Metode Analisis Isi

5. Metode Analisis Isi

Analisis isi kuantitatif berbeda dengan analisis teks lainnya. Telaah pustaka ini akan memaparkan ciri dan karakteristik dari analisis isi

commit to user

sebagai suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi (Eriyanto, 2011:15).

Menurut Holsti seperti yang dikutip dalam Eriyanto (2011: 15), analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yang dilakukan secara objektif dan identifikasi sistematis dari karakteristik pesan. Sedangkan menurut Barelson, analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang dilakukan secara objektif, sistematis, dan deskriptif kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak (manifest). Krippendorff (Eriyanto, 2011:15) mengatakan bahwa analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yang dapat direplikasi dan sahih datanya dengan memperhatikan konteksnya.

Dari beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ciri dari analisis isi antara lain:

a. Objektif Penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran suatu isi apa adanya tanpa campur tangan peneliti. Dua aspek yang penting dari objektifitas yaitu validitas dan reliabilitas. Validitas berkaitan dengan apakah analisis isi mengukur apa yang benar-benar ingin diukur. Sedangkan reliabilitas berkaitan dengan apakah analisis akan menghasilkan temuan yang sama walaupun dilakukan oleh orang yang berbeda.

commit to user

Sistematis berarti semua tahapan dan proses penelitian telah dirumuskan secara jelas dan sistematis (Rife, Lacy, dan Fico 1998 dalam Eriyanto, 2011: 19). Sistematis juga bermakna setiap kategori yang dipakai menggunakan definisi tertentu dan semua bahan dianalisis dengan menggunakan kategori dan definisi yang sama.

c. Replikabel Salah satu ciri penting dari analisis isi adalah replikabel atau bisa ditiru. Penelitian dengan temuan tertentu dapat diulang dengan menghasilkan temuan yang sama sepanjang menggunakan bahan dan teknik yang sama. Kesamaan ini berlaku untuk peneliti berbeda, waktu berbeda, dan konteks berbeda (Neuendorf, 2002 dalam Eriyanto, 2011: 21)

d. Isi yang tampak Menurut Neuendorf dan Krippendorff seperti yang dikutip oleh Eriyanto (2011, 23) menyatakan bahwa analisis isi dapat dipakai untuk melihat semua karakteristik dari isi, baik yang tampak (manifest) ataupun yang tidak tampak (latent). Sedangkan menurut Barelson dan Holsti analisis isi hanya dapat dipakai untuk meneliti isi yang tampak. Merujuk pada karakteristik analisis isi yang sebelumnya yaitu kuantitatif, objektif, reliabel, valid, dan replikabel. Maka persyaratan

commit to user

tampak saja.

e. Perangkuman Analisis isi umunnya dibuat untuk membuat gambaran umum dari suatu pesan. Analisis ini dapat dikategorikan penelitian bertipe nomotetik yang ditujukan untuk membuat generalisasi dari pesan, dan bukan penelitian bertipe ideographic yang umumnya bertujuan untuk membuat gambaran detail dari suatu fenomena (Neuendorf, 2002 dalam Eriyanto, 2011: 29)

f. Generalisasi Analisis isi tidak hanya bertujuan untuk melakukan perangkuman, tetapi juga berpretensi untuk melakukan generalisasi terutama jika menggunakan sampel. Hasil dari analisis isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran populasi.

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi untuk dapat menjawab rumusan masalah bagaimanakah radio Suara Surabaya dalam menggunakan twitter. Penelitian ini melihat sebuah tweet post dari empat unsur yaitu jenis berita, topik berita, sumber berita, dan tweet post objectives (tujuan). Dari empat unsur tersebut digunakan untuk mengetahui bagaimana radio Suara Surabaya dalam menggunakan twitter secara umum. Tweet post dikumpulkan selama dua bulan sebelum dihapus secara otomatis dari situs dengan sepuluh kali pengambilan sampel dengan metode systematic random sampling. Tidak ada campur tangan peneliti

commit to user

adanya di dalam official account radio Suara Surabaya.