HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
No Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)
Jumlah responden terbanyak adalah pria yaitu sebanyak 38 orang sebesar 76 % dan jumlah responden perempuan adalah sebanyak 12 responden atau 24 %. Dari data ini menunjukan bahwa jumlah pegawai Pusdatin Kemhan berjenis kelamin pria lebih banyak.Lebih jelas digambarkan melalui grafik sebagai berikut :
Jenis kelamin
Gambar 3. Diagram Grafik Jenis Kelamin Responden (dalam %)
2) Usia Sebaran responden dilihat dari jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 15. Karakteristik Responden dilihat dari Usia
No Usia Frekuensi Prosentase (%)
Jumlah responden terbanyak adalah yang berusia antara 31 – 40 tahun yaitu sebanyak 23 orang sebesar 46 % dan jumlah responden yang berusia kurang dari 30 tahun adalah sebanyak
7 orang atau 14 %, sedangkan responden yang berusia diatas 40 tahun sebanyak 20 orang atau 40 %. Dari data ini menunjukan bahwa jumlah pegawai Pusdatin Kemhan mayoritas berumur 7 orang atau 14 %, sedangkan responden yang berusia diatas 40 tahun sebanyak 20 orang atau 40 %. Dari data ini menunjukan bahwa jumlah pegawai Pusdatin Kemhan mayoritas berumur
Gambar 4. Diagram Grafik jumlah responden dilihat dari usia (dalam %)
3) Pendidikan
Sebaran responden dilihat dari tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 16. Karakteristik Responden dilihat dari Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)
4 8 Sarjana (S1)
1 Pascasarjana (S 2)
Jumlah responden terbanyak adalah yang berpendidikan SLTA yaitu sebanyak 26 orang sebesar 52 % dan jumlah responden yang berpendidikan Pascasarjana sebanyak 4 orang atau 8 %, Sarjana (S 1) sebanyak 17 orang atau 34 %, sedangkan Jumlah responden terbanyak adalah yang berpendidikan SLTA yaitu sebanyak 26 orang sebesar 52 % dan jumlah responden yang berpendidikan Pascasarjana sebanyak 4 orang atau 8 %, Sarjana (S 1) sebanyak 17 orang atau 34 %, sedangkan
6 %. Dari data ini menunjukan bahwa jumlah pegawai Ditjen Kuathan mayoritas berpendidikan SLTA. Lebih jelas digambarkan melalui grafik sebagai berikut :
Gambar 5. Diagram Grafik jumlah responden dilihat dari Pendidikan
4.1.3 Hasil Pengolahan Data Primer Pada bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan. Sebelum dilakukan penghitungan regresi korelasi, hasil koefisien determinasi dan analisis persamaan regresi linier terlebih dahulu peneliti uraikan mengenai deskripsi dari variabel – variabel terkait. Deskripsi bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta sampel tertentu secara faktual dan cermat. Dari hasil jawaban responden variabel – variabel terkait yaitu
variabel Disiplin kerja (Y), Kepemimpinan (X 1 ), Disiplin (X 2 ) dan
Motivasi kerja (X 3 ), dapat dilihat presentase jawaban tertinggi dengan perincian masing-masing adalah sebagai berikut :
a. Variabel Kepemimpinan (X 1 )
Tabel 17. Hasil analisis deskriptif melalui pertanyaan 1 s/d 18 variabel kepemimpinan dari 50 responden Variabel
Nilai Persentase Kinerja
18 0 7 28 14 1 0.00 14.00 56.00 28.00 2.00 Rata- rata 0 4 24 20 3 0.11 7.00 48.33 39.11 5.44
Seperti yang digambarkan dalam tabel diatas bahwa nilai pernyataan dari variabel kepemimpinan, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 5,44 % , setuju berjumlah 39,11 %, ragu-ragu berjumlah 48,33 %, tidak setuju berjumlah 7 % dan sangat tidak setuju berjumlah 0,11 %. Dilihat dari hasil jawaban responden ternyata 44,55 % menjawab sangat setuju dan setuju, sehingga Seperti yang digambarkan dalam tabel diatas bahwa nilai pernyataan dari variabel kepemimpinan, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 5,44 % , setuju berjumlah 39,11 %, ragu-ragu berjumlah 48,33 %, tidak setuju berjumlah 7 % dan sangat tidak setuju berjumlah 0,11 %. Dilihat dari hasil jawaban responden ternyata 44,55 % menjawab sangat setuju dan setuju, sehingga
b. Variabel Disiplin (X 2 )
Tabel 18. Hasil analisis deskriptif melalui pertanyaan 1 s/d 18 variabel Disiplin dari 50 responden Variabel
Nilai Persentase Kinerja
Rata- rata
Seperti yang digambarkan dalam tabel diatas bahwa nilai pernyataan dari variabel disiplin, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 17,33 % , setuju berjumlah 37,56 %, ragu-ragu berjumlah 33,33 %, tidak setuju berjumlah 11,22 % dan sangat tidak setuju berjumlah 0,56 %. Dilihat dari hasil jawaban responden ternyata 54,89 % menjawab sangat setuju dan setuju, sehingga Seperti yang digambarkan dalam tabel diatas bahwa nilai pernyataan dari variabel disiplin, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 17,33 % , setuju berjumlah 37,56 %, ragu-ragu berjumlah 33,33 %, tidak setuju berjumlah 11,22 % dan sangat tidak setuju berjumlah 0,56 %. Dilihat dari hasil jawaban responden ternyata 54,89 % menjawab sangat setuju dan setuju, sehingga
c. Variabel Motivasi kerja (X 3 )
Tabel 19. Hasil analisis deskriptif melalui pertanyaan 1 s/d 18 variabel motivasi kerja dari 50 responden Variabel
Nilai Persentase Kinerja
Seperti yang digambarkan dalam tabel diatas bahwa nilai pernyataan dari variabel disiplin kerja , responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 30,56 % , setuju berjumlah 45,22 %, ragu-ragu berjumlah 8,89 %, tidak setuju berjumlah 13,44 % dan sangat tidak setuju berjumlah 1,89 %. Dilihat dari hasil jawaban responden ternyata 75,78 % menjawab sangat setuju dan setuju sehingga disimpulkan Seperti yang digambarkan dalam tabel diatas bahwa nilai pernyataan dari variabel disiplin kerja , responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 30,56 % , setuju berjumlah 45,22 %, ragu-ragu berjumlah 8,89 %, tidak setuju berjumlah 13,44 % dan sangat tidak setuju berjumlah 1,89 %. Dilihat dari hasil jawaban responden ternyata 75,78 % menjawab sangat setuju dan setuju sehingga disimpulkan
d. Variabel Kinerja pegawai (Y) Tabel 20. Hasil analisis deskriptif melalui pertanyaan 1 s/d 18
variabel kinerja pegawai dari 50 responden Variabel
Nilai Persentase Kinerja
Seperti yang digambarkan dalam tabel diatas bahwa nilai pernyataan dari variabel kinerja pegawai, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 41,44 % , setuju berjumlah 44,67 %, ragu-ragu berjumlah 13 %, tidak setuju berjumlah 0,78 % dan sangat tidak setuju berjumlah 0,11 %. Dilihat dari hasil jawaban responden ternyata 86,11% menjawab sangat setuju dan setuju sehingga disimpulkan bahwa apabila kepemimpinan, disiplin dan motivasi Seperti yang digambarkan dalam tabel diatas bahwa nilai pernyataan dari variabel kinerja pegawai, responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 41,44 % , setuju berjumlah 44,67 %, ragu-ragu berjumlah 13 %, tidak setuju berjumlah 0,78 % dan sangat tidak setuju berjumlah 0,11 %. Dilihat dari hasil jawaban responden ternyata 86,11% menjawab sangat setuju dan setuju sehingga disimpulkan bahwa apabila kepemimpinan, disiplin dan motivasi
4.2 Hasil Analisis data dan Pengujian Hipotesis
4.2.1 Analisis Regresi
a. Analisis Pengaruh Kepemimpinan (X1) terhadap Kinerja pegawai (Y)
Koefisien determinasi (nilai r square) Tabel 21. Nilai koefisien Determinasi (R square)
Model Summary
Std. Error of Model
Adjusted
R Square
R Square
the Estimate
2.208 a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan
1 .662 a .438
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,438. Hal
ini berarti 43,8 % variasi dari Kinerja pegawai dijelaskan oleh variabel Kepemimpinan, sedangkan sisanya 100 % - 43,8 % = 56,2 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
2) Uji t Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi seberapa pengaruh variabel Kemampuan majanerial terhadap variabel terikat (Disiplin kerja). Adapun hipotesa pada uji t adalah :
Ho : bi = 0 variabel Kepemimpinan, tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pegawai. Ha : bi 0 variabel Kepemimpinan, berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pegawai. Dasar pengambilan keputusan : - Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima - Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak.
Dengan program software SPSS didapatkan nilai t hitung dan signifikansinya . Tabel 22. t-Hitung dan Signifikansi Variabel Kepemimpinan (X 1 ) Terhadap
Disiplin kerja (Y).
Coefficients a
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
6.122 .000 a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk variabel Kepemimpinan = 6,122. Untuk df = 96 dengan signifikansi (
D) 0,05 dan uji dua sisi diperoleh t tabel = 2,277. t hitung > t tabel (6,122 > 2,277), maka Ha diterima artinya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai .
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho
D = 0,025 ½
D = 0,025 Daerah Penerimaan Ho
6,122 -2,277 -2 2 -1 0 1 2,277 6,122
Gambar 6. Kurva Normal Kepemimpinan terhadap Kinerja pegawai
Y = f (X 1 ) Y = Kinerja pegawai
X 1 = Kepemimpinan Dari analisa uji t, dapat diprediksi besarnya nilai variabel terikat (Disiplin kerja) melalui persamaan regresi yaitu
Y = 55,633 + 0,342 X 1 .
Angka konstanta 55,633 menyatakan apabila tidak ada pengaruh dari variabel X 1 pada dasarnya Y sudah mempunyai nilai sebesar 55,633, dan angka koefisien regresi 0,342 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel X 1 akan meningkatkan Disiplin kerja sebesar 0,342 kali.
b. Pengaruh Disiplin (X 2 ) terhadap Variabel Kinerja pegawai (Y)
Koefisien determinasi (nilai r square) Tabel 23. Nilai koefisien Determinasi (R square)
Model Summary
Std. Error of Model
Adjusted
R Square
R Square
the Estimate
2.223 a. Predictors: (Constant), Disiplin
1 .656 a .430
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,430. Hal ini berarti 43 % variasi dari Kinerja pegawai dijelaskan oleh variabel Disiplin, sedangkan sisanya 100 % - 43 % = 57 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
2) Uji t Tabel 24. t-Hitung dan Signifikansi variabel Disiplin (X 2 )
terhadap Kinerja pegawai (Y).
Coefficients a
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
6.023 .000 a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk variabel Disiplin = 6,023. Disimpulkan Disiplin berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai .
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
D = 0,025
D = 0,025
Daerah Penerimaan Ho
-6,023 6,023 -2,277 -2 2 -1 0 1 2,277 Gambar 7. Kurva Normal Disiplin terhadap Kinerja pegawai
Y = f (X 2 ) Y = Kinerja pegawai
X 2 = Disiplin Dari analisa uji t, dapat diprediksi besarnya nilai variabel terikat (Kinerja pegawai) melalui persamaan regresi yaitu
Y = 62,896 + 0,213 X 2 .
Angka konstanta 62,896 menyatakan apabila tidak ada
pengaruh dari variabel X 2 pada dasarnya Y sudah mempunyai
nilai sebesar 62,896, dan angka koefisien regresi 0,213 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel X 2
akan meningkatkan Kinerja pegawai sebesar 0,213 kali.
c. Pengaruh Motivasi kerja (X 3 ) terhadap variabel Kinerja pegawai
(Y)
1) Koefisien koefisien determinasi (nilai r square)
Tabel 25. Nilai koefisien Determinasi (R square)
Model Summary
Std. Error of Model
Adjusted
R Square
R Square
the Estimate
2.287 a. Predictors: (Constant), Motivasi
1 .630 a .397
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,397. Hal ini berarti 39,7 % variasi dari Kinerja pegawai dijelaskan oleh variabel Motivasi kerja, sedangkan sisanya 100 % - 39,7 % = 60,3 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
2) Uji t Tabel 26. t-Hitung dan Signifikansi variabel Motivasi kerja (X 3 )
terhadap Kinerja pegawai (Y).
Coefficients a
Unstandardized Standardized Coefficients
Coefficients
Model
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
.630 5.623 .000 a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk
variabel Motivasi kerja = 5,623 Untuk df = 96 dengan signifikansi (
D) 0,05 dan uji dua sisi diperoleh t tabel = 2,277. Disimpulkan Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja pegawai .
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
D = 0,025
D = 0,025
Daerah Penerimaan Ho
-5,623 5,623 -2,277 -2 -1 0 1 2 2,277 Gambar 8. Kurva Normal Motivasi kerja terhadap Kinerja pegawai
Y = f (X 3 ) Y = Kinerja pegawai
X 3 = Motivasi kerja Dari analisa uji t, dapat diprediksi besarnya nilai variabel terikat (Kinerja pegawai) melalui persamaan regresi yaitu
Y = 51,341 + 0,363 X 3 .
Angka konstanta 51,341 menyatakan apabila tidak ada pengaruh dari variabel X 3 pada dasarnya Y sudah mempunyai nilai sebesar 51,341, dan angka koefisien regresi 0,363 menjelaskan bahwa
setiap penambahan satu nilai variabel X 3 akan meningkatkan
Disiplin kerja sebesar 0,363 kali.
d. Pengaruh Kepemimpinan (X 1 ) dan Disiplin (X 2 ) secara
bersama-sama terhadap variabel Kinerja pegawai (Y) 1)
Koefisien determinasi (nilai r square)
Tabel 27. Nilai koefisien Determinasi (R square)
Model Summary
Std. Error of Model
Adjusted
R Square
R Square
the Estimate
a. Predictors: (Constant), Disiplin , Kepemimpinan
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,597. Hal ini berarti 59,7 % variasi dari Kinerja pegawai dijelaskan oleh variabel Kepemimpinan dan Disiplin secara bersama-sama, sedangkan sisanya 100 % - 59,7 % = 40,3 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
2) Uji t Dengan program software SPSS didapatkan nilai t hitung dan signifikansinya .
Tabel 28. t-Hitung dan Signifikansi variabel Kepemimpinan (X 1 ) dan Disiplin (X 2 ) secara bersama-sama terhadap Kinerja pegawai (Y).
Coefficients a
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
4.303 .000 a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS Dari tabel di atas dapat digambarkan kurva normal sebagai
berikut :
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho
D = 0,025 ½
D = 0,025 Daerah Penerimaan Ho
4,410 -2,277 -2
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS Gambar 9. Kurva Normal Kepemimpinan dan Disiplin kerja secara
bersama-sama terhadap Kinerja pegawai
Y = f (X 1, X 2 ) Y = Kinerja pegawai
X 1 = Kepemimpinan
X 2 = Disiplin kerja Dari analisa uji t, dapat diprediksi besarnya nilai variabel terikat (Kinerja pegawai) melalui persamaan regresi yaitu
Ǔ = 52,669 + 0,237 X 1 + 0,145 X 2 .
Angka konstanta 52,669 nyatakan apabila tidak ada pengaruh dari variabel X 1 dan X 3 secara bersama-sama pada dasarnya Y sudah mempunyai nilai sebesar 52,669 dan angka koefisien regresi 0,237 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel X 1
akan meningkatkan Kinerja pegawai sebesar 0,237 kali dengan asumsi variabel X 2 tetap, sedangkan angka koefisien regresi 0,145 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel X 2 akan meningkatkan Kinerja pegawai sebesar 0,237 kali dengan asumsi variabel X 2 tetap, sedangkan angka koefisien regresi 0,145 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel X 2
3) ANOVA Test atau Uji F ANOVA test atau uji F ditujukan untuk menguji sebarapa besar/kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji F untuk variabel berganda. Adapun hipotesa pada uji F ini adalah :
Ho : b 1 ;b 2 ;b 3 = 0 variabel Kepemimpinan dan Disiplin secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pegawai.
Ha : b 1 ;b 2 ;b 3 0 variabel Kepemimpinan dan Disiplin secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pegawai.
Dasar pengambilan keputusan : - Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima - Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak.
Hasil uji F (ANOVA Test) selengkapnya terlihat pada tabel 33 yang menunjukan nilai F hitung (34,833) > F tabel (3,092) dengan signifikansi 0,000 maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel Kepemimpinan dan Disiplin secara bersama- sama memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pegawai.
Tabel 29. ANOVA Test Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat.
ANOVA b
Sum of Model
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression
248.757 2 124.379 34.833 .000 a Residual
a. Predictors: (Constant), Disiplin , Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS
e. Analisis Korelasi dan Regresi variabel Kepemimpinan (X 1 ) dan Motivasi kerja (X 3 ) secara bersama-sama terhadap variabel Kinerja pegawai (Y)
1) Koefisien korelasi dan koefisien determinasi (nilai r square) Tabel 30. Nilai koefisien Determinasi (R square)
Model Summary
Std. Error of Model
Adjusted
R Square
R Square
the Estimate
2.019 a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepemimpinan
1 .735 a .540
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,540. Hal
ini berarti 54 % variasi dari Kinerja pegawai dijelaskan oleh variabel Kepemimpinan dan Motivasi kerja secara bersama- sama, sedangkan sisanya 100 % - 54 % = 46 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
2) Uji t Dengan program software SPSS didapatkan nilai t hitung dan signifikansinya . Tabel 31. t-Hitung dan Signifikansi variabel Kepemimpinan (X 1 )
dan Motivasi kerja (X 3 ) secara bersama-sama terhadap Kinerja (Y).
Coefficients a
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
.382 3.223 .002 a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS Dari tabel di atas dapat digambarkan kurva normal sebagai
berikut :
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho ½
D = 0,025
D = 0,025
Daerah Penerimaan Ho
-2 2 -1 1 0 2 277 3 823 Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS
10. Kurva Normal Kepemimpinan dan Motivasi kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja pegawai
Y = f (X 1, X 3 ) Y = Kinerja pegawai
X 1 = Kepemimpinan
X 3 = Motivasi kerja Dari analisa uji t, dapat diprediksi besarnya nilai variabel terikat (Kinerja pegawai) melalui persamaan regresi yaitu
Ǔ = 46,925 + 0,234 X 1 + 0,220 X 3 .
Angka konstanta 46,925 menyatakan apabila tidak ada pengaruh dari variabel X 1 dan X 3 secara bersama-sama pada dasarnya Y sudah mempunyai nilai sebesar 46,925, dan angka koefisien regresi 0,234 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel
X 1 akan meningkatkan Kinerja pegawai sebesar 0,234 kali dengan asumsi variabel X 3 tetap, sedangkan angka koefisien regresi 0,220 menjelaskan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel X 3
akan meningkatkan Kinerja pegawai sebesar 0,220 kali dengan asumsi variabel X 1 tetap.
3) ANOVA Test atau Uji F Hasil uji F (ANOVA Test) selengkapnya terlihat pada tabel 25 yang menunjukan nilai F hitung (27,596) > F tabel (3,092) dengan signifikansi 0,000 maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel Kepemimpinan dan Motivasi kerja secara bersama-sama memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pegawai.
Tabel 32. ANOVA Test Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat.
ANOVA b
Sum of
Model
df Mean Square F Sig. 1 Regression
Squares
2 112.494 27.596 .000 a Residual
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS
f. Pengaruh Disiplin (X 2 ) dan Motivasi (X 3 ) secara bersama- sama terhadap Kinerja pegawai (Y)
1) Koefisien determinasi (nilai r square) Tabel 33. Nilai koefisien Determinasi (R square)
Model Summary
Adjusted
Std. Error of
Model R R Square
R Square
the Estimate
1.820 a. Predictors: (Constant), Motivasi, Disiplin
1 .791 a .626
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,626. Hal ini berarti 62,6 % variasi dari Kinerja pegawai dijelaskan oleh variabel Disiplin dan Motivasi kerja secara bersama-sama, sedangkan sisanya 100 % - 62,6 % = 37,4 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
2) Uji t Dengan program software SPSS didapatkan nilai t hitung dan signifikansinya .
Tabel 34. t-Hitung dan Signifikansi variabel Disiplin (X 2 ) dan Motivasi kerja (X 3 ) secara bersama-sama terhadap Kinerja
pegawai (Y).
Coefficients a
B Std. Error
a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS. Dari tabel di atas dapat dilihat kurva normalnya adalah sebagai
berikut :
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
D = 0,025
D = 0,025
Daerah Penerimaan Ho
-5,365 5,365 -2,277 2,277 -2 2 -1 1 0 Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS
Gambar 11. Kurva Normal Disiplin dan Motivasi secara bersama- sama terhadap Kinerja pegawai Y = f (X 2, X 3 )
Y = Kinerja pegawai
X 2 = Disiplin
X 3 = Motivasi kerja Dari analisa uji t, dapat diprediksi besarnya nilai variabel terikat (Kinerja pegawai) melalui persamaan regresi yaitu
Ǔ = 47,219 + 0,164 X 2 + 0,269 X 3 .
ANOVA Test atau Uji F
Hasil uji F (ANOVA Test) selengkapnya terlihat pada Tabel.35 yang menunjukan nilai F hitung (39,349) > F tabel (3,092) dengan signifikansi 0,000 maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel Disiplin dan Motivasi kerja secara bersama- sama memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja pegawai.
Tabel 35. ANOVA Test Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat.
ANOVA b
Sum of Model
F Sig. 1 Regression
Squares
df Mean Square
39.349 .000 a Residual
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Disiplin b. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS.
g. Analisis Korelasi dan Regresi variabel Kepemmpinan (X 1 ), Disiplin (X 2 ) dan Motivasi kerja (X 3 ) Secara Bersama-sama Terhadap Variabel Kinerja pegawai (Y)
Koefisien determinasi (nilai r square)
Tabel 36. Nilai koefisien Determinasi (R square)
Model Summary
Std. Error of Model
Adjusted
R Square
R Square
the Estimate
1.712 a. Predictors: (Constant), Motivasi, Disiplin , Kepemimpinan
1 .822 a .676
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS Angka Adjusted R square atau koefisien determinasi adalah
0,655. Hal ini berarti 65,5 % variasi dari Kinerja pegawai dijelaskan oleh variabel Kepemimpinan, Disiplin dan Motivasi kerja secara bersama-sama, sedangkan sisanya 100 % - 65.5 % = 34,5 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
2) Uji t Dengan program software SPSS didapatkan nilai t hitung dan signifikansinya . Tabel 37.t-Hitung dan Signifikansi variabel Kepemimpinan (X 1 ),
Disiplin (X 2 ) dan Motivasi kerja (X 3 ) secara bersama- sama terhadap Kinerja pegawai (Y).
Coefficients a
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
.338 3.355 .002 a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS. Dari tabel di atas dapat dilihat kurva normalnya adalah sebgai berikut :
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho ½
D = 0,025
D = 0,025 Daerah Penerimaan Ho
-4,401 -2,277 2,277 -2 2 -1 1 0 4,401 Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS Gambar 12. Kurva Normal Kepemimpinan (X 1 ), Disiplin (X 2 ) dan Motivasi kerja (X 3 ) secara bersama-sama terhadap Kinerja pegawai
Y = f (X 1 ,X 2 ,X 3 ) Y = Kinerja pegawai
X 1 = Kepemimpinan
X 2 = Disiplin
X 3 = Motivasi kerja Dari analisa uji t, dapat diprediksi besarnya nilai variabel terikat (Kinerja pegawai) melalui persamaan regresi yaitu
Ǔ = 45,148 + 0,148 X 1 + 0,135 X 2 + 0,195 X 3 .
3) ANOVA Test atau Uji F
Hasil uji F (ANOVA Test) selengkapnya terlihat pada tabel 38 yang menunujukkan nilai F hitung (32,044) > F tabel (2,701) dengan signifikansi 0,000 maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel Kepemimpinan, Disiplin Hasil uji F (ANOVA Test) selengkapnya terlihat pada tabel 38 yang menunujukkan nilai F hitung (32,044) > F tabel (2,701) dengan signifikansi 0,000 maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel Kepemimpinan, Disiplin
Tabel 38. ANOVA Test Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat.
ANOVA b
Sum of
Model
F Sig. 1 Regression
Squares
df Mean Square
32.044 .000 a Residual
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Disiplin , Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Data Hasil Pengolahan SPSS
4.3 Pembahasan .
2 4.3.1 2 Koefisien Determinasi (R dan adjusted R ). Koefisien determinasi ditujukan untuk mengetahui seberapa besar
kontribusi atau prosentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk pengaruh satu atau dua variabel bebas terhadap
variabel terikat, koefisien determinasi yang digunakan adalah R 2 (R square) yang merupakan hasil pengkuadratan dari nilai R.
Sedangkan untuk hubungan lebih dari dua variabel bebas terhadap variabel terikat, koefisien determinasi yang dipakai adalah adjusted
2 2 R 2 . Nilai adjusted R selalu lebih kecil dari R (Santoso, 2000).
Tabel 39. Koefisien determinasi (R 2 dan Adjusted R 2 ), hasil uji t dan F (Anova) antar variabel bebas dan variabel terikat.
Pengaruh Antar
2 Adjusted
t hitung t tabel
F F tabel
Variabel 2 R hitung
X dan X --- Y 0,626
X dan X --- Y 0,540
X 1 dan X 2 --- Y 0,597
X 3 -Y 0,397
2,323 - -
X 2 -Y 0,430
2,323 - -
X 1 -Y 0,438
2,323 - -
Hal ini juga berarti bahwa variasi variabel terikat (Kinerja pegawai) pegawai Pusdatin Kemhan ditentukan paling nyata ditentukan oleh variabel bebas secara bersama-sama sebesar 65,5 %. Sedangkan pengaruh secara terpisah (parsial) dari variabel bebas terhadap variabel terikat, prosentase paling besar adalah pengaruh variabel
Kepemimpinan (X 1 ) terhadap variabel terikat yaitu sebesar 43,8 % jika dibandingkan dengan variabel bebas lainnya yaitu disiplin sebesar 43 % dan Motivasi kerja sebesar 39,7 %.
4.3.2 Analisa Regresi. Dari hasil analisa data diperoleh kenyataan bahwa pada analisa regresi sederhana (terpisah), ketiga variabel bebas memiliki 4.3.2 Analisa Regresi. Dari hasil analisa data diperoleh kenyataan bahwa pada analisa regresi sederhana (terpisah), ketiga variabel bebas memiliki
Variabel Kepemimpinan memiliki korelasi positif terhadap variabel Kinerja pegawai, yang berarti jika semakin besar nilai variabel Kepemimpinan akan meningkatkan Kinerja pegawai. Begitu juga dengan variabel Motivasi kerja dan Disiplin kerja sama sama memiliki korelasi positif terhadap Kinerja pegawai.
Pada analisa regresi ganda (secara bersama-sama) kedua variabel bebas terlihat memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hal ini menunjukkan bahwa Kepemimpinan, Disiplin kerja dan Motivasi kerja secara bersama-sama memberikan pengaruh atau kontribusi signifikan terhadap Kinerja pegawai Pusdatin Kemhan. Secara lengkap persamaan regresi dari setiap model dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 40. Persamaan Regresi
Pengaruh Antar Nomor
Model Persamaan Regresi Variabel
1X 1 ,X 2 dan X 3 -Y
Y =45,148+ 0,148 X 1 + 0,135 X 2 + 0,195 X 3
Y = 47,219 + 0,164 X 2 + 0,269 X 3 3X 1 dan X 3 --- Y