35
2.4 Hubungan Antar Variabel
2.4.1 Hubungan Current Ratio dengan Kinerja Perusahaan
Current ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek
karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam
periode yang sama dengan jatuh tempo. Current ratio yang rendah akan memberikan image yang kurang baik. Rendahnya current ratio yang
dimiliki perusahaan mencerminkan adanya masalah dalam likuiditas. Akan tetapi current ratio yang terlalu tinggi juga kurang baik karena
menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Berdasarkan paparan di atas, rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk mengukur tingkat keamanan margin of safety. Jika perusahaan
mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya, maka kinerja perusahaan tersebut baik sehingga Current Ratio berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan.
2.4.2 Hubungan Debt Ratio dengan Kinerja Perusahaan
Debt ratio digunakan untuk menilai utang dengan aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam
kreditor dengan pemilik perusahaan. Makin besar hutang perusahaan untuk mendanai asset, makin besar pula financial leverage yaitu
pembayaran bunga hutang. debt ratio sangat mempengaruhi pencapaian
36
laba yang diperoleh perusahaan. Semakin tinggi DR menunjukkan semakin besar kepercayaan dari pihak luar, hal ini sangat memungkinkan
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, karena dengan modal yang besar maka kesempatan untuk meraih tingkat keuntungan juga besar.
2.4.3 Hubungan Return On Asset dengan Kinerja Perusahaan
ROA merupakan rasio keuangan untuk mengukur dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. ROA yang tinggi
menunjukkan efisiensi manajemen asset, yang berarti efisiensi manajemen dapat menciptakan laba perusahaan. Tinggi rendahnya ROA juga akan
mempengaruhi perubahan laba. ROA yang tinggi berarti rasio rentabilitas juga tinggi, dengan tingginya rentabilitas berarti perusahaan sukses dalam
menghasilkan laba, dengan pencapaian laba yang tinggi itulah investor dapat mengharapkan keuntungan yang berasal dari deviden. Dan
sebaliknya, ROA yang rendah berarti rentabilitas perusahaan juga rendah, dengan rendahnya rentabilitas berarti perusahaan kurang sukses dalam
menghasilkan laba yang berarti perubahan laba mengalami penurunan. Semakin tinggi ROA, memberikan gambaran semakin baik kinerja
perusahaan tersebut.
2.4.4 Hubungan Total Asset Turnover dengan Kinerja Perusahaan