71
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik, yaitu survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi
kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor risiko, maupun antar faktor efek Notoatmodjo,
2010. Faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko sedangkan faktor risiko adalah suatu suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek. Penelitian
ini menganalisis dinamika korelasi antara faktor risiko yakni tingkat pengetahuan dan sikap orang tua tentang kesehatan reproduksi dengan faktor efek yakni tindakan orang
tua mengawinkan puterinya di usia remaja. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional
yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat point time approach. Hal ini memiliki arti bahwa tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status
karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan Notoatmodjo, 2010. Berdasarkan waktu penelitiannya, penelitian ini termasuk penelitian cross sectional
karena faktor risiko dan faktor efek diukur dalam waktu yang bersamaan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember karena persentasi perkawinan usia remaja pada remaja puteri tertinggi di Kabupaten Jember
pada tahun 2011 BPPKB, 2011. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 April - 23 Desember 2012.
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
Notoatmodjo, 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua, yakni seluruh kepala keluarga yang mempunyai remaja puteri berumur 10-19 tahun dan
bertempat tinggal di Kecamatan Sukowono. Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember didapatkan bahwa jumlah remaja puteri
berumur 10-19 tahun di Kecamatan Sukowono tahun 2011 adalah 5.343 jiwa BPS Kabupaten Jember, 2011.
3.3.2 Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian atau seluruh anggota yang diambil dari
seluruh objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo, 2010. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua, yakni kepala keluarga
yang mempunyai remaja puteri dan bertempat di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi
penelitian, yaitu : a. Mempunyai puteri yang berusia remaja, yakni antara 10-19 tahun.
b. Berada di tempat saat penelitian berlangsung. c. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Besar sampel sebanyak 91 responden yang ditentukan berdasarkan rumus yang telah dikembangkan oleh Snecdor dan Cohran dalam Suyatno 2000, yaitu :
n =
=
= 90,51 ≈ 91
Karena populasi tersebut terbatas dan berjumlah kurang dari 10.000 maka rumus tersebut dilakukan koreksi, maka hasil perhitungan sampel berdasarkan rumus
tersebut dilakukan koreksi menggunakan rumus sebagai berikut Budiarto, 2003: nk =
=
= 89,48 ≈ 90
Keterangan n
: Besar sampel Z
: simpangan rata-rata distribusi normal standar pada derajat kemaknaan 95 yaitu 1,96
N : Besar populasi
p : proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi.
Proporsi dapat diketahui dari perbandingan data jumlah perkawinan usia di bawah 20 tahun dengan data jumlah perkawinan semua umur di Kecamatan
Sukowono maka :
= 61,45 ≈ 62 q
: 1-p = 1 – 0,62 = 0,38
d : kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi, yaitu 10
: besarnya sampel setelah dikoreksi Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka besar sampel minimal dalam
penelitian ini adalah 90 responden. Responden pada penelitian ini adalah orang tua
atau kepala keluarga yang mempunyai remaja puteri dan bertempat di kecamatan Sukowono Kabupaten Jember.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Proportional
Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana dengan perimbangan jumlah anggota populasi. Hakikat dari pengambilan sampel secara acak
sederhana setiap anggota unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Alokasi pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
secara proportional yaitu pengambilan sampel yang digunakan untuk menghindari pengambilan sampel yang terkonsentrasi pada salah satu kelas saja, tetapi diambil
pada semua kelas Notoatmodjo, 2005a. Selanjutnya didapatkan sampel untuk setiap desa di Kecamatan Sukowono
Kabupaten Jember sebagai berikut Subaris, 2009: x n
Keterangan : n
i
= Besarnya sampel untuk tiap kelompok N
= Total populasi secara keseluruhan N
i
= Total masing-masing kelompok n
= Besar sampel Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel tiap desa sebagai
berikut :
Tabel 3.1 Perhitungan Sampel pada Tiap Desa
No Desa
Ni N
n
1. Sukowono
1.133 5.343
90 18
2. Sukokerto
306 5.343
90 5
3. Mojogemi
274 5.343
90 5
4 Sumberwringin
512 5.343
90 9
5 Sumberwaru
368 5.343
90 6
6 Sukorejo
426 5.343
90 7
7 Baletbaru
330 5.343
90 6
8 Sukosari
546 5.343
90 9
9 Arjasa
719 5.343
90 12
10 Dawuhanmangli
296 5.343
90 5
11 Sumberdanti
228 5.343
90 4
12 Pocangan
205 5.343
90 4
Total
90 Sumber : Profil Kecamatan Sukowono Tahun 2011
Pelaksanaan pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara acak dengan mengundi unit-unit populasi dalam tiap
kelompok masyarakat dalam kelurahandesa dengan tata cara pengundian sebagai berikut :
a. Membuat daftar unit populasi pada lembaran khusus lengkap dengan kode-kode khusus sebagai lambang setiap unit populasi.
b. Menulis kode-kode khusus dalam lembaran-lembaran kecil dan dilipat atau digulung satu persatu.
c. Memasukkan lembaran-lembaran kecil dalam suatu tempat kemudian dikocok. d. Mengambil lembaran-lembaran tersebut sesuai jumlah sampel yang dibutuhkan.
3.4 Variabel dan Definisi Operasional