2.1.2. Kegunaan
Tujuan Penggunaan adalah sebagai terapi pada hipertensi esensial dan hipertensi renovaskuler Tjay dan Kirana, 2002.
2.1.3. Efek Samping
Efek sampingnya yang sering terjadi adalah hilangnya rasa kadang- kadang juga penciuman, batuk kering, dan exanthema Tjay dan Kirana, 2002.
2.1.4. Dosis
Untuk hipertensi: 1-2 kali sehari 25 mg, bila perlu setelah 2-3 minggu 1-2 kali sehari 50 mg. Gagal jantung: 3 kali sehari 12,5-25 mg Tjay dan Kirana,
2002.
2.1.5. Farmakologi
Kaptopril mengandung gugus SH yang dapat berinteraksi membentuk kelat dengan ion Zn dalam tempat aktif ACE, terjadi hambatan secara kompetitif
ACE sehingga peredaran angiotensin II dan kadar aldosteron menurun. Akibatnya, tidak terjadi vasokonstriksi dan retensi Na, sehingga tekanan darah menurun
Mekanisme yang lain dari senyawa penghambat ACE adalah menghambat pemecahan bradikinin menjadi fragmen tidak aktif, sehingga kadar bradikinin
dalam darah meningkat, menyebabkan vasodilatasi dan penurunan tekanan darah. Penghambat ACE memiliki peran khusus yang penting dalam pengobatan pasien
dengan nefropati diabetes karena dapat mengurangi proteinuria dan menstabilkan fungsi ginjal bahkan walaupun tidak terjadi penurunan tekanan darah.
Ginjal memegang peranan utama pada pengaturan tingginya tekanan
darah, yang berlangsung melalui suatu sistem khusus, yakni Sistem Renin- Angiotensin, singkatnya RAS. Bila volume darah yang mengalir melalui ginjal
Universitas Sumatera Utara
berkurang dan tekanan darah di glomeruli ginjal menurun, misalnya karena penyempitan arteri setempat, maka ginjal dapat membentuk dan melepaskan
enzim proteolitis renin. Dalam plasma, renin menghidrolisa protein angiotensinogen yang terbentuk di dalam hati menjadi angiotensin I AT I. Zat
ini diubah oleh enzim ACE Angiotensin Converting Enzyme, yang disintesa di paru-paru menjadi zat aktif angiotensin II. AT II ini kuat, dan menstimulasi
sekresi hormon aldosteron oleh anak-ginjal dengan sifat retensi garam dan air. Akibatnya ialah volume darah dan tekanan darah naik.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah antara lain: mengkonsumsi terlalu banyak garam, stress, merokok, kehamilan. Tindakan-
tindakan umum untuk menurunkan tekanan darah; menguruskan badan, mengurangi garam dalam pola makan, berhenti merokok, membatasi minum kopi
dan alkohol, cukup istirahat dan tidur. Pengobatan dengan antihipertensi dimulai dengan dosis rendah agar
tekanan darah jangan menurun terlalu drastis dengan mendadak. Kemudian, setiap 1-2 minggu dosis berangsur-angsur dinaikkan sampai tercapai efek yang
diinginkan. Begitu pula penghentian terapi harus secara berangsur pula Tjay dan Kirana, 2002.
2.2. Spektrofotometri 2.2.1. Teori Spektrofotometri