Variabel Variabel dan Definisi Operasional

Tabel 3.2 Variabel dan Definisi Opersional No Variabel Penelitian Definisi Operasional Kriteria Penilaian Skala Data

1. Variabel

Bebas a. Pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi remaja puteri Segala sesuatu yang diketahui atau dimengerti oleh responden tentang kesehatan reproduksi remaja puteri, meliputi : 1. Definisi kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. 2. Organ reproduksi remaja puteri adalah perangkatalat milik remaja puteri yang digunakan untuk membuat generasiketurunan. 3. Masa Reproduksi adalah waktu yang menandakan bahwa alat reproduksi remaja sudah mulai berkembang, bisa berproses dan berfungsi. 4. Kehamilan adalah tumbuh dan berkembangnya janin dalam kandungan seorang perempuan. 5. Tumbuh kembang remaja puteri adalah tahapan- tahapan dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa yang dilalui oleh remaja puteri. 6. Menstruasi sebagai tanda seks primer adalah perdarahan rahim pertama yang dialami oleh setiap wanita sebagai puncak kedewasaan wanita. 7. Hak-hak kesehatan reproduksi remaja puteri adalah hak asasi manusia yang berkaitan dengan fungsi dan proses reproduksi yang bertujuan untuk mencapai Kuesioner pengetahuan dengan 20 pertanyaan. Penilaian : a. Untuk pilihan jawaban yang benar mendapatkan nilai 1. Benar = 1 b. Untuk pilihan jawaban yang salah mendapatkan nilai 0. Salah = 0 Jumlah skor yaitu : Maksimal = 20 Minimal = 0 Rentang = maksimal – minimal = 20 – 0 = 20 Banyak kelas = 3 Panjang kelas = rentangbanyak kelas = 20 3 = 6,67 ≈ 7 Sehingga skor total pengetahuan responden dilihat dari banyaknya jumlah skor yang diperoleh dari kategori : a. Tinggi = 14 - 20 b. Sedang = 7 - 13 c. Rendah = 0 - 6 Sudjana, 2005 Ordinal No Variabel Penelitian Definisi Operasional Kriteria Penilaian Skala Data derajat kesehatan reproduksi yang tertinggi dari setiap orang termasuk remaja puteri yang harus dilindungi. 8. Perkawinan muda dan dampak perkawinan muda atau kehamilan dini pada kesehatan reproduksi remaja puteri. Dampaknya adalah kanker mulut rahim, kematian ibu, persalinan lebih lama, lebih mudah keguguran, berat badan bayi lahir rendah dan kematian ibu. 9. Lingkungan remaja mengungkapkan kesehatan reproduksi adalah semua orang yang diajak remaja untuk berdiskusi mengenai kesehatan reproduksi remaja puteri. 10. Masalah-masalah dalam pemenuhan hak reproduksi remaja puteri adalah penerapan pemenuhan hak reproduksi remaja puteri yang belum sepenuhnya mereka dapatkan. 11. Masalah-masalah kesehatan reproduksi remaja puteri adalah masalah terkait seksualitas dan kesehatan reproduksi yang masih banyak dihadapi oleh remaja puteri seperti mitos alat reproduksi, pergaulan dan seks bebas, kehamilan di luar nikah dan penyakit menular seksual seperti IMS dan HIV-AIDS. No Variabel

Dokumen yang terkait

Hubungan Konsumsi Jenis Makanan Kariogenik fengan Kejadian Karies Gigi pada Anak di Sdn Krandon Kudus

0 2 5

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dan Status Gizi Anak Tk Pembina Mojosongo Surakarta.

0 4 15

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI ANAK TK Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dan Status Gizi Anak Tk Pembina Mojosongo Surakarta.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dan Status Gizi Anak Tk Pembina Mojosongo Surakarta.

0 6 6

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Menggosok Gigi Pada Anak Serta Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Karies Gigi Di Paud Taman Ceria Surakarta.

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Menggosok Gigi Pada Anak Serta Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Karies Gigi Di Paud Taman Ceria Surakarta.

0 6 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Menggosok Gigi Pada Anak Serta Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Karies Gigi Di Paud Taman Ceria Surakarta.

0 2 7

PENGARUH KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR Pengaruh Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menyikat Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 9-11 Tahun di SDN Bl

0 3 14

PENGARUH KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR Pengaruh Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menyikat Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 9-11 Tahun di SDN Bl

0 5 17

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA KELAS SATU DI SD N WIRADADI KECAMATAN SOKARAJA

0 0 16