Jenis dan Sumber Data
4.1.6. Return Saham
perbandingan antara pendapatan investasi selama beberapa periode dengan jumlah
176,92 artinya perusahaan tersebut
dana yang diinvestasikan termasuk
mengalami
peningkatan pendapatan
deviden. Untuk tahun 2010 Return Saham
investasi yaitu sebesar 176,92 kali dari
tertinggi PT. Kalbe Farma Tbk yaitu
seluruh dana yang di investasikan. Nilai
sebesar 176,92 dan terendah PT. Berlian
rata-rata sebesar 10,9959 artinya, selama
Laju Tanker Tbk -37,26, untuk tahun
periode penelitian pendapatan investasi
2011 return saham tertinggi PT. Astra
mengalami peningkatan rata-rata 10,9959
International Tbk sebesar 71,95 dan
kali dari seluruh dana yang di investasikan.
terendah PT. Indika Energy Tbk yaitu
Sedangkan standar deviasi sebesar
sebesar -52,70, untuk tahun 2012 Return
artinya;
selama periode
Saham tertinggi PT. Telekomunikasi
penelitian, ukuran penyebaran dari
Indonesia Tbk yaitu sebesar 59,30 dan
variabel return saham adalah sebesar
terendah PT. Bumi Resources Tbk yaitu
43,40941 dari 81 kasus yang terjadi.
sebesar -72,87. (Lampiran 6).
Dilihat dari standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-rata berarti data yang
4.2. Statistik Deskriptif
digunakan
sebarannya
tinggi dan
Statistik deskriptif menjelaskan
penyimpangannya juga tinggi.
masing-masing variabel yang terkait dalam
Pada variabel Current Ratio (CR)
penelitian ini . Penjelasan data dengan
selama periode penelitian memiliki nilai
menggunakan statistik deskriptif dapat
menjelaskan gambaran awal dari masalah
kemampuan perusahaan dalam membayar
yang diteliti. Untuk melihat rata-rata,
kewajiban jangka pendek mengalami
standar deviasi, nilai minimum dan nilai
penurunan sebesar 18,44 kali. Nilai
maksimum dapat dilihat pada tabel 4.1
maksimum 1064.23 artinya; kemampuan
dibawah ini:
perusahaan dalam membayar kewajiban
Tabel 4.1 Perhitungan Rata-rata dan
jangka pendek meningkat sebesar 1064,23
Standard Deviasi
kali. Nilai rata-rata sebesar 247.1406
Sumber: Data olahan SPSS Tahun 2014
artinya;
selama
periode penelitian
Analisa deskriptif terhadap variabel
kemampuan perusahaan dalam membayar
return menggambarkan bahwa, selama
kewajiban jangka pendek peningkatan
periode penelitian pendapatan investasi
rata-rata 247,1406 kali dari seluruh
terhadap dana yang diinvestasikan
kewajiban jangka pendek. Sedangkan
memiliki nilai minimum sebesar -72,87
standar deviasi sebesar 189.61932 artinya;
kali. Dapat dikatakan bahwa return saham
selama
periode penelitian, ukuran
pada perusahaan tersebut mengalami
penyebaran dari variabel CR adalah penyebaran dari variabel CR adalah
apresiasi pasar terhadap kemampuan
terjadi. Dilihat dari standar deviasi yang
perusahaan dalam menghasilkan laba
lebih kecil dari nilai rata-rata berarti data
mengalami penurunan sebesar 80,75 kali.
yang digunakan berkelompok di seputar
Nilai maksimum 63,12 artinya; apresiasi
nilai rata-ratanya dan penyimpangannya
pasar terhadap kemampuan perusahaan
kecil.
dalam menghasilkan laba mengalami
Pada variabel return on Asset
peningkatan tertinggi sebesar 63,12 kali.
(ROA) selama periode penelitian memiliki
Nilai rata-rata sebesar 16.3646 artinya;
nilai minimum sebesar -292.68 artinya;
selama periode penelitian apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan semua aktiva
menghasilkan laba sebesar 16.3646 kali.
yang dimiliki mengalami penurunan
Sedangkan standar deviasi sebesar
sebesar 292,68 kali. Nilai maksimum
artinya;
selama periode
151.45 artinya; kemampuan perusahaan
penelitian, ukuran penyebaran dari
dalam menghasilkan laba dengan semua
variabel Price Earning Ratio adalah
sebesar 15,93500 dari 81 kasus yang
peningkatan tertinggi sebesar 151.45 kali.
terjadi. Dilihat dari standar deviasi yang
Nilai rata-rata sebesar 20.5893 artinya;
lebih kecil dari nilai rata-rata berarti data
selama periode penelitian kemampuan
yang digunakan berkelompok di seputar
rata-rata aktiva menghasilkan laba adalah
nilai rata-ratanya dan penyimpangannya
sebesar 20.5893 kali. Sedangkan standar
kecil.
deviasi sebesar 49.74612 artinya; selama
Pada variabel Price Book Value
periode penelitian, ukuran penyebaran dari
(PBV) selama periode penelitian memiliki
variabel return on asset adalah sebesar
nilai minimum sebesar 0,01 artinya;
49.74612 dari 81 kasus yang terjadi.
kinerja harga pasar saham terhadap nilai
Dilihat dari standar deviasi yang lebih
bukunya terjadi penurunan sebesar 0,01
besar dari nilai rata-rata berarti data yang
kali. Nilai maksimum 38,97 artinya;
kinerja harga pasar saham terhadap nilai
penyimpangannya juga tinggi.
bukunya mengalami peningkatan tertinggi
Pada variabel return on Equity
sebesar 38,97 kali. Nilai rata-rata sebesar
(ROE) selama periode penelitian memiliki
4,5638 artinya; selama periode penelitian
nilai minimum sebesar -71.41 artinya;
kinerja harga pasar saham terhadap nilai
efisiensi penggunaan modal sendiri dalam
bukunya sebesar 4,5638 kali. Sedangkan
menghasilkan laba mengalami penurunan
standar deviasi sebesar 7,00176 artinya;
sebesar 71,41 kali. Nilai maksimum 53.18
selama
periode penelitian, ukuran
artinya; efisiensi penggunaan modal
penyebaran dari variabel Price Book Value
adalah sebesar 7,00176 dari 81 kasus yang
mengalami peningkatan tertinggi sebesar
terjadi. Dilihat dari standar deviasi yang
53.18 kali. Nilai rata-rata sebesar 13.7626
lebih besar dari nilai rata-rata berarti data
artinya;
selama periode
penelitian
yang digunakan sebarannya tinggi dan
kemampuan rata-rata laba yang dihasilkan
penyimpangannya juga tinggi.
dari modal sendiri sebesar 13.7626 kali. Sedangkan standar deviasi sebesar
4.3. Hasil Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dapat dilakukan
penelitian, ukuran penyebaran dari
dengan berbagai cara, diantaranya dengan
variabel return on Equity adalah sebesar
menggunakan normal probability plot
18.94515 dari 81 kasus yang terjadi.
(Cooper dalam Febriani, 2009), yaitu
Dilihat dari standar deviasi yang lebih
membandingkan plot nilai residual dari
besar dari nilai rata-rata berarti data yang
data aktual dengan plot distribusi normal.
penyimpangannya juga tinggi.
Pada variabel Price Earning Ratio (PER) selama periode penelitian memiliki nilai minimum sebesar -80,75 artinya;
Distribusi normal akan ditunjukkan
Tolerance lebih besar dari 0.10 sedangkan
dalam garis diagonal, sedangkan residual
condition index di bawah angka 15 berarti
dari data aktual akan diplot sesuai dengan
pada model regresi tidak ditemukan
distribusinya. Bila plotting data aktual
adanya korelasi antar variabel independen.
terletak pada garis diagonal tersebut atau mendekatinya, ini menunjukkan data
4.4.2. Hasil Uji Autokorelasi
aktual tersebut berdistribusi normal. Bila
Uji autokorelasi bertujuan untuk
data tersebut menjauhi garis normal, maka
menguji apakah dalam model regresi linear
distribusi data tersebut dapat dikatakan tidak normal.
Conditio
Variabel Tolerance
VIF
Keterangan
Dari gambar 4.1 dibawah ini
n Index
terlihat bahwa data tersebar disekitar CR
garis yang menunjukan bahwa data ROA
berdistribusi normal atau dapat
Tidak terjadi
dianggap mengikuti distribusi normal.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Data olahan SPSS Tahun 2014
Dependent Variable: RETURN
ada korelasi antara kesalahan pengganggu
1.0 pada periode t dengan kesalahan
0.8 pengganggu pada periode ke t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, berarti
te 0.4 autokorelasi dalam penelitian ini diuji
pec Ex
dengan uji Durbin-Watson, dengan
0.2 patokan D-W di antara -2 sampai +2,
0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 berarti tidak ada autokorelasi (Santoso,
Observed Cum Prob
Gambar 4.1. Grafik Normal Probability
Hasil pengujian dapat dilihat pada
Plot
tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi
4.4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Sumber: Data olahan SPSS Tahun 2014.
Sebelum dilakukan analisis regresi
Berdasarkan hasil hitung dengan
berganda terlebih dahulu dilakukan uji
Model Summary b
normalitas data dan hasil estimasi regresi
R
Adjusted Std. Error of Durbin-
terbebas dari gejala multikolinearitas,
Square R Square the Estimate Watson Keterangan
autokorelasi dan gejala heterokedastisitas.
4.4.1. Hasil Uji Multikolinearitas
autokorelasi
Uji multikolinearitas bertujuan
a. Predictors: (Constant), CR, ROA, ROE, PER, PBV
untuk melihat apakah model regresi
b. Dependent Variable: Return
uji Durbin-Watson didapat nilai sebesar
independen. Bila ada, berarti terdapat
1,427 ini menunjukan bahwa model regresi
multikolinearitas. Model regresi yang baik
terbebas dari autokorelasi.
seharusnya tidak terdapat korelasi di antara
variabel independen (Santoso, 2010).
4.4.3. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan
Hasil pengujian dapat dilihat pada
untuk mengetahui apakah dalam sebuah
tabel 4.2 dibawah ini:
model regresi, terjadi ketidaksamaan
Tabel 4.2. Nilai Toleransi, VIF dan
varians residual dari satu pengamatan ke
Condition Index
Dari hasil data olahan SPSS nilai Variance
pengamatan lain. Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Inflation Factor kurang dari 10 dan nilai
Pengujian heteroskedastisitas dapat
Jika nilai t hitung < t table atau P value >
dilakukan dengan mengamati pola pada
α, maka H1 ditolak dan H0 diterima,
grafik
dengan dasar
pengambilan
dengan kata lain variabel independen
keputusan grafik tidak terdapat pola yang
secara parsial tidak berpengaruh terhadap
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
variabel
dependen (return saham).
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
Sebaliknya jika nilai t hitung >t table atau P value
tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso,
< α, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak,
artinya variabel independent secara parsial
Untuk melihat ada atau tidaknya
mempunyai pengaruh terhadap variabel
heterokedastisitas dapat dilihat pada
dependen (return saham).
gambar 4.2 dibawah ini :
4.5.1. Hasil Pengujian Hipotesis
Gambar
Pertama
4.2. Pengujian Heterokedastisitas
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat
Scatterplot
pengaruh yang signifikan CR terhadap
Return Saham. Rangkuman hasil analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada
Dependent Variable: RETURN
tabel 4.5 berikut:
Tabel 4. 5. Pengaruh Current Ratio
l 2
D d ze
idua es
Alpha Keterangan
nti
St ude
Hitung Tabel
Regression Standardized Predicted Value
Terhadap Return Saham
Jika dilihat dari grafik model
Sumber: Data Olahan SPSS Tahun 2014
memenuhi syarat, karena tampak bahwa
Current Ratio merupakan rasio
titik-titik tersebar secara acak dan tidak
untuk mengukur kemampuan perusahaan
membentuk sebuah pola atau trend garis
dalam membayar kewajiban jangka pendek
tertentu, sehingga model regresi layak
atau utang yang segera jatuh tempo pada
dipakai untuk memprediksi return saham.
saat ditagih secara keseluruhan. Dengan posisi ini investor lebih menyukai untuk
4.5. Hasil Pengujian Hipotesis
membeli saham-saham perusahaan dengan
Hipotesis pertama, kedua, ketiga,
current Ratio yang tinggi.
keempat dan kelima diuji dengan
Data olahan di atas didapat nilai
menggunakan uji t (uji parsial) untuk
t hitung 0.461 kecil dari nilai t table 1.990, nilai
melihat pengaruh CR, ROA, ROE, PER
signifikansi 0.646 lebih besar dari derajat
dan PBV terhadap return saham.
kebebasan 0.05, variabel independen
Uji parsial dilakukan dengan
secara parsial tidak berpengaruh terhadap membandingkan nilai t hitung dengan t table variabel dependen (return saham).
atau melihat P value dari variabel
independen, sehingga dapat ditentukan
Hasil penelitian ini menunjukkan
apakah variabel independen mempunyai
bahwa CR yang rendah akan menyebabkan
pengaruh yang signifikan atau tidak
terjadi penurunan harga pasar dari harga
signifikan terhadap return saham.
saham yang bersangkutan. CR yang tinggi
Nilai t tabel dari variabel independent
dapat disebabkan adanya piutang yang
ditentukan melalui tingkat kepercayaan
tidak tertagih dan persediaan yang belum
95 dan derajat kebebasan (degree of
terjual, yang tentunya tidak dapat
freedom) df=n-k agar dapat ditentukan
digunakan secara cepat untuk membayar
nilai kritisnya. Alpha (α) yang digunakan
hutang. Di sisi lain perusahaan yang
memiliki aktiva lancar yang tinggi akan lebih cenderung memiliki aset lainnya memiliki aktiva lancar yang tinggi akan lebih cenderung memiliki aset lainnya
T.
T.
Sig t Alpha Keterangan
mengalami penurunan pasarnya (menjual
Hitung Tabel
(α)
efek). Perusahaan dengan posisi tersebut
0.078 0.05 Tidak
sering kali terganggu likuiditasnya,
Berpengaruh
sehingga investor lebih menyukai untuk membeli saham-saham perusahaan dengan
total aktiva (kekayaan perusahaan) artinya
mempunyai nilai aktiva lancar yang
sedangkan bagi perusahaan yang go public, nilai perusahaan ditunjukan oleh
rendah.
harga pasar saham. Harga pasar yang
Hasil penelitian ini sama dengan
tinggi akan mempengaruhi return saham
hasil penelitian yang dilakukan oleh Munte (2009)
yang memberikan sentiment positif kepada
fundamental terhadap return saham
investor untuk melakukan investasi. Data olahan di atas didapat nilai
mendapat hasil bahwa CR tidak dapat
t hitung 0.425 kecil dari nilai t table 1.990, nilai
mempengaruhi return saham. Hasil
signifikansi 0.672 lebih besar dari derajat
penelitian Hidayat (2009) juga menyatakan tidak terdapat pengaruh CR terhadap
kebebasan 0.05, variabel independen
return saham.
secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (return saham).
Penelitian ini bertolak belakang
dengan penelitian yang dilakukan oleh
gambaran
seberapa
efisien suatu
Febriani F (2009), CR berpengaruh secara signifikan terhadap retun saham dan
perusahaan dalam melakukan kegiatan
Subekti (2006), CR berpengaruh signifikan
usahanya. Rasio ini memperlihatkan kemampuan dari modal yang ditanamkan
terhadap retun saham.
dalam
keseluruhan
aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bagi semua
4.5.2. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
investor. Rasio ini mengukur tingkat
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat
pengembalian investasi yang telah dilakukan
perusahaan dengan
pengaruh yang signifikan ROA terhadap
menggunakan seluruh aktiva yang
Return Saham. Rangkuman hasil analisis
dimilikinya. Nilai ROA yang semakin
regresi linier sederhana dapat dilihat pada
tinggi menunjukkan suatu perusahaan
tabel 4.6 berikut:
semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba,
sehingga nilai perusahaan meningkat
Hitung Tabel
Hasil penelitian ini berbeda dengan
Berpengaruh
hasil penelitian yang dilakukan oleh Febriani F (2009) ROA berpengaruh
Tabel 4. 6. Pengaruh Return on Assets
signifikan terhadap retun saham
Terhadap Return Saham
Sumber: Data Olahan SPSS Tahun 2014
4.5.3. Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga yang diajukan
membandingkan EAT (Earning After Tax)
dalam penelitian ini adalah terdapat
dengan total Asset. Semakin besar ROA
pengaruh yang signifikan ROE terhadap
akan menunjukan kinerja yang semakin
Return Saham. Rangkuman hasil analisis
baik, semakin tinggi ROA semakin besar
regresi linier sederhana dapat dilihat pada
tabel 4.7 berikut: tabel 4.7 berikut:
Tabel 4. 7. Pengaruh Return on Equity
perusahaan.
Terhadap Return Saham
Data olahan di atas didapat nilai
T.
T.
Sig t Alpha Keterangan
t hitung 1.785 kecil dari nilai t table 1.990, nilai
Hitung Tabel
(α)
signifikansi 0.078 lebih besar dari derajat
Tidak
kebebasan 0.05 dengan kata lain, variabel Berpengaruh independen
parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
secara
Sumber: Data Olahan SPSS Tahun 2014
(return saham).
Semakin tinggi PER menunjukan
harga saham dinilai semakin tinggi oleh
perusahaan menghasilkan laba terhadap modal pemilik perusahaan (pemegang
investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya, sehingga PER yang semakin
saham). Semakin besar ROE, semakin
tinggi juga menunjukan tingginya harga
produktif modal sendiri yang di
saham tersebut terhadap pendapatannya.
Jika harga saham semakin tinggi maka
semakin meningkat nilai perusahaan yang ditunjukan oleh total Aktiva (kekayaan
selisih harga saham periode sekarang dengan periode sebelumnya semakin
perusahaan). Bagi perusahaan yang go
besar, sehingga capital gain-nya juga
public, nilai perusahaan ditunjukan oleh
semakin meningkat. Hal ini yang
harga pasar saham yang pada gilirannya
membawa dampak pada harga pasar saham
meningkatkan return saham.
Data olahan di atas didapat nilai
dan return saham yang akan menimbulkan minat bagi investor untuk melakukan
t hitung 0.791 kecil dari nilai t table 1.990, nilai
investasi yaitu dengan membeli saham.
signifikansi 0.431 lebih besar dari derajat
Hasil penelitian ini berbeda dengan
kebebasan 0.05, variabel independen
hasil penelitian yang dilakukan oleh
secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (return saham).
Hidayat (2009) PER berpengaruh terhadap
Hasil penelitian ini sama dengan
return saham.
hasil penelitian yang dilakukan oleh
4.5.5. Hasil Pengujian Hipotesis Kelima
Wibowo (2005) menyatakan ROE tidak
Hipotesis kelima yang diajukan
mempunyai pengaruh terhadap return pemegang saham. Hasil penelitian Heri.S
dalam penelitian ini adalah terdapat
(2001) juga menyatakan ROE tidak dapat
pengaruh yang signifikan PBV terhadap Return Saham. Rangkuman hasil analisis
mempengaruhi return saham.
regresi linier sederhana dapat dilihat pada
tabel 4.9 berikut:
4.5.4. Hasil Pengujian
Hipotesis
Keempat
Hipotesis keempat yang diajukan
Tabel 4. 9. Pengaruh Price Book Value
dalam penelitian ini adalah terdapat
Terhadap Return Saham
pengaruh yang signifikan PER terhadap
T.
T.
Sig t Alpha Keterangan
Return Saham. Rangkuman hasil analisis
Hitung Tabel
(α)
regresi linier sederhana dapat dilihat pada
Tidak
tabel 4.8 berikut:
Berpengaruh Sumber: Data Olahan SPSS Tahun 2014
Tabel 4. 8. Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Return Saham
Price
Book
Value (PBV)
Sumber: Data Olahan SPSS Tahun 2011
merupakan rasio pasar yang digunakan
Price Earning Ratio (PER)
untuk mengukur kinerja harga pasar saham
merupakan perbandingan antara harga
terhadap nilai bukunya (Ang; Widodo
pasar suatu saham dengan EPS dari saham
2007). Menurut Ratnasari (2003) Nilai
yang bersangkutan. Price Earning Ratio
Price Book Value (PBV) yang semakin
(PER) merupakan cara mengukur seberapa
besar menunjukkan harga pasar dari saham tersebut semakin tinggi pula.
Data olahan di atas didapat nilai
lain. Dari penjelasan diatas current ratio,
t hitung 0.008 kecil dari nilai t table 1.990, nilai
return on asset, return on equity, price
signifikansi 0.993 lebih besar dari derajat
arning ratio dan price book value secara
kebebasan 0.05 dengan kata lain, variabel
simultan berpengaruh tidak signifikan
terhadap Return saham.
berpengaruh terhadap variabel dependen (return saham).
5.1. Kesimpulan
Price to Book Value (PBV)
Dari
pengujian dengan
merupakan rasio pasar yang digunakan
menggunakan regresi linear berganda
untuk mengukur kinerja harga pasar saham
untuk pengujian secara simultan pada
terhadap nilai bukunya (Ang; Widodo
sampel perusahaan yang tergabung dalam
2007). Perusahaan yang berkinerja baik,
indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia
biasanya rasio PBV-nya diatas 1, Ini
dengan periode pengamatan tahun 2010-
menunjukan bahwa nilai pasar saham lebih
2012 didapat hasil 8.9 dari variasi return
besar dari nilai bukunya. Semakin besar
mampu dijelaskan oleh variabel current
rasio PBV semakin tinggi nilai perusahaan
ratio, return on asset, return on equity,
tersebut. Karena PBV yang semakin besar
price arning ratio dan price book value
menunjukan harga pasar saham dari saham
sisanya 91.1 dipengaruhi oleh variable
tersebut semakin meningkat.
lain, dengan kata lain pengujian secara
Hasil penelitian ini sama dengan
simultan
berpengaruh tetapi tidak
hasil penelitian yang dilakukan oleh Munte
signifikan.
(2009) PBV tidak berpengaruh terhadap
Dari pengujian secara parsial ,
return saham.
ternyata variabel current ratio (CR), return
Hasil penelitian ini berbeda dengan
on asset (ROA), return on equity (ROE),
hasil penelitian yang dilakukan oleh
price arning ratio (PER) dan price book
value (PBV) tidak berpengaruh terhadap
berpengaruh signifikan terhadap return
return saham.
saham. Hasil penelitian Munte (2009) juga
Tidak berpengaruh signifikan
menyatakan PBV berpengaruh terhadap
variable penelitian ini terhadap return
return saham.
saham kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor lain seperti kondisi sosial,
4.5.6. Uji F (Simultan)
politik serta ekonomi Indonesia yang tidak
Dalam pengujian hipotesis ini
stabil ini dapat dilihat pada penurunan
digunakan analisis regresi linier berganda
harga saham tahun 2010 dan 2011.
Rangkuman hasil analisis regresi linier
Investor juga harus memahami
berganda dapat dilihat pada tabel 4.10
bahwa investasi pada saham merupakan
berikut:
investasi jangka panjang. Semakin lama
F. F. Sig f adjusted Alpha Keterangan investasi pada saham, maka semakin tinggi
Hitung 2 Tabel R (α)
Yield yang diperoleh. Ini dapat dilihat dari
0.05 Berpengaruh
deviden yang diterima oleh pemegang
Tidak
saham PT. Indocement Tunggal Prakasa
Signifikan
Tbk (Lampiran 9) dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami kenaikan deviden
Tabel 4. 10. Pengaruh CR, ROA, ROE,
11.41 dan tahun 2011 ke tahun 2012
PER dan PBV secara simultan
kenaikan deviden 53.58.
Terhadap Return Saham