2.4 Kerangka Pemikiran
Lahan merupakan input penting dalam proses produksi pertanian, khususnya pertanian padi sawah. Semakin luas lahan, produksi yang dihasilkan juga akan
meningkat. Tidak hanya sebatas sektor pertanian, lahan juga merupakan modal yang harus dimiliki untuk sektor lainnya. Misalnya sektor industri yang
membutuhkan lahan untuk membangun pabrik dan bangunan lainnya yang diperlukan untuk kegiatan industri. Namun alangkah sayangnya jika lahan yang
digunakan adalah lahan yang dahulunya merupakan lahan sawah. Hal ini kemungkinan dikarenakan terbatasnya lahan kosong, serta lokasi dan harga dari
lahan sawah yang dialihfungsikan tadi. Adanya alih fungsi lahan sawah dapat mengubah pendapatan petani dikarenakan
adanya perubahan penggunaan lahan yang semula sawah menjadi lahan pertanian lainnya maupun lahan pembangunan. Misalnya pendapatan seorang petani yang
awalnya memiliki lahan sawah seluas 2 ha akan berbeda dengan pendapatan petani yang kemudian mengalihfungsikan 1 ha sawahnya menjadi lahan
perkebunan. Begitu pula dengan petani yang kemudian juga menggarap sawah lain seluas 1 ha akan mengubah pendapatan dan status kepemilikannya.
Faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan sawah dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor tingkat wilayah yang secara tidak langsung mempengaruhi keputusan
petani dalam melakukan alih fungsi lahan sawah dan faktor tingkat petani yang secara langsung mempengaruhi keputusan petani dalam melakukan alih fungsi
lahan sawah. Skema faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan sawah dan pengaruhnya
terhadap pendapatan petani sawah dapat dilihat pada Gambar 1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
menyatakan pengaruh Lahan Sawah
menyatakan hubungan Faktor Tingkat Wilayah
1. Luas Sawah Irigasi X
1
2. Luas Sawah Non Irigasi X
2
3. Jumlah Sarana Pendidikan X
3
Alih Fungsi Lahan
Faktor Tingkat Petani 1.
Luas Sawah X
1
2. Usia Kepala Keluarga X
2
3. Jumlah Tanggungan X
3
Pendapatan Petani
Universitas Sumatera Utara
2.5 Hipotesis Penelitian