Tatalaksana Obesitas dr. Hj. Tiangsa Sembiring, SpA K 4. dr. Hj. Zaimah Z. Tala, M.Sc,SpGK

Hiperaktivitas sistem saraf simpatetik termasuk manifestasi kardiovaskular seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah yang bervariasi, manifestasi neurohumoral seperti peningkatan kadar plasma katekolamin, dan manifestasi neural berupa peningkatan saraf simpatik perifer. 20-21 Penelitian jantung di Bogalusa menyatakan denyut jantung pada waktu istirahat secara positif berhubungan dengan tekanan darah dan ketebalan lipatan kulit. Keadaan hiperdinamik kardiovaskular berhubungan dengan beratnya keadaan obesitas. 7,20

2.6. Tatalaksana Obesitas

Matarantai yang terjadi pada anak obes adalah hipertensi, hipertrigliseridemia, dan peningkatan insulin. Penelitian yang dilakukan oleh Ribeiro, dkk menunjukkan hasil bahwa dengan memberikan latihan dan pemberian diet pada anak obes akan memulihkan tekanan darah dan reaksi terhadap vasodilatasi pembuluh darah, sementara bila hanya diberikan diet hanya menurunkan berat badan dan IMT. 21 Tata laksana obesitas secara luas mencakup penanganan obesitas dan dampak yang terjadi. Prinsip dari tata laksana obesitas adalah mengurangi asupan makan serta meningkatkan pengeluaran energi. 2-3 Ada beberapa cara penanganan anak obes yaitu: Universitas Sumatera Utara A. Makan dengan pola makan yang sehat. 2-3,8,21 Mengingat anak masih dalam tahap tumbuh kembang maka prinsip pengaturan diet pada obesitas adalah diet seimbang sesuai dengan recomended dietary allwonce RDA. Cara yang dilakukan adalah dengan intervensi diet. Secara garis besar prinsip pengaturan diet adalah : 1. Menghindari obesitas serta mempertahankan berat badan dan pertumbuhan normal 2. Masukan makanan dengan kandungan karbohidrat rendah sebanyak 50 energi total 3. Menurunkan masukan lemak hingga di bawah 30 energi total dengan lemak jenuh dibawah 10 energi total dan kolesterol tidak lebih dari 300 mg per hari 4. Meningkatkan makanan tinggi serat 5. Makanan dengan kandungan garam cukup sebanyak 5 gram per hari 6. Meningkatkan masukan besi, kalsium, dan fluor B. Peningkatan aktivitas fisik Aktivitas merupakan komponen penting dalam penurunan berat badan anak. Kegiatan ini tidak hanya akan membakar kalori tapi Universitas Sumatera Utara juga dapat memperkuat tulang dan otot serta membantu anak tidur dengan nyenyak di malam hari dan terjaga di siang hari. Kebiasaan seperti ini akan membantu menjaga berat badan pada kisaran yang sehat pada saat dewasa. 3 Cara yang dilakukan adalah melakukan latihan dan meningkatkan aktivitas harian. Aktivitas fisik mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap penggunaan energi. Peningkatan aktivitas pada obesitas dapat menurunkan nafsu makan dan meningkatkan laju metabolisme. Latihan aerobik yang teratur dan dikombinasi dengan pengurangan energi akan menghasilkan penurunan berat badan yang lebih besar dibandingkan hanya dengan diet saja. 3,22 C. Modifikasi Perilaku Dalam memodifikasi perilaku diperlukan peran orang tua sebagai komponen intervensi. Beberapa cara yang dapat dilakukan: 3,8 1. Kontrol terhadap rangsangan, seperti pada saat menonton televisi dicegah untuk tidak makan karena menonton televisi dapat menjadi pencetus makan 2. Mengubah perilaku makan seperti belajar mengontrol porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi, mengurangi makanan camilan Universitas Sumatera Utara 3. Penghargaan dan hukuman dari orang tua terhadap pola makan atau perilaku sehat yang diperlihatkan anak 4. Pengendalian diri terhadap sesuatu hal yang menyebabkan risiko untuk makan terlalu banyak D. Pembedahan Oleh karena faktor risiko dan kemungkinan komplikasi jangka panjang, operasi yang dilakukan untuk mengurangi berat badan jarang sekali dilakukan pada remaja. Efek pembedahan terhadap fungsi kognitif dan tubuh remaja yang sedang berkembang secara garis besar memang belum diketahui. Pembedahan dapat dipertimbangkan pada kasus anak super obes dengan ancaman kesehatan yang serius. 8 E. Penggunaan obat-obatan Peran farmakologi dalam penanganan obesitas pada anak masih kontroversial. Pemberian obat-obatan dalam penanganan obesitas pada orang dewasa penuh dengan permasalahan. Ada dua jenis obat untuk mengurangi berat badan yang dapat digunakan oleh para remaja yaitu sibutramin dan orlistat. Sibutramin digunakan pada pengobatan remaja berusia di atas 16 tahun yang berfungsi Universitas Sumatera Utara untuk mengubah susunan kimiawi di otak sehingga membuat rasa kenyang lebih cepat. Keamanan dan efikasi sibuteramin pada anak belum diketahui. 7-8 Orlistat merupakan inhibitor lipase gastrointestinal yang memberikan keamanan dan keefektivan terapi pada anak obes, dan sudah disetujui untuk digunakan pada para remaja berusia di atas 12 tahun berfungsi untuk mencegah penyerapan lemak di dalam usus. Namun demikian risiko penggunaan obat tersebut dalam jangka panjang masih tidak diketahui dan efek yang ditimbulkan pada pengurangan berat badan anak remaja masih dipertanyakan. 8 Universitas Sumatera Utara

2.7. Kerangka Konseptual