Pemuaian Zat Padat
1. Pemuaian Zat Padat
a. Muai Panjang Percobaan menunjukkan bahwa perubahan panjang
Δ L pada semua zat padat, dengan pendekatan yang sangat baik, berbanding lurus dengan perubahan suhu Δ T .
Bab 6 Suhu dan Kalor
Perubahan panjang juga sebanding dengan panjang awal L , seperti Gambar 6.7. Sebagai contoh, untuk perubahan
suhu yang sama, batang besi 4 m akan bertambah panjang
ΔL
d ua kali lipat dibandingkan batang besi 2 m.
Besarnya perubahan panjang dapat dituliskan dalam
suatu persamaan:
Δ L = á . L 0 . Δ T ......................................................... (6.5)
Gambar
6.7 Muai panjang
pada besi.
D i mana á adalah konstanta pembanding, disebut koefisien muai linier (koefisien muai panjang) untuk zat tertentu dan memiliki satuan / o
C atau ( o C) -1 . Panjang benda ketika dipanaskan dapat dituliskan sebagai berikut:
L=L 0 (1 + á . Δ T ) ........................................... (6.6)
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menyelidiki
dengan:
muai panjang zat padat
L = panjang benda saat dipanaskan (m)
berbentuk batang adalah
L 0 = panjang benda mula-mula (m)
Musshenbroek.
á = koefisien muai linier/panjang (/ o C) Δ T = perubahan suhu ( o C)
Jika perubahan suhu Δ T = T–T 0 bernilai negatif, maka Δ L =L–L 0 juga negatif, berarti panjang benda
memendek (menyusut).
Nilai koefisien muai panjang ( á ) untuk berbagai zat pada suhu 20 o
C dapat dilihat pada Tabel 6.1. Perlu
d iperhatikan bahwa koefisien muai panjang ( á ) sedikit bervariasi terhadap suhu. Hal ini yang menyebabkan mengapa termometer yang dibuat dari bahan yang berbeda
tidak memberikan nilai yang tepat sama.
b. Muai Luas
Apabila suatu benda berbentuk bidang atau luasan, misalnya bujur sangkar tipis dengan sisi L 0 , dipanaskan hingga suhunya naik sebesar Δ T , maka bujur sangkar tersebut akan memuai pada kedua sisinya.
0 = L 0 . Pada saat dipanaskan, setiap sisi benda memuai sebesar Δ L . Hal ini berarti akan membentuk bujur sangkar baru
uas benda mula-mula adalah A 2
d engan sisi (L 0 + Δ L ). Dengan demikian, luas benda saat
d ipanaskan adalah:
Sumber: Jendela Iptek Gaya dan Gerak,
2 2 A 2 = (L + Δ L ) =L + 2L Δ L +( Δ L )
PT Balai Pustaka, 2000
Karena 2 Δ L cukup kecil, maka nilai ( Δ L ) mendekati nol
Gambar
6.8 Saat diisi air panas gelas menjadi pecah
sehingga dapat diabaikan. Dengan anggapan ini diperoleh
karena memuai.
luas benda saat dipanaskan seperti berikut ini.
0 + 2L 0 . Δ L
Fisika X untuk SMA/MA
0 + 2L 0 . á .L 0 . Δ T
A = A 0 + 2 á .A 0 . Δ T
A = A 0 + â .A 0 . Δ T .............................................. (6.7) A=A 0 (1 + â . Δ T ) ............................................. (6.8)
dengan:
A 2 = luas benda saat dipanaskan (m )
0 = luas benda mula-mula (m ) â = 2 á = koefisien muai luas (/ o C)
Δ T o = perubahan suhu ( C)
D ari persamaan (6.7) didapatkan perubahan luas akibat pemuaian, yaitu:
Δ A = â .A 0 . Δ T ............................................... (6.9)
Jika perubahan suhu Δ T = T–T 0 bernilai negatif,
maka Δ A =A–A 0 juga negatif, berarti luas benda menyusut.
Contoh Soal Sebatang besi dengan panjang 4 m dan lebar 20 cm bersuhu 20 o
C. Jika besi tersebut dipanaskan hingga mencapai 40 o
C, berapakah luas kaca setelah
d ipanaskan? ( α = 12 × 10 -6 o / C)
Penyelesaian:
D iketahui: A 2 0 =4 × 0,2 = 0,8 m Δ T = (40 – 20) o
C = 20 o C
= 12 × 10 -6 / o C → β = 24 × 10 -6 / o C
D itanya: A = ... ? Jawab:
2 Δ 2 A = β .A
0 . Δ T = (24 × 10 -6 )(0,8)(20) = 384 × 10 -6 m = 0,384 × 10 -3 m
A = (800 × 10 -3
2 ) + (0,384 2 × 10 -3 ) = 800,384 × 10 -3 m = 0,800384 m
Percikan Fisika
Kumparan Lempeng bimetal
Tidak bersinggungan
Lampu Kedip Mobil
pemanas
mulai panas Kumparan
Lampu kedip di mobil menggunakan
mendingin
lempeng bimetal, yang terdiri dari dua logam yang memuai dengan laju berbeda. Ketika lampu menyala, lempeng tersebut memanas dan meliuk. Liukan ini memutus rangkaian
Lampu
yang memanaskannya. Lempeng ini akan
mendingin, menyambung rangkaian dan kembali menyalakan lampu.
Baterai
Bab 6 Suhu dan Kalor Bab 6 Suhu dan Kalor
Apabila suatu benda berbentuk volume atau padatan,
misalnya kubus dengan sisi L 0 dipanaskan hingga suhunya
Kebanyakan zat memuai saat
dipanaskan, molekul-
naik sebesar Δ T , maka kubus tersebut akan memuai pada
molekulnya bergerak lebih cepat dan lebih berjauhan.
setiap sisinya.
Besarnya pemuaian
V olume benda mula-mula adalah: V =V 3 0 0 .
tergantung pada gaya antarmolekul.
Pada saat dipanaskan, setiap sisi benda (kubus) memuai sebesar Δ L . Hal ini berarti akan membentuk kubus baru dengan sisi (L 0 + Δ L ). Dengan demikian v olume benda saat dipanaskan adalah:
0 0 Δ L + 3L 0 ( Δ L ) +( Δ L ) Karena 2 Δ L cukup kecil, maka nilai ( Δ L ) dan ( Δ L ) 3
A 2 = (L 2 0 + Δ L ) 3 =L 3 + 3L
mendekati nol sehingga dapat diabaikan. Dengan anggapan ini diperoleh volume benda saat dipanaskan sebagai berikut:
0 + 3L 0 . Δ 2 L
V = V 0 + 3L 0 . á .L 0 . Δ T
Muai panjang
L=L 0 (1 + á . Δ T )
V =V 0 +3 á .V 0 . Δ T