Variabel Penelitian Desain Penelitian

63 keterangan telah melakukan penelitian di SD Laboratorium Kristen Satya Wacana dilampirkan dalam lampiran 1 dan 2. Subyek penelitian tindakan sekolah ini yaitu guru-guru SD Laboratorium Kristen Satya wacana. Jumlah guru sebanyak 15 orang, yang terdiri dari 5 guru laki-laki dan 10 guru perempuan dengan karakteristik yang heterogen. Jenjang kepangkatan guru bervariasi, demikian juga tingkat pendidikannya.

3.3. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono 2011: 2 variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu dalam bentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 2 variabel yang digunakan, yaitu: 1 Variabel bebas X Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah 64 pelatihan penyusunan instrumen penilaian skala sikap dengan model In House Training. 2 Variabel terikat Y Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian variabel ini terikat adalah peningkatan kemampuan guru SD Laboratorium Kristen Satya Wacana. Dalam menyusun instrumen penilaian ranah sikap.

3.4. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan Model Stringer karena memiliki kerangka dasar yang kuat, yang ditandai dengan tiga kata, Look melihat atau memandang, Think berpikir, dan Act bertindak yang memberi dasar pada setiap orang untuk melakukan penyelidikan secara langsung dengan melakukan secara detail hal-hal sebagai berikut: 1 Melihat, yaitu mengumpulkan informasi yang relevan pengumpulan data, menggambarkan situasi mendefinisikan dan mendeskripsikan; Memikirkan : Mengeksplorasi dan menganalisis : apa yang sedang terjadi menganalisis, menginterpretasi dan menjelaskan atau berteori; dan Bertindak, yaitu Merencanakan 65 melaporkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi. Gambar 3.1. Penelitian Tindakan Spiral Model Stringer Yaumi Damopolli, 2014: 45 Dari gambar terlihat bahwa tahapan penelitian tindakan menurut Stringer, E.T 2007: 8 berupa siklus yang terdiri dari tiga aspek yaitu look melihat, think berfikir dan act berbuat. 1 Look melihat yaitu kegiatan untuk memahami permasalahan melalui pengumpulan data dan mendeskripsikan situasi; 2 Think berfikir yaitu kegiatan menganalisis apa yang terjadi dan menginterpretasikan bagaimana dan mengapa hal itu terjadi; 3 Act berbuat yaitu melakukan tindakan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan berulang-ulang, artinya hasil dari pelaksanaan program Act dapat 66 dijadikan acuan dalam perencanaan selanjutnya Look. Hal ini dapat digambarkan seperti pada gambar 3.1. Rincian tahapan penelitian tindakan model Stringer ini agak berbeda dengan model penelitian tindakan yang lain misalnya model Kurt Lewin maupun Kemmis Taggart. Karakteristik penelitian model ini terletak pada kegiatan paralel interaktif antara tindakan gurukepala sekolahtrainer dengan aktivitas tindakan siswagurupeserta pelatihan dalam satu putaran siklus seperti tergambar pada gambar 3.2. dan tabel 3.1. Tindakan kepala sekolah sebagai trainer maupun guru sebagai peserta pelatihan dalam penelitian ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam menyusun instrumen penilaian ranah sikap. 67 Tindakan Kepala SekolahTrainers Tindakan Belajar Aktif GuruTrainee Look mengumpulkan informasi Mengamati aktivitas peserta pelatihan dalam membaca Hand out pelatihan. Look mengumpulkan informasi Mengumpulkan informasi dengan membaca Hand out pelatihan. Think merefleksi dan menganalisis Merefleksi dan menganalisis pema- haman peserta pela- tihan tentang langkah-langkah penyusunan instru- men penilaian ranah sikap. Think merefleksi dan menganalisis Menganalisis langkah- langkah penyusunan instrumen penilaian ranah sikap. Act melakukan tindakan Memberikan umpan balik terhadap kemampuan peserta pelatihan dalam menyusun instrumen penilaian ranah sikap. Act melakukan tindakan Melakukan tindakan dan mendemonstrasikan kemampuan menyusun instrument penilaian ranah sikap. Gambar 3.2. Proses Paralel Penelitian Tindakan dengan Belajar Aktif Stringer dalam Muhammad Yaumi Muljono Damopolli, 2014: 45 68 Tabel 3.1 Matrik variabel program, indikator IHT, Sumber Data, Metode dan Analisis Data Variabel Program Indikator IHT kemampuan guru Sumber Data Metode Analisis Data Input  Rendahnya kemampuan guru dalam menyusun instrumen penilaian ranah sikap.  KS  Guru SD Laborato rium Kristen Satya Wacana Wawan- cara Angket dan wawan- cara Analisis data deskrip- tif persenta se Tahapan IHT Model Stringer  Keaktifan membaca hand out pelatihan mencapai 100  Skor aktivitas trainers dan guru mencapai kategori baik. Trainer dan trainee  Pretest dan posttest  Lembar observa- si  Doku- mentasi Analisis data kualitatif dan kualitatif Tabel 3.2. Matrik Tahapan IHT, Instrumen dan Indikator capaian Tahapan IHT Model Springer Aktivitas Trainee Instrumen Indikator Capaian 1. Look mengumpul- kan informasi atau mengeksplora si materi 2. Think merefleksi dan menganalisis Mengumpulkan informasi dengan membaca hand out pelatihan Menganalisis langkah-langkah penyusunan instrumen penilaian ranah sikap  Pretest  Lembar observa- si Lembar observasi  Kesenjangan kemampuan  Keaktifan membaca hand out pelatihan mencapai 100  Skor aktivitas trainers dan guru mencapai kategori baik 69 3. Act melakukan tindakan Melakukan tindakan dan mendemonstrasi- kan kemampuan menyusun instrumen penilaian ranah sikap  Posttest  Lembar observa- si  skor kemampuan guru minimal 60.  ketuntasan klasikal peserta pelatihan mencapai 80. Matrik tahapan IHT tersebut di atas kemudian dijabarkan menjadi tahapan pelaksanaan IHT dua sikus berikut. Masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Tahap-tahap Siklus I Look. Peserta pelatihan melakukan kegiatan membaca hand out pelatihan dengan dibantu oleh fasilitator pelatihan. Hand out pelatihan mencakup materi sesuai pertemuan, materi siklus I pertemuan pertama yaitu a analisis kompetensi dasar, b pengantar umum penilaian, c hakikat penilaian sikap. Materi siklus I pertemuan kedua meliputi materi: d teori penyusunan instrumen penilaian sikap model skala Likert, dan e menentukan obyek sikap skala Likert. Think. Para peserta melakukan diskusi kelompok untuk memperdalam pemahaman tentang materi dalam hand out yang telah dipelajari, sekaligus melakukan refleksi 70 seberapa paham pemahanan yang bersangkutan terhadap materi IHT. Act. Peserta pelatihan melakukan penyusunan pernyataan skala sikap sesuai dengan obyek sikap yang telah ditentukan. Penyusunan ini di dasarkan pada pemahaman teori penyusunan skala sikap model Likert. Tahap-tahap Siklus II Look. Seperti pada siklus I, peserta pelatihan melakukan kegiatan membaca hand out pelatihan dengan dibantu oleh fasilitator pelatihan. Hand out pelatihan mencakup materi sesuai pertemuan, materi siklus I pertemuan pertama yaitu: a uji coba instrumen skala Likert, b menentukan skor hasil uji coba instrumen. Sedangkan materi siklus II pertemuan kedua mencakup materi menghitung tingkat reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap. Think. Para peserta melakukan diskusi kelompok untuk memperdalam pemahaman tentang materi dalam hand out yang telah dipelajari, sekaligus melakukan refleksi seberapa paham pemahanan yang bersangkutan terhadap materi IHT. Act. Peserta pelatihan melakukan uji coba instrumen, menentukan skor berdasarkan deviasi normal, dan melakukan analisis item untuk melihat validitas dan reliabilitas itemnya, dengan bantuan software SPSS. 71 Silabus, skenario pelatihan, dan materi PPT dilampirkan pada lampiran 3.

3.5. Data dan Cara Pengumpulan Data