Unsur-Unsur dalam Film Film Non Cerita

4.2. Unsur-Unsur dalam Film

Proses pembuatan film melibatkan sejumlah keahlian tenaga kreatif sehingga dapat menghasilkan suatu keutuhan dalam kerja sama satu tim. Perpaduan antara sejumlah keahlian ini merupakan syarat utama bagi lahirnya film yang baik. Menurut Marselli Sumarno 1996: 34-43 terdapat beberapa unsur dalam pembuatan film antara lain: a Sutradara Sutradara adalah seorang yang bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pembuatan sebuah film yang meliputi pengaturan dan pengarahan kepada kerabat kerja dan pemeran. Ia memimpin pembuatan film tentang bagaimana yang harus tampak oleh penonton. Adapun tanggung jawab seorang sutradara meliputi aspek kreatif, baik interpretatif maupun teknis, dari sebuah film produksi. Selain mengatur laku di depan kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lainnya yang bertujuan pada hasil akhir sebuah karya film. b Penulis Skenario Penulis skenario adalah orang yang memiliki kemampuan dalam pembuatan transkripsi naskah film dalam bentuk tulisan. Tugas dari seorang penulis adalah membangun cerita yang baik dan logis. Karakterisasi tokoh terungkap dengan jelas, penjabaran ide tertuang dengan jelas melalui jalan cerita, perwatakan dan bahasa. Dialog-dialog disusun dengan bahasa yang hidup dan sesuai dengan karakterisasi tokoh- tokohnya. c Penata Fotografi Penata fotografi atau yang biasa disebut dengan juru kamera adalah tangan kanan sutradara dalam kerja lapangan. Ia bekerja bersama sutradara untuk menentukan jenis-jenis pengambilan shot. Termasuk menentukan jenis lensa normal, tele, wide atau zoom maupun filter yang akan digunakan. Seorang penata fotografi bertugas membuat komposisi-komposisi dari subyek yang nantinya akan direkam. d Penyunting Atau yang biasa disebut dengan editor, bertugas menyusun hasil syuting hingga membentuk pengertian cerita. Bekerja di bawah pengawasan sutradara tanpa mematikan, kreatifitas , sebab bekerja berdasarkan suatu konsepsi. e Penata Artistik Tata artistik berarti penyusunan segala sesuatu yang melatarbelakangi cerita film, yakni menyangkut pemikiran tentang setting karena setting harus memberikan informasi yang lengkap tentang peristiwa yang sedang disaksikan penonton. Setting merupakan tempat berlangsungnya cerita film. f Penata Suara Tata suara dikerjakan di studio suara, yang bekerjanya di bantu dengan tenaga pendamping seperti perekam suara di lapangan maupun di studio. Fungsi suara yang terpokok memberikan informasi lewat dialog dan narasi. Fungsi penting lainnya dengan menjaga kesinambungan suara dan gambar. g Penata Musik Menata paduan bunyi yang bukan efek suara yang mampu menambah nilai dramatik dari sebuah film. Adapun beberapa fungsi dari musik film, antara lain: a. Membantu merangkai adegan b. Menutupi kelemahan atau cacat dalam film c. Menunjukkan suasana batin tokoh-tokoh utama film d. Menunjukkan suasana waktu dan tempat e. Mengiringi suasana kemunculan susuanan kerabat kerja dan nama pendukung produksi credit title f. Mengiringi adegan dengan ritme cepat g. Mengantisipasi adegan mendatang dan membentuk ketegangan dramatik h. Menegaskan karakter h Pemeran Seseorang yang mampu dan pandai membawakan diri sendiri dan tingkah laku maupun ekspresi emosi dengan mimik dari orang lain tanpa terlepas dari bantuan make up Marselli S; 1996: 31-79. Film merupakan salah satu media penyampaian pesan melalui bahasa film, yang kemudian dibangun melalui kode-kode tertentu hingga dapat menghasilkan perpaduan gambar yang sedemikian rupa, sehingga khalayak pun akan mengetahui maksud dari gambar-gambar yang disajikan dari film tersebut. Di dalam film komunikasi yang terjadi hanya satu arah yaitu hanya kepada audiens atau penonton, sehingga untuk menyampaikan amanat dalam film tersebut maka, dibutuhkan suatu media. Oleh karena itu dari dalam bahasa film terdapat tiga faktor utama yang mendasari, antara lain:

a. GambarVisual