77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di beberapa sekolah di Kota Salatiga yang dijadikan sebagai pilot project
pendidikan inklusif tingkat SD dan SMP di Salatiga baik untuk kategori ABK, maupun CIBI. Selain itu
penelitian juga melibatkan Pokja Pendidikan Inklusif Kota Salatiga.
Pokja Kelompok Kerja pendidikan Inklusif Kota Salatiga
merupakan elemen
penting dalam
penyelenggaraan pendidikan inklusif di Kota Salatiga karena Pokja inilah yang menjalankan kebijakan
Salatiga sebagai Kota inklusif. Dalam buku Strategi Umum Pembudayaan Pendidikan Inklusif di Indonesia
2013:33 disebutkan bahwa Pokja inklusif adalah “suatu tim yang terdiri dari beberapa orang yang
bertugas untuk
membantu pemerintah
dalam mengendalikan pelaksanaan pendidikan inklusif di
suatu daerahwilayah.”
Tugasnya antara
lain merancang konsep pengembangan pendidikan inklusif,
memantau pelaksanaannya serta mengkoordinasikan berbagai elemen untuk mengoptimalkan pelaksanaan
pendidikan inklusif. Adapun Pokja ini terdiri dari Dinas
78 Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah, Kemenag dan
Dinas Ciptakarya. Karena penelitian lebih berfokus pada pendidikan di sekolah, maka penelitian lebih
berfokus kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Disdikpora.
Data penelitian didapatkan dari wawancara narasumber, observasi, kuesioner, dan dokumen
kebijakan sekolah inklusif. Sekolah yang dipilih merupakan sekolah pilot project penyelenggaraan
sekolah inklusif yang tersebar di 4 Kecamatan untuk tingkat SD dan SMP yang ditunjuk untuk menjadi
sekolah inklusif bagi negeri maupun swasta. Kota Salatiga berkomitmen untuk “melayani yang
tak terlayani” bagi anak berkebutuhan khusus melalui pendidikan inklusif. Untuk itu Pemerintah Kota
mencanangkan Salatiga sebagai Kota inklusif pada tanggal 12 Desember 2012 dan diperkuat dengan
adanya kebijakan melalui Peraturan Walikota No. 11 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusif. Penyelenggara kebijakan ini, yaitu Pokja pendidikan
Inklusif dan
CIBI mempunyai
visi “Terwujudnya layanan pendidikan yang menghargai
keanekaragaman dan tidak diskriminatif bagi anak berkebutuhan khusus”. sedangkan misinya antara lain:
1. Membangun masyarakat Salatiga yang inklusif
79 2.
Menjamin setiap anak berkebutuhan khusus Kota Salatiga memperoleh akses pendidikan yang
bermutu tanpa
diskriminatif yang
menjalin eksistensi
kehidupannya baik
secara fisik,
psikologis, ekonomi, sosiologi, hukum, politis maupun kultural sesuai dengan potensi dan
kebutuhannya. 3.
Mewujudkan Anak Berkebutuhan Khusus ABK sebagai individu yang mandiri, kreatif, maupun
berinteraksi, cerdas dan berkarakter.
4.2. Hasil Penelitian