Arsitektur Informasi Analisis Perbandingan Antara Cloud Computing Dengan Sistem Informasi Konvensional

menguntungkan tetap harus dijaga karena memacu terhadap kelangsungan hidup sistem. Lingkungan bagi sebuah organisasi dapat berupa vendor, pelanggan, pemilik, pemerintah, bank, bahkan pesaing.

2.4 Arsitektur Informasi

Arsitektur informasi atau arsitektur teknologi informasi, arsitektur sistem informasi, infrastruktur teknologi informasi adalah suatu pemetaan atau rencana kebutuhan- kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi. Arsitektur ini berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak biru blueprint untuk arahan di masa mendatang. Tujuan dari arsitektur ini adalah agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan strategis organisasi. Oleh karena itu, arsitektur informasi memadukan kebutuhan informasi, komponen sistem informasi, dan teknologi pendukung. Arsitektur informasi menggunakan arsitektur teknologi yang dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut: 1. Arsitektur Tersentralisasi Arsitektur tersentralisasi terpusat sudah dikenal sejak tahun 1960-an, dengan mainframe sebagai aktor utama. Mainframe adalah komputer yang relatif berukuran besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan ribuan terminal mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat, dan melibatkan jutaan transaksi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dominasi mainframe pada lingkungan dengan komputasi terpusat menjadi berkurang karena kehadiran minikomputer dan mikrokomputer PC yang berkemampuan lebih kecil tetapi dengan harga yang jauh lebih murah. Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemrosesan data yang terpusat. Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang ditempatkan di suatu lokasi yang ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam Universitas Sumatera Utara organisasi. Kebanyakan perusahaan yang tidak memiliki cabang menggunakan model ini. 2. Arsitektur Desentralisasi Arsitektur desentralisasi merupakan konsep dari pemrosesan data tersebar atau terdistribusi. Sistem pemrosesan data terdistribusi sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data. Dengan kata lain, sistem pemrosesan data terdistribusi membagi sistem pemrosesan data terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat. Model sederhana sistem pemrosesan terdistribusi terdapat pada sejumlah komputer yang terhubung dalam jaringan yang menggunakan arsitektur peer-to-peer. Pada model ini masing-masing komputer memiliki kontrol terhadap resource misalnya data, printer, atau cdrom, tetapi memungkinkan komputer lain menggunakan sesumber resource tersebut. Sistem seperti ini menjadi pemandangan yang umum semenjak kehadiran PC yang mendominasi perkantoran. Sistem pemrosesan terdistribusi bisa diterapkan dalam sebuah organisasi. Setiap area fungsional departemen mempunyai unit pemrosesan tersendiri. Penerapan sistem terdistribusi biasa dilakukan pada dunia perbankan. Setiap kantor cabang memiliki pemrosesan data tersendiri. Namun, jika dilihat pada operasional seluruh bank bersangkutan, sistem pemrosesannya berupa sistem pemrosesan yang terdistribusi. Keuntungan sistem pemrosesan data terdistribusi adalah sebagai berikut : 1. Penghematan biaya 2. Peningkatan tanggung jawab terhadap pengeluaran biaya 3. Peningkatan kepuasan pemakai 4. Kemudahan pencadangan ketika terjadi musibah Universitas Sumatera Utara Kekurangan sistem pemrosesan data terdistribusi yaitu: 1. Memungkinkan kekacauan kontrol terhadap sistem komputer 2. Ketidaksesuaian dalam menyediakan perangkat lunak dan perangkat keras 3. Kemubaziran dalam tugas 4. Standarisasi bisa tidak tercapai 3. Arsitektur ClientServer Dewasa ini, konektifitas antar berbagai macam komputer sangatlah tinggi. Beragam komputer dari vendor yang bermacam-macam bisa saling berinteraksi. Istilah interoperatibilitas sering dipakai untuk menyatakan keadaan ini. Perkembangan ini akhirnya juga disusul oleh kemudahan perangkat lunak untuk saling berinteraksi. Sebuah basis data pada prinsipnya dapat diakses oleh perangkat lunak apa saja. Kebebasan di atas merupakan ciri – ciri yang khas pada arsitektur yang dinamakan clientserver. Pada arsitektur ini ada yang disebut clientdan ada yang disebut server. Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client.Secara fisik, sebuah server dapat berupa komputer mainframe, minikomputer, workstation, ataupun PC atau peranti yang lain misalnya printer. Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client yang bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan. Adapun keuntungan arsitektur ini adalah sebagai berikut : 1. Jaringan mesin – mesin yang kecil tetapi berdaya guna. Jika sebuah mesin macet bisnis tetap berjalan. 2. Kumpulan komputer dengan ribuan MIPS Milion instruction per second. Sistem memberikan kekuatan dalam melakukan tugas tanpa memonopoli sumber-sumber daya. Pemakai akhir diberi hak untuk bekerja secara lokal. 3. Beberapa workstation sangat handal seperti mainframe, tetapi dengan biaya 90 lebih rendah. Dengan memberikan kekuatan yang lebih untuk biaya yang kecil, Universitas Sumatera Utara sistem menawarkan keluwesan untuk melakukan pmberian pada hal-hal lain atau untuk meningkatkan keuntungan. 4. Sistem terbuka. Anda bisa memilih perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan dari berbagai vendor. 5. Sistem tumbuh dengan mudah dan dapat diperluas secara tak terbatas. Sangatlah mudah untuk memperbaharui sistem Anda saat kebutuhan Anda berubah. 6. Lingkungan operasi client yang bersifat individual. Anda dapat mencampur dan mencocokkan platform komputer yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen dan pemakai. 4. Arsitektur Cloud Arsitektur ini berkembang dengan konsep dasar arsitektur desentralisasi dan client-server. Cloud memiliki gabungan dari keduanya. Pada server cloud, diterapkan arsitektur desentralisasi, dimana keberadaan server dari cloud tersebar luas. Dalam hal ini, keberadaan servercloud sendiri dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki fasilitas backup data disaat data pada satu server tidak dapat diakses. Setiap koneksi antar server pada cloud terhubung secara virtualisasi. Konsep virtualisasi pada server ini ditujukan agar mempermudah proses kerja komputasi juga untuk kemampuan skalabilitas. Selain itu virtualisasi juga dapat mencegah hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan sumber daya tidak pada tempatnya. Sedangkan client pada cloud, berupa thin dan thickclient. Klien dapat berupa perorangan ataupun perusahaan besar. 2.5 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web hanya dibangun dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML HyperText Markup Language. Pada perkembangan berikutnya sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. Pada saat ini, banyak skrip seperti itu antara lain, yaitu PHP dan ASP, sedangkan contoh yang berupa objek adalah applet. Aplikasi web itu sendiri dibagi menjadi web statis dan web dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini Universitas Sumatera Utara terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti segala perubahan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi dengan model aplikasi web dinamis. Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman web dapat ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program. Sebagai implementasinya, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data. Dengan demikian, perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator atau yang bertanggung jawab kemutakhiran data, dan tidak menjadi tanggung jawab pemrogram atau web master. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware inilah yang berhubungan dengan basis data.

2.5.1 e-Business

e-Business merupakan penggunaan teknologi internet untuk menguhubungkan dan memperkuat proses-proses bisnis, perdagangan elektronis, dan komunikasi serta kolaborasi antara sebuah perusahaan dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra kerja bisnis elektronis lainnya. Aplikasi komunikasi dan kolaborasi perusahaan digunakan untuk mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi anggota tim bisnis dalam perusahaan. Sebagai contoh, para pegawai dan konsultan yang terlibat dalam sebuah proyek bisa menggunakan jaringan telekomunikasi, baik menggunakan internet, intranet atau extranet untuk saling berkomunikasi. Aplikasi ini meliputi: 1. Surat elektronis 2. Surat bersuara voice mail 3. Forum diskusi 4. Sistem percakapan tertulis chat 5. Konferensi suara 6. Konferensi video 7. Sistem pertemuan elektronis Aplikasi perdagangan elektronisdigunakan untuk mendukung kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran produk, jasa, dan informasi melalui internet atau extranet. Aplikasi bisnis internal digunakan untuk mendukung kegiatan, proses, dan operasi bisnis yang bersifat internal. Contoh aplikasi ini yaitu penggunaan intranet, Universitas Sumatera Utara extranet, atau internet untuk mendukung portal informasi perusahaan enterprise information portal atau EIP atau biasa juga disebut coporate portal. EIP adalah suatu sistem berbasis web yang dirancang oleh perusahaan agar para pemakai intranet dan pemakai extranet tertentu dapat mengakses informasi ke layanan yang disediakan oleh perusahaan tersebut. Aplikasi bisnis internal juga digunakan untuk mendukung Sistem Pendukung Manajemen. Dengan melakukan koneksi internet, para manajer yang sedang bertugas di luar kota memperoleh informasi terkini yang tersimpan dalam basis data perusahaan.

2.5.2. e-Commerce

e-Commerce digunakan untuk mendukung kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran produk, jasa, dan informasi melalui internet atau extranet. e-commerce umumnya dikelompokkan menjadi 2 buah kategori yaitu business-to-business B2B dan business-to-consumer B2C. Pada perkembangan terakhir juga muncul jenis hubungan yang disebut consumer-to-consumer C2C dan consumer-to-business C2B, serta governmet-to-government G2G, government-to-business G2B, dangovernment-to-citizen G2C.

2.5.2.1 Business-to-Business B2B

B2B menyatakan penjualan produk atau jasa yang melibatkan beberapa perusahaan dan dilakukan dengan sistem otomasi. Umumnya, perusahaan-perusahaan yang terlibat adalah pemasok, distributor, pabrik, toko, dll. Kebanyakan transaksi berlangsung secara langsung antara dua sistem. Model seperti ini telah banyak diterapkan. Misalnya, yang terjadi antara Wal-Mart dan para pemasoknya. Keuntungan B2B, jika dikerjakan dengan benar, dapat menghemat biaya, meningkatkan pendapatan, mempercepat pengiriman, mengurangi biaya administrasi, dan meningkatkan layanan kepada pelanggan. Universitas Sumatera Utara

2.5.2.2 Business-to-Consumer B2C

B2C melibatkan interaksi dan transaksi antara sebuah perusahaan penjual dan para konsumen. Perusahaan – perusahaan terkenal yang melayani B2C antara lain adalah Dell, Cisco, dan Amazon.

2.5.2.3 Consumer-to-Consumer C2C

C2C atau terkadang disebut person-to-person menyatakan model perdagangan yang terjadi antara konsumen dengan konsumen melalui internet. Situs seperti e-Bay menyediakan sarana yang memungkinkan orang-orang dapat menjual atau membeli barang di antara mereka sendiri.

2.5.2.4 Consumer-to-Business C2B

Beberapa situs telah berinisiasi untuk mendukung bisnis yang berbasiskan konsumen ke pebisnis. Sebagai contoh, Priceline.com merupakan situs yang memungkinkan seseorang menjual rumah ke perusahaan ini. Dalam hal ini, internet dapat digunakan sebagai sarana untuk negoisasi.

2.5.2.5 Government-to-GovernmentG2G

Merupakan sebuah interaksi non-komersil secara online antara organisasi pemerintahan, departemen, dan pihak berwenang dengan organisasi pemerintahan, departemen dan pihak berwenang lainnya. Sering digunakan bersamaan dengan G2C government-to-consumer. Contoh web G2G adalah http:www.gateway.gov.uk yang merupakan web site internal untuk pemerintah, agen-agen, organisasi, dan pihak berwenang.

2.5.2.6 Government-to-Business G2B

Merupakan interaksi non-komersil secara online antara pemerintah lokal dan pusat dengan sektor bisnis komersil. Sebagai contoh, sebuah web Universitas Sumatera Utara http:www.dti.gov.uk merupakan sebuah web site dimana bisnis dapat memperoleh informasi dan saran tentang latihan terbaik dalam e-bisnis.

2.5.2.7 Government-to-Citizen G2C

Sebuah hubungan komunikasi antara pemerintah dan pribadi individu atau penduduk. Komunikasi seperti ini sering merujuk pada sesuatu yang berlangsung melalui ICT Information Communication Technologies, akan tetapi dapat juga menyertakan pesan langsung dan media. G2C biasa bertempat di pusat, provinsi, dan lokal. Sebuah jaringan G2C pusat contohnya http:www.usa.gov . Universitas Sumatera Utara BAB 3 ANALISIS SISTEM

3.1 Analisis Permasalahan Umum