Jenis dan Sumber Data

4.1.6. Return Saham

  perbandingan antara pendapatan investasi selama beberapa periode dengan jumlah

  176,92 artinya perusahaan tersebut

  dana yang diinvestasikan termasuk

  mengalami

  peningkatan pendapatan

  deviden. Untuk tahun 2010 Return Saham

  investasi yaitu sebesar 176,92 kali dari

  tertinggi PT. Kalbe Farma Tbk yaitu

  seluruh dana yang di investasikan. Nilai

  sebesar 176,92 dan terendah PT. Berlian

  rata-rata sebesar 10,9959 artinya, selama

  Laju Tanker Tbk -37,26, untuk tahun

  periode penelitian pendapatan investasi

  2011 return saham tertinggi PT. Astra

  mengalami peningkatan rata-rata 10,9959

  International Tbk sebesar 71,95 dan

  kali dari seluruh dana yang di investasikan.

  terendah PT. Indika Energy Tbk yaitu

  Sedangkan standar deviasi sebesar

  sebesar -52,70, untuk tahun 2012 Return

  artinya;

  selama periode

  Saham tertinggi PT. Telekomunikasi

  penelitian, ukuran penyebaran dari

  Indonesia Tbk yaitu sebesar 59,30 dan

  variabel return saham adalah sebesar

  terendah PT. Bumi Resources Tbk yaitu

  43,40941 dari 81 kasus yang terjadi.

  sebesar -72,87. (Lampiran 6).

  Dilihat dari standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-rata berarti data yang

  4.2. Statistik Deskriptif

  digunakan

  sebarannya

  tinggi dan

  Statistik deskriptif menjelaskan

  penyimpangannya juga tinggi.

  masing-masing variabel yang terkait dalam

  Pada variabel Current Ratio (CR)

  penelitian ini . Penjelasan data dengan

  selama periode penelitian memiliki nilai

  menggunakan statistik deskriptif dapat

  menjelaskan gambaran awal dari masalah

  kemampuan perusahaan dalam membayar

  yang diteliti. Untuk melihat rata-rata,

  kewajiban jangka pendek mengalami

  standar deviasi, nilai minimum dan nilai

  penurunan sebesar 18,44 kali. Nilai

  maksimum dapat dilihat pada tabel 4.1

  maksimum 1064.23 artinya; kemampuan

  dibawah ini:

  perusahaan dalam membayar kewajiban

  Tabel 4.1 Perhitungan Rata-rata dan

  jangka pendek meningkat sebesar 1064,23

  Standard Deviasi

  kali. Nilai rata-rata sebesar 247.1406

  Sumber: Data olahan SPSS Tahun 2014

  artinya;

  selama

  periode penelitian

  Analisa deskriptif terhadap variabel

  kemampuan perusahaan dalam membayar

  return menggambarkan bahwa, selama

  kewajiban jangka pendek peningkatan

  periode penelitian pendapatan investasi

  rata-rata 247,1406 kali dari seluruh

  terhadap dana yang diinvestasikan

  kewajiban jangka pendek. Sedangkan

  memiliki nilai minimum sebesar -72,87

  standar deviasi sebesar 189.61932 artinya;

  kali. Dapat dikatakan bahwa return saham

  selama

  periode penelitian, ukuran

  pada perusahaan tersebut mengalami

  penyebaran dari variabel CR adalah penyebaran dari variabel CR adalah

  apresiasi pasar terhadap kemampuan

  terjadi. Dilihat dari standar deviasi yang

  perusahaan dalam menghasilkan laba

  lebih kecil dari nilai rata-rata berarti data

  mengalami penurunan sebesar 80,75 kali.

  yang digunakan berkelompok di seputar

  Nilai maksimum 63,12 artinya; apresiasi

  nilai rata-ratanya dan penyimpangannya

  pasar terhadap kemampuan perusahaan

  kecil.

  dalam menghasilkan laba mengalami

  Pada variabel return on Asset

  peningkatan tertinggi sebesar 63,12 kali.

  (ROA) selama periode penelitian memiliki

  Nilai rata-rata sebesar 16.3646 artinya;

  nilai minimum sebesar -292.68 artinya;

  selama periode penelitian apresiasi pasar

  terhadap kemampuan perusahaan dalam

  menghasilkan laba dengan semua aktiva

  menghasilkan laba sebesar 16.3646 kali.

  yang dimiliki mengalami penurunan

  Sedangkan standar deviasi sebesar

  sebesar 292,68 kali. Nilai maksimum

  artinya;

  selama periode

  151.45 artinya; kemampuan perusahaan

  penelitian, ukuran penyebaran dari

  dalam menghasilkan laba dengan semua

  variabel Price Earning Ratio adalah

  sebesar 15,93500 dari 81 kasus yang

  peningkatan tertinggi sebesar 151.45 kali.

  terjadi. Dilihat dari standar deviasi yang

  Nilai rata-rata sebesar 20.5893 artinya;

  lebih kecil dari nilai rata-rata berarti data

  selama periode penelitian kemampuan

  yang digunakan berkelompok di seputar

  rata-rata aktiva menghasilkan laba adalah

  nilai rata-ratanya dan penyimpangannya

  sebesar 20.5893 kali. Sedangkan standar

  kecil.

  deviasi sebesar 49.74612 artinya; selama

  Pada variabel Price Book Value

  periode penelitian, ukuran penyebaran dari

  (PBV) selama periode penelitian memiliki

  variabel return on asset adalah sebesar

  nilai minimum sebesar 0,01 artinya;

  49.74612 dari 81 kasus yang terjadi.

  kinerja harga pasar saham terhadap nilai

  Dilihat dari standar deviasi yang lebih

  bukunya terjadi penurunan sebesar 0,01

  besar dari nilai rata-rata berarti data yang

  kali. Nilai maksimum 38,97 artinya;

  kinerja harga pasar saham terhadap nilai

  penyimpangannya juga tinggi.

  bukunya mengalami peningkatan tertinggi

  Pada variabel return on Equity

  sebesar 38,97 kali. Nilai rata-rata sebesar

  (ROE) selama periode penelitian memiliki

  4,5638 artinya; selama periode penelitian

  nilai minimum sebesar -71.41 artinya;

  kinerja harga pasar saham terhadap nilai

  efisiensi penggunaan modal sendiri dalam

  bukunya sebesar 4,5638 kali. Sedangkan

  menghasilkan laba mengalami penurunan

  standar deviasi sebesar 7,00176 artinya;

  sebesar 71,41 kali. Nilai maksimum 53.18

  selama

  periode penelitian, ukuran

  artinya; efisiensi penggunaan modal

  penyebaran dari variabel Price Book Value

  adalah sebesar 7,00176 dari 81 kasus yang

  mengalami peningkatan tertinggi sebesar

  terjadi. Dilihat dari standar deviasi yang

  53.18 kali. Nilai rata-rata sebesar 13.7626

  lebih besar dari nilai rata-rata berarti data

  artinya;

  selama periode

  penelitian

  yang digunakan sebarannya tinggi dan

  kemampuan rata-rata laba yang dihasilkan

  penyimpangannya juga tinggi.

  dari modal sendiri sebesar 13.7626 kali. Sedangkan standar deviasi sebesar

  4.3. Hasil Uji Normalitas Data

  Uji normalitas data dapat dilakukan

  penelitian, ukuran penyebaran dari

  dengan berbagai cara, diantaranya dengan

  variabel return on Equity adalah sebesar

  menggunakan normal probability plot

  18.94515 dari 81 kasus yang terjadi.

  (Cooper dalam Febriani, 2009), yaitu

  Dilihat dari standar deviasi yang lebih

  membandingkan plot nilai residual dari

  besar dari nilai rata-rata berarti data yang

  data aktual dengan plot distribusi normal.

  penyimpangannya juga tinggi.

  Pada variabel Price Earning Ratio (PER) selama periode penelitian memiliki nilai minimum sebesar -80,75 artinya;

  Distribusi normal akan ditunjukkan

  Tolerance lebih besar dari 0.10 sedangkan

  dalam garis diagonal, sedangkan residual

  condition index di bawah angka 15 berarti

  dari data aktual akan diplot sesuai dengan

  pada model regresi tidak ditemukan

  distribusinya. Bila plotting data aktual

  adanya korelasi antar variabel independen.

  terletak pada garis diagonal tersebut atau mendekatinya, ini menunjukkan data

  4.4.2. Hasil Uji Autokorelasi

  aktual tersebut berdistribusi normal. Bila

  Uji autokorelasi bertujuan untuk

  data tersebut menjauhi garis normal, maka

  menguji apakah dalam model regresi linear

  distribusi data tersebut dapat dikatakan tidak normal.

  Conditio

  Variabel Tolerance

  VIF

  Keterangan

  Dari gambar 4.1 dibawah ini

  n Index

  terlihat bahwa data tersebar disekitar CR

  garis yang menunjukan bahwa data ROA

  berdistribusi normal atau dapat

  Tidak terjadi

  dianggap mengikuti distribusi normal.

  Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

  Sumber: Data olahan SPSS Tahun 2014

  Dependent Variable: RETURN

  ada korelasi antara kesalahan pengganggu

  1.0 pada periode t dengan kesalahan

  0.8 pengganggu pada periode ke t-1

  (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, berarti

  te 0.4 autokorelasi dalam penelitian ini diuji

  pec Ex

  dengan uji Durbin-Watson, dengan

  0.2 patokan D-W di antara -2 sampai +2,

  0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 berarti tidak ada autokorelasi (Santoso,

  Observed Cum Prob

  Gambar 4.1. Grafik Normal Probability

  Hasil pengujian dapat dilihat pada

  Plot

  tabel 4.3 dibawah ini:

  Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi

  4.4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

  Sumber: Data olahan SPSS Tahun 2014.

  Sebelum dilakukan analisis regresi

  Berdasarkan hasil hitung dengan

  berganda terlebih dahulu dilakukan uji

  Model Summary b

  normalitas data dan hasil estimasi regresi

  R

  Adjusted Std. Error of Durbin-

  terbebas dari gejala multikolinearitas,

  Square R Square the Estimate Watson Keterangan

  autokorelasi dan gejala heterokedastisitas.

  4.4.1. Hasil Uji Multikolinearitas

  autokorelasi

  Uji multikolinearitas bertujuan

  a. Predictors: (Constant), CR, ROA, ROE, PER, PBV

  untuk melihat apakah model regresi

  b. Dependent Variable: Return

  uji Durbin-Watson didapat nilai sebesar

  independen. Bila ada, berarti terdapat

  1,427 ini menunjukan bahwa model regresi

  multikolinearitas. Model regresi yang baik

  terbebas dari autokorelasi.

  seharusnya tidak terdapat korelasi di antara

  variabel independen (Santoso, 2010).

4.4.3. Hasil Uji Heterokedastisitas

  Uji heteroskedastisitas bertujuan

  Hasil pengujian dapat dilihat pada

  untuk mengetahui apakah dalam sebuah

  tabel 4.2 dibawah ini:

  model regresi, terjadi ketidaksamaan

  Tabel 4.2. Nilai Toleransi, VIF dan

  varians residual dari satu pengamatan ke

  Condition Index

  Dari hasil data olahan SPSS nilai Variance

  pengamatan lain. Model regresi yang baik

  adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

  Inflation Factor kurang dari 10 dan nilai

  Pengujian heteroskedastisitas dapat

  Jika nilai t hitung < t table atau P value >

  dilakukan dengan mengamati pola pada

  α, maka H1 ditolak dan H0 diterima,

  grafik

  dengan dasar

  pengambilan

  dengan kata lain variabel independen

  keputusan grafik tidak terdapat pola yang

  secara parsial tidak berpengaruh terhadap

  jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

  variabel

  dependen (return saham).

  dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka

  Sebaliknya jika nilai t hitung >t table atau P value

  tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso,

  < α, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak,

  artinya variabel independent secara parsial

  Untuk melihat ada atau tidaknya

  mempunyai pengaruh terhadap variabel

  heterokedastisitas dapat dilihat pada

  dependen (return saham).

  gambar 4.2 dibawah ini :

4.5.1. Hasil Pengujian Hipotesis

  Gambar

  Pertama

  4.2. Pengujian Heterokedastisitas

  Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat

  Scatterplot

  pengaruh yang signifikan CR terhadap

  Return Saham. Rangkuman hasil analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada

  Dependent Variable: RETURN

  tabel 4.5 berikut:

  Tabel 4. 5. Pengaruh Current Ratio

  l 2

  D d ze

  idua es

  Alpha Keterangan

  nti

  St ude

  Hitung Tabel

  Regression Standardized Predicted Value

  Terhadap Return Saham

  Jika dilihat dari grafik model

  Sumber: Data Olahan SPSS Tahun 2014

  memenuhi syarat, karena tampak bahwa

  Current Ratio merupakan rasio

  titik-titik tersebar secara acak dan tidak

  untuk mengukur kemampuan perusahaan

  membentuk sebuah pola atau trend garis

  dalam membayar kewajiban jangka pendek

  tertentu, sehingga model regresi layak

  atau utang yang segera jatuh tempo pada

  dipakai untuk memprediksi return saham.

  saat ditagih secara keseluruhan. Dengan posisi ini investor lebih menyukai untuk

  4.5. Hasil Pengujian Hipotesis

  membeli saham-saham perusahaan dengan

  Hipotesis pertama, kedua, ketiga,

  current Ratio yang tinggi.

  keempat dan kelima diuji dengan

  Data olahan di atas didapat nilai

  menggunakan uji t (uji parsial) untuk

  t hitung 0.461 kecil dari nilai t table 1.990, nilai

  melihat pengaruh CR, ROA, ROE, PER

  signifikansi 0.646 lebih besar dari derajat

  dan PBV terhadap return saham.

  kebebasan 0.05, variabel independen

  Uji parsial dilakukan dengan

  secara parsial tidak berpengaruh terhadap membandingkan nilai t hitung dengan t table variabel dependen (return saham).

  atau melihat P value dari variabel

  independen, sehingga dapat ditentukan

  Hasil penelitian ini menunjukkan

  apakah variabel independen mempunyai

  bahwa CR yang rendah akan menyebabkan

  pengaruh yang signifikan atau tidak

  terjadi penurunan harga pasar dari harga

  signifikan terhadap return saham.

  saham yang bersangkutan. CR yang tinggi

  Nilai t tabel dari variabel independent

  dapat disebabkan adanya piutang yang

  ditentukan melalui tingkat kepercayaan

  tidak tertagih dan persediaan yang belum

  95 dan derajat kebebasan (degree of

  terjual, yang tentunya tidak dapat

  freedom) df=n-k agar dapat ditentukan

  digunakan secara cepat untuk membayar

  nilai kritisnya. Alpha (α) yang digunakan

  hutang. Di sisi lain perusahaan yang

  memiliki aktiva lancar yang tinggi akan lebih cenderung memiliki aset lainnya memiliki aktiva lancar yang tinggi akan lebih cenderung memiliki aset lainnya

  T.

  T.

  Sig t Alpha Keterangan

  mengalami penurunan pasarnya (menjual

  Hitung Tabel

  (α)

  efek). Perusahaan dengan posisi tersebut

  0.078 0.05 Tidak

  sering kali terganggu likuiditasnya,

  Berpengaruh

  sehingga investor lebih menyukai untuk membeli saham-saham perusahaan dengan

  total aktiva (kekayaan perusahaan) artinya

  mempunyai nilai aktiva lancar yang

  sedangkan bagi perusahaan yang go public, nilai perusahaan ditunjukan oleh

  rendah.

  harga pasar saham. Harga pasar yang

  Hasil penelitian ini sama dengan

  tinggi akan mempengaruhi return saham

  hasil penelitian yang dilakukan oleh Munte (2009)

  yang memberikan sentiment positif kepada

  fundamental terhadap return saham

  investor untuk melakukan investasi. Data olahan di atas didapat nilai

  mendapat hasil bahwa CR tidak dapat

  t hitung 0.425 kecil dari nilai t table 1.990, nilai

  mempengaruhi return saham. Hasil

  signifikansi 0.672 lebih besar dari derajat

  penelitian Hidayat (2009) juga menyatakan tidak terdapat pengaruh CR terhadap

  kebebasan 0.05, variabel independen

  return saham.

  secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (return saham).

  Penelitian ini bertolak belakang

  dengan penelitian yang dilakukan oleh

  gambaran

  seberapa

  efisien suatu

  Febriani F (2009), CR berpengaruh secara signifikan terhadap retun saham dan

  perusahaan dalam melakukan kegiatan

  Subekti (2006), CR berpengaruh signifikan

  usahanya. Rasio ini memperlihatkan kemampuan dari modal yang ditanamkan

  terhadap retun saham.

  dalam

  keseluruhan

  aktiva untuk

  menghasilkan keuntungan bagi semua

4.5.2. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua

  investor. Rasio ini mengukur tingkat

  Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat

  pengembalian investasi yang telah dilakukan

  perusahaan dengan

  pengaruh yang signifikan ROA terhadap

  menggunakan seluruh aktiva yang

  Return Saham. Rangkuman hasil analisis

  dimilikinya. Nilai ROA yang semakin

  regresi linier sederhana dapat dilihat pada

  tinggi menunjukkan suatu perusahaan

  tabel 4.6 berikut:

  semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba,

  sehingga nilai perusahaan meningkat

  Hitung Tabel

  Hasil penelitian ini berbeda dengan

  Berpengaruh

  hasil penelitian yang dilakukan oleh Febriani F (2009) ROA berpengaruh

  Tabel 4. 6. Pengaruh Return on Assets

  signifikan terhadap retun saham

  Terhadap Return Saham

  Sumber: Data Olahan SPSS Tahun 2014

4.5.3. Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga

  Hipotesis ketiga yang diajukan

  membandingkan EAT (Earning After Tax)

  dalam penelitian ini adalah terdapat

  dengan total Asset. Semakin besar ROA

  pengaruh yang signifikan ROE terhadap

  akan menunjukan kinerja yang semakin

  Return Saham. Rangkuman hasil analisis

  baik, semakin tinggi ROA semakin besar

  regresi linier sederhana dapat dilihat pada

  tabel 4.7 berikut: tabel 4.7 berikut:

  Tabel 4. 7. Pengaruh Return on Equity

  perusahaan.

  Terhadap Return Saham

  Data olahan di atas didapat nilai

  T.

  T.

  Sig t Alpha Keterangan

  t hitung 1.785 kecil dari nilai t table 1.990, nilai

  Hitung Tabel

  (α)

  signifikansi 0.078 lebih besar dari derajat

  Tidak

  kebebasan 0.05 dengan kata lain, variabel Berpengaruh independen

  parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

  secara

  Sumber: Data Olahan SPSS Tahun 2014

  (return saham).

  Semakin tinggi PER menunjukan

  harga saham dinilai semakin tinggi oleh

  perusahaan menghasilkan laba terhadap modal pemilik perusahaan (pemegang

  investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya, sehingga PER yang semakin

  saham). Semakin besar ROE, semakin

  tinggi juga menunjukan tingginya harga

  produktif modal sendiri yang di

  saham tersebut terhadap pendapatannya.

  Jika harga saham semakin tinggi maka

  semakin meningkat nilai perusahaan yang ditunjukan oleh total Aktiva (kekayaan

  selisih harga saham periode sekarang dengan periode sebelumnya semakin

  perusahaan). Bagi perusahaan yang go

  besar, sehingga capital gain-nya juga

  public, nilai perusahaan ditunjukan oleh

  semakin meningkat. Hal ini yang

  harga pasar saham yang pada gilirannya

  membawa dampak pada harga pasar saham

  meningkatkan return saham.

  Data olahan di atas didapat nilai

  dan return saham yang akan menimbulkan minat bagi investor untuk melakukan

  t hitung 0.791 kecil dari nilai t table 1.990, nilai

  investasi yaitu dengan membeli saham.

  signifikansi 0.431 lebih besar dari derajat

  Hasil penelitian ini berbeda dengan

  kebebasan 0.05, variabel independen

  hasil penelitian yang dilakukan oleh

  secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (return saham).

  Hidayat (2009) PER berpengaruh terhadap

  Hasil penelitian ini sama dengan

  return saham.

  hasil penelitian yang dilakukan oleh

4.5.5. Hasil Pengujian Hipotesis Kelima

  Wibowo (2005) menyatakan ROE tidak

  Hipotesis kelima yang diajukan

  mempunyai pengaruh terhadap return pemegang saham. Hasil penelitian Heri.S

  dalam penelitian ini adalah terdapat

  (2001) juga menyatakan ROE tidak dapat

  pengaruh yang signifikan PBV terhadap Return Saham. Rangkuman hasil analisis

  mempengaruhi return saham.

  regresi linier sederhana dapat dilihat pada

  tabel 4.9 berikut:

  4.5.4. Hasil Pengujian

  Hipotesis

  Keempat

  Hipotesis keempat yang diajukan

  Tabel 4. 9. Pengaruh Price Book Value

  dalam penelitian ini adalah terdapat

  Terhadap Return Saham

  pengaruh yang signifikan PER terhadap

  T.

  T.

  Sig t Alpha Keterangan

  Return Saham. Rangkuman hasil analisis

  Hitung Tabel

  (α)

  regresi linier sederhana dapat dilihat pada

  Tidak

  tabel 4.8 berikut:

  Berpengaruh Sumber: Data Olahan SPSS Tahun 2014

  Tabel 4. 8. Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Return Saham

  Price

  Book

  Value (PBV)

  Sumber: Data Olahan SPSS Tahun 2011

  merupakan rasio pasar yang digunakan

  Price Earning Ratio (PER)

  untuk mengukur kinerja harga pasar saham

  merupakan perbandingan antara harga

  terhadap nilai bukunya (Ang; Widodo

  pasar suatu saham dengan EPS dari saham

  2007). Menurut Ratnasari (2003) Nilai

  yang bersangkutan. Price Earning Ratio

  Price Book Value (PBV) yang semakin

  (PER) merupakan cara mengukur seberapa

  besar menunjukkan harga pasar dari saham tersebut semakin tinggi pula.

  Data olahan di atas didapat nilai

  lain. Dari penjelasan diatas current ratio,

  t hitung 0.008 kecil dari nilai t table 1.990, nilai

  return on asset, return on equity, price

  signifikansi 0.993 lebih besar dari derajat

  arning ratio dan price book value secara

  kebebasan 0.05 dengan kata lain, variabel

  simultan berpengaruh tidak signifikan

  terhadap Return saham.

  berpengaruh terhadap variabel dependen (return saham).

  5.1. Kesimpulan

  Price to Book Value (PBV)

  Dari

  pengujian dengan

  merupakan rasio pasar yang digunakan

  menggunakan regresi linear berganda

  untuk mengukur kinerja harga pasar saham

  untuk pengujian secara simultan pada

  terhadap nilai bukunya (Ang; Widodo

  sampel perusahaan yang tergabung dalam

  2007). Perusahaan yang berkinerja baik,

  indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia

  biasanya rasio PBV-nya diatas 1, Ini

  dengan periode pengamatan tahun 2010-

  menunjukan bahwa nilai pasar saham lebih

  2012 didapat hasil 8.9 dari variasi return

  besar dari nilai bukunya. Semakin besar

  mampu dijelaskan oleh variabel current

  rasio PBV semakin tinggi nilai perusahaan

  ratio, return on asset, return on equity,

  tersebut. Karena PBV yang semakin besar

  price arning ratio dan price book value

  menunjukan harga pasar saham dari saham

  sisanya 91.1 dipengaruhi oleh variable

  tersebut semakin meningkat.

  lain, dengan kata lain pengujian secara

  Hasil penelitian ini sama dengan

  simultan

  berpengaruh tetapi tidak

  hasil penelitian yang dilakukan oleh Munte

  signifikan.

  (2009) PBV tidak berpengaruh terhadap

  Dari pengujian secara parsial ,

  return saham.

  ternyata variabel current ratio (CR), return

  Hasil penelitian ini berbeda dengan

  on asset (ROA), return on equity (ROE),

  hasil penelitian yang dilakukan oleh

  price arning ratio (PER) dan price book

  value (PBV) tidak berpengaruh terhadap

  berpengaruh signifikan terhadap return

  return saham.

  saham. Hasil penelitian Munte (2009) juga

  Tidak berpengaruh signifikan

  menyatakan PBV berpengaruh terhadap

  variable penelitian ini terhadap return

  return saham.

  saham kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor lain seperti kondisi sosial,

  4.5.6. Uji F (Simultan)

  politik serta ekonomi Indonesia yang tidak

  Dalam pengujian hipotesis ini

  stabil ini dapat dilihat pada penurunan

  digunakan analisis regresi linier berganda

  harga saham tahun 2010 dan 2011.

  Rangkuman hasil analisis regresi linier

  Investor juga harus memahami

  berganda dapat dilihat pada tabel 4.10

  bahwa investasi pada saham merupakan

  berikut:

  investasi jangka panjang. Semakin lama

  F. F. Sig f adjusted Alpha Keterangan investasi pada saham, maka semakin tinggi

  Hitung 2 Tabel R (α)

  Yield yang diperoleh. Ini dapat dilihat dari

  0.05 Berpengaruh

  deviden yang diterima oleh pemegang

  Tidak

  saham PT. Indocement Tunggal Prakasa

  Signifikan

  Tbk (Lampiran 9) dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami kenaikan deviden

  Tabel 4. 10. Pengaruh CR, ROA, ROE,

  11.41 dan tahun 2011 ke tahun 2012

  PER dan PBV secara simultan

  kenaikan deviden 53.58.

  Terhadap Return Saham