Hasil Penelitian

J. Hasil Penelitian

1. Kesalahan Penggunaan Ejaan

a. Pemakaian Huruf Kapital

Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, kesalahan merupakan faktor penghambat tercapainya tujuan. Dalam komunikasi umum, kesalahan berbahasa mengganggu pemahaman komunikasi. Oleh karena itu, baik dalam kaitanya dengan pembelajaran bahasa atau komunikasi umum, kesalahan berbahasa harus dikurangi semaksimal mungkin. Untuk dapat menekan kesalahan tersebut perlu diadakan analisis yang disebut analisis kesalahan berbahasa.

Penggunaan huruf kapital harus sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempunakan. Terdapat banyak ketentuan penggunaan huruf kapital dalam kalimat Di bawah ini adalah bentuk-bentuk kesalahan penggunaan huruf kapital yang berperan sebagai perwakilan dari setiap data yang digunakan sebagai sampel.

Tabel 3. Data Kesalahan Huruf Kapital

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran

1. Karya Tulis Ini Telah Diketahui dan Karya tulis ini telah diketahui dan Disahkan

disahkan

2. Buku Adalah Sumber Ilmu Dan Belajar Buku adalah sumber ilmu dan Adalah Kunci Pembukanya.

belajar adalah kunci pembukanya. 3. Pengalaman Membuat Kita Menjadi Pengalaman membuat kita menjadi Lebih Baik.

lebih baik.

4. Perbuatan Nyata Lebih Baik Dari Pada Perbuatan nyata lebih baik dari Kata-Kata.

pada kata-kata. 5. Jangan Takut Salah Sebelum Mencoba. Jangan

takut salah sebelum

mencoba.

6. Ambillah Hikmah

Semua Ambillah hikmah dari semua Kesalahan Yang Terjadi.

Dari

kesalahan yang terjadi. 7. Karya Tulis Ini Kami Persembahkan Karya tulis ini kami persembahkan Kepada Yang Terhormat:

kepada yang terhormat: 8. Bapak Dan Ibu Di Rumah

Bapak dan Ibu di rumah 9. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bapak kepala sekolah SMA Negeri Andong

1 Andong

10. Bapak Dan Ibu Guru SMA Negeri 1 Bapak dan ibu guru SMA Negeri 1 Andong

Andong

11. Bapak Dan Ibu Guru Pembimbing Bapak dan ibu guru pembimbing 12. Teman-Teman SMA Negeri 1 Andong

Teman-teman SMA Negeri 1 Andong

13. Pembaca Yang Terhormat Pembaca yang terhormat 14. Bapak Joko Subandi selaku Kepala Bapak Joko Subandi selaku kepala Sekolah SMA....

sekolah SMA... 15. Karya Tulis ini dibuat sebagai laporan Karya tulis ini dibuat sebagai Karya Wisata ...

laporan karya wisata ... 16. Adapun ... penyusunan Karya Tulis Adapun ... penyusunan karya tulis berdasarkan ...

berdasarkan ... 17. Karya Tulis ini merupakan ...

Karya tulis ini merupakan ... 18. Alasan memilih Judul

Alasan Memilih Judul 19. Untuk laporan Karya Wisata ke Untuk laporan karya wisata ke Bandung ...

Bandung ...

20. ... diabdikan kepada Nusa dan Bangsa. ... diabdikan kepada nusa dan bangsa.

21. ... Bandung 15 Km ke arah selatan atau ... Bandung 15 km ke arah selatan 50 Km dari Bandung.

atau 50 km dari Bandung. 22. Lingkungan Perkebunan

Lingkungan perkebunan 23. Tempat Peristirahatan

Tempat peristirahatan 24. ... Tahapan Pengolahannya ...

... Tahapan pengolahannya ... 25. Dengan terselesainya Karya Tulis ini...

Dengan terselesainya karya tulis ini...

26. ... anjuran Dinas Perkebunan ... ... anjuran dinas perkebunan ... 27. ... terselesai-Nya ...

... terselesainya ... 28. Sedangkan Granding: untuk ...

Sedangkan granding untuk ... 29. ... oleh Kepala SMA N 1 Andong dan ... oleh kepala SMA N 1 Andong Pembimbing … .

dan pembimbing … . 30. … petunjuk dan rohmadnya ... .

… petunjuk dan rohmad-Nya ... .

Lanjutan Tabel 3. Data Kesalahan Huruf Kapital

No Data Kesalahan Berbahasa

... tidak panas (Udara lembab). ... pada tahun 2009/2010, Pada: … Kepala Sekolah SMA … . … Tuhan YME yang melimpahkan rahmatnya ... . ... tentang Pabrik teh Ranca Bali. ... judul “RANCA BALI” Pabrik teh dengan ... . ... berdirinya Pabrik Teh Ranca bali. ... berbagai Ilmu Pengetahuan. … memberikan Rahmad kepada ... . ... mengenai Teh. Pembuatan Teh Rancak Bali ... pada hari sabtu s.d senin tanggal 20-

22 juli 2009. ... bagi Investor asing ... . ... di Era persaingan ... . SELASA jepang april desember Kepala Staf TNI-Au M² Tujuan Pelayuan adalah untuk mengurangi ... Dengan mengucap syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunianya … ... untuk Ibumu, sebab Ibu adalah jembatan ... ... teh RANCABALI ... selaku Kepala Sekolah SMA ... ... selaku Wali Kelas ... ... selaku Pembimbing ... Adapun Proses Pembuatan Teh Yaitu:

... menyelesaikan Karya tulis ini dengan baik. ... khususnya Perkebunan Teh Rancabali. Beberapa Objek Wisata yang dapat dikunjungi … … maka the akan gosong.

... tidak panas (udara lembab). … pada tahun 2009/2010, pada: … kepala sekolah SMA … . … Tuhan YME yang melimpahkan rahmatNya ... . ... tentang pabrik teh Ranca Bali. ... judul “Ranca Bali” pabrik teh dengan ... . ... berdirinya pabrik teh Ranca bali. ... berbagai ilmu pengetahuan. … memberikan rahmat kepada ... ... mengenai teh. Pembuatan teh Rancakbali ... pada hari Sabtu s.d. Senin tanggal 20-22 Juli 2009. ... bagi investor asing ... ... di era persaingan ... . Selasa Jepang April Desember Kepala staf TNI-AU m² Tujuan pelayuan adalah untuk mengurangi ... Dengan mengucap syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya … ... untuk ibumu, sebab ibu adalah jembatan ... ... teh Rancabali ... selaku kepala sekolah SMA ... ... selaku wali kelas ... ... selaku pembimbing ... Adapun proses pembuatan teh yaitu: ... menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. ... khususnya perkebunan teh Rancabali. Beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi … … maka the akan gosong.

1) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11,

43, 44, 51, 54, 58, 59, 60, 61, dan 62 tidak tepat karena huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

2) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 9, 29, 33, 53, 55, 56, dan 57 tidak tepat karena huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

3) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 20, 46, dan 49 tidak tepat karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

4) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 21 dan 50 tidak tepat karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

5) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 27, 30, 34, dan 52 tidak tepat karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

6) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 36 dan 38 tidak tepat karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

7) Penulisan huruf kapital dalam tabel di atas nomor 42, 45, 47, dan 48 tidak tepat karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

b. Pemakaian Tanda Baca

1) Tanda titik (.)

Tanda titik kadang dianggap sepele bagi penggunanya, namun bukan berarti tanda titik tidak ada gunanya. Tanda titik salah satunya digunakan sebagai tanda henti pada akhir setiap kata. Berikut kesalahan tanda titik yang ditemukan pada sampel.

Tabel 4. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Titik

No

Data Kesalahan Berbahasa

NIP. 131759521 ... ... di Ciwedey Bandung Selatan ... masing-masing jenis teh ... ke negeri Cina … di dalam hidupmu ... dalam segala hal ... dapat dipisahkan ... kebodohan bangsa ... hingga akhir hayat ... selamanya tidak maju ... seperti apa adanya ... pasti ada jalan ... kesalahan yang terjadi ... jadi sempurna ... untuk meraih sukses ... baik moral maupun material ... penduduk Indonesia ... program pembangunan ... mengumpulkan data ... teh ranca bali ... usaha dan keuntungan Karena jatuhnya pemerintahan. Belanda ... . ... berjalan tanpa tujuan ... orang yang malas ... dari hari ini ... untuk ditakuti ... berkaitan dengan pabrik teh ranca bali ... hampir mirip dengan teh murni ... tanggal 20-22 juli 2009 ... gambar secara langsung ... berlibur ke kota Bandung ... tentang Dokumentasi. Sejarah dan Museum AU Republik Indonesia.

NIP 131759521 ... ... di Ciwedey Bandung Selatan. ... masing-masing jenis teh. ... ke negeri Cina. ... di dalam hidupmu. ... dalam segala hal. ... dapat dipisahkan. ... kebodohan bangsa. ... hingga akhir hayat. ... selamanya tidak maju. ... seperti apa adanya. ... pasti ada jalan. ... kesalahan yang terjadi. ... jadi sempurna. ... untuk meraih sukses. ... baik moral maupun material. ... penduduk Indonesia. ... program pembangunan. ... mengumpulkan data. ... teh ranca bali. ... usaha dan keuntungan. Karena jatuhnya pemerintahan Belanda ... . ... berjalan tanpa tujuan. ... orang yang malas. ... dari hari ini. ... untuk ditakuti. ... berkaitan dengan pabrik teh ranca bali. ... hampir mirip dengan teh murni. ... tanggal 20-22 juli 2009. ... gambar secara langsung. ... berlibur ke kota Bandung. ... tentang Dokumentasi Sejarah dan Museum AU Republik Indonesia.

Lanjutan Tabel 4. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Titik

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran

33. ... luar biasa dan berharga bagi ... luar biasa dan berharga bagi Indonesia

Indonesia.

34. ... berjudul ”PABRIK TEH RANCA ... berjudul ”PABRIK

TEH BALI (BANDUNG)”. Tanpa suatu RANCA BALI (BANDUNG)”, hambatan ...

tanpa suatu hambatan ... 35. Bapak Basroni M. S. Ag

Bapak Basroni M, S. Ag. 36. ... meraih keberhasilan

... meraih keberhasilan. 37. ... permulaan pengetahuan

... permulaan pengetahuan. 38. ... waktu sangat berharga

... waktu sangat berharga. 39. ... menciptakan sesuatu yang baru

... menciptakan sesuatu yang baru. 40. Ibu Rahayu Winarni, S. Pd

Ibu Rahayu Winarni, S. Pd.

1. Penulisan tanda titik dalam tabel di atas selain nomor 34 dan 40 tidak tepat karena tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

2. Penulisan tanda titik dalam tabel di atas nomor 34 dan 40 tidak tepat karena tanda titik dipakai untuk mengakhiri singkatan nama gelar. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

2) Tanda koma (,)

Tanda koma banyak memunyai kegunaan, namun terkadang pemakainya kurang memperhatikan arti pentingnya tanda koma tersebut. Hal tersebut dapat dilihat juga pada karya tulis siswa yang dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali. Kesalahan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 5. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Koma

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran

1. Basroni Mukhlis S. Ag Basroni Mukhlis, S. Ag. 2. Mesin OTR, Rotervane dan PCR ...

Mesin OTR, Rotervane, dan PCR ... 3. … warna, ukuran dan granding.

… warna, ukuran, dan granding. 4. ...

dan ... bisflavanol, theavlafin, dan thearubigin ... .

bisflavanol,

theavlafin

thearubigin ... . 5. … pengeringan, sortasi dan granding … … pengeringan, sortasi, dan

granding …

6. … memisahkan, memurnikan dan … memisahkan, memurnikan, dan membentuk … .

membentuk … . 7. Bapak Joko Subandi selaku…

Bapak Joko Subandi, selaku ...

Lanjutan Tabel 5. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Koma

No Data Kesalahan Berbahasa

... tidak mengering, tangkai muda menjadi lentur, bila digenggam terasa lembut dan bila dilemparkan tidak akan buyar ... . ... sholat, belajar dan bekerja keras sampai ... . Ayah, ibu dan keluarga ... ” Pengolahan Teh Rancabali” Yaitu:

... karya tulis ini, pada tahun 2009/2010 ... . ... karya tulis ini, kami memilih ... . ...

penyiangan,

pemupukan dan

pengendalian hama penyakit. ... oksidasi biasa, pengeringan dan proses penyortiran. … bau, warna dan mutu dari teh. Tapi, harus memperhatikan ... . Crushing, tearing and curling Andong 14 Agustus 2009 ... menarik kesimpulan yaitu: ... karya tulis ini, Oleh karena itu ... . ...

wawancara dan dari guru pembimbing ... ... kegiatan bidang sejarah, budaya dan museum angkatan udara. ... bahwa dalam penyusunan karya tulis ini, banyak kesalahan dan kekurangan ... Sabtu 12 September 2009 ... teh jahe, teh hijau, teh lemon dll. Bapak Amat Saevudin, S.Pd. selaku pembimbing ... ... dari bahasa Cina Chah Mula-mula diperkenalkan … ... teh rosehip, camomile, krisan dan jiaogulan. Rasa, aroma, aperen dan ampas. Bapak Drs. M. Joko Subandi selaku kepala ... Bapak Drs. Agus Suyono selaku pembimbing ...

... tidak mengering, tangkai muda menjadi lentur, bila digenggam terasa lembut, dan bila dilemparkan tidak akan buyar ... . ... sholat, belajar, dan bekerja keras sampai ... . Ayah, ibu, dan keluarga ... ” Pengolahan Teh Rancabali”, yaitu: ... karya tulis ini pada tahun 2009/2010 ... . ... karya tulis ini kami memilih ... ... penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit. ... oksidasi biasa, pengeringan, dan proses penyortiran. … bau, warna, dan mutu dari teh. Tapi harus memperhatikan ... . Crushing, tearing, and curling Andong, 14 Agustus 2009 ... menarik kesimpulan, yaitu: ... karya tulis ini. Oleh karena itu ... ... pengamatan langsung, dari wawancara,

dan

dari guru pembimbing ... ... kegiatan bidang sejarah, budaya, dan museum angkatan udara. ... bahwa dalam penyusunan karya tulis ini banyak kesalahan dan kekurangan ... Sabtu, 12 September 2009 ... teh jahe, teh hijau, teh lemon, dll. Bapak Amat Saevudin, S.Pd., selaku pembimbing ... ... dari bahasa Cina, Chah, Mula- mula diperkenalkan … ... teh rosehip, camomile, krisan, dan jiaogulan. Rasa, aroma, aperen, dan ampas. Bapak Drs. M. Joko Subandi, selaku kepala ... Bapak Drs. Agus Suyono, selaku pembimbing...

a) Penulisan tanda koma dalam tabel di atas nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 14,

15, 16, 18, 23, 26, 29, dan 30 tidak tepat karena tanda koma di antara unsur- unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

b) Penulisan tanda koma dalam tabel di atas nomor 1 tidak tepat karena tanda koma dipakai di antara nama orang atau gelar akademik, yang mengikutinya untuk membedakannya dengan singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

c) Penulisan tanda koma dalam tabel di atas nomor 7, 11, 12, 13, 17, 20, 21, 22,

24, 27, 28, 31, dan 32 tidak tepat karena tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

d) Penulisan tanda koma dalam tabel di atas nomor 19 dan 25 tidak tepat karena tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

3) Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua umum dipakai pada karya tulis. Walaupun demikian, karya tulis juga belum tentu telah tepat menggunakan tanda titik dua. Hal tersebut terjadi pula pada karya tulis yang peneliti teliti. Meskipun tidak semua sampel terdapat kesalahan dalam penggunaan tanda titik dua, tetapi tetap saja ada kesalahan yang penulis temukan dalam beberapa karya tulis. Kesalahan tersebut diantaranya adalah berikut ini. Tabel 6. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Titik Dua

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran

1. Sedangkan granding: untuk Sedangkan granding untuk memisahkan ... .

memisahkan ... . 2. NIP: 19620305 ...

NIP 19620305 ... 3. NIP: 19690221 ...

NIP 19690221 ... 4. ... telah diresmikan berdirinya museum

... telah diresmikan berdirinya pusat TNI-AU oleh: Menpangan

museum pusat TNI-AU oleh Laksamana Udara Roemin Nuryadin.

Menpangan Laksamana Udara Roemin Nuryadin.

a) Penulisan tanda titik dua dalam tabel di atas nomor 1 dan 4 tidak tepat karena tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau perintah. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

b) Penulisan tanda titik dua dalam tabel di atas nomor 2 dan 3 tidak tepat karena tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan perintah. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

4) Tanda Titik Koma (;)

Banyak siswa yang belum menguasai fungsi atau kegunaan tanda baca titik koma (;). Tanda baca titik koma sering kali tidak digunakan. Siswa lebih memilih menggunakan tanda baca koma dari pada tanda baca titik koma. Walaupun demikian, bukan berarti tanda titik koma tidak digunakan sama sekali.

Tabel 7. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Titik Koma

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran

1. 1. Bapak dan ibu di rumah 1. Bapak dan ibu di rumah; 2. 2. Bapak kepala sekolah SMA Negeri 1

2. Bapak kepala sekolah SMA Andong

Negeri 1 Andong; 3. 3. Bapak dan ibu guru SMA Negeri 1

3. Bapak dan ibu guru SMA Negeri Andong

1 Andong;

4. 4. Bapak dan ibu pembimbing 4. Bapak dan ibu pembimbing; 5. 5. Teman-teman SMA Negeri 1 Andong

5. Teman-teman SMA Negeri 1 Andong; dan

6. ... ke Bandung, Jawa Barat. ... ke Bandung, Jawa Barat; 7. ... membuat karya tulis ini.

... membuat karya tulis ini; 8. ... penyusunan karya tulis ini.

... penyusunan karya tulis ini; dan 9. 1. ... bapak kepala sekolah

1. ... bapak kepala sekolah; 10. 2. ... pembimbing utama

2. ... pembimbing utama; 11. 3. ... membiayai kami

3. ... membiayai kami; dan 12. 1) ... kami cintai

1) ... kami cintai; 13. 2) ... kami hormati

2) ... kami hormati; 14. 1. Bapak Drs. M joko Subandi ... SMA

1. Bapak Drs. M joko Subandi ... N 1 Andong.

SMA N 1 Andong; 15. 2. Bapak Amat Saevudin ...karya tulis.

2. Bapak Amat Saevudin ...karya tulis;

16. 3. Bapak Basroni ... XII IS3 3. Bapak Basroni ... XII IS3; 17. 1. Bapak Drs. M joko Subandi ... SMA

1. Bapak Drs. M joko Subandi ... N 1 Andong.

SMA N 1 Andong; 18. 2. Bapak Amat Saevudin ...karya tulis.

2. Bapak Amat Saevudin ...karya tulis;

Penulisan tanda titik koma dalam tabel di atas semuanya tidak tepat. Kesalahan tersebut tidak tepat karena tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

5) Tanda Penyingkat atau Apostrof (’)

Banyak orang yang terkadang tidak memahami fungsi dari tanda apostof atau penyingkat. Tanda penyingkat atau apostrof digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Berikut kesalahan peneliti temukan dalam kaitannya dengan tanda apostrof atau penyingkat dalam sampel.

Tabel 8. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Penyingkat atau Apostrof

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran

1. Jum’at

Jumat

2. Do’a

Doa

3. ... berdo’a.

... berdoa.

4. ... mendo’akan ... ... mendoakan ...

Penulisan tanda penyingkat atau apostrof dalam tabel di atas tidak tepat karena tanda penyingkat hanya menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian anka tahun. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

6) Tanda Hubung (-)

Tanda hubung seringkali tidak terlalu diperhatikan, kegunaan tanda hubung adalah untuk menyambung. Meski demikian, ada tata cara atau aturan pemakaian tanda hubung ini. Peneliti menemukan kesalahan tanda hubung ini dalam karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong. Kesalahan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 9. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Hubung

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran

1. ... terselesai-Nya ... . ... terselesainya ... . 2. ... karyawan karyawati ... .

... karyawan-karyawati ... . 3. ... di sana sini ...

... di sana-sini ...

a) Penulisan tanda hubung dalam tabel di atas nomor 1 tidak tepat karena tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

b) Penulisan tanda hubung dalam tabel di atas nomor 2 dan 3 tidak tepat karena tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

7) Tanda Petik (”... ”)

Tanda petik diantaranya digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tulisan lain; mengapit judul syair, karangan, dan buku apabila dipakai dalam kalimat; mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus; penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung; dan penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan dibelakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Berikut kesalahan penggunaan tanda petik yang peneliti temukan.

Tabel 10. Data Kesalahan Penggunaan Tanda Petik

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran

1. ... sebab “Tak ada gading yang tak ... sebab tak ada gading yang tak retak” ...

retak ...

2. ... penelitian di ”RANCABALI” ... ... penelitian di Rancabali ... 3. Istilah “teh” juga ...

Istilah teh juga ...

Penulisan tanda petik dalam tabel di atas tidak tepat karena tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain; mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat; mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus; sebagai penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung; dan sebagai tanda baca penutup kalimat atau bagian Penulisan tanda petik dalam tabel di atas tidak tepat karena tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain; mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat; mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus; sebagai penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung; dan sebagai tanda baca penutup kalimat atau bagian

8) Tanda Pisah (-)

Tanda pisah sepintas seperti tanda hubung, tetapi pemakaian tanda pisah tentu berbeda dengan tanda hubung. Tanda pisah diantaranya digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat-kalimat menjadi lebih jelas; membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangunan kalimat; dan dipakai diantara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti ’sampai ke’ dengan’ atau’sampai dengan’. Kesalahan penggunaan tanda pisah dalam sampel adalah berikut.

Pada kalimat ’...maka pimpinan TNI AU memutuskan ...’ tidak tepat karena tidak menggunakan tanda pisah. Tanda pisah berfungsi untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Kalimat tersebut pembenarannya, yaitu ’ ... maka pimpinan TNI-AU memutuskan ...’.

c. Penulisan Kata Depan

Kata depan adalah kata yang bertugas merangkaikan kata atau bagian kalimat. Tempatnya terletak di depan kata. Kata depan dimunculkan dalam kaitannya dengan kelas kata, bukan dalam kaitan dengan fungsinya dalam kalimat. Berikut kesalahan yang terdapat dalam karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong.

Tabel 11. Data Kesalahan Penulisan Kata Depan

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran

ditempat didaerah disamping dibelakang diatas disini didunia didalam diBandung kedalam disitu ketangan kekota-kota kebawah disana dipabrik keruang

di tempat di daerah di samping di belakang di atas di sini di dunia di dalam di Bandung ke dalam di situ ke tangan ke kota-kota ke bawah di sana di pabrik ke ruang

Data di atas adalah data kesalahan penulisan kata depan yang peneliti temukan pada sampel yang peneliti teliti. Kesalahan penggunaan kata depan pada sampel hanya ditemukan pada bentuk penggunaan di dan ke. Kata depan di dan ke ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.

d. Penggunaan Kata Turunan (imbuhan, awalan, sisipan)

Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata mendapat awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Berikut kesalahan yang peneliti temukan dalam karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong.

Tabel 12. Data Kesalahan Penulisan Kata Turunan

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran

di pakai di segala menyebar luaskan di tuangkan di keluarkannya di manfaatkan di gunakan di jangkau di capai di perbaiki di nikmati di ekspor di ketinggian di petik di simpan di ukur di masukkan di temukan di sediakan di konsumsi

dipakai disegala menyebarluaskan dituangkan dikeluarkannya dimanfaatkan digunakan dijangkau dicapai diperbaiki dinikmati diekspor diketinggian dipetik disimpan diukur dimasukkan ditemukan disediakan dikonsumsi

Data di atas adalah data kesalahan penulisan kata turunan yang peneliti temukan pada sampel yang peneliti teliti. Kesalahan penggunaan kata turunan pada sampel hanya ditemukan pada bentuk penggunaan imbuhan dan gabungan kata.

1) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Pada tabel di atas terdapat kesalahan penulisan imbuhan yang berupa awalan, yakni data nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

2) Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Pada data nomor 3 pada tabel di atas merupakan contoh kesalahan yang terdapat pada sampel. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

e. Penggunaan Cetak Miring atau Garis Bawah

Dari pengertian di bab sebelumnya telah dijelaskan bagaimana penggunaan garis bawah dan cetak miring. Tidak bisa sembarang huruf atau Dari pengertian di bab sebelumnya telah dijelaskan bagaimana penggunaan garis bawah dan cetak miring. Tidak bisa sembarang huruf atau

Tabel 13. Data Kesalahan Penggunaan Cetak Miring

No

Data Kesalahan Berbahasa

... kunci pembukanya. ... menjadi lebih baik. ... pada kata-kata. ... sebelum mencoba. ... kesalahan yang terjadi. orthodoxs cottage pouching Oolong Camelia Sinensis Assamica Sinensis Withering Trough Polifenol katekin Teaflafin Trearubigin Open top roller Rotervane Press Cup Roller Endheles Chaina Pressure dryer Fluid Bed Dryer granding tea bulker blending grade orthoqunion bisvlavanol sangray Rotary Panner Type Single Action Rotary Dryer Type Repeat Roll Camellia Sinensis L Kuntze study tour Pelayuan Proses penggilingan atau rolling room

Oksidasi enzimatis

... kunci pembukanya. ... menjadi lebih baik. ... pada kata-kata. ... sebelum mencoba. ... kesalahan yang terjadi. Orthodoxs Cottage Pouching Oolong Camelia Sinensis Assamica Sinensis Withering Trough Polifenol Katekin Teaflafin Trearubigin Open top roller Rotervane Press Cup Roller Endheles Chaina Pressure Dryer Fluid Bed Dryer Granding Tea bulker Blending grade orthoqunion bisvlavanol Sangray Rotary Panner Type Single Action Rotary Dryer Type Repeat Roll Camellia Sinensis L Kuntze study tour Pelayuan Proses penggilingan atau rolling room Oksidasi enzimatis

Lanjutan Tabel 13. Data Kesalahan Penggunaan Cetak Miring

No Data Kesalahan Berbahasa

Praskirap druller Rotel ven outlide Lide Pengeringan Sortasi Pengepakan/pengemasan alternative interview marketing purchasing production quality control engineering Teh Waktu selama dua hari tiga malam Cutting Ditambah jahe, lemon, atau hanya sekedar wangi melati wire mesh fanning dusting Kesuksesan berasal dari kemauan yang kuat. Prestasi tidak dapat diraih tanpa antusias. Tindakan adalah buah pengetahuan yang paling tepat. Kesalahan adalah pelajaran untuk menjadi bijak. Pusat pengendalian hidup adalah sikap.

Mengoreksi diri adalah model sebuah tindakan. Chah Hamparan permadani hijau areal kebun teh, pabrik teh, dan tatanan kehidupan masyarakat desa yang maju dan asri bebas dari polusi. Egif Pack Lemon tea green tea aperen

Praskirap druller Rotel ven Outlide Lide Pengeringan Sortasi Pengepakan/pengemasan alternative /alternatif interview Marketing Purchasing production quality control engineering Teh Waktu selama dua hari tiga malam Cutting Ditambah jahe, lemon, atau hanya sekedar wangi melati Wire mesh Fanning Dusting Kesuksesan berasal dari kemauan yang kuat. Prestasi tidak dapat diraih tanpa antusias. Tindakan adalah buah pengetahuan yang paling tepat. Kesalahan adalah pelajaran untuk menjadi bijak. Pusat pengendalian hidup adalah sikap. Mengoreksi diri adalah model sebuah tindakan. Chah Hamparan permadani hijau areal kebun teh, pabrik teh, dan tatanan kehidupan masyarakat desa yang maju dan asri bebas dari polusi. Egif Pack Lemon tea Green tea Aperen

1) Penulisan huruf miring dalam tabel di atas nomor 1, 2, 3, 4, 5, 36, 37, 38, 43,

44, 45, 53, 54, 56, 60, 61, 62, 63, 64, 65 dan 67 tidak tepat karena huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan, serta dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

2) Penulisan huruf miring dalam tabel di atas nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

39, 40, 41, 42, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 55, 57, 58, 59, 66, 68, 69, 70, 71, dan

72 tidak tepat karena huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Penulisan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

Tabel 14. Data Kesalahan Penggunaan Garis Bawah

No Data Kesalahan Berbahasa Pembenaran

1. Karya tulis ini dipersembahkan kepada: Karya tulis ini dipersembahkan

kepada:

2. a. Teh Murni (Kualitas I) a. Teh Murni (Kualitas I) 3. b. Teh Kualitas 2

b. Teh Kualitas 2 4. c. Teh Kualitas 3

c. Teh Kualitas 3

Penulisan garis bawah pada tabel di atas tidak tepat. Garis bawah digunakan sebagai pengganti garis miring. Apabila sudah menggunakan garis miring, maka garis bawah tidak dipergunakan lagi. Penggunaan yang tepat dapat dilihat pada kolom pembenaran.

2. Kesalahan Pemilihan Kata Atau Diksi

Pemilihan kata dalam sebuah karya tulis sangat berpengaruh terhadap makna yang terkandung dalam sebuah kalimat. Pemilihan kata tersebut meliputi ketepatan dan kesesuaian. Ketepatan dalam hal ini mencakup penggunaan denotatif-konotatif, sinonim, verba berpreposisi, dan penggunaan kata secara ekonomis. Kesesuaian meliputi kebakuan kata dan penghindaran kata cakapan.

a. Ketepatan

1) Penggunaan Denotatif-Konotatif

Sebagaimana telah dikemukakan analisis ketepatan pilihan kata dilihat dari segi dnotatif dan konotatif kata, dalam penelitian ini hanya dibatasi pada ketepatan denotasi. Berikut ini dikemukakan kata yang tidak tepat dari segi denotasinya.

a) Penulisan telah mengunjungi tempat wisata di daerah Bandung Selatan.

b) Teh merupakan salah satu sumber daya alam yang dihasilkan dari pengolahan pucuk (daun muda) ...

c) ... adalah penunjang keberhasilan kaum petani, untuk keaktifan dalam memberikan penerangan demi kemajuan bersama.

d) ... dipercaya dapat melangsingkan tubuh oleh orang yang mengkonsumsinya.

e) ... kita wajib melestarikan dan menjaga kebedaan pabrik tersebut.

f) Untuk pengarahan atau fasilitas yang terdapat di pabrik teh itu supaya ditingkatkan seperti pemandu penjelasan tentang pembuatan teh ...

g) ... yang telah melahirkan dan membesarkan kita dengan ...

h) ... keterbatasan bahan dan pengetahuan di dalam penelitian ini maka penulis bertujuan sebagai berikut.

i) Sebaiknya pabrik teh Rancabali meningkatkan kualitas pengolahan teh dengan cara menambah profesionalisasi pekerjanya dan ... j) Seharusnya lebih diefektivitaskan kinerja tenaga kerjanya agar teh hijau dapat menembus pasar ekspor dunia.

Jika kalimat a) kita cermati, maka akan segera kita ketahui bahwa penggunaan kata penulisan dalam kalimat tersebut tidak tepat. Kata penulis akan lebih tepat digunakan melihat konteks kalimat yang telah ada. Penggunaan kata pengolahan pada kalimat b) kurang tepat sebab konteks kalimat seperti itu akan lebih tepat jika menggunakan kata olahan.

Kata keaktifan jelas berbeda dengan kata aktif. Kata keaktifan diartikan ”kegiatan; kesibukan’ (KBBI, 2005: 23). Sementara itu, kata aktif Kata keaktifan jelas berbeda dengan kata aktif. Kata keaktifan diartikan ”kegiatan; kesibukan’ (KBBI, 2005: 23). Sementara itu, kata aktif

Kata penjelasan berbeda dengan kata menjelaskan. Kata penjelasan berbentuk kata benda sedangkan kata menjelaskan berbentuk kata kerja. Dalam kalimat f) jelas dibutuhkan kata yang berbentuk kata kerja, oleh karena itu kalimat tersebut lebih tepat jika menggunakan kata menjelaskan bukan penjelasan. Pada kalimat g) terdapat penggunaan kata kita. Kata kita dalam konteks tersebut berarti meliputi penulis dan pembaca. Sedangkan dalam kenyataannya pembaca tidak berperan serta dalam pembuatan karya tulis tersebut. Oleh karena itu, kata kita dalam kalimat tersebut akan lebih tepat jika diganti dengan kata kami. Pada kalimat h) terdapat penggunaan kata penulis . Kalau kita cermati kata penulis akan membingungkan kita. Kalimat tersebut akan lebih jelas maksudnya bila kata penulis diganti dengan kata karya tulis .

Imbuhan –isasi dalam kata profesionalisasi pada kalimat i) dapat diartikan proses profesional. Sedang bila kita cermati kata profesionalisasi tidak akan cocok bila digunakan dalam kalimat tersebut. Kata tersebut akan menjadi benar jika kata profesionalisasi diganti dengan kata profesionalitas. Profesionalitas dalam KBBI (2005: 897) diartikan ’perihal profesi; keprofesian; kemampuan bertindak secara profesional’. Dalam kalimat j) terdapat kata diefektifitaskan. Kata tersebut akan terasa janggal dan berpengaruh pada makna dari kalimat itu sendiri. Jika lebih teliti, maka kata diefektifkan akan lebih tepat digunakan dibanding kata diefektifitaskan.

Kesalahan-kesalahan di atas dapat diperbaiki berikut ini.

a) Penulis telah mengunjungi tempat wisata di daerah Bandung Selatan.

b) Teh merupakan salah satu sumber daya alam yang dihasilkan dari olahan pucuk (daun muda) ...

c) ... adalah penunjang keberhasilan kaum petani, untuk aktif dalam memberikan penerangan demi kemajuan bersama.

d) ... dipercaya dapat melangsingkan tubuh pada orang yang mengkonsumsinya.

e) ... kita wajib melestarikan dan menjaga perbedaan pabrik tersebut.

f) Untuk pengarahan atau fasilitas yang terdapat di pabrik teh itu supaya ditingkatkan seperti pemandu menjelaskan tentang pembuatan teh ...

g) ... yang telah melahirkan dan membesarkan kami dengan ...

h) ... keterbatasan bahan dan pengetahuan di dalam penelitian ini maka karya tulis ini mempunyai tujuan sebagai berikut.

i) Sebaiknya pabrik teh Rancabali meningkatkan kualitas pengolahan teh dengan cara menambah profesionaltas pekerjanya dan ... j) Seharusnya lebih diefektifkan kinerja tenaga kerjanya agar teh hijau dapat menembus pasar ekspor dunia.

2) Sinonim

Penggunaaan kata bersinonim di bawah ini tidak tepat.

a) Adapun maksud dan tujuan penyusunan karya tulis ini adalah untuk laporan hasil karya tulis.

b) Kepada para pengelola hendaknya semakin tekun dan rajin dalam bekerja demi tercapainya ...

c) Produksi teh Rancabali mempunyai bermacam-macam dan bervariasi rasa. Kata maksud, antara lain berarti ‘yang dikehendaki; tujuan; niat; kehendak’ (KBBI, 2005: 704). Dengan demikian jelaslah bahwa kata maksud bersinonim dengan kata tujuan. Karena kedua kata tersebut bersinonim maka penggunaan kata dan dalam kalimat a) tidak tepat, sedangkan yang tepat c) Produksi teh Rancabali mempunyai bermacam-macam dan bervariasi rasa. Kata maksud, antara lain berarti ‘yang dikehendaki; tujuan; niat; kehendak’ (KBBI, 2005: 704). Dengan demikian jelaslah bahwa kata maksud bersinonim dengan kata tujuan. Karena kedua kata tersebut bersinonim maka penggunaan kata dan dalam kalimat a) tidak tepat, sedangkan yang tepat

a) Adapun maksud atau tujuan penyusunan karya tulis ini adalah untuk laporan hasil karya tulis.

b) Kepada para pengelola hendaknya semakin tekun dalam bekerja demi tercapainya ...

c) Kepada para pengelola hendaknya semakin rajin dalam bekerja demi tercapainya ...

d) Produksi teh Rancabali mempunyai bermacam-macam rasa. Produksi teh Rancabali mempunyai bervariasi rasa.

3) Penggunaan Kata secara Ekonomis

Penggunaan kalimat secara tidak ekonomis dalam sampel terlihat pada kalimat-kalimat berikut ini.

a) Semua bapak ibu guru serta karyawan-karyawati yang kami hormati.

b) Dengan terselesainya penulisan karya tulis ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada.

c) ... penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dikarenakan masih dalam tahap pembelajaran.

d) Penulis menyadari bahwa di sana-sini masih terdapat banyak kekurangan dan kekhilafan dalam penyusunan karya tulis ini ...

e) Adapun alasan pemilihan judul tersebut di atas adalah.

f) Selain terdapat diorama juga terdapat bermacam-macam jenis pesawat yang dipergunakan pada masa perjuangan.

g) ... tentang pembuatan teh itu sangat kurang sekali jumlahnya dibandingkan dengan orang yang akan mendengarkannya.

h) Rancabali adalah pabrik teh yang benar-benar berkualitas, karena di dalam pabriknya ruangannya sangat bersih dan terjaga.

i) Kami menyadari bahwa karya tulis ini sangat belum dapat dikatakan sempurna. Penggunaan kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di atas tidak digunakan secara ekonomis. Penggunaan kata yang dicetak miring pada kalimat a), b), c), d), g), h), i) bersifat redundan. Kata tersebut dan frasa di atas sama-sama mengacu pada sesuatu yang telah dikatakan (judul). Oleh karena itu, cukup dikatakan judul di atas, judul tersebutBermacam-macam dalam kalimat f) bersinonim dengan kata jenis, maka penggunaannya dalam kalimat cukup digunakan salah satu. Perbaikan kalimat-kalimat di atas dikemukakan berikut ini.

a) Bapak ibu guru serta karyawan-karyawati yang kami hormati.

b) Dengan terselesainya penulisan karya tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada.

c) ... penulis mohon maaf dikarenakan masih dalam tahap pembelajaran.

d) Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan kekhilafan dalam penyusunan karya tulis ini ...

e) Adapun alasan pemilihan judul tersebut adalah.

f) Selain terdapat diorama juga terdapat bermacam-macam pesawat yang dipergunakan pada masa perjuangan.

g) ... tentang pembuatan teh itu sangat kurang jumlahnya dibandingkan dengan orang yang akan mendengarkannya.

h) Rancabali adalah pabrik teh yang berkualitas, karena di dalam pabriknya ruangannya sangat bersih dan terjaga.

i) Kami menyadari bahwa karya tulis ini belum dapat dikatakan sempurna.

b. Kesesuaian

1) Penggunaan Kata Baku

Penggunaan kata tidak baku pada sampel dapat dilihat berikut ini.

a) Keinginan untuk mengetahui teori maupun praktek tentang proses produksi teh di Bandung Selatan.

b) ... Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan petunjuk dan rohmad Nya.

c) Kenaikan harga solar membuat keuntungan yang diperoleh makin sedikit.

d) Tapi harus memperhatikan konsumen secara serius.

e) Agar nambah pengetahuan kita mengenai teh.

f) Tahap tersebut harus diimbangi dengan pensortiran daun-daun yang ...

g) ... lalu daun teh yang sudah kering dimasukkan kantung dan tentunya dengan rasa yang berfareasi.

h) Karya tulis ini telah disetujui dan disyahkan pada.

i) Terlebih berdasarkan nasehat ahli botani negeri Belanda, Junghun ... j) Sartasi adalah proses yang bertujuan untuk memisahkan jenis teh sesuai

dengan ukuran (kwalitas) masing-masing. k) Atas terselesainya karya tulis ini kami ucapkan terimakasih kepada:

Kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di atas tidak baku. Adapun bentuk bakunya adalah sebagai berikut.

Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku

5. nambah menambah

6. pensortiran penyortiran

7. berfareasi bervariasi

11. ucapkan mengucapkan

2) Penghindaran Kata Cakapan

Karena karya tulis siswa merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah, maka dalam penulisannya hendaknya dihindari penggunaan kata-kata cakapan. Berikut kata-kata ucapan yang peneliti temukan pada sampel.

a) Dan salawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.

b) Akhir kata semoga karya tulis ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

c) Dengan jadinya penggarapan karya tulis ini yang memakan waktu cukup lama ...

d) Dalam penghujung karya tulis ini, bisa kami ambil kesimpulan ... Kata haturkan yang berarti sama dengan ucapkan termasuk kata cakapan. Dalam tulisan ilmiah kata tersebut dapat diganti dengan kata mengucapkan . Kata akhir kata tidak pernah digunakan dalam ragam bahasa ilmiah. Dalam ragam ilmiah kata tersebut dapat diganti akhirnya bila kata tersebut mengakhiri suatu uraian atau pernyataan. Kata-kata yang dicetak miring pada kalimat c) tidak tepat jika digunakan dalam tulisan ilmiah dalam hal ini tulisan dalam karya tulis siswa. Kata-kata tersebut tepat bila diganti dengan selesainya . Pada kalimat d) juga demikian, kata-kata yang dicetak miring tidak tepat penggunaannya. Kata penghujung tidak dipakai dalam tulisan ilmiah. Kata tersebut dapat diganti dengan pada akhir. Kalimat-kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat-kalimat berikut ini.

a) Dan salawat serta salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW.

b) Akhirnya semoga karya tulis ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

c) Dengan terselesainya karya tulis ini yang memakan waktu cukup lama ...

d) Pada akhir karya tulis ini, bisa kami ambil kesimpulan ...

3. Kesalahan Penyusunan Kalimat

Pendapat maupun pandangan tentang kalimat datang dari beberapa pakar. Namun yang pasti sebuah karya tulis akan dapat dipahami oleh pembaca jika kalimat-kalimatnya tersusun dengan baik, runtut, dan saling bertautan.

Kalimat-kalimat dalam karya tulis hendaknya logis dan memunyai kesatuan pikiran.

a. Kohesi

1) Di dalam uraian laporan ini penulis hanya menulis sesuai data-data yang penulis dapatkan.

2) Tanpa bimbingan dan bantuan pihak tersebut penulis akan banyak kesulitan-kesulitan ...

3) Karya tulis ini merupakan hasil peninjauan di tempat wisata dan penulis mengambil judul ...

4) Dari berbagai penjelasan dan pernyataan-pernyataan yang tercantum dalam karya tulis ini ... Ketidakkohesifan kalimat 1) dan 4) disebabkan oleh pengulangan kata data dan pernyataan. Kata data dan pernyataan dalam kalimat tersebut sudah mempunyai arti jamak, oleh karena kata data dan pernyataan tidak perlu diulang. Kata banyak berfungsi menjelaskan kata kesulitan. Dengan demikian, tidak perlu digunakan kata kesulitan-kesulitan karena kata banyak sudah jelas menunjuk pengertian jamak(lebih dari satu). Kata depan di pada kalimat 3) tidak tepat penggunaannya. Kalimat tersebut menginginkan hasil, oleh karena itu kata depan yang tepat yaitu ke. Kalimat di atas dapat diperbaiki sebagai berikut.

1) Di dalam uraian laporan ini penulis hanya menulis sesuai data yang penulis dapatkan.

2) Tanpa bimbingan dan bantuan pihak tersebut penulis akan banyak kesulitan ...

3) Karya tulis ini merupakan hasil peninjauan ke tempat wisata dan penulis mengambil judul ...

4) Dari berbagai penjelasan dan pernyataan yang tercantum dalam karya tulis ini ...

b. Koherensi

Kalimat yang tidak koheren terlihat berikut ini.

1) Dalam penyusunan karya tulis ini, kami memilih judul ...

2) Karena daerahnya masih dianggap baik, baik jenis dan iklimnya yang sangat cocok untuk ditanami teh ...

3) Dapat memberi informasi tentang dunia usaha dan mengetahui cara untuk

mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam memproduksi teh.

4) Serta sejarah berdirinya pabrik teh Rancabali.

5) Dapat menjadi pengalaman kami yang penuh manfaat , agar kami kelak nanti bisa menciptakan wahana kerja dalam bidang apapun.

6) Dan dalam penyusunan karya tulis ini tentu belumlah sempurna, sebaiknya di masa yang akan datang dapat disempurnakan lagi.

7) Dikarenakan adanya faktor keterbatasan bahan dan pengetahuan di dalam penelitian ini maka penulis bertujuan sebagai berikut. Kesatuan susunan (koherensi) kalimat 1), 4), dan 6) di atas menjadi kabur karena kedudukan subjek dan predikat tidak jelas, terutama karena salah menggunakan kata depan. Kalimat-kalimat tersebut dapat diperbaiki berikut ini.

1) Penyusunan karya tulis ini memilih judul ... Dalam penyusunan karya tulis ini dipilih judul ...

4) Sejarah berdirinya pabrik teh Rancabali.

6) Penyusunan karya tulis ini tentu belumlah sempurna, sebaiknya di masa yang akan datang dapat disempurnakan lagi.

Kalimat 2), 3), 5), dan 7) juga tidak koheren. Ketidakkoherenan kalimat tersebut disebabkan kalimat tersebut tidak memiliki subjek. Tidak adanya subjek mengakibatkan kalimat tersebut menjadi kabur dan tidak logis.

c. Kesejajaran

Kalimat yang kurang baik dilihat dari segi kesejajaran gagasan- gagasan yang ingin diungkapkan penulisnya terlihat pada kalimat-kalimat berikut ini.

1) Proses ini bertujuan untuk memisahkan, memurnikan, dan membentuk

jenis mutu agar teh dapat diterima baik dipasaran lokal maupun ekspor.

2) Yaitu kami mengumpulkan data melalui pengamatan langsung dan catatan dengan sistematika terhadap objek yang dituju yaitu pembuatan teh.

3) Eratnya hubungan antara ilmu pengetahuan dengan ilmu ekonomi melalui usaha dan keuntungan.

4) Selanjutnya diikuti dengan proses oksidasi biasa, pengeringan, dan proses penyortiran. Kalimat 1) di atas tidak menempatkan posisi yang sama. Kata lokal akan sejajar posisinya bila disandingkan dengan kata internasional. Kalimat 2) tidak menempatkan gagasan-gagasan yang sama penting dan sam fungsinya de dalam suatu struktur atau konstruksi gramatikal yang sama. Gagasan pertama dikemukakan dalam bentuk verba, pengamatan, sedangkan yang kedua dikemukakan dengan bentuk nomina, catatan. Demikian juga dengan kalimat

3) dan 4) gagasan-gagasan yang dikemukakan dalam kalimat tersebut tidak dikemukakan dalam konstruksi gramatikal yang sama. Perbaikan kalimat- kalimat di atas agar menjadi kalimat efektif adalah berikut.

1) Proses ini bertujuan untuk memisahkan, memurnikan, dan membentuk jenis mutu agar teh dapat diterima baik dipasaran lokal maupun internasional.

2) Yaitu kami mengumpulkan data melalui pengamatan langsung dan pencatatan dengan sistematika terhadap objek yang dituju yaitu pembuatan teh.

3) Eratnya hubungan antara ilmu pengetahuan dengan ilmu ekonomi melalui usaha dan untung.

4) Selanjutnya diikuti dengan proses pengoksidasian biasa, pengeringan, dan proses penyortiran.

4. Persentase Kesalahan Bahasa

Setelah analisis kesalahan bahasa pada karya tulis siswa yang dibuat oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Andong, Kabupaten Boyolali dilakukan, perlu diadakan rekapitulasi atau perhitungan kesalahan yang telah tercatat untuk memperjelas bentuk dan besaran kesalahan yang terjadi. Sebelum melangkah ke tahap berikutnya, maka untuk lebih mempermudah perhitungan atau rekapitulasi perlu dibuat gambaran kesalahan yang terjadi dalam bentuk tabel. Besaran frekuensi kesalahan bahasa keseluruhan dapat dilihat pada tabel.

Tabel 15. Data Kesalahan Berbahasa Jenis Kesalahan Berbahasa

Jumlah

Huruf kapital

Tanda titik

Tanda koma

Tanda titik dua

Tanda titik koma

Tanda apostrof

Kesalahan ejaan

Tanda hubung

Tanda petik

Tanda pisah

Kata depan

Kata turunan

Cetak miring

Garis bawah

10 au

ta Ketepatan

Kata denotasi

at ka

Kata sinonim

Kata secara ekonomis

11 D pi

iks ha li Kesesuaian

Kata baku

Kata cakapan

Penyusunan kalimat

Jumlah total

Dari tabel tersebut maka dapat dicari persentase kesalahan berbahasanya. Penghitungan kesalahan berbahasa tersebut sebagai berikut. Jumlah sampel yang mengalami kesalahan

X 100%

Jumlah keseluruhan sampel

a. Kesalahan ejaan

1) Huruf kapital

62 X 100% = 20, 46 % 303

2) Tanda titik

40 X 100% = 13, 20 % 303

3) Tanda koma

32 X 100% = 10,56 % 303

4) Tanda titik dua

4 X 100% = 1, 32 % 303

5) Tanda koma

18 X 100% = 5, 94 % 303

6) Tanda apostrof

4 X 100% = 1, 32 % 303

7) Tanda hubung

3 X 100% = 0,99 % 303

8) Tanda petik

3 X 100% = 0,99 % 303

9) Tanda pisah

1 X 100% = 0,33 %

10) Kata depan

17 X 100% = 5, 62 % 303

11) Kata turunan

20 X 100% = 6, 60 %

12) Cetak miring

72 X 100% = 23, 76 %

13) Garis bawah

4 X 100% = 1, 32 %

b. Kesalahan diksi atau pilihan kata

1) Ketepatan

a) Kata denotasi

10 X 100% = 3, 30 % 303

b) Kata sinonim

3 X 100% = 0,99 % 303

c) Kata secara ekonomis

9 X 100% = 2, 97 % 303

2) Kesesuaian

a) Kata baku

11 X 100% = 3, 63 % 303 11 X 100% = 3, 63 % 303

4 X 100% = 1, 32 % 303

c. Kesalahan penyusunan kalimat

5. Sumber Penyebab Terjadinya Kesalahan

Sumber dan sebab merupakan dua istilah yang berbeda. Pada kesempatan ini akan dikemukakan sebagai dua hal yang berbeda dengan prinsip bahwa sebab berkaitan dengan pemberian alasan, diksi yang banyak atau sering digunakan adalah karena, dan berkaitan dengan pemberian jawaban atas pertanyaan mengapa. Sebaliknya, sumber berkaitan dengan asal terjadinya kesalahan.

Pembahasan masalah sumber penyebab terjadinya kesalahan berbahasa, tidak lepas dari berbagai macam kesalahan yang dihasilkan. Artinya, membahas kesalahan tertentu sekaligus sumber dan faktor penyebabnya. Terjadinya berbagai bentuk kesalahan berbahasa Indonesia dalam karya tulis siswa ini tidak lepas dari sumber-sumber yang mempengaruhinya. Sumber-sumber tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

a. Sumber Kesalahan yang Berasal dari Guru Pembimbing

Sumber kesalahan yang berasal dari guru pembimbing ini terjadi karena pembimbing tidak sungguh-sungguh membimbing siswa dalam membuat karya tulis. Guru hanya sekilas dan tidak teliti dalam meneliti. Hal ini disebabkan guru Sumber kesalahan yang berasal dari guru pembimbing ini terjadi karena pembimbing tidak sungguh-sungguh membimbing siswa dalam membuat karya tulis. Guru hanya sekilas dan tidak teliti dalam meneliti. Hal ini disebabkan guru

b. Sumber Kesalahan yang Berasal dari Siswa Sendiri

Kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam karya tulis siswa tersebut tidak semuanya diakibatkan karena ketidaksungguhan guru pembimbing dalam melakukan bimbingan. Kesalahan tersebut juga berasal dari diri siswa sendiri. Siswa banyak yang kurang teliti dalam membuat karya tulis. Banyak siswa yang hanya mengandalkan guru pembimbing mereka, kalau tidak disalahkan berarti sudah benar.

c. Sumber Kesalahan yang Berasal dari Pihak Lain

Kesalahan penulisan karya tulis siswa tidak hanya berasal dari guru pembimbing dan siswa. Kesalahan tersebut juga berasal dari pihak lain, dalam hal ini yaitu kesalahan yang berasal dari pihak luar yang membantu dalam pembuatan karya tulis siswa. Siswa terkadang malas karena tugas pembuatan karya tulis tersebut tugas kelompok, maka agar tidak bingung bagaimana membagi tugas dan saling iri, siswa tidak mengetik sendiri tugas mereka. Tugas karya tulis tersebut sebagian besar direntalkan pada jasa perentalan. Oleh karena itu, banyak kesalahan-kesalahan sepele yang seharusnya tidak terjadi masih peneliti temukan.