yang mampu berperan aktif dalam membangun daerah Bengkulu. Ternyata daerah Bengkulu telah banyak mengalami kemajuan-kemajuan, baik itu berupa pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik. Wilayah daerah Bengkulu ini berbentuk memanjang sejajar dengan pantai Samudera Indonesia dan terletak diantara Lintang Selatan 2 0 – 5 dan Bujur Timur 101 - 104 , dengan luas wilayah 20.000 Km 2. Propinsi Bengkulu ini terbagi atas 3 wilayah kabupaten dan I wilayah kotamadya, serta setiap wilayah tingkat II tersebut terbagi lagi menjadi beberapa kecamatan. Mulanya di sekitar Kota Bengkulu sekarang terdapat beberapa buah kerajaaan, yaitu Kerajaan Silebar, Sungai Lemau, Sungai Serut dan Kerajaan. Daerah propinsi Bengkulu terletak di pesisir Barat Pulau Sumatera dan membujur dari Utara Selatan. Pada jalur pegunungan masih terdapat gunung berapi dan hal tersebut ditandai oleh banyaknya sumber mata air panas. Di daerah Bengkulu hampir semua sungai bermuara di pesisir barat wilayah Bengkulu.Keadaan prasarana transportasi di daerah Bengkulu telah berada pada kondisi yang relatif baik. Universitas Sumatera Utara

2.2 Penduduk

Penduduk daerah Propinsi Bengkulu terdiri dari 9 suku bangsa, yaitu : suku bangsa Melayu, suku bangsa Rejang, suku bangsa Serawi, suku bangsa Lembak, suku bangsa Muko-Muko, Pekal, Kaur, Pasemah, dan suku bangsa Enggano. Dimana masing-masing suku bangsa tersebut dilatarbelakangi oleh bahasa dan adat istiadat yang berlainan.

2.3 Mata Pencaharian Kehidupan ekonomi di daerah Bengkulu sangat dipengaruhi oleh hasil