2.1.5. Patofisiologi
Akibat peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi proteoglikan dan kolagen maka terjadi kerusakan
setempat secara progresif dan memicu terbentuknya tulang baru pada dasar lesi sehingga terbentuk benjolan yang disebut osteolit. Proteoglikan adalah suatu zat yang
membentuk daya lentur tulang rawan, sedangkan kolagen adalah serabut protein jaringan ikat. Osteolit yang terbentuk akan mempengaruhi fungsi sendi atau tulang
dan menyebabkan nyeri jika sendi atau tulang tersebut digerakkan Priyatno, 2009.
2.1.6. Manifestasi klinis
Gejala klinis utama adalah poliartritis yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada rawan sendi dan tulang disekitarnya. Kerusakan ini terutama
mengenai sendi perifer pada tangan dan kaki yang umumnya bersifat simetris Sudoyo, dkk, 2007.
Menurut Priyatno 2009 secara umum, manifestasi klinis yang dapat kita lihat, antara lain;
Nyeri sendi, terutama pada saat bergerak
Pada umumnya terjadi pada sendi penopang beban tubuh, seperti panggul,
tulang belakang, dan lutut.
Terjadi kemerahan, inflamasi, nyeri, dan dapat terjadi deformitas perubahan bentuk
Yang tidak progresif dapat menyebabkan perubahan cara berjalan
Rasa sakit bertambah hebat terutama pada sendi pinggul, lutut, dan jari-jari
Saat perpindahan posisi pada persendian bisa terdengar suara cracking.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologis, dan hasil laboratorium, antara lain;
Nyeri pada sendi yang tempatnya tidak jelas, nyerinya bertambah saat
digerakkan dan berkurang saat diistirahatkan.
Terjadi kekakuan sendi pada pagi hari morning stiffness atau setelah tidak ada aktivitas.
Sendi mengalami pembengkakan karena hipertropi tulang, kulit, di persendian
yang bengkak dan kemerahan, nyeri, dan dapat terjadi deformitas.
Pada pemeriksaan laboratorium umumnya tidak terjadi kelainan, hanya laju endap darah LED yang nilainya sedikit meningkat dan terjadi leukositosis
sel darah putih 2000ml
Pada pemeriksaan radiologis dengan foto rontgen, pada sendi memperlihatkan adanya penyempitan tidak beraturan pada ruang sendi, sklerosis tulang
subkondral dengan atau tanpa pembentukan osteolit. Priyatno, 2009.
Diagnosis juga dapat ditegakkan dengan menggunakan Kriteria American Rheumtism Association ARA yaitu pasien dikatakan menderita penyakit ini, jika
memenuhi minimal 1 sampai 4 yang diderita sekurang-kurangnya 6 minggu.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Kriteria American Rheumtism Association ARA No.
Kriteria Defenisi
1 Kaku pada pagi hari
Kekauan pada pagi hari pada persendian dan sekitarnya, sekurangnya selama 1 jam
sebelum perbaikan maksimal. 2
Artritis pada 3 daerah persendian atau lebih
Pembengkakan pada jaringan lunak atau persendian atau lebih efusi bukan
pertumbuhan tulang pada sekurang- kurangnya 3 sendi secara bersamaan yang
diobservasi oleh seorang dokter. 3
Artritis pada persendian tangan Sekurang-kurangnya terjadi pembengkakan satu persendian tangan sperti yang tertera
diatas 4
Artritis simetris Keterlibatan sendi yang sama seperti tertera
pada kriteria kedua diatas pada kedua belah sisi.
5 Nodul reumatoid
Nodul subkutan pada penonjolan tulang atau permukaan ekstensor atau daerah juksta
artikuler yang diobservasi oleh seorang dokter.
6 Faktor reumatoid serum positif Terdapatnya titer abnormal faktor reumatoid
serum yang diperiksa dengan cara memberikan hasil positif kurang dari 5
kelompok kontrol yang diperiksa. 7
Perubahan gambaran radiologis
Adanya erosi atau dekalsifikasi tulang yang berlokasi pada sendi atau daerah yang
berdekatan dengan sendi . Sudoyo, dkk, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8. Penatalaksanaan