Kendala-kendala yang dihadapi Polres Sragen dalam mengungkap kasus tindak pidana pencurian dalam kaitannya dengan peranan Daktiloskopi

C. Kendala-kendala yang dihadapi Polres Sragen dalam mengungkap kasus tindak pidana pencurian dalam kaitannya dengan peranan Daktiloskopi

Dalam pengungkapan kasus tindak pidana pencurian di Sragen, polres Sragen memiliki beberapa kendala yang memerlukan solusi yang tepat. Kendala- kendala ini sering kali menyulitkan tugas dari Polres dalam penyelesaian kasus tindak pidana, dalam hal ini pencurian.

Menurut Kanit Identifikasi Polres Sragen Aiptu Sumarjono, dikatakan bahwa :

“Tidak semua anggota kepolisian memiliki kualifikasi sebagai seorang yang benar-benar ahli dalam bidang Daktiloskopi. Hal ini tentu kurang baik bagi kepolisian ditingkat daerah dalam tugasnya untuk mengungkap sebuah kasus tindak pidana. Dibutuhkan pelatihan di kejuruan Daktiloskopi agar anggota Kepolisian di tingkat aerah juga memiliki kualifikasi” (wawancara dengan Kanit Identifikasi Polres Sragen,

19 Oktober 2011). Kendala yang pertama berasal dari segi Sumber Daya Manusia

(SDM). Sebagaimana kita ketahui, Daktiloskopi merupakan ilmu yang membutuhkan suatu keahlian yang khusus, sehingga Mabes Polri memberikan suatu pelatihan khusus. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pihak Kepolisian di bidang Daktiloskopi, namun dari Polres Sragen belum ada yang mendapat pelatihan tersebut, sehingga petugas bagian identifikasi tidak memiliki kualifikasi dari kejuruan Daktiloskopi.

2. Kendala Sarana Prasarana Kendala lain yang dihadapi Polres Sragen adalah kendala Sarana dan Prasarana. Sarana Prasarana juga menentukan suatu keberhasian dari pengungkapan kasus tindak pidana pencurian di Sragen. Peralatan yang dipergunakan dalam penanganan kasus tindak pidana pencurian di Sragen masih sangat konvensional atau manual dimana masih menggunakan tinta, bukan komputerisasai seperti yang telah diterapkan di negara-negara maju seperti Jepang. Selain itu, banyaknya jumlah sidik jari ynag terkumpul dari 2. Kendala Sarana Prasarana Kendala lain yang dihadapi Polres Sragen adalah kendala Sarana dan Prasarana. Sarana Prasarana juga menentukan suatu keberhasian dari pengungkapan kasus tindak pidana pencurian di Sragen. Peralatan yang dipergunakan dalam penanganan kasus tindak pidana pencurian di Sragen masih sangat konvensional atau manual dimana masih menggunakan tinta, bukan komputerisasai seperti yang telah diterapkan di negara-negara maju seperti Jepang. Selain itu, banyaknya jumlah sidik jari ynag terkumpul dari

3. Kendala dari Masyarakat Kendala terakhir yang dihadapi Polres Sragen adalah kurangnya pengetahuan tentang sidik jari membuat masyarakat tidak mengerti arti pentingnya sidik jari dalam pengungkapan kasus tindak pidana. Kesadaran masyarakat untuk membantu pihak Kepolisian dalam penangan kasus tindak pidana pencurian dirasa sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang sudah berubah dan tidak steril lagi. Berdasarkan pengalaman dari penanganan kasus-kasus pencurian selama ini, olah TKP dimana dilakukan penyidikan dan pengambilan sidik jari malah dijadikan tontonan, terlebih lagi, warga sekitar melakukan hal-hal yang merugikan petugas karena dapat menghilangkan bekas sidik jari laten yang menempel di benda-benda di sekitar TKP, seperti menyentuh atau memindahkan benda-benda tersebut. Selain itu, keaslian TKP sangat penting dalam menilai dan menganalisa peristiwa yang terjadi. TKP merupakan suatu petunjuk dalam pengungkapan kasus dalam hal ini pencurian. Apabila, TKP sudah berubah dan tidak sterile lagi, proses 3. Kendala dari Masyarakat Kendala terakhir yang dihadapi Polres Sragen adalah kurangnya pengetahuan tentang sidik jari membuat masyarakat tidak mengerti arti pentingnya sidik jari dalam pengungkapan kasus tindak pidana. Kesadaran masyarakat untuk membantu pihak Kepolisian dalam penangan kasus tindak pidana pencurian dirasa sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang sudah berubah dan tidak steril lagi. Berdasarkan pengalaman dari penanganan kasus-kasus pencurian selama ini, olah TKP dimana dilakukan penyidikan dan pengambilan sidik jari malah dijadikan tontonan, terlebih lagi, warga sekitar melakukan hal-hal yang merugikan petugas karena dapat menghilangkan bekas sidik jari laten yang menempel di benda-benda di sekitar TKP, seperti menyentuh atau memindahkan benda-benda tersebut. Selain itu, keaslian TKP sangat penting dalam menilai dan menganalisa peristiwa yang terjadi. TKP merupakan suatu petunjuk dalam pengungkapan kasus dalam hal ini pencurian. Apabila, TKP sudah berubah dan tidak sterile lagi, proses

Melihat kendala-kendala yang dihadapi Polres Sragen dalam usaha pengungkapan kasus tindak pidana pencurian, peranan Daktiloskopi kurang terlihat. Ditambah lagi dengan tidak adanya sidik jari pembanding yang disebabkan karena belum semua warga Sragen diambil sidik jarinya. Hal ini sedikit menyulitkan petugas dalam menemukan tersangka pencurian. Namun, Daktiloskopi memiliki peranan yang sangat penting walaupun peranan tersebut belum sepenuhnya maksimal. Polres Sragen juga memiliki solusi- solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang ada, yang diharapkan mampu berperan optimal.