2. The World Health Organization WHO telah merekomendasikan IMT sebagai dasar pengukuran obesitas pada anak dan remaja di
atas 2 tahun. Ini merupakan cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta berkorelasi tinggi dengan massa lemak tubuh, selain
itu juga penting untuk mengidentifikasi pasien obes yang mempunyai risiko mendapat komplikasi medis. Konsensus terbaru
mengatakan bahwa IMT lebih dari atau sama dengan persentil ke- 95 merupakan nilai patokan obesitas pada anak dan remaja.
3. Pengukuran langsung lemak subkutan dengan mengukur tebal lipatan kulit TLK. Terdapat empat macam cara pengukuran TLK
yang ideal yaitu TLK biseps, triseps, subskapular, dan suprailiaka. Bila TLK di atas persentil ke 85 merupakan indikator adanya
obesitas
2.4. Definisi Hipertensi
Definisi hipertensi pada anak berdasarkan pada ketentuan tekanan darah yang diatur berdasarkan National High Blood Pressure
Education Program Working Group on High Blood Pressure in Children and Adolescents task force 4
th
tahun 2004 yaitu:
18,19
1. Hipertensi didefinisikan sebagai rata-rata tekanan darah sistolik dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan persentil
Universitas Sumatera Utara
ke 95 untuk usia, jenis kelamin, dan tinggi badan pada 3 kali pengukuran atau lebih pada saat yang sama
2. Prehipertensi pada anak didefinisikan sebagai rata-rata tekanan darah sistolik atau diastolik lebih dari atau sama dengan persentil
ke 90 tetapi kurang dari persentil ke 95 3. Anak yang lebih besar dengan tekanan darah lebih dari atau sama
dengan 12080 mmHg dikhawatirkan sebagai pre hipertensi 4. Pasien dengan tekanan darah lebih dari persentil ke 95 pada saat
dilakukan pengukuran tekanan darah di ruang praktek atau di klinik dokter dinilai sebagai tekanan darah normal disebut sebagai “white-
coat hypertension”.
2.5. Patogenesis Hipertensi Pada Obesitas
Walaupun sebagian besar data tentang patofisiologi hipertensi diperoleh dari penelitian hewan dan dari penelitian orang dewasa,
mekanisme hipertensi pada anak obes telah diteliti dengan baik. Kebanyakan penelitian pada anak dipusatkan pada 3 mekanisme
utama patofisiologi yaitu gangguan dalam fungsi autonomik, resistensi insulin, dan adanya kelainan struktur dan fungsi vaskular. Hubungan
obesitas dan tekanan darah mungkin diperantarai oleh hiperaktivitas sistem saraf simpatetik.
7
Universitas Sumatera Utara
Hiperaktivitas sistem saraf simpatetik termasuk manifestasi kardiovaskular seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah
yang bervariasi, manifestasi neurohumoral seperti peningkatan kadar plasma katekolamin, dan manifestasi neural berupa peningkatan saraf
simpatik perifer.
20-21
Penelitian jantung di Bogalusa menyatakan denyut jantung pada waktu istirahat secara positif berhubungan dengan tekanan
darah dan ketebalan lipatan kulit. Keadaan hiperdinamik kardiovaskular berhubungan dengan beratnya keadaan obesitas.
7,20
2.6. Tatalaksana Obesitas