Rasio Likuiditas Arus Kas

Pembayran pajak penghasilan Penambahan investasi jangka pendek Kas Bersih dari untuk Aktivitas Operasi Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Hasil penjualan dari Aktiva tetap Penambahan untuk : Aktiva tetap Investasi jangka panjang Penurunan kenaikan aktiva lain-lain Kas Bersih dari untuk Aktivitas Investasi Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Kenaikanpenurunan pinjaman jangka pendek Penerimaan dari tambahan penerbit saham bersih Penambahan pembayaran utang jangka panjang : Bank Sewa guna usaha Pembayaran deviden tunai Penurunan kenaikan piutang hubungan istimewah Kas Bersih dari untuk Aktivitas Pendanaan Kenaikan penurunan Kas dan Setara Kas Saldo Kas dan Setara Kas Awal Tahun Saldo Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 5.236.500 250.000 1.510.000 1.680.900 225.600 5.700.000 500.000 77.000 10.010.000 6.600.000 200.000 6.051.400 1.825.000 10.500.000 4.000.000 100.000 4.000 5.800.000 2.000.000 4.000.000 100.000 1.400.000 4.571.000 3.500.000 200.500 4.210.000 4.410.500 710.000 3.500.000 4.210.000

a. Rasio Likuiditas Arus Kas

1 Rasio Arus Kas Operasi AKO Rasio ini digunakan untuk menghitung kecukupan arus kas operasi dalam membayar kewajiban jangka pendek. Perhitungannya adalah sebagai berikut : Jumlah Arus Kas Operasi AKO = Kewajiban Lancar Universitas Sumatera Utara AKO 2007 = 10.010.000.000 ` 20.105.968.400 = 0,498 AKO = 1.680.900.000 12.523.654.400 = 0.134 Dari hasil tersebut terlihat bahwa rasio arus kas opererasi untuk tahun 2007 adalah sebesar 0.948 yang berarti untuk seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 49.8 rupiah arus kas operasi. Sedangkan untuk tahun 2007, rasio arus kas operasi adalah 0.134 yang berarti untuk seraatus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 13.4 rupiah kas dari operasi perusahaan. Rasio tersebut menunjukan bahwa rasio arus kas operasi berada dibawah satu yang berarti terdapat kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar kewajiban lancar, tanpa menggunakan arus kas dari aktivitas lain. Dalam perusahaan, aktivitas normal adalah aktivitas utama yang merupakan kegiatan terus menerus. Ketidakcukupan menghasilkan arus kas dari aktivitas utama untuk membayar kewajiban dari aktivitas normal bisa mengakibatkan kebangkrutan perusahaan karena masalah terbesar dalam kebangkrutan biasanya akibat ketidakmampuan dalam membayar kewajiban jangka pendek. 2 Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga CKB Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi ditambah pembayaran bunga dan pembayaran pajak kemudian dibagi dengan pembayaran bunga. Perhitungannya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Arus Kas Operasi + Bunga + Pajak CKB = Bunga CKB 2007 = 10.010.000.000 + 234.000.000 + 1.510.000.000 234.000.000 = 50,23 CKB 2007 = 1.680.900.000 + 523.000.000 +5023.500.000 523.000.000 = 14,23 Dari hasil perhitungan terlihat bahwa rasio cakupan bunga untuk tahun 2007 adalah sebesar 14,23 yang berarti bahawa kemampuan arus kas operasi dalam menutup biaya bunga adalah 14 kali sedangkan pada tahun 2007 sebesar 50,23 kali. Rasio yang besar menunjukan bahwa arus kas operasi mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menutup biaya bunga. 3 Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar CKHL Rasio diperoleh dengan arus kas operasi ditambah deviden kas dibagi dengan hutang lancar, rasio ini dirumuskan sebagai berikut Arus Kas Operasi + Deviden Kas CKHL = Hutang Lancar CKHL 2007 = 10.010.000.000 20.105.968.400 = 0,498 Universitas Sumatera Utara CKHL 2007 = 1.680.900.000 12.523.654.400 = 0.134 Dari hasil perhitungan terlihat bahwa nilai cakupan arus kas terhadap hutang lancar adalah sebesar 0,134 untuk tahun 2007 yang berarti kemampuan arus kas operasi untuk membayar hutang lancar sebesar 0,134 kali, sedangkan untuk tahun 2007 sebesar 0,498. Rasio yang rendah menunjukan kemampuan yang rendah dari arus kas operasi dalam menutup kewajiban lancar. 4 Rasio Pengeluaran Modal Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi dibagi dengan pengeluaran modal. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Arus Kas Operasi PM = Aset Tetap PM 2007 = 10.010.000.000 5.600.000.000 = 1,787 PM 2008 = 1.680.900.000 5.700.000.000 = 0,259 5 Rasio Total Hutang TH Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama Universitas Sumatera Utara perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas dari aktivitas normal perusahaan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : Arus Kas Operasi Total Hutang = Total Hutang TH 2007 = 10.010.000.000 40.769.477.880 = 2,2455 TH 2008 = 1.680.900.000 28.535.700.400 = 0,0589 Dari hasil perhitungan terlihat bahwa rasio total hutang untuk tahun 2007 adalah sebesar 0,0589 atau sebesar 5,89 yang berarti total hutang perusahaan yang dijamin dengan arus kas operasi bersih adalah sebesar 5,89 sedangkan untuk tahun 2007 adalah 24,55. Rasio yang cukup rendah pada tahun 2007 menunjukan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam membayara semua kewajiban dari arus kas yang berasal dari aktivitas normal perusahaan. 6 Rasio Cakupan Arus Dana CAD Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Kas gumna membayar komitmen-komitmennya bunga, pajak, dan deviden prefren. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut : EBIT CAD = Bunga + Penyesuaian pajak + Deviden Preferen Universitas Sumatera Utara CAD 2007 = 19.406.820.000 530.000.000 + 662.046.000 = 16,28 CAD 2008 = 9.075.031.600 234.000.000+1.212.509.480 = 6,27 Dari Perhitungan tersebut terlihat bahwa rasio cakupan arus dana untuk tahun 2008 adalah 16,28 sedangkan untuk tahun 2007 adalah sebesar 6,27. Nilai rasio sebesar 16,28 berarti bahwa kemampuan laba dalam menutup komitmen yang jatuh tempo adalah 16 kali sedangkan untuk tahun 2007 sebesar 6 kali. Rasio yang besar menunjukan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba sebelum pajak dalam menutup komitmen yang jatuh tempo dalam satu tahun. Dari dua perbandingan terlihat bahwa terjadi perbaikan dengan rasio cakupan dana.

b. Rasio Fleksibilitas Arus Kas 1 Rasio Arus Kas Bersih Bebas AKBB