Tingkat Pengetahuan Efek Samping Jamu Pegal Linu pada Masyarakat Pengguna di Medan Tahun 2014

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN EFEK SAMPING JAMU PEGAL LINU PADA MASYARAKAT PENGGUNA DI MEDAN TAHUN 2014

Oleh:

WILSON TIRTA CHANDRA 110100077

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

TINGKAT PENGETAHUAN EFEK SAMPING JAMU PEGAL LINU PADA MASYARAKAT PENGGUNA DI MEDAN TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh:

WILSON TIRTA CHANDRA 110100077

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(3)

Judul : Tingkat Pengetahuan Efek Samping Jamu Pegal Linu pada Masyarakat Pengguna di Medan Tahun 2014

Nama : Wilson Tirta Chandra

NIM : 110100077

Pembimbing Penguji I

(Prof.dr.Aznan Lelo,Ph.D,SpFK) (Dr.dr.Rodiah Rahmawaty Lubis,Sp.M)

NIP: 195112021979021001 NIP: 197604172005012002

Penguji II

(Sri Lestari, S.P., M. Kes) NIP: 197104262005012002

Medan, Januari 2015 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH) NIP: 19540220 198011 1 001


(4)

ABSTRAK

Latar Belakang: Banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan jamu sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit. Kenyataannya banyak jamu yang telah ditambahkan bahan kimia dan obat ke dalamnya sehingga memiliki efek samping bagi penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan efek samping jamu pegal linu pada penggunanya.

Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yang diwawancarai sebanyak 100 orang dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dimulai pada bulan April 2014 sampai dengan bulan Desember 2014 di kota Medan. Data penelitian dipresentasikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan 100% masyarakat pengguna jamu pegal linu di kota Medan memiliki tingkat pengetahuan kurang.

Kesimpulan: Seluruh masyarakat pengguna jamu di kota Medan memiliki tingkat pengetahuan kurang mengenai efek samping jamu pegal linu.


(5)

ABSTRACT

Background: Many Indonesian people are still using traditional herbal medicine as a remedy for various diseases. In fact many herbs have been added chemical and drugs into them so they have side effects for the users. This study aims to determine the level of knowledge about rheumatic traditional medicine side effects on the users.

Methods: This is a descriptive study with cross-sectional approach. The number of samples interviewed using questionnaire were 100 peoples. This study was started in April 2014 until December 2014 in Medan city. The data were presented in a frequency distribution table.

Results: The result showed 100% of the users have lack of knowledge.

Conclusion: The entire users of herbal medicine in the city of Medan have less knowledge about the side effects of herbs medicine.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik.

Karya tulis ilmiah dengan judul “Tingkat Pengetahuan Efek Samping Jamu Pegal Linu pada Masyarakat Pengguna di Medan Tahun 2014” ini merupakan syarat kelulusan dalam program studi pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, peneliti mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan, kesehatan dan kekuatan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

2. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD, KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, SpFK selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan dukungan selama pembuatan karya tulis ilmiah ini.

4. Para dosen dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah membuka wawasan dalam penulisan karya tulis ilmiah.

5. Kedua orang tua peneliti Binsar Hasoloan Panggabean dan Tan Jenny Tobing yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan baik moril maupun materil, serta menjadi motivasi bagi peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

6. Pihak-pihak yang telah membantu peneliti dalam penelitian ini yang tidak dapat dituliskan satu per satu.

Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan peneliti. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan


(7)

karya tulis ilmiah ini. Sehingga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Medan, 8 Desember 2014 Peneliti,

Wilson Tirta Chandra 110100077


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR SINGKATAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1. Tujuan Umum ... 2

1.3.2. Tujuan Khusus ... 2

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Jamu ... 4

2.2. Jamu Pegal Linu ... 5

2.3. Efek Samping Obat yang Ditambahkan pada Jamu Pegal Linu .. 5

2.3.1. Fenilbutason ... 5

2.3.2. Antalgin ... 5

2.3.3. Diklofenak ... 6

2.3.4. Piroksikam ... 6

2.3.5. Parasetamol ... 6

2.3.6. Prednison dan Deksametason ... 6

2.4. Pengetahuan ... 7

2.4.1. Definisi Pengetahuan ... 7

2.4.2. Tingkat Pengetahuan ... 7 2.4.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan 8


(9)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISIOPERASIONAL ... 10

3.1. Kerangka Konsep ... 10

3.2. Definisi Operasional ... 10

3.2.1. Tingkat Pengetahuan ... 10

3.2.2. Efek Samping ... 11

3.2.3. Jamu Pegal Linu ... 12

3.2.4. Masyarakat Pengguna ... 12

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 13

4.1. Jenis Penelitian ... 13

4.2. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 13

4.2.1. Waktu Penelitian ... 13

4.2.2. Lokasi Penelitian ... 13

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 13

4.3.1. Populasi Penelitian ... 13

4.3.2. Sampel Penelitian ... 13

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 14

4.5. Metode Analisis Data ... 15

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16

5.1. Hasil Penelitian ... 16

5.1.1. Deskripsi Karakteristik Responden ... 16

5.1.2. Tingkat Pengetahuan ... 17

5.1.3. Sikap Responden ... 19

5.2. Pembahasan ... 20

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 21

6.1. Kesimpulan ... 21

6.2. Saran ... 21

DAFTAR PUSTAKA ... 22 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 3.1 Kategori tingkat pengetahuan terhadap efek

samping jamu pegal linu 11

Tabel 4.1 Kriteria responden penelitian 14 Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan usia 16 Tabel 5.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin 17 Tabel 5.3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan 17 Tabel 5.4 Distribusi jawaban responden 18 Tabel 5.5 Tingkat pengetahuan responden 19 Tabel 5.6 Sikap responden setelah mengetahui efek samping jamu


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(12)

DAFTAR SINGKATAN

BKO Bahan Kimia Obat

BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan COX Cyclooxygenase

SPSS Statistical Package for the Social Sciences

SD Sekolah Dasar

SMA Sekolah Menengah Atas SMP Sekolah Menengah Pertama


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Daftar Riwayat Hidup

LAMPIRAN 2 Persetujuan Etik Penelitian LAMPIRAN 3 Lembar Penjelasan Penelitian LAMPIRAN 4 Lembar Persetujuan Penelitian LAMPIRAN 5 Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN 6 Uji Validitas dan Realibilitas LAMPIRAN 7 Tabel Data Induk Penelitian


(14)

ABSTRAK

Latar Belakang: Banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan jamu sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit. Kenyataannya banyak jamu yang telah ditambahkan bahan kimia dan obat ke dalamnya sehingga memiliki efek samping bagi penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan efek samping jamu pegal linu pada penggunanya.

Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yang diwawancarai sebanyak 100 orang dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dimulai pada bulan April 2014 sampai dengan bulan Desember 2014 di kota Medan. Data penelitian dipresentasikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan 100% masyarakat pengguna jamu pegal linu di kota Medan memiliki tingkat pengetahuan kurang.

Kesimpulan: Seluruh masyarakat pengguna jamu di kota Medan memiliki tingkat pengetahuan kurang mengenai efek samping jamu pegal linu.


(15)

ABSTRACT

Background: Many Indonesian people are still using traditional herbal medicine as a remedy for various diseases. In fact many herbs have been added chemical and drugs into them so they have side effects for the users. This study aims to determine the level of knowledge about rheumatic traditional medicine side effects on the users.

Methods: This is a descriptive study with cross-sectional approach. The number of samples interviewed using questionnaire were 100 peoples. This study was started in April 2014 until December 2014 in Medan city. The data were presented in a frequency distribution table.

Results: The result showed 100% of the users have lack of knowledge.

Conclusion: The entire users of herbal medicine in the city of Medan have less knowledge about the side effects of herbs medicine.


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Definisi jamu menurut pasal 1 Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, jamu adalah obat tradisional Indonesia. Kemudian obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Manfaat dari jamu pada masyarakat diklaim sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti rematik, kencing manis, asma, bahkan jamu juga digunakan sebagai obat penambah stamina dan obat penurun berat badan.

Namun pada kenyataannya di masyarakat, terjadi kecurangan yang dilakukan sebagian penjual jamu yaitu dengan menambahkan obat-obat tertentu ke dalam jamu yang dijualnya. Hal tersebut sering diberitakan oleh media masa maupun dari hasil laporkan BPOM. Salah satu contohnya pada surat kabar elektronik Republika, diberitakan tentang hasil temuan BPOM berupa 59 jenis obat tradisional yang dicampur dengan Bahan Kimia Obat (BKO). Temuan tersebut didapatkan dari hasil pengawasan BPOM di seluruh Indonesia pada periode Oktober 2012 sampai Oktober 2013.

Menurut temuan BPOM, obat yang sering ditambahkan ke dalam jamu khususnya jamu pegal linu adalah Fenilbutason, Antalgin, Diklofenak, Piroksikam, Parasetamol, Prednison, dan Deksametason. Penambahan obat pada jamu tradisional juga tidak sesuai dosis dan indikasi penggunaan obat sehingga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan (BPOM, 2006).

Berdasarkan penelitian (Eka, 2009), dari 10 sampel jamu tradisional di kota Medan didapatkan seluruh sampel mengandung obat Metampiron yang merupakan jenis Obat Anti Inflamasi Non Steroid. Menurut peraturan BPOM,


(17)

Metampiron merupakan obat yang tidak diperbolehkan ada di dalam obat tradisional.

Adanya tindakan kecurangan tersebut menyebabkan jamu pegal linu di masyarakat bukanlah sediaan yang aman. Masyarakat pengguna jamu umumnya meyakini jamu tradisional adalah sediaan yang aman dan bebas dari efek yang mencelakakan. Obat-obat yang ditambahkan ke dalam jamu tersebut dapat berakibat fatal bagi penggunanya. Namun peneliti belum menemukan persentasi penggunaan jamu pada masyarakat maupun persentasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang efek samping jamu pegal linu.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan efek samping jamu pegal linu pada masyarakat pengguna.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :

Bagaimana tingkat pengetahuan efek samping jamu pegal linu pada masyarakat pengguna?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan efek samping jamu pegal linu pada masyarakat pengguna.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik sosiodemografi masyarakat pengguna jamu pegal linu.

b. Mengetahui sikap pengguna jamu pegal linu setelah tahu tentang efek samping jamu pegal linu.


(18)

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Bagi peneliti

Sebagai wadah untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan khususnya tentang farmakologi dan metodologi penelitian selama pendidikan di FK USU. 2. Bagi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya mengenai jamu pegal linu.

3. Bagi masyarakat

Untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang efek samping jamu pegal linu.


(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamu

Definisi jamu menurut pasal 1 Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, jamu adalah obat tradisional Indonesia. Kemudian obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Manfaat jamu sangat luas digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti: amandel, asam urat, batuk, bisul, biduran, bronkitis, cacingan, campak, demam, diabetes, diare, disfungsi ereksi, epilepsi, gagal ginjal, gatal-gatal, gusi berdarah, hepatitis, influenza, jerawat, kanker, keputihan, maag, malaria, mimisan, osteoporosis, pegal linu, radang, sariawan, TB paru, wasir, dan lain-lain (Dalimartha dan Adrian, 2013).

Jamu terbuat dari bahan alami contohnya tumbuhan. Dari sejumlah besar tumbuhan, beberapa spesies yang banyak sebagai bahan jamu adalah jahe (Zingiberaceae), kunyit (Curcuma domestica), lengkuas (Languas galanga), kencur (Kaempferiagalanga), lempuyang pahit (Zingiberamaricans), lempuyung wangi (Zingiber aromaticum), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), dan jahe (Zingiberofficinale) (Beers, 2013).

Pada kenyataannya di masyarakat, terjadi kecurangan yang dilakukan sebagian penjual jamu yaitu dengan menambahkan obat-obat tertentu ke dalam jamu yang dijualnya. Menurut temuan BPOM, obat yang sering ditambahkan ke dalam jamu khususnya jamu pegal linu adalah Fenilbutason, Antalgin, Diklofenak, Piroksikam, Parasetamol, Prednison, dan Deksametason. Penambahan obat pada jamu tradisional juga tidak sesuai dosis dan indikasi penggunaan obat sehingga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan (BPOM, 2006).


(20)

2.2. Jamu Pegal Linu

Jamu pegal linu digunakan untuk keluhan pegal linu (rematik). Terdapat banyak ramuan untuk jamu pegal linu baik ramuan yang digunakan dengan cara digosok maupun dengan cara diminum.

Salah satu contoh jamu pegal linu sebagai obat gosok yaitu ramuan jamu yang dibuat dari bahan daun jeruk nipis 1/3 genggam, daun ketepeng cina 1/3 genggam, daun sambiloto 1/3 genggam, daun sirih 10 lembar, akar pepaya seukuran 2 jari, akar kepayang seukuran 2 jari, akar kelor seukuran 3 jari, cabe rawit 10 buah, dan alkohol 70% 1 liter. Semua bahan tersebut dicampur dan ditumbuk sampai halus kemudian direndam ke dalam alkohol selama 7 hari lalu diperas airnya. Ramuan jamu digunakan untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit (Dalimartha dan Adrian, 2013).

Contoh jamu pegal linu yang diminum adalah ramuan jamu yang dibuat dari bahan daun sosor bebek segar sebanyak 30-60 g. Cara meramu jamu yaitu dengan merebus daun sosor bebek yang telah dicuci dalam 3 gelas air sampai air tersisa 1 gelas. Kemudian setelah dingin, air disaring dan diminum 2 kali sehari masing-masing sebanyak 1/2 gelas (Dalimartha dan Adrian, 2013).

2.3. Efek Samping Obat yang Ditambahkan pada Jamu Pegal Linu 2.3.1. Fenilbutason

Fenilbutason merupakan obat anti inflamasi nonsteroid dengan kerja menghambat enzim siklooksigenase nonselektif. Efek samping Fenilbutason dapat berupa gangguan saluran cerna, ruam kulit, vertigo, nyeri kepala. Efek yang lebih serius dapat berupa perdarahan lambung, hepatitis, ikterik, gagal ginjal, reaksi hipersensitif dan depresi sumsum tulang (MIMS, 2013).

2.3.2. Antalgin

Antalgin merupakan obat anti inflamasi nonsteroid dengan kerja menghambat enzim siklooksigenase. Efek samping dapat berupa agranulositosis dan alergi (MIMS, 2013).


(21)

2.3.3. Diklofenak

Diklofenak merupakan obat anti inflamasi nonsteroid dengan kerja menghambat enzim siklooksigenase. Efek samping yang lazim adalah mual, gastritis, eritema kulit, dan sakit kepala (Wilmana dan Gan, 2012).

2.3.4. Piroksikam

Piroksikam merupakan obat anti inflamasi nonsteroid dengan kerja menghambat enzim siklooksigenase. Efek samping tersering adalah gangguan saluran cerna, antara lain yang berat adalah tukak lambung. Efek samping lain adalah pusing, tinnitus, nyeri kepala dan eritema kulit (Wilmana dan Gan, 2012). 2.3.5. Parasetamol

Parasetamol (Asetaminofen) merupakan obat analgesik untuk terapi nyeri ringan sampai sedang. Obat ini adalah penghambat COX-1 dan COX-2 yang lemah pada jaringan perifer dan tidak memiliki efek antiinflamasi bermakna. Efek samping pada dosis terapi kadang terjadi peningkatan ringan enzim hati tanpa ikterus, hal ini reversibel jika pemberian obat dihentikan. Pada dosis yang lebih besar, dapat timbul pusing, mudah terangsang, dan disorientasi. Pemberian 15 g asetaminofen dapat berakibat fatal, kematian disebabkan oleh hepatotoksisitas berat dengan nekrosis lobulus sentral, kadang berhubungan dengan nekrosis tubulus ginjal akut (Furst dan Ulrich, 2006).

2.3.6. Prednison dan Deksametason

Prednison dan Deksametason merupakan obat steroid golongan glukokortikoid yang memiliki efek antiinflamasi. Obat ini dapat mencegah atau menekan timbulnya gejala inflamasi. Ada dua penyebab timbulnya efek samping penggunaan kortokosteroid. Efek samping dapat timbul karena penghentian obat secara tiba-tiba atau pemberian terus-menerus terutama dengan dosis besar (Suherman dan Ascobat, 2012).

Pemberian kortikosteroid jangka lama yang dihentikan tiba-tiba dapat menimbulkan insufisiensi adrenal akut dengan gejala demam, mialgia, artralgia,


(22)

dan malaise. Hal ini terjadi akibat kurang berfungsinya kelenjar adrenal yang telah lama tidak memproduksi kortikosteroid endogen karena rendahnya mekanisme umpan balik oleh kortikosteroid eksogen (Suherman dan Ascobat, 2012).

Komplikasi yang timbul akibat pemberian obat dalam jangka waktu lama ialah gangguan cairan dan elektrolit, hiperglikemia dan glikosuria, mudah mendapat infeksi, pasien tukak peptik mungkin dapat mengalami perdarahan atau perforasi, osteoporosis, miopati, psikosis, habitus pasien Cushing (antara lain

moon face, buffalo hump, timbunan lemak supraklavikular, obesitas sentral, ekstremitas kurus, striae, ekimosis, akne, dan hirsutisme) (Suherman dan Ascobat, 2012).

2.4. Pengetahuan

2.4.1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2010).

2.4.2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 (enam) tingkatan yaitu :

1. Tahu (know)

Tahu adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari suatu bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja yang dapat digunakan untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa yang telah dipelajarinya antara lain : menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.


(23)

2. Memahami (comprehension)

Memahami adalah kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lainnya.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini berdasar pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.

2.4.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang dimiliki seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:


(24)

1. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi bagaimana seseorang menanggapi suatu respon eksternal terhadap dirinya. Orang yang berpendidikan akan berpikir sejauh mana keuntungan yang akan mungkin mereka peroleh dari gagasan tersebut.

2. Paparan media masa

Informasi banyak disebar melalui berbagai media, baik media cetak maupun elektronik. Pemaparan terhadap media masa dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

3. Status ekonomi

Status ekonomi menentukan seberapa baik pemenuhan kebutuhan individu. Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah memenuhi kebutuhannya dibanding keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang termasuk kebutuhan sekunder.

4. Hubungan sosial

Individu yang memiliki hubungan interpersonal yang baik dan aktif secara sosial akan lebih terpapar dengan pengetahuan. Selain itu, faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan individu untuk menerima pesan menurut model komunikasi media.

5. Pengalaman

Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal bisa diperoleh dari lingkungan sekitarnya dalam proses perkembangannya.

Pengetahuan atau kognitif yang dipengaruhi faktor-faktor tersebut di atas merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku atau tindakan seseorang karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).


(25)

3.1. Kerangka Konsep

Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian

3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Tingkat Pengetahuan a. Definisi

Tingkat pengetahuan adalah pengetahuan masyarakat terhadap efek samping jamu pegal linu.

b. Cara ukur

Pengukuran dilakukan dengan cara wawancara terhadap responden penelitian.

c. Alat ukur

Alat ukur yang digunakan pada penelitian yaitu kuesioner. Kuesioner terdiri atas pertanyaan tentang data diri responden dan 14 (empat belas)

Jamu Pegal Linu

Efek Sam

i Masyarakat

Tingkat Pengetah Sikap

Karakteristik :

- Usia

- Jenis Kelamin - Pendidikan


(26)

pertanyaan tentang gambaran tingkat pengetahuan responden terhadap efek samping jamu pegal linu.

d. Hasil ukur

Menurut Effendi dan Makhfudli (2009), tingkat pengetahuan dikelompokkan berdasarkan kategori berikut :

- Baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi. - Sedang, apabila nilai yang diperoleh 40-75% dari nilai tertinggi. - Kurang, apabila nilai yang diperoleh <40% dari nilai tertinggi.

Berdasarkan uraian di atas, maka hasil pengukuran tingkat pengetahuan terhadap efek samping jamu pegal linu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1. Kategori tingkat pengetahuan terhadap efek samping jamu pegal linu Tingkat Pengetahuan Jumlah Pertanyaan Benar

Baik (>75%) 11-14

Sedang (40-75%) 6-10

Kurang (<40%) 0-5

e. Skala

Skala ukur yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala ordinal. 3.2.2. Efek Samping

Efek samping adalah keadaan medis yang tidak diinginkan yang ditimbulkan akibat penggunaan jamu pegal linu yaitu : nyeri pada lambung (ulu hati), perdarahan saluran cerna, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, alergi, nyeri kepala, tinnitus (telinga berdenging), osteoporosis (keropos tulang), obesitas (kelebihan berat badan), wajah membulat dan membesar (moon face), rasa ketagihan (ingin minum jamu lagi).

3.2.3. Jamu Pegal Linu

Jamu pegal linu adalah jamu yang dapat mengobati pegal linu menurut penjual jamu.


(27)

3.2.4. Masyarakat Pengguna

Masyarakat pengguna adalah orang-orang yang pernah setidaknya satu kali mengkonsumsi jamu pegal linu.

Dalam penelitian ini, karakteristik sosiodemografi yang dinilai mencakup: 1. Usia

Masyarakat dalam penelitian ini dibagi ke dalam 5 rentang usia yaitu: 21-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun, 51-60 tahun, dan 61-70 tahun.

2. Jenis kelamin

Masyarakat dalam penelitian ini dibagi menurut jenis kelaminnya yaitu laki-laki dan perempuan.

3. Pendidikan

Masyarakat dalam penelitian ini dibagi menurut tingkat pendidikannya yaitu: SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

Dalam penelitian ini, dinilai juga sikap masyarakat setelah mengetahui efek samping jamu pegal linu yaitu: menghentikan jamu, pergi ke dokter dan menukar jamu dengan obat lain.


(28)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional study, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan terhadap efek samping jamu pegal linu pada masyarakat pengguna. 4.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

4.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 sampai dengan bulan Desember 2014. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai dengan bulan November 2014.

4.2.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Medan. Lokasi ini dipilih berdasarkan kemudahan peneliti dalam pengambilan sampel untuk penelitian.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah masyarakat yang pernah setidaknya satu kali mengkonsumsi jamu pegal linu.

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini menggunakan sampel tidak acak (nonrandom sampling) dengan menggunakan teknik convenience sampling yaitu peneliti tidak memiliki pertimbangan lain selain kemudahan saja yaitu subjek yang memenuhi kriteria penelitian menjadi sampel penelitian.


(29)

� =(Z1−α/2)

2 P (1P)

�2

Keterangan :

n = Jumlah sampel minimum

Z1−α/2 = Tingkat kepercayaan 95% dengan α sebesar 5%, maka Z = 1,96

P = Proporsi masyarakat pengguna jamu pegal linu

Jika P tidak diketahui, maka dapat dilakukan estimasi maksimal dengan P = 0,5

d = Besar penyimpangan yang dapat diterima yaitu 10%

Berdasarkan rumus di atas, perhitungan jumlah sampel minimum adalah :

� =(1,96)

2 0,5 (10,5)

(0,1)2 = 96,04

Maka jumlah sampel minimum yang digunakan pada penelitian ini adalah 97 responden dengan kriteria pada tabel berikut :

Tabel 4.1. Kriteria responden penelitian

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi -Pernah minum jamu pegal linu

setidaknya 1 kali

-Juga menggunakan obat pegal linu lain

-Setuju menjadi responden penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan penelitian

-Tidak dapat berkomunikasi (bisu, buta, cacat tangan dan lain-lain)

-Mengisi kuesioner penelitian dengan benar

-Tidak menjawab seluruh kuesioner


(30)

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu pengguna jamu pegal linu.

4.5. Metode Analisis Data

Data penelitian diperoleh dari jawaban responden melalui kuesioner. Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Package for the Social Sciences).


(31)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Peneilitian

Dalam bab ini diuraikan tentang hasil penelitian tingkat pengetahuan efek samping jamu pegal linu pada masyarakat pengguna melalui proses pengumpulan data yang dilakukan dari bulan September 2014 hingga November 2014 terhadap 100 orang responden di kota Medan.

5.1.1. Deskripsi Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden mencakup nama, jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan. Dari 100 responden dalam penelitian, mayoritas responden berada pada rentang usia 31-40 tahun (41%), jenis kelamin laki-laki (81%), dan pendidikan SMA (56%).

Data mengenai karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. Karakteristik responden berdasarkan usia

Usia Jumlah (n) Persentasi (%)

21-30 27 27,0

31-40 41 41,0

41-50 21 21,0

51-60 8 8,0

61-70 3 3,0

Total 100 100,0

Berdasarkan usianya, kelompok terbesar adalah usia 31-40 tahun yaitu sebanyak 41 responden (41%), kemudian usia 21-30 tahun (n=27, 27%), usia 41-50 tahun (n=21, 21%), usia 51-60 tahun (n=8, 8%), dan usia 61-70 tahun (n=3, 3%).

Data mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.2.


(32)

Tabel 5.2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Jumlah (n) Persentasi (%)

Laki-laki 81 81,0

Perempuan 19 19,0

Total 100 100,0

Berdasarkan jenis kelaminnya, responden terbanyak adalah responden laki-laki yaitu sebanyak 81 responden (81%), sedangkan responden perempuan sebanyak 19 responden (19%).

Data mengenai karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah (n) Persentasi (%)

SD 1 1,0

SMP 43 43,0

SMA 56 56,0

Total 100 100,0

Berdasarkan tingkat pendidikannya, responden terbanyak berpendidikan SMA yaitu sebanyak 56 responden (56 %), kemudian SMP sebanyak 43 responden (43%), dan SD sebanyak 1 responden (1%).

5.1.2. Tingkat Pengetahuan

Data mengenai distribusi jawaban responden pada variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4. Distribusi jawaban responden


(33)

No. Pertanyaan Benar Salah

n % n %

1 Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan nyeri pada lambung (ulu hati)?

29 29 71 71

2 Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan muntah darah?

0 0 100 100

3 Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan buang air besar berdarah?

0 0 100 100

4 Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan buang air besar berwarna hitam pekat?

2 2 98 98

5 Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan badan berwarna kuning?

0 0 100 100

6 7 8 9 10 11 12 13 14

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan buang air kecil berwarna seperti teh pekat?

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan jumlah kencing berkurang?

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan alergi / gatal?

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan nyeri kepala?

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan telinga berdenging?

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan mudah patah tulang?

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan pertambahan berat badan?

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan wajah membulat dan membesar (moon face)?

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan rasa ketagihan (ingin minum jamu lagi)?

0 0 0 1 0 0 0 0 31 0 0 0 1 0 0 0 0 31 100 100 100 99 100 100 100 100 69 100 100 100 99 100 100 100 100 69


(34)

Berdasarkan tabel di atas, pertanyaan yang paling banyak dijawab benar adalah pertanyaan nomor 14 yaitu sebanyak 31 responden (31%) dan pertanyaan nomor 1 yaitu sebanyak 29 responden (29%).

Data mengenai tingkat pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5. Tingkat pengetahuan responden

Tingkat Pengetahuan Jumlah (n) Persentasi (%)

Baik 0 0,0

Sedang 0 0,0

Kurang 100 100,0

Total 100 100,0

Responden dikategorikan dengan tingkat pengetahuan baik apabila menjawab minimal 11 pertanyaan dengan benar (>75% nilai tertinggi), tingkat pengetahuan sedang apabila menjawab minimal 6 pertanyaan dengan benar (40-75% nilai tertinggi) dan tingkat pengetahuan kurang apabila menjawab dengan benar kurang dari 6 pertanyaan (<40% nilai tertinggi). Berdasarkan tingkat pengetahuannya, seluruh responden (100%) memiliki pengetahuan kurang tentang efek samping jamu pegal linu.

5.1.3. Sikap Responden

Data mengenai sikap responden dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6. Sikap responden setelah mengetahui efek samping jamu pegal linu Sikap Jumlah (n) Persentasi (%)


(35)

Pergi ke dokter 65 65,0

Menukar jamu 5 5,0

Total 100 100,0

Berdasarkan sikap responden, mayoritas responden memilih pergi ke dokter (n=65, 65%), menghentikan jamu (n=30, 30%), dan menukar jamu (n=5, 5%). 5.2. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan efek samping jamu pegal linu pada masyarakat pengguna di kota Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan April 2014. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 100 responden.

Menurut Notoadmojo (2010), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Dalam penelitian ini, tingkat pengetahuan efek samping jamu pegal linu diperoleh dengan cara wawancara dengan menggunakan kuesioner.

Dari hasil penelitian ini, didapatkan seluruh responden penelitian memiliki tingkat pengetahuan pada kategori kurang. Walaupun beberapa responden dapat menjawab beberapa butir pertanyaan dengan benar, namum skor total belum mencapai tingkat pengetahuan dengan kategori sedang.

Tingkat pengetahuan masyarakat yang kurang mengenai efek samping jamu pegal linu dapat disebabkan adanya anggapan di masyarakat bahwa jamu merupakan sediaan yang alami sehingga aman dan bebas dari efek samping. Namun pada kenyataannya banyak sediaan jamu pegal linu yang sudah ditambahkan bahan kimia obat ke dalamnya sehingga jamu bukanlah sediaan yang aman bagi penggunanya (BPOM, 2006).

Selain faktor di atas, tingkat pengetahuan yang kurang mengenai efek samping jamu pegal linu dapat disebabkan karena kurangnya informasi mengenai jamu pegal linu khususnya tentang efek samping yang dapat ditimbulkannya. Sehingga perlu ada pemberian informasi yang baik pada masyarakat melalui berbagai sumber dan media.


(36)

Faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat adalah lama penggunaan jamu dengan kejadian efek samping yang ditimbulkannya. Sehingga bagi sebagian masyarakat, kejadian efek samping jamu pegal linu belum timbul.


(37)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan efek samping jamu pegal linu pada masyarakat pengguna di kota Medan adalah 100% pada kategori kurang.

2. Mayoritas masyarakat pengguna jamu pegal linu berada pada rentang usia 31-40 tahun (n=41, 41%), dengan jenis kelamin laki-laki (n=81, 81%) dan tingkat pendidikan SMA (n=56, 56%).

3. Sikap responden setelah mengetahui efek samping jamu pegal linu mayoritas responden memilih pergi ke dokter (n=65, 65%), menghentikan jamu (n=30, 30%), dan menukar jamu (n=5, 5%).

6.2. Saran

1. Bagi masyarakat, disarankan untuk lebih banyak mencari informasi tentang jamu dan efek samping yang dapat ditimbulkannya.

2. Bagi pemerintah, disarankan untuk lebih banyak memberikan penyuluhan dan edukasi mengenai jamu.

3. Bagi tenaga kesehatan, disarankan untuk turut serta memberikan edukasi pada masyarakat mengenai jamu.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2005. Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Kementerian Kesehatan RI.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2006. Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) yang Dibubuhkan ke Dalam Obat Tradisional (Jamu). Available from:

[Accessed: 10 Mei 2014].

Beers, S. 2013. Jamu Sakti Basmi Penyakit, Awet Muda dan Kecantikan. Diterjemahkan oleh: Iryani. Jakarta: PT. Ufuk Publishing House.

Dalimartha, S. dan Felix A., 2013. Ramuan Herbal Tumpas Penyakit. Jakarta: Penebar Swadaya.

Furst D.E. dan Robert W.U., 2010. Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid, Obat Antireumatik Pemodifikasi Penyakit, Analgesik Nonopioid, dan Obat yang Digunakan pada Gout. In: Katzung B.G., ed. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC, 589-615.

Makhfudli., dan Effendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Mayasari, Eka., 2009. Analisis Kandungan Metampiron pada Jamu Tradisional yang Beredar di Kota Medan Tahun 2009. Karya Tulis Ilmiah. Medan: Universitas Sumatera Utara.


(39)

Notoatmodjo, S., 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Republika, 2013. BPOM temukan 59 Obat Tradisional Mengandung BKO.

Available from:

Wilmana, P.F. dan Sulistia G., 2012. Analgesik-Antipiretik, Analgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. In: Gunawan S.G.,

ed. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 230-246.


(40)

LAMPIRAN 3

LEMBAR PENJELASAN

Dengan hormat,

Saya, Wilson Tirta Chandra mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) angkatan 2011. Saat ini, saya sedang menjalankan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Efek Samping Jamu Pegal Linu pada Masyarakat Pengguna di Medan Tahun 2014”. Penelitian ini dilakukan sebagai syarat pendidikan di Fakultas Kedokteran USU.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat pengetahuan efek samping jamu pegal linu pada masyarakat pengguna. Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan Saudara untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, saya akan meminta Saudara untuk mengisi kuesioner penelitian. Proses pengambilan data akan dipandu dan dilakukan dengan wawancara. Jika Saudara bersedia, Saudara saya persilahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Saudara.

Identitas pribadi Saudara sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Saudara dapat bertanya langsung pada saya atau dapat menghubungi saya di nomor 08982708750. Atas perhatian dan kesediaan Saudara menjadi partisipan dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,


(41)

LAMPIRAN 4

LEMBAR PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama :

Tempat/Tanggal Lahir :

Alamat :

telah benar-benar paham atas penjelasan yang disampaikan oleh peneliti mengenai penelitian ini yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Efek Samping Jamu Pegal Linu pada Masyarakat Pengguna di Medan Tahun 2014”. Oleh karena itu, saya menyatakan BERSEDIA menjadi partisipan dalam penelitian ini.

Demikianlah persetujuan ini saya sampaikan dengan sukarela dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Hormat Saya,


(42)

LAMPIRAN 5

KUESIONER PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN EFEK SAMPING JAMU PEGAL LINU PADA MASYARAKAT PENGGUNA DI MEDAN TAHUN 2014

Yth. Responden,

Dimohon kesediaannya untuk mengisi kuesioner berikut yang berkaitan tentang penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Efek Samping Jamu Pegal Linu pada Masyarakat Pengguna di Medan Tahun 2014“ dengan cara mengisi data KARAKTERISTIK RESPONDEN dan memberi tanda centang ( Ѵ ) pada kolom yang disediakan. Terima kasih atas partisipasinya.

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur : tahun

.

3. Jenis kelamin : ( ) laki-laki ( ) perempuan 4. Pendidikan terakhir : ( ) SD

( ) SMP ( ) SMA

( ) Akademi / Perguruan Tinggi 5. Pekerjaan :

6. Frekuensi minum jamu : kali / minggu

.

7. Sudah berapa kali : kali minum jamu ( ) tidak terhitung


(43)

1. Menurut anda, apakah jamu pegal linu yang anda minum ampuh ? ( ) Ya

( ) Tidak

Apakah anda menggunakan jamu atau obat lain untuk mengobati pegal linu ? ( ) Ya, sebutkan

( ) Tidak

.

2. Apakah anda pernah mendapat informasi bahwa ada jamu pegal linu yang ditambahkan obat atau bahan kimia?

( ) Ya ( ) Tidak

3. Menurut anda, apakah ada jamu pegal linu yang memiliki efek samping ? ( ) Ya, sebutkan

( ) Tidak

.

No. Pertanyaan Ya Tidak TidakTahu

4.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan nyeri pada lambung (ulu hati) ?

5.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan muntah darah ?

6.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan buang air besar berdarah ?

7.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan buang air besar berwarna hitam pekat ?

8.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan badan berwarna kuning ?

9.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan buang air kecil berwarna seperti


(44)

teh pekat ?

10.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan jumlah kencing berkurang ?

11.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan alergi / gatal ?

12.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan nyeri kepala ?

13.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan telinga berdenging ?

14.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan mudah patah tulang ?

15.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan pertambahan berat badan ?

16.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan wajah membulat dan membesar (moon face) ?

17.

Apakah ada jamu pegal linu yang dapat menyebabkan rasa ketagihan (ingin minum jamu lagi) ?

18. Menurut anda, apabila jamu pegal linu dapat menimbulkan efek samping seperti di atas (pertanyaan nomor 2 – 14) pada diri anda, apakah yang anda lakukan ?

( ) Menghentikan jamu ( ) Pergi ke dokter

( ) Menukar jamu yang sedang digunakan dengan obat lain

( ) Dan lain-lain, sebutkan .

TERIMA KASIH LAMPIRAN 6


(45)

Co rre la tio n s

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

P1 Pearson

C or re la ti o n

1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P2 Pearson

C or re la ti o n

1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-ta il e d) ,000

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P3 Pearson

C or re la ti o n

1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P4 Pearson

C or re la ti o n

1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-ta il e

,000 ,000 ,000


(46)

d)

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P5 Pearson

C or re la ti o n

1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000 ,000 ,000

,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P6 Pearson

C or re la ti o n

1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000

,000 ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P7 Pearson

C or re la ti o n

1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P8 Pearson

C or re la ti o n

1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000** 1.000**

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000


(47)

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P9 Pearson

C or re la ti o n

1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1 1.000**

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P10 Pearson

C or re la ti o n

1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P11 Pearson

C or re la ti o n

1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P12 Pearson

C or re la ti o n

1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000


(48)

P13 Pearson C or re la ti o n

1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000** 1.000**

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

P14 Pearson

C or re la ti o n

.577** .577** .577** .577** .577** .577** .577** .577** .577** .577**

Sig. (2-ta il e d)

,008 ,008 ,008 ,008 ,008 ,008 ,008 ,008 ,008 ,008

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

TotalSkor Pearson C or re la ti o n

.996** .996** .996** .996** .996** .996** .996** .996** .996** .996**

Sig. (2-ta il e d)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

S c a le : ALL VARIABLES

Ca s e P ro c e s s in g S u m m a ry

N %

Cases Valid 20 100,0

Excludeda 0 ,0


(49)

Cronbach's Al p h a N of I t e m s

,993 14

Ite m S ta tis tic s

Mean Std. D e v i a t i o

n N

P1 ,50 1,539 20

P2 ,50 1,539 20

P3 ,50 1,539 20

P4 ,50 1,539 20

P5 ,50 1,539 20

P6 ,50 1,539 20

P7 ,50 1,539 20

P8 ,50 1,539 20

P9 ,50 1,539 20

P10 ,50 1,539 20

P11 ,50 1,539 20

P12 ,50 1,539 20

P13 ,50 1,539 20

P14 1,25 2,221 20

Ite m -To ta l S ta tis tic s

Scale M e a n if I t Scale V a r i a n c e Corrected It e m -T ot al C Cronbach's Al p h a if It e m


(50)

e m D e l e t e d i f I t e m D e l e t e d or re la ti o n D el et e d

P1 7,25 393,355 ,996 ,991

P2 7,25 393,355 ,996 ,991

P3 7,25 393,355 ,996 ,991

P4 7,25 393,355 ,996 ,991

P5 7,25 393,355 ,996 ,991

P6 7,25 393,355 ,996 ,991

P7 7,25 393,355 ,996 ,991

P8 7,25 393,355 ,996 ,991

P9 7,25 393,355 ,996 ,991

P10 7,25 393,355 ,996 ,991

P11 7,25 393,355 ,996 ,991

P12 7,25 393,355 ,996 ,991

P13 7,25 393,355 ,996 ,991

P14 6,50 400,263 ,577 1,000

S c a le S ta tis tic s

Mean Variance

Std. D e v i a t i o

n N of Items


(51)

LAMPIRAN 7

No JK Usia Rentang Pend. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 1 Laki-Laki 31 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Laki-Laki 23 21-30 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Laki-Laki 57 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Laki-Laki 65 61-70 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Laki-Laki 31 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Laki-Laki 45 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Laki-Laki 23 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Laki-Laki 23 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Laki-Laki 39 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Perempuan 44 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 Laki-Laki 27 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Laki-Laki 60 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Laki-Laki 32 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 Laki-Laki 44 41-50 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 Laki-Laki 33 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 Laki-Laki 52 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 Laki-Laki 43 41-50 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 Laki-Laki 39 31-40 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 Laki-Laki 28 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 Laki-Laki 35 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 Laki-Laki 31 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 Laki-Laki 26 21-30 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 Laki-Laki 26 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 Laki-Laki 24 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 Laki-Laki 23 21-30 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 Laki-Laki 32 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 Laki-Laki 33 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 Laki-Laki 32 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 Laki-Laki 35 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 Laki-Laki 31 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 Laki-Laki 28 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 32 Laki-Laki 30 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33 Laki-Laki 26 21-30 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34 Laki-Laki 45 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(52)

35 Laki-Laki 28 21-30 SMA 5 0 0 5 0 0 0 0 5 0 0 0 36 Perempuan 35 31-40 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37 Perempuan 27 21-30 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 38 Perempuan 38 31-40 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 39 Laki-Laki 31 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40 Perempuan 32 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 41 Laki-Laki 31 31-40 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 42 Perempuan 33 31-40 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 43 Perempuan 32 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 44 Perempuan 39 31-40 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45 Laki-Laki 62 61-70 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 46 Laki-Laki 34 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 47 Laki-Laki 32 31-40 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 Laki-Laki 42 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 49 Laki-Laki 44 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 Laki-Laki 25 21-30 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 51 Laki-Laki 39 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 52 Laki-Laki 63 61-70 SD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 53 Laki-Laki 43 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 54 Laki-Laki 49 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 55 Laki-Laki 29 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 56 Laki-Laki 26 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 57 Laki-Laki 37 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 58 Laki-Laki 24 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 59 Perempuan 45 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 Laki-Laki 27 21-30 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 61 Perempuan 51 51-60 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 62 Laki-Laki 34 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 63 Laki-Laki 49 41-50 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 64 Laki-Laki 38 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 65 Laki-Laki 31 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 66 Laki-Laki 47 41-50 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 67 Laki-Laki 23 21-30 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 68 Perempuan 46 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 69 Laki-Laki 33 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 Laki-Laki 27 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 71 Laki-Laki 26 21-30 SMA 5 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 72 Laki-Laki 41 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 73 Perempuan 34 31-40 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(53)

75 Laki-Laki 55 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 76 Perempuan 36 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 77 Laki-Laki 53 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78 Laki-Laki 49 41-50 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 79 Perempuan 47 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80 Laki-Laki 22 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 81 Laki-Laki 30 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 82 Laki-Laki 59 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 83 Laki-Laki 29 21-30 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 84 Laki-Laki 32 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 85 Laki-Laki 34 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 86 Laki-Laki 50 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 87 Perempuan 47 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 88 Perempuan 33 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 89 Laki-Laki 37 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90 Laki-Laki 36 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 91 Laki-Laki 46 41-50 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 92 Perempuan 29 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 93 Laki-Laki 51 51-60 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 94 Perempuan 41 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 95 Perempuan 38 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 96 Laki-Laki 48 41-50 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 97 Laki-Laki 38 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 98 Laki-Laki 34 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 99 Laki-Laki 24 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 Laki-Laki 37 31-40 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(54)

S ta tis tic s

JenisKelamin s Pendidikan TingkatPengetahuan Sikap

N Valid 100 100 100 100 100

Missing 0 0 0 0 0

J e n is Ke la m in

Frequency Percent

Valid P er c e

nt Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 81 81,0 81,0 81,0

Perempuan 19 19,0 19,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Re n ta n g Us ia

Frequency Percent

Valid P er c e

nt Cumulative Percent

Valid 21-30 27 27,0 27,0 27,0

31-40 41 41,0 41,0 68,0

41-50 21 21,0 21,0 89,0

51-60 8 8,0 8,0 97,0

61-70 3 3,0 3,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P e n d id ika n

Frequency Percent

Valid P er c e

nt Cumulative Percent

Valid SD 1 1,0 1,0 1,0

SMP 43 43,0 43,0 44,0

SMA 56 56,0 56,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


(55)

Frequency Percent

Valid P er c e

nt Cumulative Percent

Valid Kurang 100 100,0 100,0 100,0

S ika p

Frequency Percent

Valid P er c e

nt Cumulative Percent Valid Menghentikan

jamu

30 30,0 30,0 30,0

Pergi ke

dokt er

65 65,0 65,0 95,0

Menukar jamu deng an obat lain

5 5,0 5,0 100,0


(1)

e m

D e l e

t e d

i f

I t e m

D e l e t e d

or re la ti o n

D el et e d

P1 7,25 393,355 ,996 ,991

P2 7,25 393,355 ,996 ,991

P3 7,25 393,355 ,996 ,991

P4 7,25 393,355 ,996 ,991

P5 7,25 393,355 ,996 ,991

P6 7,25 393,355 ,996 ,991

P7 7,25 393,355 ,996 ,991

P8 7,25 393,355 ,996 ,991

P9 7,25 393,355 ,996 ,991

P10 7,25 393,355 ,996 ,991

P11 7,25 393,355 ,996 ,991

P12 7,25 393,355 ,996 ,991

P13 7,25 393,355 ,996 ,991

P14 6,50 400,263 ,577 1,000

S c a le S ta tis tic s

Mean Variance

Std. D e v i a t i o

n N of Items


(2)

LAMPIRAN 7

No JK Usia Rentang Pend. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12

1 Laki-Laki 31 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Laki-Laki 23 21-30 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Laki-Laki 57 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Laki-Laki 65 61-70 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Laki-Laki 31 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Laki-Laki 45 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Laki-Laki 23 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 Laki-Laki 23 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Laki-Laki 39 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Perempuan 44 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 Laki-Laki 27 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Laki-Laki 60 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Laki-Laki 32 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Laki-Laki 44 41-50 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Laki-Laki 33 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 Laki-Laki 52 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 Laki-Laki 43 41-50 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Laki-Laki 39 31-40 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Laki-Laki 28 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Laki-Laki 35 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 Laki-Laki 31 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 Laki-Laki 26 21-30 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 Laki-Laki 26 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 Laki-Laki 24 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 Laki-Laki 23 21-30 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 Laki-Laki 32 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 Laki-Laki 33 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 Laki-Laki 32 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 Laki-Laki 35 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30 Laki-Laki 31 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 Laki-Laki 28 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 Laki-Laki 30 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

33 Laki-Laki 26 21-30 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(3)

35 Laki-Laki 28 21-30 SMA 5 0 0 5 0 0 0 0 5 0 0 0

36 Perempuan 35 31-40 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

37 Perempuan 27 21-30 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

38 Perempuan 38 31-40 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

39 Laki-Laki 31 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

40 Perempuan 32 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

41 Laki-Laki 31 31-40 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

42 Perempuan 33 31-40 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

43 Perempuan 32 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

44 Perempuan 39 31-40 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

45 Laki-Laki 62 61-70 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

46 Laki-Laki 34 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

47 Laki-Laki 32 31-40 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

48 Laki-Laki 42 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

49 Laki-Laki 44 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

50 Laki-Laki 25 21-30 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

51 Laki-Laki 39 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

52 Laki-Laki 63 61-70 SD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

53 Laki-Laki 43 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

54 Laki-Laki 49 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

55 Laki-Laki 29 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

56 Laki-Laki 26 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

57 Laki-Laki 37 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

58 Laki-Laki 24 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

59 Perempuan 45 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

60 Laki-Laki 27 21-30 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

61 Perempuan 51 51-60 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

62 Laki-Laki 34 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

63 Laki-Laki 49 41-50 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

64 Laki-Laki 38 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

65 Laki-Laki 31 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

66 Laki-Laki 47 41-50 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

67 Laki-Laki 23 21-30 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

68 Perempuan 46 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

69 Laki-Laki 33 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

70 Laki-Laki 27 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

71 Laki-Laki 26 21-30 SMA 5 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0

72 Laki-Laki 41 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

73 Perempuan 34 31-40 SMA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(4)

75 Laki-Laki 55 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

76 Perempuan 36 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

77 Laki-Laki 53 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

78 Laki-Laki 49 41-50 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

79 Perempuan 47 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

80 Laki-Laki 22 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

81 Laki-Laki 30 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

82 Laki-Laki 59 51-60 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

83 Laki-Laki 29 21-30 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

84 Laki-Laki 32 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

85 Laki-Laki 34 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

86 Laki-Laki 50 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

87 Perempuan 47 41-50 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

88 Perempuan 33 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

89 Laki-Laki 37 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

90 Laki-Laki 36 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

91 Laki-Laki 46 41-50 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

92 Perempuan 29 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

93 Laki-Laki 51 51-60 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

94 Perempuan 41 41-50 SMP 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

95 Perempuan 38 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

96 Laki-Laki 48 41-50 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

97 Laki-Laki 38 31-40 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

98 Laki-Laki 34 31-40 SMP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

99 Laki-Laki 24 21-30 SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


(5)

S ta tis tic s

JenisKelamin s Pendidikan TingkatPengetahuan Sikap

N Valid 100 100 100 100 100

Missing 0 0 0 0 0

J e n is Ke la m in

Frequency Percent

Valid P er c e

nt Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 81 81,0 81,0 81,0

Perempuan 19 19,0 19,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Re n ta n g Us ia

Frequency Percent

Valid P er c e

nt Cumulative Percent

Valid 21-30 27 27,0 27,0 27,0

31-40 41 41,0 41,0 68,0

41-50 21 21,0 21,0 89,0

51-60 8 8,0 8,0 97,0

61-70 3 3,0 3,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

P e n d id ika n

Frequency Percent

Valid P er c e

nt Cumulative Percent

Valid SD 1 1,0 1,0 1,0

SMP 43 43,0 43,0 44,0

SMA 56 56,0 56,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


(6)

Frequency Percent

Valid P er c e

nt Cumulative Percent

Valid Kurang 100 100,0 100,0 100,0

S ika p

Frequency Percent

Valid P er c e

nt Cumulative Percent Valid Menghentikan

jamu

30 30,0 30,0 30,0

Pergi ke dokt er

65 65,0 65,0 95,0

Menukar jamu deng an obat lain

5 5,0 5,0 100,0