Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of Fallot TOF Yang Akan Menjalani Pembedahan Laporan Kasus , 2009.
USU Repository © 2009
a. Kerusakan septum ventrikular
Kerusakan septum ventrikular adalah terdapatnya lobang di antara kedua ventrikular jantung. Kerusakan berada di bagian paling superior dari septum
ventrikular bagian terluar septum. Pada beberapa kasus, penebalan pada septum atau hipertrofi septum dapat mempersempit tepi luar dari kerusakan ini.
9,10
b. Stenosis pulmonari
Stenosis pulmonari merupakan penyempitan katup pulmonal dan penyumbatan pada bagian bawah katup yang menyebabkan obstruksi darah untuk mengalir dari
ventrikel kanan ke arteri pulmonalis.
9,10
c. Overriding aorta
Overriding aorta adalah keadaan di mana katup aorta membesar sehingga terletak lebih kanan dan di atas kerusakan septum interventrikel.
9,10,11,12
d. Hipertrofi ventrikel kanan
Keadaan di mana dinding otot ventrikel kanan menebal, yang timbul karena ventrikel kanan memompa dengan tekanan yang tinggi. Akibat daripada ke empat
kerusakan di atas adalah darah yang mengalir ke paru menjadi berkurang, percampuran
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of Fallot TOF Yang Akan Menjalani Pembedahan Laporan Kasus , 2009.
USU Repository © 2009
darah yang kaya dan miskin oksigen dalam jantung dan sianosis oleh karena kadar oksigen yang kurang dalam darah.
9,10,11,12
Gambar 1. Malformasi pada empat bagian jantung yang mana terjadi bersamaan pada pasien dengan kelainan jantung kongenital TOF
9
2.1.3 Patofisiologi
Sampai saat ini belum dapat dipastikan sebab terjadinya, akan tetapi penyebabnya dapat berkaitan dengan faktor lingkungan dan juga faktor genetik atau keduanya. Dapat
juga berhubungan tanpa adanya kromosom 22 dan juga “diGeorge syndrome”. Lebih sering terjadi pada laki-laki daripada wanita. Secara embriologi penyakit ini disebabkan
kerusakan dalam septum bagian anterior, menyebabkan kombinasi klinik berupa
HIPERTROFI VENTRIKEL KANAN
KERUSAKAN SEPTUM VENTRIKULAR
OVERRIDING AORTA STENOSIS
PULMONARI
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of Fallot TOF Yang Akan Menjalani Pembedahan Laporan Kasus , 2009.
USU Repository © 2009
kerusakan septum ventrikular, stenosis pulmonari, dan overriding aorta. Terjadinya hipertropi ventrikel kanan disebabkan kerja jantung yang makin meningkat akibat
kerusakan dari katup pulmonal.
7,9,12
Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dipulihkan dengan operasi dini.
Tetralogy of Fallot biasanya menyebabkan oksigenasi yang rendah sehubungan dengan tercampurnya darah yang deoksigenasi dan oksigenasi pada ventrikel kiri yang
akan dipompakan ke aorta karena obstruksi pada katup pulmonal. Ini dikenal dengan istilah “right-to-left shunt”. Hal ini sering mengakibatkan kulit bayi menjadi pucat dan
terlihat biru. Apabila Tetralogy of Fallot tidak ditangani dalam jangka waktu yang panjang, maka akan mengakibatkan hipertrofi ventrikel kanan yang progresif dan dilatasi
karena resistensi yang meningkat pada ventrikel kanan. Hal ini dapat menyebabkan kematian.
7,8,9
2.1.4 Tanda dan Gejala Umum
Tanda dan gejala tergantung kepada besarnya kerusakan yang dialami bayi yang lahir. Tanda-tanda dan gejala yang sering ialah murmur yang merupakan tanda pertama
yang biasa ditemukan oleh dokter. Ini merupakan suara tambahan atau tidak biasa yang dapat didengar pada denyut jantung si bayi. Kebanyakan bayi yang menderita Tetralogy
of Fallot mempunyai suara murmur jantung. Kadang suara murmur baru akan terdengar setelah bayi berumur beberapa hari. Sianosis juga merupakan tanda umum pada
Tetralogy of Fallot. Sianosis adalah suatu keadaan di mana pada sirkulasi bayi kekurangan darah yang telah mengalami oksigenasi sehingga kulit, kuku, serta bibir
menjadi pucat. Sianosis biasanya timbul antara hari pertama dilahirkan sampai minggu ke
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of Fallot TOF Yang Akan Menjalani Pembedahan Laporan Kasus , 2009.
USU Repository © 2009
dua umur bayi.
10
Tanda-tanda lain yang dapat terjadi adalah warna kulit pucat, frekuensi pernafasan yang meninggi, kulit terasa dingin, berat badan yang rendah, susah untuk
diberi makan karena bayi cepat lelah ketika diberi makan dan Clubbing finger’s.
8,9
Gambar 2. Pasien dengan Clubbing finger’s
9
2.1.5 Diagnosis
Tetralogy of fallot didiagnosa berdasarkan anamnese di mana biasanya TOF ini mempunyai riwayat keluarga menderita TOF, pemeriksaan fisik bayi tersebut dan juga
didukung oleh tes laboratorium. Tanda dan gejala biasanya terjadi menjelang kehidupan minggu pertama. Terlihat tanda dan gejala pada saat melakukan check up rutin. Beberapa
orang tua juga menyadari adanya tanda sianosis atau kesusahan dalam memberi makan dan membawa bayi ke dokter.
11
Bila dokter menduga adanya masalah dengan jantung si bayi, maka akan dirujuk ke pediatrik kardiologist spesialis yang menangani masalah
jantung pada anak.
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of Fallot TOF Yang Akan Menjalani Pembedahan Laporan Kasus , 2009.
USU Repository © 2009
2.1.6 Perawatan
Semua bayi dan anak-anak dengan Tetralogy of Fallot harus dilakukan operasi untuk memperbaiki kerusakan atau membantu menghilangkan gejala.
12
Tujuan dari penatalaksanaan terhadap Tetralogy of Fallot adalah menghilangkan gejala yang terjadi
pada bayi, meningkatkan kadar oksigen dalam darah bayi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Kebanyakan bayi dilakukan operasi pada saat mereka berumur 6 bulan. Ada
beberapa cara operasi terhadap tetralogy of Fallot. Dokter akan menentukan tipe operasi yang dibutuhkan dan kapan akan dilaksanakan. Keputusan mereka tergantung kepada
kesehatan dan berat badan bayi, keparahan dari kerusakan yang terjadi dan keparahan dari gejala yang timbul. Kadang-kadang remaja atau orang dewasa juga memerlukan
operasi untuk mengkoreksi masalah yang berlanjut dari post operatif pada masa bayi.
12
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of Fallot TOF Yang Akan Menjalani Pembedahan Laporan Kasus , 2009.
USU Repository © 2009
2.2 EVALUASI GIGI DAN MULUT PRE OPERATIF PADA PASIEN YANG
AKAN MENJALANI BEDAH JANTUNG TOF
Dokter gigi dapat dirujuk untuk mengevaluasi kesehatan rongga mulut pasien yang akan menjalani bedah jantung.
6,13
Dokter gigi harus dilibatkan secara integral dalam perawatan pre operatif terhadap pasien- pasien ini. Sejumlah prosedur bedah jantung
dapat meningkatkan resiko terjadinya endokarditis bakterial. Karena sumber utama bakteremia sementara yang dapat menyebabkan endokarditis bakterial adalah rongga
mulut, maka kesehatan rongga mulut yang optimal dari pasien tersebut hendaklah diusahakan sebelum operasi.
13
Bedah jantung TOF adalah salah satu prosedur bedah jantung yang sering dilakukan untuk memperbaiki lesi kongenital. Dokter gigi harus memperhatikan resiko
terjadinya endokarditis bakterial setelah prosedur ini dan merencanakan terapi yang sesuai. Evaluasi dental terutama harus ditujukan kepada pemeriksaan resiko terjadinya
endokarditis bakterial sesudah prosedur bedah jantung. Pasien yang berisiko tinggi untuk terjadinya endokarditis bakterial setelah operasi harus mempunyai intervensi pre operatif
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of Fallot TOF Yang Akan Menjalani Pembedahan Laporan Kasus , 2009.
USU Repository © 2009
yang agresif untuk meminimalkan resiko.
4,14
Pasien yang akan menjalani perbaikan lesi kongenital seperti pada TOF mempunyai resiko yang signifikan untuk terjadinya
endokarditis bakterial. Pasien ini harus menjalani evaluasi yang teliti, dan segala usaha harus dilakukan untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut yang optimal sebelum bedah
jantung dilakukan.
5,13,14
2.2.1.
Bakteri rongga mulut, khususnya dari sulkus periodontal, merupakan faktor penyebab terbesar terjadinya endokarditis bakterial subakut.
6
Penyebab lain adalah kondisi rongga mulut yang jelek, oral hygiene yang buruk yang menyebabkan perdarahan
gingiva dan cara menyikat gigi yang salah sehingga menyebabkan bakteremia.
6
Kesehatan rongga mulut yang maksimal dan profilaksis antibiotika selama prosedur dental telah diterima secara universal sebagai cara preventif yang terbaik terhadap
Kondisi rongga mulut yang harus dievaluasi pada pasien yang akan menjalani bedah jantung TOF
Evaluasi dental yang dilakukan haruslah meliputi jaringan lunak intraoral, pemeriksaan oklusal, karies, periodontal, dan radiografi terbaru seluruh rongga mulut.
13
Pemeriksaan ini harus dilakukan secara spesifik untuk mendeteksi adanya infeksi akut atau subakut yang dapat mempengaruhi status atau kondisi pasien sesudah prosedur
bedah jantung. Abses aktif, fistula, penyakit periapikal, dan penyakit periodontal yang aktif mempunyai potensi yang besar untuk terjadinya bakteremia dan dapat menyebabkan
bakterial endokarditis pada pasien yang mempunyai pertahanan tubuh yang rendah.
13,14,15
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of Fallot TOF Yang Akan Menjalani Pembedahan Laporan Kasus , 2009.
USU Repository © 2009
endokarditis bakterial.
6,13,15
Hal- hal yang harus diperhatikan dan dievaluasi adalah; higiene oral, lesi pernanahan, pemeriksaan periodonsium, dan penyakit jaringan pulpa.
2.2.2
Pedoman khusus dalam penanggulangan dental pasien yang akan menjalani bedah jantung tergantung kepada besarnya paparan resiko untuk terjadinya endokarditis
bakterial sesudah prosedur bedah jantung.
13
Tindakan dental pre operatif yang dilakukan pada pasien yang akan menjalani pembedahan jantung
Dokter gigi harus memperhatikan setiap adanya kelainan jantung dan memeriksa perlunya profilaksis antibiotika pada setiap pasien yang akan menjalani bedah jantung.
Kebanyakan pasien yang akan menjalani perbaikkan kerusakan kardiovaskular kongenital mempunyai lesi jantung yang nyata.
9,13,14
Lamanya waktu perawatan dan kondisi medik pasien dapat membatasi perawatan yang akan dilakukan. Perawatan dental yang dilakukan harus ditujukan kepada kebutuhan
pasien secara individual. Dokter gigi harus mencoba mengurangi stress, prosedur perawatan yang membutuhkan jangka waktu yang panjang, dilakukan dengan beberapa
kunjungan singkat. Tindakan sedasi dapat dipertimbangkan bila perlu. Rawat inap juga dimungkinkan untuk memonitar jantung, terutama apabila dibutuhkan terapi dental yang
lama.
9,13
Nurul Huda Johari : Evaluasi Gigi Dan Mulut Pre- Operatif Pada Pasien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Tetralogy Of Fallot TOF Yang Akan Menjalani Pembedahan Laporan Kasus , 2009.
USU Repository © 2009
Pada pasien yang beresiko rendah, perawatan ditujukan untuk menghilangkan semua infeksi akut. Ini meliputi perawatan abses aktif, fistula, penyakit periapikal dan
penyakit periodontal supuratif secara agresif. Pada pasien yang beresiko tinggi, tujuan utama perawatan pre operatif adalah
menghilangkan segera semua sumber infeksi yang dapat menyebabkan bakteremia sebelum bedah jantung dilakukan.
13,15
Tindakan yang harus di ambil sebelum bedah jantung pada gigi dan rongga mulut pasien adalah meliputi pemberian profilaksis antibiotika, pemilihan anestesi, dan
perawatan pada gigi dan rongga mulut agar perawatan yang maksimal didapatkan.
a. Profilaksis antibiotika