kardiovaskular akibat sindrom metabolik meningkat secara bermakna Waspadji, 2007:9.
Data epidemiologis terkait dengan prevalensi sindrom metabolik di Indonesia masih belum ada data yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa sindrom
metabolik serta faktor risikonya perlu mendapat perhatian dan penelitian lebih lanjut agar tidak terjadi peningkatan kematian pada penyakit kardiovaskuler dan
diabetes mellitus. Tidak adanya tindakan serius mengenai pengendalian perilaku tidak sehat maka dapat meningkatkan kematian akibat penyakit tidak menular,
khususnya penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus. Tingginya prevalensi sindrom metabolik dan masih jarangnya penelitian
mengenai sindrom metabolik di Indonesia khususnya di Jawa Timur dan faktor risiko sindrom metabolik yang belum diketahui secara jelas menjadi alasan yang
mendorong peneliti melakukan penelitian ini. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti sindrom metabolik serta faktor risikonya pada pasien Poli Penyakit
Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Jombang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah ―Apa saja faktor risiko sindrom metabolik pada pasien rawat jalan Poli
Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Jombang dengan pendekatan STEPwise WHO
?‖.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor risiko sindrom
metabolik pada Pasien Poli Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Jombang.
1.3.2 Tujuan Khusus a.
Mengidentifikasi angka kejadian sindrom metabolik pada pasien rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang berdasarkan karakteristik
responden usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, sukuetnis, status pernikahan, pekerjaan, dan pendapatan.
b. Mengidentifikasi perilaku merokok, konsumsi alkohol, pola makan
konsumsi buah, sayur, garam, dan gula serta aktivitas fisik pada pasien rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang.
c. Menganalisis hubungan merokok dengan sindrom metabolik.
d. Menganalisis hubungan konsumsi alkohol dengan sindrom metabolik.
e. Menganalisis hubungan pola makan konsumsi buah, sayur, garam, dan
gula dengan sindrom metabolik. f.
Menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan sindrom metabolik.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan khasanah ilmu
pengetahuan dan wawasan di bidang epidemiologi penyakit tidak menular khususnya mengenai sindrom metabolik beserta faktor risiko sehingga dapat
dilakukan tindakan preventif yang nantinya dapat dilakukan perbaikan gaya hidup di masyarakat.
1.4.2 Manfaat Praktis a.
Bagi rumah sakit, informasi ini dapat menambah wawasan mengenai sindrom metabolik sehingga dapat dijadikan dasar untuk tindakan intervensi
atau pencegahan. b.
Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya pasien mengenai faktor risiko
sindrom metabolik terutama yang berisiko menderita penyakit tersebut.
5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA