Pengaruh Distribusi Temperatur Terhadap Kekerasan Hasil Coran

54 Gambar 4.15 Kontur Distribusi Tekanan pada Model Saluran Masuk Bottom Gating System Hasil yang diperoleh adalah berupa kontur fluida yang ditunjukkan oleh warna-warna yang menunjukkan besarnya tekanan yang dihasilkan pada saat pengecoran. Warna merah menunjukkan daerah tekanan dimana tekanan maksimum terjadi di daerah ini. Sedangkan kontur berwarna biru menunjukkan tekanan yang paling kecil. Tekanan maksimum pada masing-masing model saluran masuk yang diperlihatkan dalam tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Tekanan Pada Tiap Model Saluran Model saluran Masuk Tekanan Maksimum kPa Tekanan Minimum kPa Tekanan Rata-Rata kPa Top Gating system 11,14 9,28 10,21 Parting-line Gating System 11,65 9,7 10,675 Bottom Gating System 11,64 9,69 10,665 Berikut ini adalah tekanan maksimum pada masing-masing model saluran masuk yang diperlihatkan dalam bentuk grafik. 55 Gambar 4.16 Grafik Tekanan vs. Tipe Saluran Masuk Gambar 4.16 Memperlihatkan tekanan maksimum pada masing-masing model saluran masuk. Tekanan tertinggi terjadi pada model saluran masuk parting-line gating system yaitu sebesar 116.500 dynecm 2 atau 11,65 kPa seperti terlihat pada kontur berwarna kemerahan pada Gambar 4.14 sedangkan tekanan terendah terlihat pada model top gating system yaitu sebesar ±111.400 dynecm 2 atau 11,14 kPa seperti terlihat pada Gambar 4.13. Pengecoran dengan tekanan yang tinggi dapat meghaluskan struktur silikon sehingga menaikkan kekerasan terhadap pengecoran tuang dan distribusi kekerasan yang lebih merata. Pemberian tekanan pada cairan logam menghasilkan hasil coran dengan bentuk mendekati ukuran akhir atau bentuk kesempurnaannya near-net shape dan dapat meminimalisir cacat coran [31].

4.4 Simulasi Hasil Konsentrasi Cacat Permukaan

Sifat mekanik benda coran sangat dipengaruhi oleh penetrasi gas, udara dan inklusi asing lainnya yang mungkin terjebak di dalam logam selama proses pengisian [32]. Pada bagian ini, sumber cacat akan dianalisa untuk memberikan prediksi kualitatif hasil coran. Hasil diperlihatkan dalam bentuk kontur 3 dimensi terhadap bidang x-z. 4 8 12 16 Type A Type B Type C T ek an an kP a tekanan maksimum tekanan minimum tekanan rata-rata Tipe Saluran Masuk 56 Gambar 4.17 Fase Terbentuknya Cacat Permukaan pada Model Saluran Masuk Top Gating System a b 57 Gambar 4.18 Fase Terbentuknya Cacat Permukaan pada Model Saluran Masuk Parting-line Gating System a b

Dokumen yang terkait

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

0 40 104

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

1 35 106

Simulasi distribusi suhu dan pola aliran udara dalam rumah tanaman tipe modified arch menggunakan computational fluid dynamics

1 6 109

Simulasi distribusi suhu dan pola aliran udara dalam rumah tanaman tipe modified arch menggunakan computational fluid dynamics

0 3 64

Simulasi Pengaruh Tipe Gating System Terhadap Karakteristik Aliran Logam Material Aluminium A356 Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics

0 0 18

Simulasi Pengaruh Tipe Gating System Terhadap Karakteristik Aliran Logam Material Aluminium A356 Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics

0 0 2

Simulasi Pengaruh Tipe Gating System Terhadap Karakteristik Aliran Logam Material Aluminium A356 Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics

0 0 4

Simulasi Pengaruh Tipe Gating System Terhadap Karakteristik Aliran Logam Material Aluminium A356 Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics

0 0 24

Simulasi Pengaruh Tipe Gating System Terhadap Karakteristik Aliran Logam Material Aluminium A356 Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics

0 0 3

Studi Eksperimental Pengaruh Type Gating System Terhadap Mechanical Properties Dan Mikrostruktur Pada Pengecoran Aluminium A356 – SiC Menggunakan Metode Stir Casting

0 0 21