Analisis SWOT dan Penyusunan Formula Strategi

N. Analisis SWOT dan Penyusunan Formula Strategi

1. Pengertian Analisis SWOT

Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah singkatan dari S adalah Strength atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Opportunity atau Kesempatan, dan T adalah Threath atau Ancaman. Analisis SWOT dimaksudkan untuk melihat apa saja keunggulan dan kelemahan dari Taman Balekambang ini dan melihat bagaimana potensi yang ada serta memberikan masukan-masukan pengembangan sesuai dengan potensi tersebut.

SWOT biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh,

commit to user

program kerja. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi ini adalah analisis SWOT (Rangkuti, 1997 : 19).

Analisis SWOT merupakan alat analisis kualitatif sederhana tetapi sangat luas digunakan dalam manajemen termasuk manajemen pengembangan pariwisata. Data-data yang digunakan bersumber dari survei sekunder dan obeservasi lapangan serta dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Materi SWOT ini merupakan kompilasi dari berbagai data yang telah diperoleh dan hasil analisis.

Rangkuti (1997 : 20) menyebutkan bahwa diagram SWOT terdiri dari 4 diagram, yaitu :

a. Kuadran 1 Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

commit to user

b. Kuadran 2 Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus ditetapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.

c. Kuadran 3 Perusahaaan menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi ia memiliki berbagai kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

d. Kuadran 4 Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

2. EFAS (External Factors Analysis Summary)

Tabel ini berisi skoring faktor ancaman dan peluang. Total nilai skoring ancaman dan peluang akan menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.

3. IFAS (Internal Factors Analysis Summary)

Tabel ini berisi skoring faktor kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh perusahaan. Total skoring IFAS ini akan menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya (Rangkuti, 1997 : 26).

commit to user

Sebelum menerapkan strategi yang akan diambil, perencana strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Masalah strategis yang dimonitor harus ditentukan karena masalah ini mungkin akan dapat mempengaruhi perusahaan di masa yang akan datang.

4. Matriks Internal Eksternal (IE)

Parameter yang digunakan dalam matriks ini adalah parameter kekuatan internal organisasi dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Matriks ini memakai hasil skor tabel IFAS dan EFAS. Diagram matriks IE ini terdiri dari 9 sel strategi tetapi 9 sel tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu :

a. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1,2, dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).

b. Stability energy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.

c. Retrenchment strategy (sel 3,6, dan 9) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

Rangkuti (1997) menjelaskan tindakan dari masing-masing strategi tersebut diantaranya :

a. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy) Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dari penjualan, aset, profit, atau kombinasi dari ketiganya. Usaha yang dilakukan adalah dengan

commit to user

cara meminimalkan biaya (minimize cost) sehingga dapat meningkatkan profit.

b. Strategi Pertumbuhan melalui Konsentrasi dan Diversifikasi Ada dua strategi yaitu konsentrasi dan diversifikasi. Berdasarkan penelitian, perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung melakukan konsentrasi sedangkan perusahaan yang memiliki kinerja yang kurang baik cenderung melakukan diversifikasi agar dapat meningkatkan kinerjanya. Jika perusahaan tersebut memilih strategi konsentrasi, maka ia akan tumbuh melalui integrasi horizontal maupun vertikal, baik secara internal melalui sumber dayanya sendiri atau secara eksternal dengan menggunakan sumber daya dari luar. Jika perusahaan tersebut memilih diversifikasi, maka ia dapat tumbuh melalui konsentrasi atau diversifikasi konglomerat, baik secara internal melalui pengembangan produk yang baru, maupun eksternal.

c. Konsentrasi melalui Integrasi Horizontal (sel 2 dan 5) Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi yang lain, dan meningkatkan jenis produk serta jasa.

d. Konsentrasi melalui Integrasi vertikal Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui integrasi vertikal dengan cara backward integration (mengambil alih fungsi supplier) atau dengan cara forward integration (mengambil alih fungsi distributor). Hal ini merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat.

commit to user

e. Diversifikasi Konsentris (sel 2 dan 5) Perusahaan memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien karena telah memiliki pemasaran dan kemampuan manufaktur yang baik.

f. Diversifikasi Konglomerat Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi competition position yang tidak begitu kuat dan nilai tarik industrinya sangat rendah.

5. Matriks Space

Matriks Space ini terdiri dari 4 faktor utama yaitu kekuatan keuangan, keunggulan kompetitif, stabilitas lingkungan bisnis, dan keunggulan industri (Rangkuti, 1997).

Tujuan penggunaan matriks space ini adalah agar perusahaan atau organisasi dapat melihat posisinya dan arah perkembangan selanjutnya.

6. Matriks SWOT

David (2006:284) mengatakan Matriks SWOT adalah suatu alat untuk mencocokkan segala faktor penting untuk membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi : SO (kekuatan-peluang/ strengths-opportunities), WO (kelemahan-peluang/weakness-opportunities),ST(kekuatan-ancaman/strengths- threats ), dan WT (kelemahan-ancaman/weakness-threats). Alat ini bersandar pada informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan

commit to user

faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang terbaik.

Strategi SO menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalakan strategi WO, ST, atau WT agar dapat mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan strategi SO. Ketika sebuah organisasi menghadapi ancaman utama, ia akan berusaha menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang yang ada.

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Seringkali terdapat peluang eksternal merupakan kunci utama dalam mengembangkan perusahaan, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghambatnya untuk mengeksploitasi peluang tersebut.

Strategi ST menggunakan kekuatan organisasi untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak aman.

Proses pengembangan matriks SWOT sangat penting untuk menggunakan terminologi strategi yang spesifik, bukan yang umum.