Metode pembelajarn IPS

d. Metode pembelajarn IPS

Setelah melakukan wawancara dan observasi dengan guru AM (CL No:

03) tentang pembelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanjung, maka dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Metode Ceramah-Tanya jawab Dari hasil silabus mata pelajaran IPS metode yang digunakan dalam pembelajaran IPS terpadu adalah ceramah bervariasi, diskusi, pemberian tugas. Pembelajaran IPS terpadu pada umumnya guru menggunakan metode ceramah dengan tanya jawab. Dalam menggunakan metode ceramah, guru biasanya mengawali proses belajar mengajar dengan appersepsi yang ditujukan kepada siswa. Sebagai contoh dilakukan Tanya jawab tentang materi yang diajarkan. Dalam kegiatan pembelajaran yang tercantum dalam silabus tertulis metode ceramah, diskusi dan mengkaji referensi untuk mencari data.

divariasikan dengan Tanya jawab dan diskusi, sedangkan mengkaji referensi buku tidak berjalan, hal ini disebabkan karena waktu yang tersedia habis untuk ceramah.

2) Metode Diskusi Dalam pembelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 1 Tanjung metode diskusi yang dunakan ada 2 yakni diskusi kelas dan diskusi kelompok. (CL. No: 03)

a. Diskusi kelas Dalam diskusi kelas yang dilakukan di kelas 2 SMPN 1 Tanjung guru memberikan pertanyaan dan pengarahan kepada siswa. Kemudian siswa diberikan kesempatan menjelaskan tentang berbagai peristiwa yang berkaitan dengan tema tersebut, (CL. No: 03). Guru selanjutnya meminta para siswa untuk memberikan tanggapan. Pada akhir pembelajaran guru memberikan penjelasan secara rinci tentang materi yang didiskusikan dan mengkaitkan dengan fakta yang terjadi.

b. Diskusi Kelompok Dalam diskusi kelompok guru memberikan tugas kelompok untuk membuat makalah, kemudian mempresentasikan di depan kelas, kelompok lain atau peserta sebagai kelompok penanya atau penyanggah. Dalam diskusi ternyata banyak siswa yang hanya duduk diam sebagai pendengar hanya beberapa siswa yang aktif. Disamping itu karena

atau berhenti ditengah jalan. Pembagian kelompok diskusi dilaksanakan dengan membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri 5-6 anak, seperti yang dilaksanakan oleh guru SMP Negeri 1 Tanjung di kelas 2. Biasanya guru memberikan diskusi atau tugas satu minggu sebelumnya, (CL. No: 03). Pengaturan tempat duduk dalam berdiskusi hanya menyesuaikan dengan kelompok masing-masing. Kelompok yang mendapat giliran biasanya maju kedepan untuk melakukan presentasi secara singkat. Setelah mempresentasikan hasil kerjanya kelompok lain diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan kemudian dijawab oleh kelompok yang mempresentasikan tugasnya, apabila dalam pertanyaan terkadang masih kurang jelas biasanya dijelaskan lebih rinci oleh guru pada akhir diskusi. Dalam metode diskusi tanggapan dari siswa beragam, menurut salah seorang siswa RZL: ” saya senang bila diberi tugas untuk presentasi, hal ini bisa melatih

mental saya bicara di depan umum dan dapat menambah rasa percaya diri saya,” (CL. No: 04).

Ada sebagian murid yang pada awalnya merasa takut apabila mendapat tugas untuk presetasi di depan kelas. Bahkan siswa sampai tidak masuk sekolah lantaran ketakutan maju presntasi. Akan tetapi, lama kelamaan siswa jadi terbiasa untuk presentasi justeru siswa merasa semakin Ada sebagian murid yang pada awalnya merasa takut apabila mendapat tugas untuk presetasi di depan kelas. Bahkan siswa sampai tidak masuk sekolah lantaran ketakutan maju presntasi. Akan tetapi, lama kelamaan siswa jadi terbiasa untuk presentasi justeru siswa merasa semakin

3) Metode pemberian tugas Dalam pemberian tugas biasanya ada dua macam, yakni (a) mengerjakan soal yang langsung dikerjakan di kelas misalnya dalam bentuk LKS dan soal yang sudah di siapkan terlebih dahulu oleh siswa, (b) tugas rumah atau PR, (CL. No: 03).

4) Metode discovery/ inquiry Hasil wawancara dengan guru IPS kelas 2 SMP Negeri 1 Tanjung, menjelaskan bahwa metode inquiry yang dilakukan pada dasarnya berupa pemberian tugas dan hanya pada saat tertentu misalnya pada saat siswa liburan diberikan tugas membuat makalah yang berkaitan dengan IPS, (CL.No: 03). Contoh lain penggunaan metode ini guru menugaskan siswa untuk menyusun suatu laporan tentang peristiwa-peristiwa tersebut secara kelompok. Misalnya satu kelompok terdiri dari 5-6 orang dengan diberi permasalahan. Dalam tugas ini siswa diwajibkan untuk mencari sumber yang berhubungan dengan materi dalam IPS. (CL. No: 03) 4) Metode discovery/ inquiry Hasil wawancara dengan guru IPS kelas 2 SMP Negeri 1 Tanjung, menjelaskan bahwa metode inquiry yang dilakukan pada dasarnya berupa pemberian tugas dan hanya pada saat tertentu misalnya pada saat siswa liburan diberikan tugas membuat makalah yang berkaitan dengan IPS, (CL.No: 03). Contoh lain penggunaan metode ini guru menugaskan siswa untuk menyusun suatu laporan tentang peristiwa-peristiwa tersebut secara kelompok. Misalnya satu kelompok terdiri dari 5-6 orang dengan diberi permasalahan. Dalam tugas ini siswa diwajibkan untuk mencari sumber yang berhubungan dengan materi dalam IPS. (CL. No: 03)

Dalam memilih media masing-masing guru memiliki pertimbangan yang berbeda-beda. Hasil wawancara dengan guru bahwa AM: ”Saya memilih media di dalam pembelajaran juga disesuaikan dengan

kondisi sekolah tempat saya mengajar, saya harus pandai-pandai memilih media yang cocok dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPS, belum tentu media modern yang saya gunakan akan membuat siswa lebih memahami materi pembelajaran IPS.” (CL. No:03)

Dalam menentukan media pembelajaran IPS terpadu yang terpenting adalah penguasaan guru terhadap konsep pembelajaran tentang materi yang diajarkan kepada siswa.