STRATEGI KOMUNIKASI TRP
3.3.4 Memilih Pendekatan(approach Komunikasi
TARGET GROUP PERILAKU
PERILAKU YANG
Setelah melakukan analisa intervensi komunikasi untuk merubah dari situasi perilaku sekarang (eksisting) menjadi kearah perilaku yang
Pemerintah Lemahnya pemahaman
Paham & mampu
Menginformasikan
diharapkan. Maka langkah berikutnya adalah pemilihan pendekatan-
Kabupaten/kota dan kemampuan dalam
mengimplementasika dan memampukan
approach dari kegiatan komunikasi yang akan dilakukan. Secara garis
mengimplementasukan
n RTRW sesuai acuan
kabupaten/kota untuk
besar beberapa jenis pendekatan/metode komunikasi terkait dalam
RTRW sesuai kebijakan
kebijakan nasional
mempunyai skill
komunikasi pembangunan adalah sebagai berikut:
nasional
(implementasi RTRW)
Tabel 3. Jenis pendekatan komunikasi
Stakeholder terkait Rendahnya
Paham dan
Mendorong sikap
–mitra non pemahaman tentang
mendorong pelibatan
kritis penntingnya
Dari beberapa hal diatas apabila melihat kebutuhan intervensi untuk
pemerintah keterlibatan masyarakat multi
pelibatan multi pihak
strategi komunikasi TRP (tabel …..) maka ada 3 (tiga) pendekatan yang
sipil dalam
pihak/masyarakat
dalam melakukan
direkomendasikan untuk digunakan untuk merealisasikan
/memvisualisasikan intervensi komunikasi dari tabel sebelumnya.
perencanaan-
sipil untuk
fungsi kontrol
Dibawah ini adalah opsi 3 pendekatan komunikasi dalam kaitannya
implementasi dan
berpartisipasi dalam
dengan tujuan yang ingin dicapai di bidang TRP sebagai berikut:
pengawasan TRP
perencanaan,
implementasi dan
Rendahnya kemampuan pengawasan TRP
Untuk pencapaian tujuan strategi bidang TRP, diperlukan pendekatan
mengakses kurangnya
yang tepat adalah :public campaign, advokasi, mobilisasi sosial dan
informasi (dan dari sisi
disertai dengan penguatan kapasitas (training/lokakarya) melihat lain informasi TRP
beberapa permasalahan di daerah adalah rendahnya kemampuan masih jarang )
mengimplementasikan RTRW.
Masyarakat
Pendekatan Advokasi - membangun komitmen dampingan/masyara
Paham dan bisa
Meningkatkan
mengakses informasi
pemahaman dan
rangka singkronisasi dan sinergi, srta mendorong
RTR sebagai acuan dalamkebijakan sektor serta kat sipil
TRP
memampukan akses
Advokasi e n
implementasi RT/RW
masyarakat akses
a n K e informasi TRP li
m it
ti
Pendekatan Mobilisasi Sosial - membangun jaringan S & kemitraan dan aliansi didaerah berbagai simpul,
ta u
Tata
kelembagaan potensial untuk membangun sikap kritis Mass media & g Masih kurangnya Paham dan mampu Menggerakkan n
Mobilisasi
e Ruang
os ia
dan kesadaran mesyarakat terhadap pentingnya TRP
publik secara umum pemberiitaan /informasi
Pendekatan Campaign - membangun pemahaman dan yg membangun
mengembangkan
motivasi yang lebih
Kampanye
beritaan/Informasi yg
luas
er u
kesadaran publik/masyarakat tentang pentingnya
S ik a p & P e r i
implementasi RT/RW untuk pelayanan publik (RTH) dan kesejahteraan masyarakat
komitmen & pemikiran
melibatkan opini
kritis publik
publik
23 | Stratkom TRP | Bappenas-Protarih
Setelah merumuskan pendekatan komunikasi berdasarkan pijakan perlaku dan tujuan besar komunikasi TRP, maka dilakukan pemetaan
PENDEKATAN/ DESKRIPSI pendekatan/metode berdasar masing-masing segmentasi atau target
TARGET GROUP
INTERVENSI
INTERVENSI group pada tabel 4 dibawah ini:
METODE
Kementerian/lembaga
penggunaan RTR Tabel 4. Intervensi dan pendekatan komunikasi untuk bidangTRP
terkait
kemauan/kesediaan
sebagai acuan dalam
TARGET GROUP
INTERVENSI
PENDEKATAN/ DESKRIPSI
kebijakan sektor
masing-masing Internal Bappenas
METODE
INTERVENSI
Mendorong meliputi ; Direktorat
Meningkatkan
Advokasi
Mendorong sikap
Pemerintah Provinsi
Meningkatkan
Advokasi
keputusan/kebijakan terkait dalam Deputy
kesadaran (sikap
lebih kooperatif
kesediaan/memotiv
didaerah untuk Regional dan Biro terkait
kooperatif)
untuk sinkronisasi
asi
menggunakan RTR di Bappenas
dan integrasi
Meningkatkan
sebagai acuan dalam
kebijakan se serta K/L anggota BKPRN
Meningkatkan
kapasitas/skill
kemampuan/skill
implementasi RTRW
Kabupaten/kota
/melatih skill
menyelesaikan
/training/lokakarya
komunikasi yang
konflik wilayah
lebih komprehensif
terkait tata ruang
dalam rangka
dan pertanahan
peningkatan
Stakeholder terkait
Meninggerakkan
Mobilisasi Sosial Memperkuat
koordinasi
–mitra non
motivasi yang
kemitraan dan
pemerintah
lebih luas
aliansi melalui
kooperatif melalui
forum komunikasi
peningkatan skill
multi stakeholder
(metode, infrastruktur dalam komunikasi & koordinasi
Stratkom TRP | Bappenas-Protarih | 24
3.3.5 Merangkai Message /pesan
TARGET GROUP
INTERVENSI
PENDEKATAN/ DESKRIPSI METODE
INTERVENSI
Pada dasarnya message atau pesan adalah suatu isi atau substansi yang
akan disampaikan kepada target sasaran/target group untuk
Masyarakat
Meningkatkan
Public Campaign
Meningkatkan
menggerakkan perilaku kearah yang diharapkan. Pengunaan pesan yang
dampingan/masyarakat
pemahaman dan
kesadaran
ideal dirancang secara khusus (tailored message) untuk khalayak yang spesifik, dan tidak bisa disama ratakan kepada semua kecuali pesan yang
perubahan untuk
bersifat sangat umum (biasanya untuk pesan komersial)
aktif berpartisipasi dalam implementasi
Dibawah ini adalah beberapa hal yang penting dalam penyusunan pesan .
RTRW diwilayahnya
Dikatakan oleh Lyn Cogswell dalam bukunya 10 step promotion toolkits
(USAID 2010) , ada 2 (dua) syarat dalam pengemasan pesan bahwa pesan
Mass media & publik
Masih kurangnya
Mobilisasi Sosial
Menggerakkan
itu harus mempunyai daya tarik (appeals) dan ada janji ( promise) atau
secara umum
pemberiitaan
–Triger Mass
motivasi yang lebih
menunjukkan manfaat dan dampak yang bisa dipahami oleh target audiens sehingga terdorong melakukan perubahan dalam dirinya.
/informasi yg
Action
luas untuk
membangun
membangun
Secara umum untuk memastikan komunikasi yang efektif maka antara
komitmen &
pemahaman publik
pesan dan komunikator (pengirim pesan) , pemilihan media /
pemikiran kritis
saluran/chanel serta target audiensnya harus saling berkaitan seperti tertuang dalam tabel dibawah ini:
publik
Public Campaign
Membangun sikap kritis tentang pentingnya pemahaman dan partisipasi public untuk penataan ruang di wilayahnya
25 | Stratkom TRP | Bappenas-Protarih
Dok Str umen Tabel 5. Key message perumusan key message atk
om TRP | Bappenas-Pr
TARGET GROUP
METODE/KEGIATAN INTERVENSI
KEY MESSAGE
Internal Bappenas
Sikap kooperatif , meliputi ; Direktorat
Advokasi
Mendorong
terjadinya perubahan kunci koordinasi dan terkait dalam Deputy
sinkronisasi Regional dan Biro terkait
sikap kooperatif
untuk memperbaiki
ot arih | 26
di Bappenas
koordinasi dan sinkronisasi
K/L anggota BKPRN
PEnguatan kapasitas
Memampukan
Komunikasi efektif ,
/melatih skill
koordinasi dan
komunikasi efektif
kinerja antar K/L
dan komprehensif
meningkat
dalam rangka peningkatan koordinasi
RTR , kunci terkait
Kementerian/lembaga
Advokasi
Mendorong
penggunaan RTR
keberlanjutan semua
sebagai acuan dalam
sektor pembangunan
kebijakan sektor
TARGET GROUP
METODE/KEGIATAN INTERVENSI
KEY MESSAGE
Pemerintah
Implementasi RTRW Kabupaten/kota
Advokasi dan
Memampukan
penguatan kapasitas
daerah
baik, konflik teratasi
menyelesaikan konflik wilayah
RTRW, mengurangi terkait tata ruang dan kesenjangan dan pertanahan
konflik wilayah Stakeholder terkait –mitra Moblisasi Sosial
Kemitraan kuat, non pemerintah
Memperkuat
kemitraan dan aliansi kontrol RTRW untuk melakukan
meningkat
kontrol melalui pembentuka forum
Masyarakat
Partisipasi dampingan/masyarakat
Public Campaign
Mendorong
masyarakat sipil, sipil
Penguatan kapasitas
perubahan untuk
aktif berpartisipasi
kunci keberlanjutan
dalam implementasi RTRW diwilayahnya
Mass media & publik
Perkuat opini publik secara umum
Mobilisasi Sosial –Triger Menggerakkan
Mass Action
motivasi yang lebih
kuatkan kontrol
luas untuk
sosial
membangun pemahaman publik terhadap manfaat adaanya RTRW
Public Campaign
Membangun sikap
RTRW untuk
kritis tentang
kesejahteraan warga,
pentingnya
pahami dan mulai
pemahaman dan
berpartisipasi.
partisipasi publik untuk penataan
3.3.6 Seleksi Media /Chanel/Saluran yang akan digunakan
Pemilihan media juga pen ng untuk memper mbangkan kesiapan audiens dan kemampuan mengakses media /tools yang akan digunakan. Ada dua
Penggunaan media sangat pen ng dalam proses dan pencapaian tujuan
cakupan media untuk menjangkau khalayak yaitu:
komunikasi. Pemilihan media sangat tergantung pada siapa, karakter dan perilaku target audiens dan jangka waktu pencapaian tujuan komunikasi.
(1) Above the line (dimana media ini menggunakan kekuatan teknologi, “No one size fits for all” adalah prinsip dalam pemilihan media.
berskala luas. Target audiensnya adalah massa/publik secara Alat/media/saluran yang dapat digunakan untuk menyalurkan
umum. Media massa baik print, radio, televisi masuk dalam kategori informasi agar lebih mudah ditangkap sasaran, dikelompokkan atas:
ini, termasuk mul media), Media luar ruang (spanduk, baliho). - Media Visual, media komunikasi yang dapat ditangkap melalui
lainnya konferensi pers/press release, doorstop, dll penglihatan
- Media Audio, media komunikasi yang dapat ditangkap melalui (2) Below the line (adalah media yang diproduksi dengan lebih pendengaran
sederhana, skala tertentu dn targetnya adalah komunitas atau - Media Audio Visual, media komunikasi yang dapat ditangkap
kelompok tertentu. Bentuknya bisa berupa media visual seper melalui penglihatan dan pendengaran.
poster, brosur, cergam yang lebih bersifat group media/media untuk - Mul Media adalah gabungan dari keseluruhan sifat media
kelompok). (1) Media tatap muka (seminar/diskusi publik, FGD, diatas
pameran diseminasi/sosialisasi) Booklet, flyer) Penentuan media yang sesuai untuk se ap pesan dan target audiens
(3) Through The Line melalui media sosial (situs, facebook, twi er, dll) sangat tergantung dari hasil assessment. Pada beberapa kasus, khususnya
pada komunikasi pembangunan memerlukan proses uji coba efek fitas Dasar pemilihan media seper disebutkan dalam tabel tentang sangat penggunaaan media komunikasi.
ditentukan oleh karakter audiens/target group teriutama kemampuan akses dan minatnya, kemudian per mbangan berikutnya ditentukan
Proses uji coba efek fitas penggunaaan media komunikasi sebelum media karakteris k pesan /message termasuk dalam hal ini adalah tersebut di distribusikan kepada target sasaran audiens apalgi kepada
pendekatan/metode komunikasi yang digunakan
publik atau khalayak yang besar. Langkahnya disebut dengan Pre-test untuk mengukur apakah contentnya bisa ditangkap dengan baik sesuai tujuan komunikasi, dan apakah kemasannya menarik untuk kemudian menjadi perha an dari audiens. Hasil dari pre-test ini kemudian menjadi masukan untuk perbaikan sebelum pada akhirnya di finalisasi dan didistribusikan.
Stratkom TRP | Bappenas-Protarih | 28
Tabel 6. Menyeleksi Media/Saluran/Chanel
TARGET GROUP
METODE
KEY MESSAGE
MEDIA/CHANEL
Internal Bappenas
Group media (below meliputi Direktorat terkait *advokasi informal bisa koordinasi dan
Advokasi
Kooperatif , kunci
the line) seperti : dalam Deputy Regional
-Milis, website dan Biro terkait di
dilakukan dalam
sinkronisasi
- Motto bersama Bappenas
pertemuan
motivasional seperti
/grafis/poster
gathering,outing/outbo
-Medsos dalam group
nd
-video motivasi/teamwork
K/L anggota BKPRN
Lokakarya/pelatihan
Komunikasi efektif ,
-Modul
*bisa berbentuk
koordinasi dan
training/panduan
lokakarya/pertemuan
kinerja antar K/L
strategi komunikasi
gathering informal
meningkat
TRP -Milis, wasap group -material training /video
Kementerian/lembaga
-Infografis terkait
Advokasi
RTR , kunci
*Seminar, rapat
keberlanjutan
-Factsheet /dokumen
koordinasi
disemua sektor
pembelajaran
*Informal lobbying
pembangunan
-Case studi -Website -Sosmed /bulletin/milis lintas K/L
Pemerintah Provinsi
Advokasi
RTRW, untuk
-Panduan
*Road show
perencanaan yang
-Contoh material
* Rapat Koordinasi
lebih baik
advokasi /fact sheet
Adanya RTRW ,
/video dll
investasi daerah
-Case Study
terjamin
-infografis
Dok Str umen atk
om TRP | Bappenas-Pr METODE
TARGET GROUP
KEY MESSAGE
MEDIA/CHANEL
Stakeholder terkait –mitra
-Factsheet non pemerintah
Kemitraan kuat,
kontrol RTRW
-Video
meningkat
-Milis, wasap group, medsos
-Group Media (below ot
Masyarakat
Penguatan kapasitas
Partisipasi
the line) seperti arih | 30
dampingan/masyarakat
CEM- community
masyarakat sipil,
sipil
engagement
kunci keberlanjutan
missal
mechanism
Media komunitas /rakyat
Mass media/institusi
Mobilisasi Sosial –Triger Bangun opini publik
- Press Release TRP
Mass Action
untuk meningkatkan
-Factsheet
Kegiatan bisa berupa:
kontrol social
-Infografis
-Media workshop
-Kit untuk journalist
-Gathering
-Ruang/kolom tulisan
-Roadshow
Jurnalist dalam
-MEdia Field Trip
website/
-Kerjasama program
Bulletin
- Media Award
Publik /massa
Public Campaign
RTRW untuk
- Baliho/Poster
melalui
kesejahteraan warga, - Citizen Jurnalism
Mass media
pahami dan mulailah
-PSA (publik
berpartisipasi!
announcement spot)
Mobiliasi Sosial melalui
di Televisi, Radio
gerakan-gerakan yg
-Media On Line
bisa terjangkau publik
-Media Sosial
dan menarik intens
-Cergam /komik
publik untuk
-Event
berpartisipasi
-Gerakan dikab/kabupaten -Media Publik di Unit
3.3.7 Merancang Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Komunikasi
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi dari suatu strategi atau Dalam implementasinya diperlukan tools (perangkat) monitoring dan program, perlu mempunyai acuan tertentu agar hasil dapat diukur. Acuan
umpan balik, sesuai tujuankomunikasi yang diharapkan. Bebarapa alat dasar untuk monitoring dan evaluasi dari strategi komunikasi adalah:
monitoring dan umpan balik yang dapat digunakan adalah: · menentukan perubahan perilaku audiens yang diharapkan
Mood barometer
· membuat daftar kriteria terhadap keberhasilan yang dapat
Permainan/game terkait pemahaman topik dalam dinilai
event/pelatihan/lokakarya
· menentukan suatu titik akhir tertentu yang memastikan
Tanya jawab langsung setelah penyampaian presentasi kapan tujuan telah tercapai
· menjelaskan hasil yang diharapkan secara dapat diukur dan FGD ( Focus Group Discussion)
Pooling pendapat
diamati
Kuesioner
Pada strategi komunikasi untuk bidang TRP, usulan untuk indikator monitoring dan evaluasinya adalah dalam tabel dibawah ini:
Media monitoring
Dan sebagainya
Tabel 7. Desain Monitoring dan Evaluasi Komunikasi TRP Secara makro, efektifitas kegiatan komunikasi bidang Tata Ruang dan
Item Pertanyaan kritikal/Indikator
Penentuan Waktu
Pertanahan dapat dipantau dan dievaluasi melalui kegiatan pre-test dan post-test kepada khalayak sasaran tertentu. Kepada populasi tersebut,
- Sampai sejauh mana kegiatan dilakukan sesuai dengan tahapan dri
dapat dilakukan semacam survey dan atau Focus Group Disscussion
- Memantau proses secara
menyeluruh
(FGD), untuk melihat adakah peningkatan kesadaran seperti yang
Output perencanaan yang telah dirumuskan
(TOR, proposal dari kegiatan terkait
- Mengevaluasi di titik tengah dan
diinginkan sebelum dan setelah dilakukan kegiatan komunikasi tertentu.
akhir program
TRP)
Atau memang dalam riset yang dirancang khusus, atau riset sederhana semacam pooling untuk membuat tools sederhana dalam event-event
Outcome - Bagaimana perubahan para perilaku
- Monitoring KAP yang bisa diukur
pameran, seminar dan lain-lain yang melibatkan representative target
ke-6 target group TRP (sesuai
dalam bentuk pre –test dan post-
dengan tingkatan KAP yang
test ketika pelatihan/event
audiens.
ditetapkan)
- Evaluasi pada titik tengah (mid)
- Apa efektifitas program komunikasi
dan akhir program
yang dirasakan target group/audiens - Dukungan kebijakan dan anggaran
dari K/L dan Pemda, maupun mitra non pemerintah
Impact - Peningkatan partisipasi publik dalam
- Evaluasi impact 2-3 tahun
gerakan/event
berselang
- Dukungan media massa (media monitoring-intensitas isu TRP ditayangkan dalam mass media)
31 | Stratkom TRP | Bappenas-Protarih
KESIMPULAN DAN
BAB 4
REKOMENDASI
TARGET KEGIATAN YANG
Year Year Year Year KETERANGAN
NO GROUP
DILAKUKAN
Berdasar strategi komunikasi TRP yang telah dikembangkan dari dokumen diatas selama masa periode penggunaan, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya :
1. Internal
Workshop Strategi
X Kegiatan lokakarya
Bappenas Komunikasi sekaligus
yang dibuat fun
o Kegiatan informasi dan strategi distribusi informasi yang telah
konsolidasi internal
sekaligus
dilakukan Dit. Tata Ruang dan Pertanahan pada dasarnya tinggal
Anggota
Bappenas (level
memampukan staff
memerlukan pengembangan dikarenakan saluran/media sudah
BKPRN
kedeputian melalui
dalam menyusun
cukup bervariasi dan adanya tim yang menangani walaupun SDM
skema infosos atau
strategi komunikasi
sangat terbatas
kementerian –melalui
dari aspek konsep
o Kedepan saluran yang sudah ada akan tetap digunakan dalam
skema Humas
bukan teknis .
konteks komunikasi yang sifatnya lebih dua arah dengan
Bappenas)
Sekaligus
menerapkan tahapan strategi komunikasi pembangunan yang
memetakan
berdasar pada segmentasi target audiens/target group dan
kerjasama
kebutuhannya yang sudah tertuang dalam dokumen strategi yang
komunikasi/informas
telah disusun oleh konsultan komunikasi Protarih yang bisa diikuti
i, KM antar K/L atau
secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan dan alokasi
antar direktorat
anggaran yang tersedia, ataupun upaya lain bekerjasama dengan mitra kerja untuk merealisaskan kegiatan yang telah disusun
X X X X Update dari dalam dokumen ini.
Media Komunikasi
media/chanel yang
BKPRN
dan informasi TRP
sudah ada
Kegiatan yang bisa dilakukan dalam rangka mencapai tujuan komunikasi
(dari chanel yang
–melibatkan
TRP, berdasarkan rekomendasi dari hasil asesmen dan dokumen strategi
sudah ada)
journalist luar untuk
komunikasi selama 3 (tiga) tahun ke depan (2016-2017) adalah sebagai
X X Misal pelatihan
BKPRN
ketrampilan
infografis, fotografi,
pembuatan media
video atau material
komunikasi TRP
promosi TRP
Stratkom TRP | Bappenas-Protarih | 32
Year Year Year Year KETERANGAN NO
TARGET KEGIATAN YANG Year Year Year Year KETERANGAN
TARGET
KEGIATAN
GROUP DILAKUKAN
X X Bisa dalam bentuk Mitra non
4. Antar K/L Sharing knowledge
X X X X Menggunakan event
7. Pemda
Uji coba
melihat mekanisme Pemerintah
antar direktor atau
/kegiatan yang ada
Kabupaten/K mekanisme
antar K/L melalui
penanganan forum-forum
di Pagu. Beberapa
ota
pelibatan
informasi dan komunikasi yang
arahan strategis bisa
(Melalui
masyarakat/publi
pengaduan yang bisa digunakan
dikaitkan dengan
BKPRD)
k terkait TRP
arahan RPJMN 2015-
(pilot program di
diselipkan isu TRP
2019 seperti isu
daerah)
(Misal kerjasama
keberlanjutan,
dengan mitra non
keterbukan
pemerintah)
informasi dan gender/inklusi
8. BKPRD
Lokakarya
dikaitkan dengan
Provinsi
Strategi Advokasi
tata ruang dan
TRP kepada
Kabupaten/k
5. Stakeholde Membangun
X X Bisa melibatkan
ota
Pilot Forum Multi
r/mitra non kekuatan forum
sektor swasta agar
Stakeholder TRP
pemerintah eksternal/jejaring
mengenal dan
Mitra non
untuk melakukan
di pusat maupun
menjadikan isu TRP
pemerintah
fungsi kontrol
percontohan di
dalam program CSR
RTRW didaerah
daerah yang tidak
mereka
Representasi
hanya kementrian
masyarakat
tetapi dengan mitra non pemerintah
9. Institusi mass Workshop
X Melakukan
edukasi/media 6. Institusi
media bisa
Advokasi /Edukasi
advokasi kepada mass
Media relation
X X dipusat
tentang TRP
pekerja institusi media/jurna membangun
dalam rangka
kepada mass
media dalam rangka lis
media
oemahman media mobilisasi sosial tentang TRP (bisa
kerjasama dengan Humas) .
33 | Stratkom TRP | Bappenas-Protarih
Demikian dokumen strategi komunikasi tata ruang dan pertanahan
TARGET KEGIATAN
Year Year Year Year KETERANGAN
1 2 3 4 ini disusun dalam rangka bantuan teknis program Protarih kepada Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas, semoga bisa
NO GROUP
YANG
menjadi dokumen aktif yang bisa diterjemahkan dalam bentuk 10. Mass Media
Media Placement-
X X Kerjasama bisa
program kerja yang bisa direalisasikan subdit Infosos ataupun
(Cetak atau kerjasama
dilakukan tanpa
direktorat lain yang terkait.
elektronik, penayangan di
biaya besar apabila
on line) mass media
dikerjakan dengan
****
sistim kemitraan atau bentuk yang tepat seperti media field trip
1 1. Internal/Dit. Monitoring dan
TRP evaluasi kegiatan Bappenas
komunikasi BKPRN
(dimasukkan sebagai agenda dalam salah satu sesi Rakor atau pertemuan rutin ) 2016-2018
12. Dit TRP dan Meeting
sekretariat perencanaan dan BKPRN
perbaikan untuk implementasi strategi komunikasi 2018
Stratkom TRP | Bappenas-Protarih | 34