Pra Produksi ANALISIS PRODUKSI PROGRAM DAKWAH FAJAR ISLAMI

umumnya dan memiliki Standar Operation Procedure SOP, di mana proses produksi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi. Sebetulnya tidak hanya program Fajar Islami saja, program- program yang disiarkan di radio Sheba 99,3 FM ini, harus memiliki Standar Operation Procedure SOP. Hal ini sesuai dengan visi dan misi radio Sheba yaitu Radionya Orang Bogor barat dengan misi mewujudkan rasa memiliki radio bagi warga Bogor barat, mewujudkan radio sebagai tempat yang positif, mewujudkan radio sebagai tempat yang dapat memberikan informasi yang benar dan akurat, mewujudkan radio sebagai media promosi yang tepat di Bogor barat, mewujudkan radio sebagai sahabat baik di udara maupun di darat, memberikan pelayanan yang profesional kepada pengiklan untuk terciptanya kepuasan mitra kerja, kepuasan pendengar sebagai bentuk identitas radio Sheba FM dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pendengar dengan mendengarkan berita yang disampaikan melalui radio Sheba FM. 6

A. Pra Produksi

Pada tahap pra produksi ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap pra produksi pada program Fajar Islami ini meliputi tiga bagian, sebagai berikut: 6 Budianto, “Profil Radio Sheba FM,” artikel diakses pada 27 Oktober 2010 dari http:id.search.yahoo.comsearch?fr=ffds1p=radio+sheba+992C3+fm. 1. Penemuan Ide Di radio sheba ini ide itu muncul ketika meeting setiap hari Jumat. Sebagaimana yang diungkapkan Kang Rian Prakarsa: … Kita ide itu muncul ketika kita meeting setiap hari Jumat …” 7 Dan untuk program Fajar Islami ini lahir dari sebuah ide yang dibahas dalam tim kreatif Fajar Islami. Tim kreatif membahas konsep-konsep dan hal- hal yang dianggap menarik dari segi siaran serta banyak membahas konsep- konsep untuk tema yang dapat merangsang respon psikologis pendengar. Oleh karena itu, pendengarpun diharapkan akan mencari informasi lebih lanjut yang berkaitan dengan hal atau permasalahan tertentu. Tim kreatif juga memikirkan masyarakatnya yang mayoritas beragama islam dengan berupaya menyajikan program yang bernuansakan islami. Nama program Fajar Islami ini pun muncul dari tim kreatif karena lokasi radio Sheba ini dekat sekali dengan Pesantren-pesantren yang ada di Leuwiliang. Dan seyogyanya harus ada program dakwah yaitu Fajar Islami yang berawal dari program kuliah subuh yang sudah terlalu banyak dan juga pemikiran tim kreatif yang simpel saja karena programnya muncul ketika fajar dan berbicara mengenai islam akhirnya dinamakan program Fajar Islami. 8 Seperti yang kita ketahui semua siaran radio itu selalu didahului oleh timbulnya sebuah ide atau gagasan. Sesuai dengan teori komunikasi, ide 7 Wawancara Pribadi dengan Rian Prakarsa sebagai Operator Produksi Radio Sheba FM, Leuwiliang, 22 Desember 2010. 8 Wawancara Pribadi dengan Rian Prakarsa. merupakan rencana pesan yang disampaikan kepada khalayak pendengar melalui medium radio dengan maksud dan tujuan tertentu. Ide yang telah ada kemudian didiskusikan oleh tim produksi dengan elemen produksi lainnya untuk membicarakan kebutuhan sebuah produksi acara siaran menjadi sebuah acara yang layak untuk disiarkan dan dikonsumsi oleh para pendengar. 2. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja time schedule, penyempurnaan naskahmateri, pemilihan penyiar, estimasi biaya, penyediaan biaya, waktu siaran, dan rencana lainnya yang merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. Adapun tahap perencanaan sebuah program yang ada di radio Sheba 99,3 FM Bogor adalah sebagai berikut: a. Program dirancang atau dikonsep terlebih dahulu oleh tim produksi, mulai dari nama acara, rundown susunan acara, isi program, waktu siar dan penyiar. Program ini tercipta karena pentingnya sebuah program religi yang bisa menjadi wadah masyarakat Bogor barat khususnya untuk membagi cerita dan masalah kehidupan sehari-hari, sehingga mereka bisa mendapatkan solusi. b. Setelah semua aspek dijalankan, lalu dibuatlah strategi untuk tema yang akan diangkat. Apakah tema tersebut ditentukan langsung oleh tim produksi atau ditentukan sendiri oleh narasumber. Dan tentu saja tema yang akan diambil harus dengan pembahasan yang ringan dan mudah dimengerti, karena pendengar radio ini adalah masyarakat umum menengah ke bawah. c. Kemudian program tersebut dikategorikan ke dalam program harian, program mingguan, program spesial ataukah program insidental. d. Kemudian tim produksi menyiapkan jinggle dan promo acara, tujuannya untuk memberitahukan kepada para sahabat Sheba tentang program yang ada di radio Sheba. Dengan cara ini tentu lebih efektif, karena radio adalah media kooperatif dan masyarakat pasti mencari informasi melalui radio, sehingga dapat diketahui dengan mudah, bagaimana respon atau animo masyarakat terhadap promo program yang dijalankan, apakah mereka menanti-nantikan program tersebut atau dapat diterima di masyarakat umum. Hal ini bisa diketahui melalui telepon dan SMS yang masuk dari pendengar. e. Jika respon dari pendengar cukup baik dan semua tahap telah dilalui dengan baik pula, barulah sebuah program dapat disiarkan on air. 9 Semua siaran radio selalu didahului oleh timbulnya sebuah ide atau gagasan. Sesuai dengan teori komunikasi, ide merupakan rencana pesan yang akan disampaikan kepada khalayak pendengar. Melalui medium radio dengan maksud dan tujuan tertentu. Hal-hal di atas adalah tahap perencanaan untuk sebuah program acara baru di radio Sheba 99,3 FM sebelum disiarkan. Karena setiap ingin menampilkan program baru harus dimulai dengan tahap perencanaan terlebih dahulu. 9 Wawancara Pribadi dengan Rian Prakarsa. Sedangkan untuk perencanaan dalam program Fajar Islami itu tidak terlalu sulit, sebab acara ini telah berjalan cukup lama sejak tahun 2009. Dengan target pendengar masyarakat menengah ke bawah khususnya Bogor barat. Maka untuk perencanaannya yaitu sebagai berikut: a. Waktu Siaran Radio Sheba 99,3 FM Bogor ini menyiarkan program Fajar Islami dengan durasi 60 menit setiap hari Senin-Minggu mulai dari mulai pukul 05.00 sd 06.00 WIB. Hal ini karena pola acara yang sudah ditetapkan oleh para pengurus radio Sheba 99,3 FM Bogor. Pertimbangannya adalah dengan waktu yang tidak terlalu lama diharapakan tujuan acara akan tersampaikan pada pendengar tanpa bertele- tele dan membosankan, pendengar pun dapat berinteraksi dengan penyiar atau narasumber karena disediakan waktu untuk berinteraksi b. Materi Dalam perencanaan materi yang akan disampaikan pada setiap siarannya tidak ada jadwal khusus dalam menentukannya. Sebab yang menyiapkan materinya adalah narasumber dan mereka sudah cukup menguasai materi- materinya. Terkadang selain narasumber penyiar itu sendiri yang menentukan tema atau materi yang akan disampaikan. Jadi program Fajar Islami ini memilih materi berdasarkaan momen, kalender dan kondisi yang berkembang dalam masyarakat. Jadi materi yang disiarkan dan disajikan berdasarkan kalender dan apa yang sedang berkembang dalam masyarakat, misalnya saat tahun baru islam, maka acara Fajar Islami menyiarkan tema seputar tahun baru islam, begitu juga dengan moment-moment lainnya seperti yang diungkapkan oleh Ustadz Imaduddin: “Kadang-kadang kita ngobrol-ngobrol saja apa yang perlu. Juga kadang-kadang kita sesuaikan dengan kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita, kalau lagi musim duren kita ngomongin duren, lagi musim musibah kita ngomongin musibah. Jadi kita tidak kaku dengan tema, jadi kita lihat suasana saja. Dan Sumber apa yang kita sampaikan itu ya dari Al- Qur’an dan Hadits. Buku khusus tidak ada tapi patokan globalnya Al- Qur’an dan sunah. Kadang-kadang memang kuliah shubuh begini kita bahas ayat-ayat Al- Qur’an tafsir kemudian kita sambungkan dengan kejadian- kejadian saat ini.” 10 Artinya materi dalam program Fajar Islami ini disesuaikan dengan situasi dan perkembangan yang sedang terjadi pada saat itu, dengan memberikan pemecahan suatu masalah dari kacamata islam dan sumbernya dari Al- Qur’an dan Hadist. Hal ini dilakukan karena biasanya masyarakat selalu memperbincangkan hal-hal yang sedang aktual di kalangan masyarakat atau peristiwa hangat yang sedang terjadi saat ini. Atas dasar inilah, tim produksi berharap dengan menyuguhkan hal yang sedang hangat dikalangan masyarakat diharapkan akan mendapatkan respon yang positif dari masyarakat dan pendengar. c. Tujuan Siaran Tujuan disiarkannya program Fajar Islami ini adalah agar manusia memahami ajaran islam dan melaksanakan perintah Allah sebagaimana 10 Wawancara Pribadi dengan Imaduddin sebagai Narasumber program Fajar Islami, Leuwiliang, 21 Desember 2010. yang diperintahkan dan menjauhi larangan Allah dengan konsep saling berbagi tentang masalah dan problem pendengar, di sini pula narasumber mencoba untuk memberikan solusi, inspirasi dan motivasi terhadap masalah pendengar. d. Pengisi Acara Pengisi acara dalam program Fajar Islami ini terdiri dari penyiar dan narasumber. Seorang penyiar dipilih sesuai dengan kriteria yang dinilai dari kemampuan kecakapan sesuai dengan permintaan. Sebelum melakukan siaran, penyiar sebelumnya telah bekerjasama dengan narasumber untuk membahas topik yang akan dibahas pada hari itu agar komunikasi tidak jauh dari topik. Penyiar program Fajar Islami ini dituntut harus memiliki wawasan yang luas di bidang siaran, karena jika penyiar tidak memilki wawasan, maka mungkin saja program siaran tidak mencapai sasaran sesuai dengan target, hal ini dikarenakan penyiar tidak memiliki wawasan dan pengetahuan. Selain itu penyiar harus mampu menghidupkan suasana, karena jika tidak maka program siaran akan terasa hambar dan tidak menarik, hal ini tentu saja akan membuat pendengar menjadi enggan untuk mendengarkan program tersebut, maka dari itulah penyiar harus memiliki kemampuan untuk bisa menghidupkan suasana dan penyiar juga harus mampu menandingi narasumber sesuai dengan disiplin ilmunya. Jika penyiar tidak bisa menandingi narasumber, maka mungkin saja komunikasi tidak berjalan dengan baik antara penyiar dengan narasumber, demi menghindari hal ini maka penyiar harus bisa menandingi narasumber minimal bisa megerti apa yang disampaikan oleh narasumber. Penyiar juga harus bisa berimprovisasi, karena kita tidak bisa menebak dan mengetahui apa yang akan terjadi saat siaran, maka penyiar harus bisa membaca situasi dan mampu berimprovisasi sesuai dengan kondisi dan keadaan. Adapun yang harus dimiliki oleh narasumber program Fajar Islami ini adalah latar belakang pendidikan formal dan non formal. Hal ini menjadi pertimbangan demi kredibilitas dan pertanggung jawaban materi yang disampaikan pada para pendengar. Selain itu harus memiliki latar belakang keilmuan sesuai dengan tema. Hal ini juga menjadi pertimbangan pihak produksi agar penyampaian materi dapat dipertanggung jawabkan dan memiliki sumber yang kuat. Dan narasumber juga setidaknya memiliki pengalaman siaran. Pengalaman ini menjadi hal yang penting demi menghindari kegugupan dan kecanggungan narasumber saat menyampaikan materi saat siaran. 11 Pengisi acara pada program Fajar Islami inipun sudah memenuhi kriteria- kriteria yang disebutkan di atas, jadi program acaranya berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon yang baik dari pendengar. 12 11 Wawancara Pribadi dengan Fredy F. Carmen sebagai Penanggung Jawab Siaran dan Penyiar Fajar Islami, Leuwiliang, 21 Desember 2010. 12 Wawancara Pribadi dengan Rian Prakarsa. e. Biaya Produksi Biaya produksi pada program Fajar Islami ini sumber biayanya dari iklan lokal yang masuk dan dari manajemen radio sheba itu sendiri. Karena program Fajar Islami ini belum ada iklan jadi untuk sementara sumber biayanya berbagi dari hasil yang di dapat di radio Sheba 99, 3 FM itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Pak Fredy F. Carmen: “Sebetulnya kami mengharapkan ada, tapi sampai saat ini belum ada iklansponsor dan sudah beberapa kami tawarkan kita menjual program ini tapi belum ada yang berminat yang kami harapkan mungkin kedepan kami ada ya.. ya karena mungkin fitri tau radio ini kan kehidupanya dari iklan jadi untuk sementara ini kami berbagi dari hasil yang kami dapat dari sini ya masing masing sedikit kita bagi sama-sama. ” 13 Program Fajar Islami juga tidak membutuhkan biaya yang terlalu banyak karena penyiar dan narasumbernya juga tinggal di lokasi yang dekat sekali dengan Radio Sheba. Dan program ini juga bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al-Ghifari dan ustad-ustad lainnya dalam memutarkan siaran- siaran atau materi-materi yang akan disampaikan. f. Format Acara Format acara dalam program acara Fajar Islami tidak berbeda dengan format acara lainnya. Acara Fajar Islami memiliki format acara yang bersifat talkshow dengan konsep dialog interaktif. Acara ini hadir setiap pagi live berdurasi 60 menit. Dalam acara ini mengundang interaktif langsung dengan pendengar berupa pertanyaan atau komentar, baik 13 Wawancara Pribadi dengan Fredy F. Carmen. melalui SMS maupun telpon. 14 Penyiar fajar Islami dituntut untuk mampu berfikir cepat dan mampu menciptakan diskusi yang menarik dan enak didengar. Format acaranya berupa dialog antara narasumber dengan hostnya, dan di dalamnya ada interaksi antara narasumber dengan audien. Dengan konsep saling berbagi tentang masalah dan problem pendengar, di sini pula narasumber mencoba untuk memberikan solusi, inspirasi dan motivasi terhadap masalah pendengar. Meskipun format acara ini talkshow ini, akan tetapi format acaranya lebih cair dan santai. Artinya dalam acara ini obrolannya tidak kaku dengan bahasa tutur yang terlalu formal. Karena dengan pertimbangan pagi-pagi orang enggan untuk mendengarkan sesuatu yang berat. Dapat dibayangkan pagi-pagi orang bangun tidur, masih dalam keadaan ngantuk tiba-tiba mendengar bahasan-bahasan yang berat dan rumit, tentunya pendengar masih malas untuk mendengarkannya. Karena pada jam-jam seperti itu kemungkinan orang yang mendengarkan mereka sambil olahraga, sambil di jalan menuju tempat kerjanya, membutuhkan sesuatu yang ringan tapi mencerahkan, ringan tapi kena, ringan tapi masuk dan inspiratif. Namun meskipun obrolan itu lebih santai dengan bahasa yang lebih cair, tetapi diharapkan mampu membuat pendengar bersemangat untuk menjalani kegiatan sepanjang harinya. 14 Wawancara Pribadi dengan Fredy F. Carmen. Program siaran Fajar Islami ini dibagi menjadi beberapa segmen yaitu: Pertama, pembukaan dan perkenalan topik dan narasumber oleh penyiar, kedua diskusi topik dan interaktif pendengar, dan ketiga penutup berupa kesimpulan dan ucapan terima kasih. Adapun untuk berinteraksi dengan pendengar dalam acara Fajar Islami ini melalui dua cara, yaitu melalui layanan telpon ke 0251 8640993 dan layanan sms ke 0816866993. 15 g. Target Pendengar Mereka adalah sasaran dari setiap acara yang disiarkan dan mereka merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya acara yang telah disiarkan. Target pendengar radio Sheba 99,3 FM khususnya program Fajar Islami ini adalah masyarakat luas khususnya masyarakat Bogor barat menengah ke bawah. Karena seperti yang dikatakan oleh Pak Fredy F. Carmen: “Kalo pagi seperti ini saya rasa sebetulnya memang pas, ya kalo untuk orang di rumah kecuali ada orang-orang yang kerjanya jauh di Jakarta jam 05.00 dia sudah berangkat atau jam 04.00 pagi dia sudah keluar rumah kalo untuk orang-orang di rumah petani di kampung-kampung karena radio kita ini kita arahkan dari menengah ke bawah jadi kita tidak mengharapkan pendengar kelas atas jadi kita harapkan menengah kebawah umumnya saya rasa untuk jam siaran pas.” 16 3. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua hal dalam perencanaan, latihan penyiar, dan pembuatan setting suara, meneliti dan melengkapi semua 15 Wawancara Pribadi dengan Fredy F. Carmen. 16 Wawancara Pribadi dengan Fredy F. Carmen. peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja time schedule yang sudah ditetapkan. Karena program Fajar Islami ini sudah ada dari awal radio ini berdiri jadi persiapannya tidak terlalu sulit dan pengisi acaranya juga sudah disiapkan dari awal. Dan untuk yang lainnya seperti: a. Sarana dan Prasarana Produksi Setidaknya sebuah studio harus dilengkapi dengan berbagai perlengkapan misalnya seperangkat mixer audio, player audio untuk memainkan musik, speaker, turn table, ear phone, mikrofon, komputer, monitor dan alat komunikasi yang dapat berhubungan dengan operator room. Peralatan itu sudah ada di radio sheba 99, 3 FM Bogor seperti yang dikatakan kang Rian: “Kita ada terbagi tiga tempat ya ada ruangan siaran ada ruangan produksi sama ruangan pemancar kalau di ruangan siaran di ruang siaran kita punya komputer siaran 1, komputer SMS center 1 terus kita ada hybrid untuk terima telpon kalo mic standar ya terus kita punya lagi di ruang penyiar itu ya apa ya compressor buat kompress suara-suara dari ruang penyiar kalo di ruang produksi oh ada mixer wat nyatuin 2 suara ya. Diruang produksi kita 1 komputer ruangan produksi satu komputer recording, em persyaratan suatu radio kan sebenarnya semua acara itu direkam ya seperti itu yang radio-radio lain sekarang sebenarnya sudah melupakan itu sebenarnya banyak radio yang tidak merekam acara mereka, tapi di sini direkam walaupun di kita kendalanya teknik juga kaya semacem listrik itu segala macem itu kendala kita dalam merekam acara, komputer produksi compressor, mixer standar sama ada itu saja sih buat produksi karena kita kan masukan itu cuma ada dari 1 dari cd 2 dari kaset jadi kita punya seperti ini jadi asal sumber musik kita asalnya dari kaset kayak wayang golek itukan biasanya dari kaset nah mangkanya kita produksinya dengan baru masukin ke komputer kita gak pernah pakai vcd, cd karena dikomputer itu sudah lengkap ada dvd roomnya segala macem. ” 17 17 Wawancara Pribadi dengan Rian Prakarsa. Jadi ada beberapa peralatan yang dibutuhkan sebagai alat produksi siaran program Fajar Islami seperti mikrofon, pemutar lagu, ear phone dan lain sebgainya. Adapun pendukung dalam suatu produksi setidaknya harus ada beberapa peralatan sebagai berikut:  Pemancar radio  Mixer audio untuk mengatur suara  Ear phone untuk monitor penyiar  Komputer dengan spesipikasi tinggi  Recorder untuk merekam suara  Mikrofon dengan kualitas yang baik Prasarana juga merupakan penunjang suatu produksi suatu acara, setidaknya harus ada beberapa prasarana pendukung dalam produksi di sebuah studio siaran, diantaranya:  Ruang studio yang nyaman  Akustic ruangan yang baik tidak bocor suara  Properti pendukung meja, kursi dan lainnya. b. Organisasi Pelaksana Produksi Seorang produser harus memikirkan penyusunan organisasi pelaksanaan produksi yang serapi-rapinya, sebab bila tidak, akan menghambat jalannya produksi dan itu berarti kerugian waktu dan biaya. Dalam proses produksi diperlukan waktu yang panjang dan berliku-liku, dan diantaranya kerabat kerja harus mampu menjalin kerjasama yang benar-benar kompak, karena itu harus mampu menciptakan suatu satuan kerja yang “one well coordinated unit”. Dalam memproduksi program Fajar Islami, tidak terlalu banyak pihak yang terlibat, karena dalam proses penyiaran tidak terlalu rumit seperti halnya siaran televisi. Orang-orang yang terlibat dalam organisasi pelaksana produksinya yaitu Pak Fredy F. Carmen sebagai penyiar sekaligus produser dan operatornya dan narasumber yang sudah komit untuk mengisi acara ini. c. Set up dan Rehearseal Dalam pelaksanaan acara Fajar Islami dan program-program lainnya yang ada di radio Sheba 99,3 FM Bogor ini, set up dan rehearsal selalu dilakukan oleh tim produksi, untuk set up persiapan yang bersifat teknis, biasanya tim produksi melakukannya setengah jam sebelum acara dimulai. Mereka hanya mengecek peralatan seperti mixer, earphone, CPU serta peralatan lainnya. Untuk masalah rehearsal pelatihan bagi pengisi acara dan kru produksi, tim produksi hanya memberikan garis besar permasalahan dari tema yang akan dibahas dan biasanya mereka mengabari pengisi acara baik penyiar ataupun narasumber melalui telepon, sedangkan untuk kru produksi jarang dilakukan pelatihan karena kru produksi sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan atau kerjakan karena acara ini ditayangkan setiap hari. 18 18 Wawancara Pribadi dengan Rian Prakarsa.

B. Pelaksanaan Produksi