Efektivitas Landasan Teori .1 Kemiskinan

produk atau jasa dipasarkan. Definisi ini lebih luas dibandingkan dengan definisi yang pertama. Sedangkan C. Glenn Walters dalam Angipora 1999 menyatakan bahwa saluran adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antar pemindahan fisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan pasar tertentu. Dan terakhir, Philip Kotler dalam Angipora 1999 menyatakan bahwa saluran distribusi dapat diartikan sebagai himpunan perusahaan dan perseorangan yang mengambil alih hak atas barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen. Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa saluran distribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada di antara berbagai lembaga yang mengadakan kerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dari distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu. Dengan demikian, pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran Angipora, 1999.

2.2.3 Efektivitas

Dalam pengertian teoritis atau praktis, tidak ada persetujuan yang bersifat universal mengenai pengertian keefektifan karena ada begitu banyak defenisi yang menjelaskan atau menggambarkan tentang keefektifan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dikemukakan beberapa defenisi tentang keefektifan ataupun efektifitas. Efektifitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai nilai efektif, pengaruh atau akibat, bisa diartikan sebagai kegiatan yang bisa memberikan hasil yang memuaskan, dapat dikatakan juga bahwa efektifitas merupakan keterkaitan antara Universitas Sumatera Utara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukkan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005. Menurut Bungkaes et.al 2013, efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan. Dalam artian efektivitas merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari organisasi mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam pengertian teoritis atau praktis, tidak ada persetujuan yang universal mengenai apa yang dimaksud dengan “Efektivitas”. Bagaimana definisi efektivitas berkaitan dengan pendekatan umum. Bila ditelusuri efektivitas berasal dari kata dasar efektif yang artinya: 1. Ada efeknya pengaruhnya, akibatnya, kesannya. 2. Penggunaan metodecara, saranaalat dalam melaksanakan aktivitas sehingga berhasil guna mencapai hasil yang optimal. Menurut Gibson et.al 1996 pengertian efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok, dan organisasi. Makin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yang diharapkan standar, maka makin lebih efektif dalam menilai mereka. Dari pengertian tersebut di atas dari sudut pandang bidang perilaku keorganisasian maka dapat diidentifikasikan tiga tingkatan analisis yaitu individu, kelompok, dan organisasi. Ketiga tingkatan analisis tersebut sejalan dengan ketiga tingkatan tanggung jawab manajerial yaitu bahwa para manajer bertanggung jawab atas efektivitas individu, kelompok dan organisasi. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa hal yang menjadi ukuran dalam arti efektivitas yaitu efektivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target kuantitas, kualitas, waktu yang dicapai, semakin besar target yang dicapai maka semakin tinggi efektivitasnya. Lebih lanjut Agung Kurniawan 2005 mendefinisikan efektivitas sebagai kemampuan melaksanakan tugas, fungsi operasi kegiatan program atau misi daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak ada tekanan atau ketegangan di antara pelaksanaannya. Menurut pendapat Mahmudi 2005, efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi sumbangan output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan. Siagian 2002 meninjau dari aspek ketepatan waktu, efektifitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditetapkan tetap pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan. Dari pengertian diatas berarti efektifitas sebagai orientasi kerja menyoroti empat hal, antara lain: a. Sumber daya, dana, sarana dan prasarana yang dapat digunakan sudah ditentukan atau dibatasi. b. Jumlah dan mutu barang atau jasa yang dihasilkan sudah ditentukan. c. Batas waktu menghasilkan barang atau jasa tersebut sudah ditentukan. d. Tata cara yang ditempuh untuk menyelesaikan tugas sudah ditentukan. Keefektifan distribusi Raskin ditinjau dari beberapa indikator yakni ketepatan sasaran bagi rumah tangga sasaran yang terdaftar dalam daftar penerima Raskin yang ditetapkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan TNP2K, ketepatan jumlah beras yang diterima rumah tangga miskin yaitu Universitas Sumatera Utara sebanyak 15 kgKK, ketepatan harga yaitu Rp 1,600kg di titik distribusi, ketepatan waktu pendistribusian, terpenuhinya persyaratan administrasi dengan benar dan terpenuhinya persyaratan kualitas Bulog, 2014. Sebagaimana diketahui bahwa hanya warga yang memenuhi kriteria variabel kemiskinan yang berhak memperoleh berbagai bantuan-bantuan pengentasan kemiskinan, seperti Raskin, adalah: 1 Luas lantai rumah per anggota rumah tangga keluarga kurang dari 8 m 2 . 2 Jenis lantai rumah adalah tanah, papan kualitas rendah, 3 Jenis dinding terdiri bambu, papan kualitas rendah atau tembok tanpa diplaster, 4 Tidak punya fasilitas tempat buang air jamban, 5 Sumber air minum adalah sumursungaiair hujanmata air, 6 Penerangan yang digunakan bukan listrik, 7 Bahan bakar yang digunakan adalah kayuarang, 8 Frekuensi makan dalam sehari kurang dari 2 kali sehari, 9 Tidak ada kemampuan membeli dagingayamsusu dalam seminggu, 10 Tidak mampu membeli pakaian baru bagi setiap anggota ruimah tangga, tidak pernah membeli, minimal dalam satu tahun, 11 Tidak mampu berobat ke PuskesmasPoliklinik, 12 Lapangan pekerjaan kepala rumahtangga biasanya petani gurem, nelayan, pekebun atau pekerja lain dengan pendapatan kurang Rp.600.000,-- perbulan, 13 Kepala Rumah Tangga belum pernah sekolah atau tidak tamat SD, dan, 14 Kepemilikan assetbarang berharga : yakni tidak punya tabunganbarang yang mudah dijual dengan nilai lebih Rp.500.000,-seperti sepeda motor, emas, ternak, perahu dan sebagainya. Namun demikian, masih ada kebijakan-kebijakan yang bisa meringankan untuk dikategorikan miskin, tetapi tetap mengacu kepada kriteria tersebut di atas, yakni: Universitas Sumatera Utara 1 Jika memenuhi 9 kriteria variabel kemiskinan maka dikategorikan mendekati miskin, 2 Jika memenuhi 12 kriteria variabel kemiskinan maka dikategorikan miskin, 3 Jika memenuhi 14 kriteria variabel kemiskinan maka dikategorikan sangat miskin.

2.3 Penelitian Terdahulu