HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN
HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini digunakan sebagai paduan dan dasar pelaksanaan kegiatan bagi Seksi Pembinaan dan Pengendalian Lalu Lintas Jalan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika di wilayah provinsi Banten.
Ruang lingkup dari kegiatan pengendalian muatan lebih pada kendaraan angkutan ini adalah sebagai berikut:
1) Persiapan Operasi
2) Penugasan Tim Operasi Pengendalian Kendaraan Angkutan Barang dan Penumpang
3) Operasi Pengendalian Muatan Kendaraan Angkutan
4) Penanganan Saran dan Pengaduan
5) Rekapitulasi Data Pelanggaran dan Pelaporan
1. Persiapan Operasi
Kegiatan persiapan operasi pengendalian diawali dengan pengumpulan informasi berdasarkan pengamatan langsung ke lokasi ataupun data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Data ataupun informasi yang dibutuhkan antara lain; volume Lalu Lintas Harian (LHR) kendaraan angkutan barang dan penumpang, data tingkat kerusakan jalan, data lokasi bangkitan yang merupakan lokasi industri, pusat produksi, pelabuhan, jalan tol dan lokasi strategis lainnya yang cendrung dilalui oleh kendaran angkutan barang dan penumpang dengan muatan yang berlebih, serta pengaduan masyarakat dengan banyaknya terjadi kecelakaan di kawasan tersebut.
Data ataupun informasi yang diperoleh dievaluasi untuk menentukan lokasi operasi pengendalian muatan lebih untuk kendaraan angkutan di jalan. Penentuan lokasi sedikitnya memenuhi beberapa pertimbangan antara lain;
a. Ruas Jalan Provinsi yang dilalui lokasi bangkitan seperti lokasi industri, pusat produksi, pelabuhan dan lokasi strategis lainnya.
b. Ruas Jalan Provinsi yang memiliki jumlah volume kendaraan angkutan barang dan penumpang yang tinggi.
c. Ruas Jalan Provinsi yang memiliki tingkat kerusakan jalan yang tinggi. Operasi pengendalian kendaraan angkutan barang dan penumpang dapat
dilakukan secara berkala setiap 6 (enam) bulan atau insidental sesuai dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan aspek kelancaran lalu lintas dan tim pelaksana juga melalukan pengaturan lalu lintas disekitar lokasi kegiatan penertiban.
2. Penugasan Tim Operasi Pengendalian Kendaraan Angkutan Barang dan Penumpang
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi menugaskan personil-personil dari anggota Seksi Pembinaan dan Pengendalian Lalu Lintas sebagai Tim Operasi Pengendalian Kendaraan Angkutan. Tim terdiri dari beberapa petugas yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat/golongan serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat I (II/b).
b) Bekerja di bidang LLAJ sekurang-kurangnya 4 tahun.
c) Pendidikan umum serendah-rendahnya SLTA
d) Memiliki kualifkasi sebagai pemeriksa kendaraan bermotor
e) Memiliki keterampilan teknis untuk mengoperasikan alat penimbangan portable.
Petugas tim operasi pengendalian minimal terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Tim Pelaksanaan Pengendalian, satu (satu) orang PPNS, 1 (satu) orang PPPNS dan 7 (tujuh) orang anggota tim operasional. Untuk mendukung pelaksanaan operasi dengan pertimbangan kelancaran dan keselamatan lalu lintas dilakukan operasi gabungan yang melibatkan anggota TNI dan anggota POLRI.
Berikut tugas dan tanggung jawab anggota Tim Operasi Pengendalian adalah;
1. Kepala Tim Operasi Pengendalian
a) Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perencanaan operasi pengendalian kendaraan angkutan barang dan penumpang.
b) Memimpin apel pergantian regu.
c) Melaksanakan serah terima pelaksanaan tugas dari regu yang bertugas ke regu pengganti.
d) Memerintahkan pengalihan arus kendaraan (yang tidak perlu memasuki unit pelaksaaan penimbangan) apabila terjadi antrian melebihi 200 meter.
e) Membuat laporan jurnal pelaksanaan tugas harian kepada Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Manajemen Lalu Lintas, dengan laporan yang memuat:
- Jumlah dan tingkat kehadiran personil - Inventarisasi perlengkapan - Kondisi fasilitas operasional sebelum dan sesudah operasi
- Data pelanggaran lalu lintas dengan mencantumkan nama pengemudi kendaraan angkutan, nama pemilik kendaraan, alamat pemilik
kendaraan, Nomor STUK/STNK/KTP, Nomor Seri Surat Tilang serta melampirkan penyitaan barang bukti pelanggaran.
f. Mencatat seluruh saran dan pengaduan kemudian melaporkan kepada
Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Manajemen Lalu Lintas.
g. Melaporkan apabila terjadi kerusakan pada fasilitas operasional, gangguan keamanan, ketertiban, bencana alam, dan kebakaran disaat operasi pengendalian berlangsung kepada Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Manajemen Lalu Lintas
2. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Memiliki tugas dan kewajiban antara lain adalah sebagai berikut ;
a) Melakukan pemeriksaan dokumen dan surat-surat pada kendaran angkutan barang dan angkutan penumpang.
b) Menerbitkan Berita Acara Singkat Pelanggaran/Pelarangan Operasi Kendaraan.
c) Menyita tanda bukti lulus uji pada kendaraan bermotor (STUK) yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan persyaratan laik jalan atau pelanggaran daya angkut atau cara pengangkutan barang.
d) Menyita kendaraan bermotor jika terjadi pelanggaran atas persyaratan teknis dan persyaratan laik jalan.
3. Anggota Tim Memiliki tugas dan kewajiban antara lain;
a) Mempersiapkan peralatan utama dan penunjang untuk kebutuhan di lokasi operasi antara lain; alat penimbang kendaraan, senter, alat pengukur, rambu-rambu lalu lintas, kerucut lalu lintas (traffic cone), seragam operasi, dan sebagainya.
b) Mendata nomor kendaraan dengan menggunakan digital indicator.
c) Mendata jenis muatan, asal dan tujuan kendaraan angkutan barang.
d) Melakukan verifikasi data kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang.
e) Mendata berat muatan kendaraan angkutan barang dengan menggunakan alat timbangan portable. Batas toleransi pelanggaran kelebihan muatan adalah lebih dari 5% dari nilai JBI atau JBB.
f) Melakukan pemeriksaan teknis dan laik jalan terhadap kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang.
g) Mencatat data pelanggaran kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang sesuai dengan jenis pelanggaran.
h) Mengawasi pengaturan kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang yang akan diperiksa secara bergantian.
i) Mengatur pengalihan kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang apabila terjadi antrian yang panjang (lebih dari 200 meter).
3. Operasi Pengendalian Muatan Kendaraan Bermotor
Operasi pengendalian kendaraan angkutan barang dan penumpang dilakukan dengan menyiapkan Surat Perintah Tugas (SPT) dari Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran operasi pengendalian kendaraan angkutan di lokasi operasi. Surat Perintah Tugas (SPT) memuat waktu pelaksanaan, lokasi operasi, penanggung jawab operasi, daftar personil yang ditugaskan selama kegiatan operasi pengendalian.
Persiapan peralatan dilakukan oleh Tim Operasi Pengendalian meliputi kegiatan pengecekan kesiapan dan kelengkapan peralatan pengendalian. Peralatan pengendalian mencakup digital indicator yang mampu menampilkan berat muatan beserta berat kendaraan, alat pengukuran dan catu daya utama dengan daya tahan kapasitas daya paling sedikit 12 (dua belas) jam. Peralatan penunjang lainnya terdiri atas rambu lalu lintas, kerucut lalu lintas (traffic cone), tenda, meja dan kursi, senter, dan alat pemberi isyarat lalu lintas warna kuning beserta perlengkapan petugas. Pemasangan peralatan dan perlengkapan pendukung dilakukan dengan menyesuaikan kondisi lapangan dengan pertimbangan tidak menganggu arus lalu lintas.
Operasi pengendalian kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang diawali dengan mobilisasi anggota tim, pengaturan kendaraan angkutan barang dan penumpang yang diperiksa, pemeriksaan dokumen, berat dan cara pemuatan, persyaratan teknis dan laik jalan, dan penindakan pelanggaran dan penyitaan kendaraan angkutan.
A. Mobilisasi Anggota Tim
Pelaksana : Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Memberikan serah terima tugas kepada Kepala Seksi Pembinaan dan
Pengendalian Lalu Lintas, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan anggota tim lainnya.
Rincian kegiatan;
1. Kepala Tim Pelaksana Pengendalian wajib hadir 15 menit sebelum pergantian shift dan mengisi Buku Daftar Hadir dalam keadaan berpakai dinas dan siap melakukan pengawasan jalannya proses pengendalian.
2. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), memiliki tugas dan kewajiban antara lain ;
Berkewajiban hadir 10 menit sebelum pergantian shift dan mengisi Buku Daftar Hadir dalam keadaaan berpakaian dinas dan siap melakukan tugas.
Memeriksa ketersediaan berkas untuk mengeluarkan Berita Acara Singkat Pelanggaran/ Pelarangan Operasi Kendaraan kepada pelanggar kendaraan angkutan barang.
3. Anggota tim memiliki tugas dan kewajiban antara lan; Berkewajiban hadir 10 menit sebelum pergantian shift dan mengisi
Buku Daftar Hadir dalam keadaan berpakaian dinas dan siap melaksanakan tugas.
Memeriksa kondisi peralatan apakah berfungsi baik. Memeriksa ketersediaan kertas dan formulir pengisian. Melaporkan tingkat kehadiran petugas dengan menyerahkan Buku
Daftar Hadir kepada Kepala Tim Operasi Pengendalian pada saat pergantian shift.
Memeriksa ketersediaan peralatan operasional diantaranya; digital indikator, printer, catu baterai, senter, kendaraan operasional, kerucut lalu lintas, alat ukur meteran, perlengkapan bertugas dan sebagainya.
Mengawasi arus lalu lintas di saat berlangsungnya operasi pengendalian.
Kriteria keberhasilan: Kondisi kesiapan tim operasi pengendalian, peralatan dan perlengkapan secara keseluruhan dapat terintegrasi dengan baik.
Waktu pelaksanaan persiapan : 10 menit
B. Pengaturan Kendaraan Angkutan Barang dan Penumpang
Pelaksana: Anggota tim Lokasi : Ruas jalan sebagai lokasi operasi yang sudah ditentukan Rincian kegiatan :
Menghentikan kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang yang diambil secara acak secara bergantian berdasarkan kapasitas jalan dan arus lalu lintas.
Kendaraan angkutan yang tidak melakukan pelanggaran dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanan. Sedangkan kendaraan angkutan barang yang melakukan pelanggaran akan diperintahkan untuk memarkirkan kendaraannya dan melakukan penyidikan.
Apabila kapasitas pada lokasi operasi tidak mencukupi dan mengakibatkan antrian kendaraan angkutan sepanjang 200 (dua ratus) meter maka petugas harus mengalihkan atau mengatur kendaraan angkutan.
Kriteria keberhasilan: Kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang yang masuk dan melakukan pemeriksaan berjalan secara teratur dan tertib.
Waktu pelaksanaan : 5 (lima) menit
C. Pemeriksaan Dokumen, Muatan dan Persyaratan Teknis dan Laik Jalan
Pelaksana : Anggota tim (petugas) Lokasi : Ruas jalan sebagai lokasi operasi yang sudah ditentukan Rincian Kegiatan :
Petugas memeriksa dan mendata nomor kendaran angkutan barang dan angkutan penumpang, nomor uji kendaraan, daya angkut JBI/JBB pada kendaraan angkutan yang dipilih dengan target kendaraan yang memungkinkan tidak memiliki surat-surat kendaraan ataupun cara pemuatan barang yang secara visual tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.
Petugas memeriksa masa berlaku STUK, STNKB, dan Surat Izin Trayek. Apabila identitas kendaraan angkutan barang dan angkutan
penumpang tidak sesuai dengan database atau terindikasi palsu maka petugas menyerahkannya ke POLRI untuk diproses sesuai kewenangan.
Petugas memeriksa cara pemuatan barang pada kendaraan sesuai dengan ketentuan tata cara pemuatan barang. Ketentuan cara pemuatan barang menurut peraturan adalah : - Tinggi maksimum kendaran angkutan beserta muatannya yang
diukur dari permukaan tanah sampai dengan sisi tertinggi muatan kendaraan dengan ketentuan tinggi maksimum kendaraan 1,7 (satu koma tujuh) kali lebar kendaraan.
- Lebar kendaraan beserta muatannya tidak melampaui lebar terluar dari badan terluar kendaraan. - Muatan kendaraan yang menjulur kedepan dengan ketentuan muatan kendaraan tidak melebihi 47,5 % dari wheelbase bagian depan kendaraan.
- Muatan kendaraan yang menjulur ke belakang dengan ketentuan muatan kendaraan tidak melebihi 62,5% dari wheelbase bagian belakang kendaraan.
- Penempatan muatan dalam bak muatan dengan ketentuan penempatan bak muatan kendaraan harus dapat menjamin keselamatan dan pendistribusian beban secara merata pada kendaraan.
- Untuk kendaraan pengangkut barang curah yang berdasarkan ketentuan kendaraan bermotor pengangkut barang curah wajib dilengkapi dengan penutup/terpal sesuai dengan peraturan yang disyaratkan.
Petugas memerintahkan kepada pengemudi kendaraan angkutan barang yang melanggar kelebihan muatan memarkirkan kendaraannya untuk konfirmasi pelanggaran.
Petugas memerintahkan kepada pengemudi untuk melanjutkan perjalanan kembali apabila semua persyaratan pemeriksaan dan tidak ditemui adanya pelanggaran. Kriteria keberhasilan: Pelanggaran terhadap berat dan cara pemuatan pada kendaraan angkutan barang tidak ditemukan. Waktu Pelaksanaan : 10 (sepuluh menit)
D. Penindakan Pelanggaran dan Penyitaan Kendaraan Angkutan
Pelaksana : Petugas dan PPNS Lokasi : Ruas jalan sebagai lokasi operasi yang sudah ditentukan Rincian Kegiatan : PPNS menerbikan Berita Acara Singkat Pelanggaran/Pelarangan
Operasi Kendaraan. PPNS menyita surat-surat (STUK/STNK/KTP) sebagai barang bukti pada kendaraan angkutan yang melakukan pelanggaran kelebihan muatan dengan maksud kendaraan dilarang beroperasi.
Kriteria Keberhasilan: Proses penindakan terhadap pelanggaran kelebihan muatan dapat
berjalan dengan tertib, teratur dan terkendali. Pengaturan pelarangan operasi kendaraan dapat berjalan tertib, lancar dan terkendali. Waktu pelaksanaan:
Penerbitan Berita Acara Singkat Pelanggaran/Pelarangan Operasi Kendaraan selambat-lambatnya 5 (lima) menit.
Berikut akan dilampirkan Gambar 18 Alur Proses Pengawasan Muatan Kendaraan Bermotor di Lokasi Operasi.
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 232
4. Penanganan Saran dan Pengaduan
Kepala Tim Operasi Pengendalian Kendaraan Bermotor bertanggung jawab dalam penanganan saran dan pengaduan masyarakat atas layanan penngendalian kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang. Adapun penanganan saran dan pengaduan mencakup antara lain:
a. Usulan saran dan pengaduan terhadap layanan Tim Operasi Pengendalian Kendaraan Angkutan yang disampaikan melalui kotak saran yang telah disediakan di lokasi operasi.
b. Kepala Tim Operasi Pengendalian Kendaraan Angkutan berkewajiban untuk mendata setiap saran dan pengaduan baik yang diterima secara langsung ataupun melalui kotak saran dicatat sebagai agenda untuk perbaikan dimasa mendatang.
c. Kepala Tim Operasi Pengendalian Kendaraan Angkutan mengkaji saran dan usulan perbaikan dan pengaduan masyarakat yang membutuhkan pertimbangan.
d. Kepala Tim Operasi Pengendalian Kendaraan Angkutan menganalisa apakah usulan dapat langsung direalisasikan.
e. Kepala Tim Operasi Pengendalian menganalisa dan menginvestigasi penyebab banyaknya pengaduan atas penyimpangan layanan.
f. Kepala Tim Operasi Pengendalian berkewajiban menangani dan menyelesaikan pengaduan yang dapat diselesaikan di tempat yang disebabkan karena kesalahpahaman informasi, kesalahan petugas, gangguan teknis yang bersifat sementara, dan sebagainya.
g. Kepala Tim Operasi Pengendalian berkewajiban melaporkan pengaduan masyarakat ke Kepala Bidang Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Manajemen Lalu Lintas atas pengaduan yang tidak dapat diselesaikan ditempat dan butuh pertimbangan diantaranya seperti ; pengaduan yang bersifat institusional, kerusakan infrastruktur yang membutuhkan biaya khusus,masalah-masalah yang membutuhkan kerjasama dengan instansi lain atau diluar lokasi operasi.
5. Rekapitulasi Data Pelanggaran dan Pelaporan
Kepala Tim Operasi Pengendalian Kendaraan Angkutan mendata semua jumlah pelanggaran yang ditemukan di setiap operasi pengendalian pada lokasi operasi tertentu ke Kabid Pengendalian dan Operasional Manajemen Lalin dan kemudian diteruskan ke Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten.
Kegiatan tersebut meliput; Kegiatan tersebut meliput;
b. Waktu yang dibutuhkan oleh Tim Operasi Pengendalian dalam proses rekapitulasi semua data pelanggaran adalah selambat-selambatnya 2 (dua) hari kerja.
c. Kepala Tim Operasi Pengendalian menyerahkan rekapitulasi pelanggaran yang diperoleh kepada Kabid Pengendalian dan Operasional Manajemen Lalin, yang nantinya akan dilaporkan ke Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten.
d. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh kendaraan angkutan pada saat operasi dan menyampaikan hasil penindakan pelanggaran sebagai barang bukti untuk sidang di Pengadilan wilayah setempat dengan tembusan kepada Gubernur Provinsi Banten, Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Kepala Kejaksaan Negeri wilayah setempat, Direktur Lalu Lintas POLDA Banten dan Kapolres wilayah setempat.
e. Waktu yang dibutuhkan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam proses pengumpulan hasil pelanggaran dan barang bukti ke Pengadilan Negeri di wilayah operasi selambat-lambatnya adalah 7 (tujuh) hari kerja.
Untuk lebih jelasnya prosedur operasi pengendalian muatan pada kendaraan angkutan barang dan angkutan penumpang dapat digambarkan dalam bentuk bagan
19 dibawah ini.
Gambar 19 Alur Prosedur Operasi Pengendalian Muatan Lebih Kendaraan Bermotor Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas