Gejala Klinis TB Paru Penyebab TB Paru Patogenesis TB Paru

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Definisi Tuberkulosis Penyakit Tuberkulosis TB adalah penyakit radang parenkim paru yang menular karena infeksi kuman TB yaitu Mikobakterium tuberkulosis Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. 2

2.1.2. Gejala Klinis TB Paru

Keluhan yang dirasakan penderita tuberkulosis dapat bermacam- macam atau tanpa keluhan sama sekali. a. Demam Biasanya subfebris, menyerupai demam influenza tetapi kadang-kadang suhunya 40-41°C. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderita dan berat ringannya infeksi kuman tuberkulosis yang masuk. 7 b. Batuk Batuk berlangsung 2-3 minggu atau lebih karena adanya iritasi pada bronkus, sifat batuk dimulai dari batuk kering nonproduktif kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif menghasilkan sputum. Keadaan yang lebih lanjut adanya dahak bercampur darah bahkan sampai batuk darah hemaptoe karena terdapat pembuluh darah yang pecah. 7 c. Sesak napas Sesak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru-paru. 7 d. Nyeri dada Gejala ini jarang ditemukan, nyeri dada timbul bila filtrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. 7 e. Malaise Sering ditemukan berupa anoreksia, berat badan menurun sakit kepala, meriang. Keluar keringat di malam hari tanpa melakukan aktifitas. 7

2.1.3. Penyebab TB Paru

TB paru disebabkan oleh kuman Mikobakterium tuberkulosis yang berbentuk batang berukuran ± 0,3–0,6 dan panjang ± 1–4 µ. Mempunyai sifat khusus tahan terhadap asam pada pewarnaan. Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup sampai beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh, kuman ini dapat tertidur lama dorman selama beberapa tahun. 12 Ada beberapa jenis Mikobakterium seperti Mycobacterium africanus, Mycobacterium bovis, mycobacterium kansasii, Mycobacterium avium dan Mycobacterium nenopi . Namun yang penting adalah Mikobakterium tuberkulosis yang menyebabkan penyakit tuberkulosis dan terutama menyerang paru. 7

2.1.4. Patogenesis TB Paru

Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap di sana. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru, yang mengakibatkan radang di dalam paru. Aliran getah bening akan membawa kuman TB ke kelenjar getah bening di sekitar hilus paru, ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah sekitar 4–6 minggu. Infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif. Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh imunitas seluler. Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh dapat menghentikan perkembangan kuman TB. Meskipun demikian beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persisten atau dorman tidur. Kadang daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan yang bersangkutan akan menjadi sakit TB. 2,7

2.1.5 Klasifikasi TB Paru