Permasalahan Tujuan Adapun tujuan dari penentuan kadar air dan kadar abu pada gliserin di Manfaat

Vanessa : Penentuan Kadar Air Dan Kadar Abu Dari Gliserin Yang Diproduksi PT. Sinar Oleochemical International- Medan, 2008. USU Repository © 2009 - 760 Bleaching : Dengan menggunakan karbon aktif, gliserin yang dihasilkan pada fraksi ini menjadi tak berwarna dan menjadi jernih. - 780 Final Evaporation : Dimana kadar air dari gliserin diuapkan dan diperoleh Refined Glicerine : gliserin yang dihasilkan kadarnya minimal 99,5. Produksi gliserin pada PT.SOCI ini menggunakan metode pemurnian, penukaran ion dan penguapan. Gliserin yang diperoleh sebelum dikomersialkan harus dianalisa parameter-parameter karakteristiknya. Salah satu karakteristiknya adalah Kadar Air dan Kadar Abu yang karena adanya faktor-faktor yang mungkin terjadi selama pemrosesan menyebabkan adanya perubahan mutu daripada gliserin tersebut. Dengan besarnya kadar air dan kadar abu yang diperoleh pada hasil analisa maka akan menurunkan mutu dari gliserin. Standart nilai untuk kadar air pada gliserin adalah maksimum 0.5 dan untuk kadar abu adalah 0.01 maksimum, hal ini juga didukung oleh parameter-parameter karakteristik lainnya maka gliserin ini layak dikomersialkan dengan mutu dan jenis yang diinginkan. Berdasarkan hal diatas maka penulis mengambil judul pada Karya Ilmiah ini adalah “PENENTUAN KADAR AIR DAN KADAR ABU DARI GLISERIN YANG DI PRODUKSI OLEH PT SOCI “.

1.2. Permasalahan

Sebagai salah satu produsen gliserin yang berkualitas tinggi PT.Sinar OleoChemical International harus selalu mementau kualitas gliserin yang dihasilkan. Dalam hal ini banyak parameter yang digunakan sebagai acuan. Namun, pada karya ilmiah ini, penulis mengambil suatu permasalahan bahwa perlu dilakukan analisa Vanessa : Penentuan Kadar Air Dan Kadar Abu Dari Gliserin Yang Diproduksi PT. Sinar Oleochemical International- Medan, 2008. USU Repository © 2009 terhadap kadar air dan kadar abu dimana dengan adanya kadar air dan kadar abu yang tinggi akan mengurangi kemurnian gliserin dan menjatuhkan harga jualnya terhadap pasar

1.3. Tujuan Adapun tujuan dari penentuan kadar air dan kadar abu pada gliserin di

PT.SOCI adalah untuk mengetahui apakah kadar air serta kadar abu yang didapat telah memenuhi standart PT.SOCI. dan telah memenuhi standart International yaitu United Standart Pharmacopoeial of Glycerine USPG.

1.4. Manfaat

Dapat mengetahui kadar air dan kadar abu yang terdapat dalam gliserin dan juga dapat mengetahui efek samping dari tingginya kadar air dan kadar abu dalam gliserin. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gliserin Gliserin atau yang juga yang dikenal dengan nama gliserol adalah merupakan plihidroksi alkohol, yang dinamai dengan 1,2,3-propanetriol. Adapun rumus struktur dari gliserol adalah : H 2 C OH HC OH Vanessa : Penentuan Kadar Air Dan Kadar Abu Dari Gliserin Yang Diproduksi PT. Sinar Oleochemical International- Medan, 2008. USU Repository © 2009 H 2 C OH Gliserol dengan rumus molekul C 3 H 8 O 3 dapat juga dihasilkan dari komponen- komponen yang ada pada tumbuhan, hewan serta lemak. Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk meningkatkan kesehaan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak atau lemak dapat menghasilkan 9 kkalg sedangkan karbohidrat dan protein hanya dapat menghasilkan 4 kkalgram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak essential seperti gliserin, asam linoleat,lenolenat dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Minyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut vitamin A,D,E dan K. Lemak dan minyak juga terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Tetapi lemak dan minyak sering ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan. Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening mentega putih, lemak gajih, mentega dan margarine. Di samping itu penambahan lemak dimaksudkan juga untuk menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan cita rasa pangan, seperti pada kembang gula, penambahan shortening pada pembuatan kue, dan lain-lain. Lemak yang ditambahkan kedalam bahan-bahan pangan atau dijadikan bahan pangan membutuhkan persyaratan dan sifat-sifat Vanessa : Penentuan Kadar Air Dan Kadar Abu Dari Gliserin Yang Diproduksi PT. Sinar Oleochemical International- Medan, 2008. USU Repository © 2009 tertentu. Berbagai bahan pangan seperti daging, ikan, telur, susu, alpokat, kacang tanah, dan beberapa jenis sayuran mengandung lemak dan minyak yang biasanya termakan bersama bahan tersebut. Lemak dan minyak tersebut dikenal dengan lemak tersembunyi invisible fat. Sedangakan lemak atau minyak yang telah diekstraksi dari bahan ternak atau bahan nabati dan dimurnikan dikenal sebagai lemak minyak biasa atau lemak kasat mata visible fat. Winarno,1997 Minyak sawit Crude Palm Oil adalah salah satu jenis trigliserida yang banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan gliserin dan asam lemak, disamping minyak inti sawit Crude Palm Hemel Oil, minyak kelapa kopra Crude Coconut Oil. Masing-masing trigliserida tersebut diatas memiliki spesifikasi yang berbeda-beda dan dapat dipilih sebagai bahan baku sesuai dengan produk asam lemak yang ingin dihasilkan dari proses hidrolisa. Kwalitas minyak sawit tersebut diatas harus tetap dipertahankan, karena perubahan pada kualitas tersebut dapat menyebabkan menurunnya kualitas asam lemak dan gliserin yang dihasilkan dari proses hidrolisa atau splitting atau pemasakan asam lemak dan gliserin dari trigliserida minyak sawit. Perubahan kwalitas bahan baku minyak sawit yang digunakan pada hidrolisa juga berpengaruh pada pemakaian steam bertekanan tinggi. Pada akhimya sangat berpengaruh pada pemakaian bahan bakar pada boiler yang digunakan untuk menghasilkan uap bertekanan tinggi sampai 64 BAR. Salah satu parameter keberhasilan proses produksi secara massal atau skala besar, adalah kapasitas produksi disamping kualitas yang baik tentunya. Perubahan kualitas bahan baku Vanessa : Penentuan Kadar Air Dan Kadar Abu Dari Gliserin Yang Diproduksi PT. Sinar Oleochemical International- Medan, 2008. USU Repository © 2009 minyak sawit, menurut pengalaman selama bertahun-tahun ternyata berpengaruh pada kapasitas produksi asam lemak dan gliserin. Berdasarkan pengalaman tersebut diatas, amatlah penting menjaga kualitas bahan baku minyak sawit dan seleksi penerimaan bahan baku agar sesuai dengan spesifikasinya. Secara alami minyak sawit mengandung air yang tidak dapat dipisahkan .Jumlah kandungan air pada minyak dapat menambah karena pengolahan minyak sawit itu sendiri serta pada saat penyimpanan. Kenaikan kandungan air pada saat penyimpanan disebabkan oleh udara limbah dan kebocoran coil pemanas pada tangki penyimpan. Adanya air pada gliserin sebenarnya tidak membahayakan bagi pengunanya tetapi bagi perusahaan yang menjadikan gliserin sebagai bahan baku produk mereka pasti akan merasa rugi karena kuantitas dan kualitas gliserin yang mereka gunakan akan rendah. Karena sebenarnya kehadiran air tidak diharapkan ada pada produk gliserin. Gliserin disebut murni jika ia terbebas dari pengotor dan air tetapi karena gliserin tidak mungkin dipisahkan dari pengotor dan air maka dibuat standar untuk menjaga kualitas gliserin yang akan dipasarkan

2.2. Pembuatan Gliserin